"Kamu mau pesan apa?", tanya Leon ketika sudah duduk di bangku kosong yang di pilih Amanda.
"Aku ingin makan sukiyaki dan ramen Kak", Amanda menunjuk makanan Jepang favoritnya di buku menu.
Leon segera melambaikan tangannya ke arah pelayan. Dan memesan dua porsi menu yang sama dengan Amanda.
Drtt...drttt...tiba-tiba ponsel Leon berbunyi.
Ibu Caca bekerja dengan Tuan Alex baru dua bulan. Dan hubungan keduanya bukan hanya sekedar atasan dan bawahan melainkan sepasang kekasih. Mereka juga tinggal dalam satu rumah. Bukti fotonya akan saya kirim ke email Anda Tuan.
Leon mengepalkan tangannya di depan Amanda. Amanda yang melihat raut wajah kakaknya berubah menjadi kesal kemudian memberanikan diri untuk bertanya.
"Kenapa kak? Are you oke?".
"Caca, dia sekarang kekasih rekan bisnisku", Leon berucap jujur kepada adiknya. Sekarang ia sedikit lebih terbuka tentang soal pribadinya kepada Amanda.
"Kakak menguntit dia lagi? Mau sampai kapan kakak terus mengejarnya?", tanya Amanda dengan berapi-api. Jengkel kepada kakaknya yang nggak pernah bisa move on dari wanita berbisa itu.
"Entahlah Manda, kamu tidak akan pernah tahu alasan kakak untuk tetap mencintainya. Dia wanita yang berbeda. Tidak akan pernah tergantikan".
"Itu karena kakak sudah dibutakan oleh cinta. Kakak terlalu mencintainya. Apakah bukti selama ini tidak cukup untuk meyakinkan hati kakak kalau wanita itu tidak pantas untuk kakak? Berapa banyak ia sudah bergonta-ganti laki-laki setelah meninggalkan kakak?".
"Amanda...", ucapan Leon terputus.
"Kak, kakak harus mencoba membuka hati. Tinggalkan Caca. Dan memulai hidup baru. Kenapa kakak tidak menerima saja perjodohan dari Papa?".
"Tidak semudah itu Amanda", Leon menarik nafas berat.
"Kakak belum mencobanya. Ayolah Kak".
Belum sempat menjawab permintaan adiknya tiba-tiba pelayan datang membawakan pesanan mereka.
"Makanlah dulu, soal itu bisa kita bicarakan di rumah", perintah Leon.
"Baiklah Kak".
"O ya, kemana lagi setelah makan?", tanya Leon. Kali ini dia benar-benar akan menemani adiknya.
"Kita pergi nonton saja. Sudah lama aku nggak pergi nonton sama Kakak".
"Baiklah. Tapi aku yang memilih filmnya", ucap Leon tak mau kalah.
"Memangnya Kakak mau memilih film apa? Jangan yang horor ya".
"Film action. Dan kamu tidak boleh protes", Leon menegaskan.
"Oke. Karena Kakak sudah mau mengajakku jalan-jalan jadi aku tidak akan keberatan", padahal Amanda tidak suka film action. Demi kakaknya yang sudah menemani jalan-jalan ia rela mengalah.
Mereka berdua kembali menyantap makanan sampai habis.
"Tunggulah disini biar aku membeli pop corn dan tiketnya",Leon akan pergi mengantri.
Amanda hanya tersenyum melihat kakaknya. Ia kakak yang baik dan penuh perhatian di balik sikap dinginnya di kantor. Andai saja kalau kakaknya saat ini punya kekasih yang tulus mencintainya alangkah bahagia hatinya.
"Kenapa Kakak lama sekali?", tanya Amanda ketika Leon sudah kembali dengan kedua tangannya yang penuh dengan makanan ringan.
"Apa kamu tidak melihat antrian panjang itu?", Leon menunjuk ke arah antrian. Dan dia tadi harus rela berdesak-desakan.
Amanda hanya tersenyum geli.
"Ya ampun Kakak beli sebanyak ini. Kita hanya berdua".
"Sudahlah, ayo kita masuk. Jangan permasalahkan makanan ringan ini", tangan kanan Leon menggandeng adiknya.
Terimakasih buat yang selalu setia, kasih doa dan dukungan buat author 🤗🤗🤗🤗
Selamat membaca...semoga kalian suka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Abu Alfin
sampai sini dulu thor
2021-06-09
1
Puan Harahap
hadir thor
2021-06-05
2
Puan Harahap
hadir kk
🌹🌹Salam Pria Idola
Menikahi pria Urakan
Bos arrogan jatuh cinta pada mm muda🌹🌹
2021-06-05
2