Lift berhenti tepat di lantai dua. Lia segera keluar berjalan menuju restoran. Ia mengarah ke meja kosong paling ujung. Melihat sekeliling tampak mereka datang berpasangan. Kini hanya ia yang duduk sendiri.
Seorang pelayan datang membawa daftar menu. Ia tengah sibuk membolak balik lembar demi lembar daftar menu. Kebetulan di restoran ini menyajikan masakan Perancis, Italia dan western lainnya.
Ia memutuskan memilih menu Pan Seared Halibut Fillet, ikan panggang dengan segumpal daging kepiting. Restoran ini sangat cocok untuk makan malam bersama teman atau keluarga karena suasananya yang nyaman dengan sentuhan Perancis yang mewah. Furnitur kayu dan lampu gantung berkilauan yang menggantung di langit-langit akan langsung menghadirkan suasana restoran Perancis klasik.
"Terimakasih", ucap Lia kepada pelayan yang meletakkan pesanannya.
Ini pertama kalinya ia mengunjungi restoran ini selama tinggal di apartemen. Jarang sekali ia makan diluar dan memilih masak sendiri atau pesan lewat ojek online.
Lia sibuk menyantap makanannya. Tidak menyadari dua pasang mata memperhatikannya dari kejauhan.
"Itu dia wanita yang bertemu papa tadi di lift", ucap pria paruh baya kepada anaknya.
"Apa papa menyukainya?", tanya sang anak yang melihat papanya dari tadi sibuk memperhatikan wanita di ujung sana.
"Ya papa ingin dia menjadi menantu papa. Dia terlihat mandiri dan pekerja keras. Kakakmu butuh pendamping yang seperti itu!".
"Tapi pa, apa papa yakin wanita itu mau?".
"Kita belum mencobanya Manda, ayo ikut papamu!", pria paruh baya itu bergerak mendekat ke meja Lia diikuti putrinya di belakang.
"Selamat sore Nona, apakah kami mengganggu makanmu?", pria paruh baya itu kini berdiri tepat di depan Lia.
Lia yang terkejut segera menghentikan makannya. Ia menatap pria paruh baya itu. Mencoba kembali mengingat apa ia mengenal sosok yang sekarang berdiri menyapanya.
"Maaf Nona, kalau membuat Anda terkejut. Perkenalkan saya Jeremy, kita pernah bertemu sebelumnya di dalam lift. Dan ini putri saya Amanda", ucap Jeremy membantu Lia kembali mengingat.
"Ah iya, ini orang yang tadi memberiku kartu nama. Untuk apa dia datang menemuiku?", ucap Lia di dalam hati sebelum akhirnya tersadar ia belum menjawab ucapan pria paruh baya itu.
"Maafkan saya Tuan atas ketidak sopanan saya, senang bertemu Anda kembali!", Lia menjabat tangan keduanya dan mempersilahkan untuk duduk bergabung dengannya.
"Saya dengar Anda adalah seorang desainer. Bolehkah saya meminta Anda mendesain baju untuk keluarga saya?", ucap Jeremy yang tiba-tiba ingin memesan baju yang di desain langsung oleh Lia.
Amanda yang mendengarnya, tidak terlihat kaget. Ia sudah hafal sekali dengan papanya. Pasti ini akal-akalan papanya ingin mempertemukan Lia dengan kakaknya. Dan darimana papa tahu dia adalah seorang desainer? Sangat jelas papanya pasti sudah menyelidiki asal usul wanita ini lewat orang kepercayaannya.
"Baiklah tidak masalah. Tapi saya tidak bisa dalam seminggu ini. Kebetulan banyak yang harus saya selesaikan. Apakah Anda bersedia menunggu?", ucap Lia yang memang sedang banyak pesanan dan semua pelanggan menuntut minggu ini selesai.
"Tidak masalah. Saya bersedia. Datanglah ke kantor saya kalau Anda sudah punya waktu luang Nona! Lagipula saya memesan baju dari Anda tidak untuk segera dipakai", ucap Jeremy karena memang ia memesan baju itu hanya ingin bisa mengenal lebih jauh lagi sosok Lia.
Yok pecinta Bang Tohir atau Leon merapat.... author dah up ya. Jangan lupa like komen yang banyak. Vote buat author juga biar tambah semangat nulisnya. Terimakasih dan selamat membaca 🤗🤗🤗😄😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
re
Ketemu
2021-10-24
1
Lasmawati Fikri
blm masuk aku dlm cerita nya Thor
2021-05-30
1
Abu Alfin
Salam dari Cinta Asteria dan Isyaroh
🙏🙏🙏
2021-05-22
1