Lima menit telah berlalu. Lia menuruni anak tangganya. Ia sudah bisa menebak siapa yang datang menemuinya. Pasalnya tidak ada tetangga lain yang mencarinya kecuali Bang Tohir.
"Sudah lama Bang? Maaf menunggu".
"Tidak apa, Abang rela menunggu sampai butik ini sudah tutup sekalipun", ucap Bang Tohir dengan gombalannya.
(Author: iya kali nungguin sampai tutup noh...duduk diluar😝😔)
"Abang ini bisa aja, kaya nggak ada kerjaan lain".
"Abang serius, nungguin kamu dari SMA saja Abang rela", ucap Bang Tohir penuh penekanan.
Lia terkekeh mendengarnya. Memang benar juga kalau di pikir-pikir. Dia saja rela menunggu bertahun-tahun demi mengejar cinta Lia. Apalagi hanya menunggu berjam-jam sampai butik tutup.
Percakapan mereka tak sengaja di dengar oleh Ana. Ana semakin penasaran dengan hubungan keduanya. Seperti teriris hati Ana melihat keakraban bosnya dengan laki-laki di depannya. Tapi dia bisa apa?
(Author: Begitulah mungkin sakitnya kalau hanya mencintai dalam diam😂)
"O ya ada apa Abang ke butik Lia?".
"Biasalah, Abang hanya ingin bertemu denganmu dan mengantarkan makanan. Sebenarnya ingin mengajakmu keluar untuk makan siang tapi Abang tahu kamu pasti menolaknya", ucap Bang Tohir sendu.
"Kenapa tidak makan bareng disini saja? Lagipula ada Ana juga", Lia yang paham dengan gelagat Ana yang daritadi curi-curi pandang dengan Bang Tohir.
"Ehm baiklah kalau itu maumu, Abang tambah pesanan dulu lewat delivery. Karena tadi Abang hanya membawa satu untukmu", Bang Tohir segera mengambil ponsel dari sakunya dan memesan makanan lewat Abang Ojol.
Ia memesan dua porsi kerang hijau saos padang pedas dan cumi udang lada hitam. Menu yang sama yang ia bawa untuk Lia sebelumnya. Cuma bedanya tadi ia membeli secara langsung datang ke restoran. Kali ini memesan lewat online.
"An, siapkan piring! Aku yang menyiapkan minumannya. Kita makan siang bareng disini", ucap Lia yang membuat Ana kegirangan.
Ana membawa piring dari arah belakang disusul oleh Lia yang juga membawa nampan berisi minuman.
"Lhoh, makanannya belum datang Bang?", tanya Lia.
"Sebentar lagi, nah itu dia Bang Ojolnya", Bang Tohir melihat tukang ojek online melintas didepan butik Lia dengan membawa pesanannya.
"Permisi, pesanan atas nama Pak Tohir?", ucap Bang Ojol sambil menyerahkan pesanan.
Ana membuka bungkus pesanan. Dan menuangkan ke dalam piring. Hatinya bergejolak jantungnya berdegup kencang berada sangat dekat dengan Bang Tohir.
"Kenalin Bang, ini Ana asistenku", Lia memperkenalkan Ana kepada Bang Tohir.
Ana mengulurkan tangannya dan disambut oleh Bang Tohir.
"Tohir", ucapnya singkat sambil menjabat tangan Ana.
"An, Bang Tohir ini tetanggaku. Tepatnya tetangga papa dan mama karena rumahnya satu komplek dengan rumah papa mama".
Ana tersenyum simpul. Ia tidak bisa menutupi kalau hatinya sedang berbunga-bunga. Lumayanlah bisa berjabat tangan dengannya. Paling tidak satu langkah lebih maju dari sebelumnya.
Mereka memilih diam melanjutkan makan. Sesekali Ana melirik ke arah Bang Tohir. Lia tahu apa yang dilakukan asistennya itu tapi ia memilih untuk diam. Sampai menunggu Ana mau bercerita sendiri kalau dia sebenarnya suka dengan Bang Tohir.
"Sepertinya aku harus pergi sekarang. Jam dua ada meeting di kantor", ucap Bang Tohir yang sudah selesai makan melihat jam yang melingkar ditangan kirinya menunjukkan angka satu.
"Baiklah Bang, terimakasih untuk makan siangnya".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Egha
😀😀gercep ana
2021-06-01
1
Abu Alfin
Sampai sini dulu thor
next time aku lanjut
Salam dari Cinta Asteria dan Isyaroh
🙏🙏🙏
2021-05-22
1
mom_kiya
yuk ana sama bang tohir
2021-05-14
2