Bu.Suci dan Pa.Bagas memang belum mengetahui tentang kedekatan Nadin dan Angga begitupula dengan Amel. Kasih pun bertanya-tanya siapa yang akhir-akhir ini selalu menelfon Nadin. Apakah benar Angga teman Aldo karena dia telah meminta nomer saat bertemu ataukah siapa Nadin belum pernah bercerita lebih jelas.
Mobil mereka sudah sampai di kediaman Bagaskara. Kasih memarkirkan mobilnya di samping mobil Angga. Saat akan keluar dari mobil ponsel Kasih berbunyi.
"Halo yang, Aku baru nyampe rumah Ka.Angga nih."
"Nayya sudah pulang? Kamu kemana aja ko hape ga aktif.
"Lupa di charge yang. Kita baru tahu kabar tadi pagi. Sekarang Nayya sudah pulang."
Telfon pun di akhiri. Kasih mengikuti Nadin masuk kedalam rumah. Kasih duduk di ruang tamu di temani Amel.
"Ko Ka.Arif ga ikut Ka?"
"Katanya dia mau tidur dulu soalnya tadi malem dia tidur di mobil."
"Ya ampun kasian dia gw kerjain. Lagian lu ama Nad ga bisa di hubungi sih gw kan panik sendiri."
"Sori deh lu kan tau ceritanya kaya apa."
Angga tampak canggung di hadapan Nadin. Sebenernya ini yang dia mau seorang perempuan yang mampu menerima dia dan Nayya. Namun mengapa semua jadi terasa canggung karena drama Anya.
Angga hanya bisa memperhatikan interaksi antara Nadin dan Nayya. Nayya begitu bahagia bersama Nadin. Namun Angga begitu canggung untuk memulai perbincangan dengan Nadin.
"Nad, kamu sekolah keperawatan?"
"Iya Pa."
"Ayah liat kamu cukup disegani di RS. Kamu termasuk perawat senior?"
"Bukan Pa."
"Ayah saja Nad tidak perlu canggung."
"Eh, iya Bu."
"Nadin dan Kasih Perawat dengan jenjang sekolah tertinggi Yah dengan nilai sangat memuaskan. Nad sekarang lagi mempersiapkan sekolah doktornya." Jawab Amel.
"Waaah... Eh, tapi ko kamu tau Mel?" Tanya Ibu.Suci.
"Tau lah bu. Nad sama Kasih ini kan sahabatnya Ka.Arif."
"Owh! Begitu. Kapan kamu mau ambil doktor?"
"Masih dalam pertimbangan Yah."
"Kalo ada yang ngajakin nikah mau nikah dulu katanya Yah." Jawab Kasih.
"Betul itu Nad. Jangan sekolah terus kasih adik juga buat Nayya."
"Ga ada yang mau Bu sama Nad. Bahkan yang katanya calon imam aja sekarang cuek sama Nad."
Seketika Angga tersentak dan menghamburkan minuman yang tengah diminumnya.
"Kenapa lu Ka. Kaya maling ketangkep aja."
Angga berusaha menenangkan diri dan bersikap biasa saja. Kasih seperti mengingat sesuatu. Dia melihat kearah Nad dan Angga.
"Nad, jangan bilang klo yang akhir-akhir ini telfonan sama lu ka.Angga."
"Udah gw bilang gw ga tau siapa namanya."
"Terus gimana caranya lu telfonan kalo lu ga tau namanya?" Tanya Amel.
"Ya kan dia bilang dia calon imam ya udah gitu deh." Padahal Nadin tau siapa calon imam hanya saja memang kemarin-kemarin Nadin belum tau nama asli calon imam itu.
"Tapi kamu tau kan orangnya Nad?" Tanya Ayah dan membuat Angga kembali tersedak.
"Kamu kenapa sih Ka?" Tanya Ibu dan Angga hanya menggeleng.
"Tau lah Bu."
"Terus kenapa sampe ga tau namanya gitu."
"Nad, emang gitu orangnya Bu. Ga pekaan sama cowok. Karena menurutnya klo Allah sudah berkehendak akan datang jodoh buat dia." Jelas Kasih.
"Nad, perempuan Bu. Klo dia mau berjuang dan mau menerima segala kekurangan Nad ya ayo. Klo ngga ya udah."
"Gimana klo tiba-tiba dia melamar."
"Ya ngga gimana-gimana lah."
Sampai disini dulu...
Author up ngebut. Jangan lupa like sama koment ya. Klik favorit biar ga ketinggalan ceritanya ya.
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Nianandra Amelia Putri
mawar untuk Naya sicantik
2021-12-30
0
3 semprul
cintai aku karena Allah..... kata evi tamala...😁
2021-08-01
0
M Arafat
langsung lamar aja Nadia ny ngga
2021-07-04
0