Nadin tampak lebih murung saat berbelanja. Kasih merasa tak nyaman dengan keadaan Nadin.
"Nad, gw harap lo bisa menahan diri jika memang Nayya adalah anak dari Anya."
"Gw tau Kas. Gw ga bisa ambil dia seperti apa yang gw mau. Gw sadar dia masih ada ayahnya dan keluarganya yang lain yang akan sangat menjaga dia."
"Dan mungkin sudah ada ibu baru juga Nad."
"Maksud lo apa Kas?"
"Kali aja lo berfikir untuk deketin bapaknya biar lo bisa deket sama Nayya."
"Astaga Kasiiiiih... Ga senekat itu juga kali gw. Udah bisa tau Nayya baik-baik aja gw udah seneng."
"Lah, terus ngapa lu bengong dari tadi?"
"Ge cuma bingung. Kemana Ka.Anya? Dan gimana caranya gw bisa ketemu lagi dengan Nayya."
"Eh, ko lu mendadak be** sih Nad."
"Maksud lo?"
"Lo kan tadi punya nomer Kakeknya. Ya tinggal lu telfon kelar perkara."
"Ga gitu juga be**"
Keduanya pun kembali menghangat dan saling bercanda sambil melanjutkan berbelanja. Setelah selasai berbelanja keduanya masuk ke restoran biasa tempat makan tiap minggu.
Nadin dan Kasih sangat asik becanda sampai tak menghiraukan keadaan sekitar. Keduanya hanya menikmati kebersamaan yang akan segera terusik dengan kedatangan sahabat-sahabatnya yang lain. Meskipun tak di pungkiri keduanya merindukan kehadiran mereka.
Saat Nadin dan Kasih tertawa-tawa tiba-tiba "Bruk." Nadin tak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh, up's maaf ka. Tidak sengaja. Saya kurang memperhatikan sekitar."
"Eh, iya gapapa. Eh, loh kamuuu...."
"Kamu. kamu siapa ka?"
"Kamu dosen di Stikes A kan?"
"Loh, ko kaka tau? Pacar? Atau Anak? Atau Adiknya sekolah di stikes?"
"Tidak, teman saya juga ngajar di tempat itu."
"Owh?"
"Kamu tidak ingin tau siapa teman saya?"
"Laaah apa hubungnya dengan saya Ka?"
"Aldo."
"Eh, kenapa sama Pa.Aldo?"
"Itu teman saya."
"Owh! Ya sudah kita permisi dulu ka mau makan hehehe...."
"Boleh gabung?"
Nadin menoleh kearah Kasih dan kasih memberi kode kedipan mata.
"Ya okelah. Ayo."
Nadin ngeloyor pergi di ikuti kasih dan Angga. Nadin dan Kasih memesan makanan seperti biasanya Angga pun memesan makanannya sendiri. Ketika mereka tengah asik tiba-tiba ponsel Nadin bunyi.
"Nape?"
"Dimana?"
"Dihatimu masih nanya juga."
"Dasar kam***,, dimana lu?"
"Lagi makan mau makan. Kenapa?"
"Kita udah depan rumah kalian yah."
"Lah,,, cepet banget perasaan gw ga nyetir hahaha..."
"Cepetan lu pada balik deh."
"Dih, makanannya aja belom datang. Entaran ah makan dulu laper gw."
"Apaan sih... (Kasih merebut ponsel Nadin) Da, kita masih makan nih. Lu masuk aja dulu deh kunci ada di tempat biasa. Tapi sori kagak ada apa-apa di rumah."
"Diih.... Gil* ya kalian. Ya udah cepetan ya."
"Siap Mamih..."
Gaya Nadin telah mencuri perhatian Angga. "Gi** kenapa nih cewek ga mau lepas dari mata gw sih" Angga mulai kikuk saat Nadin melihat kearah dia.
Ketiganya hanya berbincang-bincang ringan. Setelah makanan habis Nadin dan Kasih pun berpamitan pada Angga.
"Mmm... Boleh minta nomernya ga?"
"Nomer apa? Sepatu atau rekening hehe..."
"Boleh semuanya juga."
"Duuuh lama deh Nad. Mana ponselnya ka?" Pinta Kasih pada Angga. Angga pun menyodorkan ponselnya pada Kasih.
Kasih mengetikan nomer Nadin di ponsel Angga.
"Nih...Jangan lupa telfon sebelum bobo ya biar mimpi indah."
"Eh, makasih ya.."
Terima kasih juga semuanya...
Kita lanjut nanti ya...
Yuk like sama koment 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
M Arafat
pasti lah Rian mimpi indah😃
2021-07-04
1
Ricci Novita Sari Part II
terlalu lama maraton bacanya
akhirnya aku baca ulang lagi Thor 😂 tetap seru pastinya
2021-06-25
0
Ricci Novita Sari Part II
terlalu lama maraton bacanya
akhirnya aku baca ulang lagi Thor 😂 tetap seru pastinya
2021-06-25
1