Rutinitas hari libur Kasih dan Nadin akan berbelanja untuk stok seminggu. Pagi hari di awali dengan olah raga keliling alun-alun sekaligus sarapan pagi. Setelah itu keduanya pulang kembali ke kontrakan. Bersiap untuk pergi berbelanja.
Saat keduanya bersiap ponsel Nadin berbunyi. Terlihat dilayar ponsel nama Dina.
"Si mamih tumben nih nelfon sepagi ini."
"Angkat dah cepet."
"Ya Din?"
"Kalian dimana?"
"Di hati mu hehehee...."
"Yaelah Nad, serius nih. Kita mau ke kota C nih."
"Weh, serius mih?"
"Diiih,,, Nadiiin."
"Hahaha... Kita lagi mau belanja mih. Udah jalan kesini?"
"Belom masih di rumah. Nungguin Arif dulu. Nando sama Tina udah di rumah."
"Hei,,, kalian mau menyerbu tempat aku yah."
"Anak-anak mau liburan beberapa hari disitu."
"Baiklah nyonya. Silahkan datang jangan lupa bawa oleh-oleh ya Nyonya."
Sambungan telfon pun terputus setelah Dina memberi kabar bahwa mereka akan datang mengunjungi Kasih dan Nadin.
"Apa katanya?"
"Mereka mau liburan di sini."
"Hah! Belanja buat seminggu abis sehari dong klo ada mereka."
"Hahahaa.... Lu mah. Pake duit lu yah."
Keduanya tertawa mengingat kehebohan sahabat-sahabatnya di tambah lagi keluarganya pun ikut serta. Sampai di tujuan tempat perbelanjaan yang sangat terkenal dimana-mana. Kasih memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus wanita.
Saat masuk ke gedung perbelanjaan mata Nadin terus tertuju pada anak perempuan yang tengah di tuntun oleh nenek dan kakeknya. Saat Nadin sudah mendekat dengan anak tersebut tanpa Nadin sadari terucap begitu saja "Nayya." Mereka pun menoleh kearah Nadin bersamaan. Menyadari hal itu Kasih langsung menepuk lengan Nadin.
"Maaf bu, pak."
"Maaf sebelumnya dari mana adek tau nama cucu saya?"
Nadin tersentak mendengar ucapan ibu paruh baya itu. Sementara Nayya melihat kearah Nadin sendu.
"Mama" Kata itu keluar begitu saja dari mulut kecil Nayya.
"Eh, maaf dek."
"Boleh saya peluk Bu?"
"Hah"
Ibu paruh baya itu menoleh kearah suaminya dan suaminya hanya menjawab dengan anggukan tanda mengijinkan.
"Eh, silahkan nak."
Nadin pun segera memeluk Nayya dengan erat. Tanpa disangka oleh semuanya bukannya Nayya takut melainkan Nayya menyambut pelukan Nadin.
Nadin memeluk dan mencium Nayya. Begitupun Nayya memberikan kecupan manisnya kepada Nadin. Kasih begitu terharu melihatnya sambil bertanya-tanya dalam hati adakah anak kecil itu Nayya anak dari almarhumah Anya.
"Terima kasih sayang."
Nayya mengusap air mata yang lolos di pipi Nadin. Usapan lembut tangan mungil itu semakin menyayat hati Nadin. Perasaan besalahnya begitu dalam.
"Nayya Putri Bagaskara." Ucap Nadin sambil mengusap lembut puncak kepala anak kecil itu.
Dan betapa terkejutnya suami istri paruhbaya itu mendengar nama cucunya disebutkan dengan lengkap oleh Nadin.
"Nak, boleh tau siapa kamu? Ada hubungan apa kamu dengan cucu saya?" Tanya bapa paruh baya yang masih terlihat muda.
"Maaf Pak, bu. Terima kasih sudah mengijinkan saya memeluk cucu kalian." Ucap Nadin tanpa menjawab pertanyaan bapak tersebut.
"Kenalkan saya Bagaskara dan ini istri saya Suci."
"Saya Kasih Pa, bu dan ini sahabat saya Nadin." Jawab Kasih. Karena melihat Nadin masih terpaku menatap Nayya.
Mereka pun berpisah setelah sedikit drama. Nadin tak ingin berpisah dengan Nayya begitupun dengan Nayya seperti menemukan kenyamanan bersama Nadin. Setelah sedikit bujukan dari Nadin akhirnya Nayya mau berpisah dengan janji bahwa mereka akan bertemu lagi.
Nadin memberikan nomer ponselnya kepada Pa.Bagas karena Pa.Bagas memintanya. Sementara Bu.Suci masih merasa heran ada apa antara Nadin dan cucunya Nayya.
Sampai disini dulu ya semuanya...
Klik like dan koment apa aja boleh ya sayang.
Terima kasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
M Arafat
lanjuttt thor
2021-07-04
1
피롷
thor pas kata pa itu tambah k aja thor jdi pak biar ga ketukar antar papa sama bapak jga ga ush pake titik kya pa.bagas tpi pke spasi aja thor jdi pak bagas gtu biar ga dikira kebnyakan tanda baca
2021-05-25
5
Andhina
lanjut lagi
2021-04-05
1