"Nayya di RS.A"
"Dari tadi dong." Nadin langsung kekamar membawa tas.
Kasih langsung menyusul sementara Arif hanya geleng-geleng melihat keduanya. Arif menelfon Amel memberitau Nadin dan Kasih menuju RS. Sementara Arif memilih untuk tidur menggantikan tidur malamnya yang kurang nyaman di mobil.
Nadin membawa mobilnya udah kaya orang kebelet. Tak membutuhkan waktu lama Nadin dan Kasih telah tiba di RS.A. Nadin menuju informasi untuk mengetahui keberadaan Nayya.
"Hai, gw mau nanya dong."
"Nanyain Dokter atau perawat?"
"Serius gw. Ruang perawatan atas nama Nayya Putri Bagaskara."
"VIP ruang 2."
"Makasih dadah..."
Mereka berdua pun berjalan tergesa-gesa menuju ruangan Nayya. Saat keduanya tiba di ruangan terdapat dokter tengah memeriksa Nayya. Karena pintu terbuka Nayya menyadari kedatangan Nadin.
"Mama..."
Nadin langsung mendekati Nayya dan memeluknya tanpa menghiraukan orang-orang di ruangan tersebut. Dokter.Diki yang tengah memeriksa Nayya merasa terkejut dengan kedatangan Nadin pasalnya Nadin adalah perempuan incarannya. Tak disangka Nadin telah memiliki anak secantik Nayya.
Kasih yang mengenali dokter.Diki langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Suster.Ana yang mendampingi Dokter.Diki pun terkejut melihat kejadian tersebut.
"Nadin!"
Nadin menoleh kearah sumber suara. Dan Nadin tak sedikitpun merasa kaget dengan kehadiran dokter.Diki.
"Terima kasih dok. Sudah memberikan yg terbaik untuk anak saya."
"Anak!"
"Iya dok."
"Kenapa sampe begini? Bukannya kamu harusnya tahu psikologis anak." ujar Dokter.Diki sambil menarik Nadin.
"Iya dok. Maaf ini masalah keluarga saya." Nadin melepaskan tangan dokter dan kembali.
"Maaf dok ada suaminya" Bisik Kasih pada dokter.Diki.
"Maaf." Ucap dokter.diki kepada Angga.
Angga hanya mengangguk saja. Semua terlihat tegang.
"Nayya boleh kamu bawa pulang Nad, Saya yakin kamu lebih bisa merawat anak kamu di rumah."
"Terima kasih dok." Jawab Nadin.
"Silahkan bereskan administrasinya Nayya boleh pulang."
Angga langsung mengikuti dokter.Diki. Setelah administrasi selesai dan Nayya pun telah siap untuk pulang. Kini semua terlihat canggung harus bagaimana. Nadin menggendong Nayya keluar dari ruangan.
"Nad, apa kabar?" Tanya salah satu suster.
"Hai mba. Kabar baik aku. Mbak sehat dong yah. Tambah seger deh."
"Bisa aja Nad. Siapa?" Tunjuk suster pada Nayya.
"Anak mba."
"Heh, ko ga tau sih."
"Makanya jangan di ruangan bedah terus sekali-kali ke ruang anak." Canda Nadin sambil tersenyum dan berpamitan kepada suster tersebut.
"Ma,"
"Ya, kenapa sayang?"
"Kenapa semua orang kenal sama Mama?"
"Kebetulan aja sayang." Jawab Nadin lembut.
Sampai di parkiran Nadin menoleh kearah Angga bertanya dimana mobil mereka. Angga menunjuk ke arah mobilnya. Nadin pun melangkahkan kakinya menuju mobil Angga semua orang masih mengikuti mereka.
Tak sepatah katapun mereka ucapkan hanya mengikuti langkah Nadin dan Angga. Tak bisa Angga pungkiri pesona Nadin memang sudah mengganggu fikirannya. Sementara Nadin berusaha bersikap biasa.
"Nay sayang, pulang sama papa yah. Mama ikutin mobil papa dari belakang yah. Nay sama oma, opa sama tante Amel juga yah."
"Kenapa mama ga dimobil papa aja?"
"Sayang, nanti mobil mama ga ada yang bawa. Nay di sini yah mama susul Nay dari belakang."
"Mama janji?"
"Iya, mama janji."
Nayya pun mau melepaskan pelukannya dan membiarkan Nadin kembali kemobilnya.
"Ma," Tiba-tiba Nayya menangis.
"Loh, ko nangis sayang?"
"Nay mau ikut mama."
Nadin menoleh ke arah Angga meminta izin. Angga mengangguk pelan mengizinkan. Nadin kembali membawa Nayya ke mobilnya. Kasih mengambil alih kemudi sementara Nadin menggendong Nayya.
Kasih mengikuti laju mobil Angga dari belakang. Dalam perjalanan pulang Nayya selalu memeluk Nadin seperti tak mau lepas lagi.
"Ka, apa yang mau kamu lakukan dengan Nadin?" Tanya pa.Bagas
Angga hanya terdiam mendengar pertanyaan ayahnya. Ibu.Suci pun ikut bertanya pada Angga tentang bagaimana menyikapi sikap Nayya. Nayya masih terlalu kecil untuk mengerti tentang kehidupan orang tuanya.
Amel hanya diam tak menanggapi. Karena Amel termasuk ada dalam kubu Nadin. Amel telah mengenal Nadin lebih dulu dibanding Angga melalui Arif.
Sampai disini dulu...
Author up ngebut. Jangan lupa like sama koment ya. Klik favorit biar ga ketinggalan ceritanya ya.
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
M Arafat
lanjut nikah aja 🤭
2021-07-04
1
guest1053342796
lnjut ka
2021-04-22
3