Jail

Kejailan Nadin dan Kasih merembet kemana-mana semua orang kena dikerjain oleh Nadin dan Kasih. Nadin dan Kasih tertawa puas setelah berhasil menjaili sahabat-sahabatnya.

Seperti biasa jika mereka sudah berkumpul mereka akan mengadakan acara bakar membakar makanan dan seperti biasa juga Nadin tak pernah ikut makan.

"Nad, percuma deh lu diet-diet tan tetep aja ga laku." Canda Nando.

"Lah, Kasih juga belom laku padahal ga diet." Jawab Nadin sekenanya.

Nando hanya geleng-geleng menanggapi jawaban sahabatnya itu. Semua pun tau jawaban apa yang akan di katakan Nadin perihal makan dan jodoh.

Karena itu pula mereka tak pernah ada yang mau bertanya perihal keduanya. Namun ada saja yang suka keceplosan seperti Nando kali ini.

******

Dua bulan berlalu Kasih tak sengaja bertemu dengan Rian di ruang kepala yayasan karena Kasih yang tengah berada di ruangan itu bersama dengan Santi istri dari Aldo. Rian datang untuk menemui Aldo. Disitulah Kasih dan Rian berkenalan dan saling bertukar nomer hape.

Santi mengajar juga di yayasan oleh karena itu Santi dan Kasih sudah tampak akrab begitu pula dengan Nadin. Namun kali ini Nadin tak ada dikarenakan tengah mengantar mahasiswanya praktek lapangan.

Tak lama berselang Aldo pun datang mereka berempat pun saling berbincang bersama. Saat Rian dan Aldo membicarakan Angga tiba-tiba Kasih teringat pada pertemuan antara Kasih,Nadin dan Angga.

"Sebentar, siapa tadi temennya bapak?"

"Angga. Kenapa Bu.Kas kenal sama Angga?"

"Boleh saya liat fotonya Pa?"

Sejenak Aldo mencari foto Angga di ponselnya dan setelah menemukan foto Angga Aldo langsung memberikan pada Santi untuk di perlihatkan pada Kasih. Dan setelah Kasih melihat foto Angga.

"Ngga salah lagi. Owh! Jadi dia duda juga ya?"

"Iya bu.Kas. Pa.Rian sama Pa.Angga itu sama-sama duda bedanya kalo Pa.Rian ga bawa anak klo Pa.Angga bawa anak satu." Terang Santi pada Kasih.

"Kenapa bu keliatannya ibu tau sesuatu." Selidik Aldo.

"Kita pernah bertemu beberapa bulan lalu dan kita ga pernah tau nama dia siapa sampai sekarang."

"Kita! Kamu sama Angga?" Tanya Rian sedikit cemburu.

"Iya saya, Nadin dan Pa.Angga."

"Owh! Jawab ketiganya bersamaan.

"Kompak banget sih."

Ketiganya berencana mempertemukan. Nadin bersama Angga. Mereka semua merancang ide semanis mungkin supaya Nadin tak curiga dengan rencana mereka. Mereka sepakat untuk mempertemukan Nadin dan Angga di acara ulang tahun anaknya Angga minggu depan.

Nadin masih berkomunikasi dengan Angga dan sampai sekarang masih belum juga tau siapa nama Angga. Kata Angga nanti juga Nadin akan tau sendiri siapa namanya. Namun Nadin tak berusaha mencari tahu siapa nama Angga.

"Nad, minggu depan ada acara ngga?" Tanya Kasih.

"Pengennya sih pulang Kas udah lama ga ketemu mama."

"Yaaah,,, jangan dong anterin Gw aja ke acaranya gebetan gw."

"Gebetan? Ga salah tuh?"

"Ngga lah. Dia duda sih tapi gapapa lah duda keren."

"Hmmm... Memangnya mau ada acara apa dianya?"

"Ulang tahun ponakannya."

"Bawa kado dong gw?"

"Lu mau ga bawa kado juga gapapa paling ntar lu malu."

"Br****** Lu. Anaknya cewek apa cowok?"

"Ga tau ntar gw tanyain dulu ya ama dia."

Kasih pun mengirimkan pesan singkat kepada Rian menanyakan perihal anak dari Angga. Namun tak berhenti sampai disitu Rian dan Kasih malah asik saling bertukar pesan sampai pada akhirnya Rian menelfon Kasih dan perbincangan di lanjutkan melalui panggilan telfon.