3bulan berlalu hanya komunikasi via chat antara Anya dan Nadin. Sesekali Anya meminta Nadin mengirim vidio keseharian dia. Nadin pun meminta Kasih untuk memvidiokan aktivitasnya. Entah mengapa Nadin mau melakukannya.
Anya selalu bisa membujuk Nadin untuk mengirim vidio atau hanya sekedar mengirim foto. Sesibuk apapun Nadin selalu mau mengirimkan vidio atau foto untuk Anya.
Nadin dan Anya tengah menyiapkan persiapan wisuda S1nya. Mereka pun menyiapkan persiapan kuliah S2 mereka sekaligus. Karena keduanya tak ingin berleha dengan waktu.
"Sayang, kamu ko berkeringat gitu? Abis olah raga?" Tanya Angga cemas.
"Ngga ko. Dari semalam perut aku mules yang."
"Loh, kamu ko baru bilang sekarang. Ayo kita siap-siap ke rumah sakit."
Angga meminta supir untuk menyiapkan mobil. Lalu menelfon orang tuanya untuk segera menyusul ke rumah sakit. Angga memapah Anya masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan Angga terus mengusap perut Anya.
"Sabar ya sayang. Semua pasti baik-baik aja."
Anya hanya tersenyum mendengar semangat dari Angga. Sesekali Anya meringis menahan mules. Anya mengirimkan pesan pada Nadin memberitahu bahwa dia akan ke rumah sakit mungkin akan melahirkan.
Tapi sayang ponsel Nadin tidak aktif. Karena Nadin tengah menghadiri acara wisudanya. Nadin sengaja mematikan ponsel saat prosesi wisuda berlangsung karena dia ingin menikmati prosesnya.
Sementara Anya tengah berjuang untuk melahirkan bayinya. Nadin tengah gugup untuk memberikan ucapan terima kasih karena telah memperoleh nilai tertinggi.
Kedua orang tua Nadin dan adik perempuannya memberikan selamat atas kelulusan Nadin. Nadin dan kasih berkumpul bersama keluarga masing-masing.
"Alhamdulillah ya Pak anak-anak kita sudah lulus S1."
"Iya Pak. Bagaimana Kasih melanjutkan S2?"
"Nah itu dia pak. Kami inginnya Kasih menikah saja kalo sudah ada calonnya. Eeh,,, dia malah bilang nanti aja cari calonnya sekarang sekolah aja dulu."
"Sama saja sama Nadin pak. Dia juga begitu. Katanya Nanti akan datang sendiri calonnya."
"Anak-anak kita memang pintar tapi saya khawatir juga jika seperti ini."
Nadin mengaktifkan ponselnya untuk bersuafoto bersama teman-temannya. Dan disitulah banyak pesan dan telfon dari Anya masuk. Sementara Nadin tak begitu menghiraukan karena tidak enak dengan teman-teman yang lain.
Selesai acara dua keluarga berkumpul di rumah kontrakan Kasih dan Nadin. Tak hanya dua keluarga tapi sahabat mereka Ivan, Arif dan Nando pun turut hadir memberikan selamat pada kedua sahabat kecilnya itu.
Saat bercengkrama bersama Nadin teringat banyak pesan di ponselnya yang belum dia baca. Nadin segera membawa ponselnya di dalam tas dan membaca satu persatu pesan masuk.
"Waaaah.... Lucunya."
"Apa Nad?" Tanya Nando.
"Temen gw lahiran bayinya lucu banget."
"Ka Anya?" Tanya Kasih.
"Iyah. Liat deh lucu yah?"
"Kita jenguk Nad?"
"Hm... Boleh besok deh yah."
"Kita ga diajak nih?" Saut Arif.
"Eh, boleh tuh kita datang rame-rame pasti Kaka seneng deh."
Mereka pun bercengkrama bersama kembali. Keluarga berpamitan kembali ke kota J. Nadin memeluk erat sang ibu.
"Teteh jaga diri ya. Sekolahnya cepet di beresin biar mamah cepet dapet cucu."
"Iih,,, mamah. Klo cucu mah sekarang juga Nadin kasih deh."
"Hus, klo ngomong jangan sembarangan cantik."
"Iya tante, soalnya temen Nadin udah lahiran. Jadi itu anak kita bersama ceritanya."
"Heh, emang ga ada bapaknya?"
"Iih, ada atuh tante. Tapi saking deketnya jadi pas dia hamil gitu dia kan suka sakit gitu tan terus Nad yang rawat gitu jadi kata dia bayi di perutnya anaknya Nad juga."
"Owh! Gitu. Sok atuh nanti di bawa ke rumah yah."
"Siap Mamahku sayang."
Setelah keluarga semua pulang tinggallah Lima sahabat kecil itu berkumpul.
Terima kasih semuanya...
Kasih semangat author dong pencet jempolnya sama ketik koment apa aja boleh... Lanjut secepatnya ya. 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
susi 2020
😎😎😎😎
2023-06-23
0
susi 2020
🙄😲😘🥰
2023-06-23
0
Putri bayan
Akan ada sesuatu yang akan terjadi......atau hanya kebetulan....
Anya menyimpan rahasiakah!!!
2021-07-16
1