Pagi hari Nadin sudah bersiap untuk membesuk Anya dan bayinya. Sebelumnya Nadin berencana untuk mampir ditoko bayi untuk membeli sedikit bingkisan untuk bayi Anya.
"Nad, pergi sepa ini?"
"Ngga dong Nan. Kalian aja baru bangun gitu. Kita sarapan dulu."
"Emang siapa soh temen baru mu itu Nad? Ko, kayanya spesial banget pake telor dua."
"His,,, Ivan. Lo itu ya. Ga tau kenapa Van ko gw kaya yang sayang banget sama dia."
"Lu mah.. Lakinya ganteng kali ya?"
"Diiih, mana gw tau lakinya kaya apa?"
"Serius lo?"
"Dua rius malah."
Sembari menikmati sarapan yang Nadin buat kelimanya saling bertukar obrolan. Dan sesekali mereka pun tertawa kecil.
Tiba di baby shop. Nadin tampak kebingungan membeli apa. Dan pilihannya jatuh pada dres lucu berwarna merah jambu.
"Emang bayinya cewek Nad?" Tanya Arif.
"Gw ga tau juga sih. Tapi ko gw yakin dia cewek ya. Soalnya dari foto yang dikirim Ka.Anya ko kayanya cantik."
"Ntar malu lagi lo salam beli kado. Mending lo beli yang netral aja deh Nad." Saran Kasih.
"Ngga ah, gw tetep beli ini. Klo ternyata entar baby nya cowok ya ga perlu gw kasih tinggal bilang klo ontinya salah belu kado."
"Diiih, serah lo deh Nad." Kesal Nando.
Nadin pun memilih dua potong dres mungil nan lucu untuk kado baby Anya.
Sampai di rumah sakit mereka menuju ruangan Anya. Saat mereka tengah berjalan mereka berpapasan dengan dokter Heru. dokter koas yang menyukai Nadin namun Nadin selalu berpura-pura tak tau.
"Nad,"
"Hai dok. Praktek disini juga?"
"Tidak, hanya menggantikan teman sementara. Kamu ada apa? Mau praktek disini?"
"Owh! Eh, ngga ini mau besuk teman."
Saat mereka berdua berbincang keempat sahabat Nadin pergi lebih dulu ke kamar Anya. Karena Kasih sudah mengenal Anya. Tiba di ruangan Anya. Kasih dan kawan-kawan hanya melihat Anya dan bayinya.
Kasih mengetuk pintu perlahan. Anya menoleh kearah pintu dan di dapatinya Kasih tengah menengok di balik pintu.
"Hai, Kasih... Masuk. Sama Nadin?"
"Ngga Ka kita rame-rame."
"Haiii.... Mari silahkan masuk."
"Kenalkan Ka. Ini sahabat-sahabat Aku sama Nad."
"Arif."
"Nando."
"Ivan."
"Hai.. Salam kenal. Saya Anya."
"Kaka cuma berdua sama baby lucu ini? Eh, cewek apa cowok Ka?"
"Iya Kas. Suami ada rapat yang ga bisa di tinggalkan. Gpp lah sebentar toh ini siang banyak suster juga. Bayinya Cewek Kas."
"Waaaah... feeling Nadin kuat banget yah." Seru Nando.
"Maksudnya? Eh, kemana dia?"
"Ada ko ka sebentar tadi dia ketemu temen kita. Tadi sebelum kesini kita mampir ke toko dulu ni bawa bingkisan kecil untuk baby. Dan Nadin keukeuh banget kalo babynya cewek dan ternyata bener banget."
Mereka berbincang seolah telah mengenal Anya lama. Dilain tempat Nadin berpamitan kepada Dokter Heru untuk menemui teman yang dimaksudkan oleh Nadin. Saat tiba di ruangan Anya Nadin masuk tanpa mengetuk pintu.
"Halo baby girl onti datang niih..."
"Hmm.... Bagus ya dateng-dateng langsung teriak aja. Ga tau apa disini ada bayi." ujar Kasih.
"Iiih,,, gpp dong reflek kejut ya baby."
"Maafin temen kita ya Ka."
Anya hanya tersenyum menanggapi Kasih.
"Selamat kaka ku... Akhirnya babynya nongol juga yah..." Ucap Nadin sambil memeluk dan menciumi pipi Anya.
Nadin dan Anya memang tampak begitu akrab. Dan tak ada sekat diantaranya.
"Eh, bener kan Ka baby girl?" Anya pun mengangguk membenarkan tebakan Nadin.
"Tuuuh kan Nan, feeling gw bener. Lu sih ga percayaan sama gw."
"Yee... Percaya mah sama Tuhan bukan sama Lo."
"Pinter lu."
"Nad, gw liat-liat lo sama Ka Anya mirip yah. Jangan-jangan bokap lo ada main dibelakang nyokap." Ujar Ivan.
"Sembarangan lu."
Mereka pun bercengkrama berasama. Tak terasa waktu semakin siang mereka berlima pun berpamitan pulang. Saat mereka berjalan di koridor rumah sakit seorang laki-laki menabrak Nadin.
Sampai disinj dulu semuanya...
Kasih jempolnya ya buat author biar makin semangat. Ketik koment apa aja boleh ko.
Makasih jempolnya 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍😍
2023-06-23
0
susi 2020
😘😘🥰
2023-06-23
0
Freen 🐰
boleh jujur maaf kalo ada kata² sedikit tersinggung jujur ya awal baca cerita nya sedikit ga nyambung jadi saya baca nya harus lebih teliti dan juga menangkap dari cerita satu ke cerita yang lain nya
2021-07-07
1