"Hai sayang.."
Nadin bersikap biasa saja seperti tak pernah bertemu sebelumnya. Padahal Nadin dan Rian pernah bertemu sebelumnya di parkiran Yayasan tempat Nadin mengajar. Namun begitulah Nadin terlalu acuh terhadap siapapun dan apapun.
"Hai bu.Nad apakabar?"
"Kabar baik. Pernah ketemu sebelumnya?" Tanya Nadin polos.
"Nah kan yang bener dia mah emang gitu. Makanya aku ga jelasin siapa kamu sama dia sebelumnya soalnya pasti dia ga tau."
"Apaan sih Kas ah... Ga segitunya juga kali. Emang kapan kita ketemu?"
"Udah ah, ayo masuk. Turun lu."
Nadin geleng-geleng melihat tingkah Kasih. Nadin pun turun dan tak lupa membawa kado yang tadi dia beli. Nadin berjalan di belakang Rian dan Kasih.
Mereka bertiga masuk ke ruanf tempat acara dimulai. Nadin heran ketika melihat Aldo dan Santi yang juga berada disana. Aldo dan Santi mendekati mereka bertiga.
"Loh, bu, pa ada disini juga?"
"Iya. Bu.Nad sama siapa?"
"Nih, mereka. Eh, bentar. Bener-bener ya lu Kas. Lu ngajakin gw kesini sementara kalian datang berpasangan. Hmmm..."
Mereka berempat pun tertawa melihat ekspresi Nadin. Disela perbincangan mereka tiba-tiba saja ada anak kecil berlari kearah mereka.
"Mama..."
Semua orang menoleh kearah sumber suara. Dan betapa Nadin terkejut melihat anak kecil mendekat kearahnya dan memeluknya. Nadin menoleh kearah Kasih. Kasih mengangkat bahunya tanda tidak tahu karena Kasih ga sempat melihat siapa anak kecilnya.
Nadin berjongkok mensejajarkan tinggi dengan anak kecil tersebut. Dan betapa terkejutnya Nadin ternyata anak kecil tersebut adalah Nayya. Nadin langsung memeluk erat Nayya.
Angga yang mendengar kegaduhan di dalam ruangan pun segera mendekati sumber keributan. Betapa terkejutnya Angga melihat anak semata wayangnya dan Nadin perempuan yang sedang ia dekati saling berpelukan. Angga melihat ibunya menangis dalam pelukan Ayahnya melihat adegan itu.
"Bu, Yah."
Ibu.Suci memegang tangan Angga dan menangis tersedu. Pa.Bagas terus menenangkan istrinya. Sementara Angga masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Kenapa anaknya berada dalam pelukan Nadin dan mereka berdua menangis bersama.
"Nad,"
Nadin menoleh kearah Angga dan betapa terkejutnya Nadin melihat Angga.
"Kaka... Kenapa ada disini?" Tanya Nadin sambil melepaskan pelukannya pada Nayya.
"Nayya anak saya."
"Hah!" Ucap Nadin dan Kasih bersamaan.
Nadin melihat sekitar mencari keberadaan Anya. Begitupun dengan Kasih.
"Yang, kamu cari siapa?"
"Mamanya Nayya."
"Ssstt... Jangan ngaco kamu. Mana mungkin Anya ada disini."
Nadin menoleh kearah Rian.
"Kenapa?" Tanya Nadin dan Kasih
Rian gugup mendengar pertanyaan keduanya. Angga memberi kode pada Rian kalo dia yang akan mengatakannya.
"Dia sudah pergi lebih dulu. Seperti yang pernah aku bilang sama kamu Nad."
"Meninggal?!" (Bruk) Jawab Nadin dan Nadin pun tak sadarkan diri.
"Mamaaaa...." Jerit Nayya melihat Nadin ambruk dilantai.
Angga dengan sigap membawa Nadin keluar dari ruangan tersebut Nayya mengikuti dan terus menangis. Tak tega melihatnya Kasih menggendong Nayya.
Semua bertanya-tanya ada apa dengan Nadin. Namun mc acara berusaha menenangkan para undangan yang sebagian besar keluarga dan rekan terdekat Angga.
"Bu.Kas kalian kenal almarhum?" Tanya Santi.
"Nanti di jelaskan saat Nad sudah sadar ya bu.San."
Semua cemas dan mengerubungi Nadin. Nayya tak henti menangis melihat keadaan Nadin. Dokter keluarga datang untuk memeriksa keadaan Nadin. Setelah 10menit berlalu Nadin tak kunjung sadarkan diri sementara acara harus segera di mulai.
Angga membujuk Nayya untuk keluar menghadiri acara ulang tahunnya namun Nayya selalu menolak Angga. Nenek dan Kakek Nayya pun ikut membujuk Nayya namun Nayya tak bergeming ia tetap berada disisi Nadin.
"Nayya sayang, tante Kasih boleh nanya sesuatu?"
"Bo...boleh tante."
"Nayya sayang mama?"
"Sayang tante."
"Kalo Nayya sayang mama sekarang Nayya keluar dulu ya menemui undangan yang sudah jauh-jauh datang untuk Nayya. Mama pasti senang dan bangga pada Nayya. Dan mama akan sedih jika Nayya ngga mau keluar."
"Tapi Mama ngga ada yang nemenin tante."
"Nayya tenang aja biar tante yang nemenin mama yah. Sekarang Nayya keluar sebentar di temenin papa, oma sama opa yah."
"Tante janji."
"Janji sayang."
Setelah berfikir sejenak akhirnya Nayya mau keluar untuk merayakan acara ultahnya. Semua keluar menemani Nayya tidak dengan Kasih dan Rian.
Sampai disini dulu ya..
Jangan lupa like dan koment sesukanya buat author tambah semangat up nya.
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
M Arafat
sedihhh banget ikut nyesek😭😭😭😭😭
2021-07-04
2
Idank Dika
nangis aku bacanya Thor,,,,,ikatan batin rupanya,,,,
2021-07-01
1
Megandaru
ikatan batinny kuat
2021-06-05
5