Psychopath Obsession - 16

"Kenapa kau tidak memberitahuku jika syutingmu akan di lanjutkan di Barcellona?" Allferd menuntut penjelasan dari Stella. Sedangkan wanita di sampingnya ini hanya memainkan jemari, mencoba mensibukkan diri dan mengabaikan perkataan pria di sampingnya ini.

"Jawab aku Stella," lanjut Allferd karena Stella tak kunjung memberikannya jawaban.

Akhirnya Stella mendongkakkan kepala, menoleh ke samping, menatap Allferd dengan datar. "Karena aku tidak ingin memberitahumu," pungkasnya.

Allferd mengencangkan genggamannya di stir mobil, berusaha bersikap setenang mungkin. Tidak membalas ucapan Stella namun ia semakin mengencangkan laju mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dengan kecapatan tinggi, mobil yang di kendarai Allferd menjadi sedikit tidak terkendali. Bukan karena mobilnya yang rusak, namun Allferdlah yang semakin kehilangan fokusnya.

"What's wrong with you?" Stella menatap Allferd penuh khawatir, menyampingkan topik pembicaraan yang sedang mereka debatkan tadi.

"Allferd, tolong hentikan mobil ini. Kau semakin kehilangan fokus untuk mengemudikan mobil," Stella terus membujuk Allferd agar memberhentikan mobilnya, namun Allferd tak mengindahkan ucapan Stella yang sudah panik.

"ALLFERD!" Bentak Stella. Allferd langsung menginjak pedal rem. Tubuh Allferd semakin lemas membuat pria itu akhirnya terjatuh pingsan setelah memberhentikan mobil mereka di pinggir jalan.

Sebelum pingsan, Allferd sudah menyadari sesuatu. Ternyata peluru yang masuk ke dalam tubuhnya adalah peluru beracun.

"Allferd!" Stella berteriak, panik, mengguncangkan tubuh Allferd. Namun hasilnya tetap sama, Allferd tetap bergeming, tak merespon Stella.

Stella menyentuh kening dan leher Allferd yang terasa sangat dingin, keringat pun membasahi tubuh Allferd.

"Allferd, bertahanlah. Aku mohon," Stella memeluk Allferd dari samping, tangan kanannya sibuk menghubungi ambulan. Saat melepaskan pelukannya, Stella melihat tangan mulusnya terkena darah yang berasal dari bahu Allferd.

Ternyata, Allferd lebih mempedulikan urusannya walau dalam keadaan terluka sekalipun.

***

Stella menunggu Allferd di depan ruang ICU dengan penuh kecemasan. Ingin sekali menghubungi seseorang yang dekat dengan Allferd, namun sialnya ponsel Allferd menggunakan kunci sidik jari. Ia tak bisa membuka ponsel Allferd sekarang, Stella akan membuka ponsel Allferd ketika ia sudah di perbolehkan untuk menjenguk pasien. Stella membutuhkan sidik jari Allferd.

"Stella? Apa kau wali dari pasien tadi?" Salah seorang dokter muncul dari ruang ICU, tentu saja dokter itu langsung mengetahui nama Stella.

Oh ayolah, siapa yang tak kenal Stella Daddario di negara ini? Tidak perlu selalu menonton televisi atau layar lebar untuk mengetahui sosok Stella, bahkan sosok Stella beberapa bulan sekali terpampang jelas di billboard, siapapun bisa melihat sosok Stella saat melintasi jalan tertentu.

Stella mengangguk, menjawab pertanyaan dokter itu dengan cepat. "Iya, aku wali tuan Allferd Maverick."

Dokter itu tersenyum, meskipun sedang menggunakan masker tapi Stella tentu sangat tahu jika sang dokter sedang tersenyum terlihat jelas dari kedua matanya.

"Kondisi tuan Maverick sudah kembali membaik. Beruntung pelurunya tidak terlalu dalam, racunnya berjalan lambat untuk menyebar di tubuh tuan Maverick untung saja kau membawanya cepat kemari. Tidak ada hal yang perlu di khawatirkan, kau hanya perlu menunggu tuan Maverick sadar."

Stella menghela napas lega, Allferd telah berhasil membuatnya khawatir setengah mati.

"Baiklah, terima kasih dokter."

Setelah mengangguk, dokter itu melangkah pergi. Meninggalkan Stella seorang diri.

Stella menghelakan napasnya, masih ada waktu beberapa hari sebelum keberangkatannya menuju Barcellona untuk proses syuting. Meskipun tidak lama, tapi Stella akan menggunakan hari liburnya sebaik mungkin yaitu untuk menjaga Allferd.

Huft, hal bodoh apa lagi yang Allferd lakukan sehingga dirinya bisa terluka? Allferd.. argh pria itu. Sungguh sangat tak bisa di tebak.

***

Allferd mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke dalam matanya. Sungguh, itu sangat menyilaukan untuk saat ini.

Setelah berhasil menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, Allferd melirik samping kanannya. Terdapat seorang wanita yang sedang tertidur sembari memegang tangannya, wajah wanita itu tertutupi rambut. Hanya dengan mencium aroma tubuh saja Allferd sudah tahu jika dia adalah Stella.

Tidak hanya Stella dengan Allferd yang berada di ruangan ini, ada satu sosok tak asing yang sedang tidur di sofa ruangan ini. Siapa lagi jika bukan Damian, setelah Stella di beri izin untuk masuk ke dalam ruang inap Allferd, Stella langsung menghubungi kontak Damian menggunakan ponsel Allferd. Ia menghubungi Damian dari daftar kontak yang Allferd sering hubungi.

Sesampainya Damian di rumah sakit, Stella memaksa Damian agar bercerita tentang hubungannya dengan Allferd. Mau tak mau Damian terpaksa menceritakannya meskipun hanya sedikit.

Tangan Allferd terangkat, mengelus rambut Stella. Argh, kenapa ia menjadi teringat sosok Julia? Tidak ingin munafik, Allferd sangat merindukan Julia.

"I miss you so bad," bisik Allferd kepada angin, berharap Julia dapat mendengarnya di atas sana.

Damian terbangun dari tidurnya, pria itu sungguh sangat peka. Sedangkan Stella sendiri masih tertidur dengan lelap, mungkin wanita itu sangat kelelahan dengan pekerjaannya.

"Kau merasa lebih baik?" Itulah pertanyaan pertama yang Damian lemparkan kepada Allferd tanpa berpindah dari posisinya sedikitpun.

"Tidak sakit," jawab Allferd seadanya.

"Bisa kau pindahkan dia ke sofa? Sepertinya dia sangat kelelahan," pinta Allferd. Damian melirik Stella, tersenyum miring namun dengan cepat ia hapus senyuman itu. Bukan Allferd jika tidak jeli dengan suasana, Allferd sempat melihat senyuman Damian dan ia menyadari apa maksud dari senyuman itu.

Ketika Damain hendak memindahkan tubuh Stella, dengan cepat Allferd menyela. "Tidak, aku saja yang memindahkannya."

Damian mengernyit dalam diam, ingin memprotes namun ia lebih memilih untuk bungkam, membiarkan Allferd melakukan apapun sesuka hatinya.

Allferd berusaha untuk bangun, lagi pula ini hanya luka kecil di bahunya, tidak perlu sampai di rawat seperti ini jika tidak terdapat racun di peluru itu.

Baru saja Allferd menyentuh Stella, gadis itu langsung terbangun seakan sentuhan Allferd berhasil membuatnya terkejut.

Stella mendesah pelan, "kau sudah sadar? Kenapa kau berdiri?" Stella membetulkan posisi duduknya, kembali duduk dengan tegak.

Allferd duduk di pinggir ranjang, memasang tatapan dinginnya. "Urusan kita masih belum selesai, Damian silahkan keluar."

Stella memutar bola matanya malas mendengar perkataan Allferd. Selalu seperti ini, sesuka hati Allferd, pria itu terlalu bossy untuk menjadi seorang manusia.

Allferd yang melihat Stella memutar bola matanya malas di hadapannya ini sontak langsung menarik dagu Stella.

"Apa yang kau lakukan barusan?"

Stella mengernyit, ia tidak mengerti dengan apa yang Allferd tanyakan.

"Apa?"

"Kau memutar bola matamu dengan malas di hadapanku," ucap Allferd tak terima.

Stella menaikkan kedua alisnya, "lalu?" Tanyanya tak mengerti.

"Aku tidak suka itu," Allferd mencium bibir Stella tanpa aba-aba, sedangkan Stella sendiri mengerjap-ngerjapkan matanya bahwa ia terkejut dengan serangan Allferd. Namun yang lebih penting, Stella tak membalas lumatan bibir Alferd namun tak juga menolak bibir Allferd yang tengah menikmati bibir manisnya.

Allferd melepaskan panguatn mereka, sedikit memberi jarak di antara keduanya. "Kau tak membalasku?"

Setelah mengumpulkan kesadarannya, Stella menatap lekat manik mata Allferd yang terlihat misterius dan indah secara bersamaan.

Stella tersenyum tipis, "aku harus membalas bagaimana?"

Kedua sudut bibir Allferd terangkat, merasa gemas dengan tingkah Stella saat ini. "Baby, let me be your man. So, I can love you then I'll take care of you."

Stella tertawa ringan, kedua tangannya terangkat memeluk leher Allferd. "Itu lagu kesukaanku,"

Tetap tersenyum, Allferd menjawab. "Aku sangat tahu itu,"

Belum ada yang melunturkan senyuman baik Stella maupun Allferd, mereka saling menatap manik mata satu sama lain dengan lekat, bahkan detak jantung keduanya berdebar begitu kencang, perasaan nyaman dan bahagia menyelimuti mereka. Bukan sosok Allferd yang misterius dan menyeramkan di hadapan Stella sekarang, ini adalah sosok Allferd penyayang dan begitu manis.

Allferd menarik tubuh Stella ke dalam dekapannya, tentu saja Stella membalasnya dengan senang hati. Stella mengusap punggung Allferd, jari jempol kanannya mengusap lembut luka tembakan Allferd. Tak ada rasa sakit yang Allferd rasakan, melainkan rasa nyaman.

"Jangan pergi tinggalkan aku," gumam Allferd tanpa sadar, pria itu bertingkah sangat manja malam ini, bahkan Allferd menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Stella seperti seorang anak kecil.

Stella terkekeh, "astaga, aku hanya pergi sebentar untuk pekerjaan. Bagaimana setelah pekerjaanku selesai, kita pergi berlibur bersama?"

Allferd mengendurkan pelukan mereka, menatap Stella dengan tatapan tak percaya. "Kau serius?"

Stella mengangguk, tangannya terangkat untuk mengusap rambut Allferd yang berantakan. Astaga, bahkan dengan rambut berantakan saja Allferd tetap terlihat sangat tampan dan psikopat tampan ini berhasil memporak poranda hati Stella.

Allferd menarik tengkuk Stella, mencium wanita itu dengan lembut, menyentuh Stella selembut mungkin seakan benar-benar tak ingin melukai wanita itu sedikitpun.

Untuk ciuman kali ini, Stella membalasnya dengan senang hati, tak ada penolakan dari wanita itu. Bahkan Stella semakin memperdalam pangutan mereka.

Setelah bermenit-menit lamanya, Stella melepaskan pangutan mereka lalu mengambil udara sebanyak mungkin, bahkan wajah Stella kini sudah memerah seperti kepiting rebus.

"I thought, I start to love you my psychopath. Your obsession, managed to make me crazy."

Terpopuler

Comments

Khu Jaenab

Khu Jaenab

makin gemes,gemes bgt ma Klian berdua❤️

2021-10-02

1

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

itu nama Stella dadario nya kaya aktris Alexandra Dadario yg maen brng logan Lerman wkwkw

2021-03-12

1

tata's alien

tata's alien

ini ada di Watt**d aku udah baca
jadi flashback sama Stella

2020-05-17

2

lihat semua
Episodes
1 Psychopath Obsession - 01
2 Psychopath Obsession - 02
3 Psychopath Obsession - 03
4 Psychopath Obsession - 04
5 Psychopath Obsession - 05
6 Psychopath Obsession - 06
7 Psychopath Obsession - 07
8 Psychopath Obsession - 08
9 Psychopath Obsession - 09
10 Psychopath Obsession - 10
11 Psychopath Obsession - 11
12 Psychopath Obsession - 12
13 Psychopath Obsession - 13
14 Psychopath Obsession - 14
15 Psychopath Obsession - 15
16 Psychopath Obsession - 16
17 Psychopath Obsession - 17
18 Psychopath Obsession - 18
19 Psychopath Obsession - 19
20 Psychopath Obsession - 20
21 Psychopath Obsession - 21
22 Psychopath Obsession - 22
23 Psychopath Obsession - 23
24 Psychopath Obsession - 24
25 Psychopath Obsession - 25
26 Psychopath Obsession - 26
27 Psychopath Obsession - 27
28 Psychopath Obsession - 28
29 Psychopath Obsession - 29
30 Psychopath Obsession - 30
31 Psychopath Obsession - 31
32 Psychopath Obsession - 32
33 Psychopath Obsession - 33
34 Psychopath Obsession - 34
35 Psychopath Obsession - 35
36 Psychopath Obsession - 36
37 Psychopath Obsession - 37
38 Psychopath Obsession - 38
39 Psychopath Obsession - 39
40 Psychopath Obsession - 40
41 SEASON 1 - END
42 1. Psychopath Obsession - Season 2
43 2. Psychopath Obsession - Season 2
44 3. Psychopath Obsession - Season 2
45 4. Psychopath Obsession - Season 2
46 5. Psychopath Obsession - Season 2
47 6. Psychopath Obsession - Season 2
48 7. Psychopath Obsession - Season 2
49 8. Psychopath Obsession - Season 2
50 9. Psychopath Obsession - Season 2
51 10. Psychopath Obsession - Season 2
52 11. Psychopath Obsession - Season 2
53 12. Psychopath Obsession - Season 2
54 13. Psychopath Obsession - Season 2
55 14. Psychopath Obsession - Season 2
56 15. Psychopath Obsession - Season 2
57 16. Psychopath Obsession - Season 2
58 MY WIFE IS MY SUSPECT
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Psychopath Obsession - 01
2
Psychopath Obsession - 02
3
Psychopath Obsession - 03
4
Psychopath Obsession - 04
5
Psychopath Obsession - 05
6
Psychopath Obsession - 06
7
Psychopath Obsession - 07
8
Psychopath Obsession - 08
9
Psychopath Obsession - 09
10
Psychopath Obsession - 10
11
Psychopath Obsession - 11
12
Psychopath Obsession - 12
13
Psychopath Obsession - 13
14
Psychopath Obsession - 14
15
Psychopath Obsession - 15
16
Psychopath Obsession - 16
17
Psychopath Obsession - 17
18
Psychopath Obsession - 18
19
Psychopath Obsession - 19
20
Psychopath Obsession - 20
21
Psychopath Obsession - 21
22
Psychopath Obsession - 22
23
Psychopath Obsession - 23
24
Psychopath Obsession - 24
25
Psychopath Obsession - 25
26
Psychopath Obsession - 26
27
Psychopath Obsession - 27
28
Psychopath Obsession - 28
29
Psychopath Obsession - 29
30
Psychopath Obsession - 30
31
Psychopath Obsession - 31
32
Psychopath Obsession - 32
33
Psychopath Obsession - 33
34
Psychopath Obsession - 34
35
Psychopath Obsession - 35
36
Psychopath Obsession - 36
37
Psychopath Obsession - 37
38
Psychopath Obsession - 38
39
Psychopath Obsession - 39
40
Psychopath Obsession - 40
41
SEASON 1 - END
42
1. Psychopath Obsession - Season 2
43
2. Psychopath Obsession - Season 2
44
3. Psychopath Obsession - Season 2
45
4. Psychopath Obsession - Season 2
46
5. Psychopath Obsession - Season 2
47
6. Psychopath Obsession - Season 2
48
7. Psychopath Obsession - Season 2
49
8. Psychopath Obsession - Season 2
50
9. Psychopath Obsession - Season 2
51
10. Psychopath Obsession - Season 2
52
11. Psychopath Obsession - Season 2
53
12. Psychopath Obsession - Season 2
54
13. Psychopath Obsession - Season 2
55
14. Psychopath Obsession - Season 2
56
15. Psychopath Obsession - Season 2
57
16. Psychopath Obsession - Season 2
58
MY WIFE IS MY SUSPECT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!