14. Alexa

Pandangan pertama sungguh menggoda. Selanjutnya terserah anda. Semua orang yang melihatnya pasti akan tergoda, atau jatuh cinta.

Adalah Alexa, gadis cantik, bekerja di perusahaan papahnya Rubby, bagian marketing. Cantik, cerdas, tinggi, putih, langsing. Usia sudah hampir kepala empat. Tapi entah mengapa belum menikah atau mempunyai pendamping hidup?

Usia yang matang, penghasilan yang lumayan untuk ukuran seorang wanita. Apalagi yang dia cari. Bisa jadi merasa tidak butuh laki-laki. Apalagi pernah punya trauma dikhianati.

Tapi semenjak ada pegawai baru bernama Dio, Alexa jadi semangat bekerja. Setiap hari selalu berdandan rapi, wangi dan selalu berseri-seri. Sebelumnya, wajahnya selalu cemberut. Suka marah-marah dan teriak-teriak.

Pagi itu, Alexa berangkat lebih awal, ada meeting penting. Dia mempersiapkan segala sesuatunya. Baju sexy ala princess. Dandanan rapi, make up cetar membahana. Lipstik memah membara. Plus minyak wangi harum menggelora. Membangkitkan asmara Dahana.

Semoga aku bisa memikat hati Dio. Ah, laki-laki sangat tampan mempesona. Dingin tapi romantis. Aku sangat terpikat olehnya.

Jam menunjukkan angka 06.30. Alexa berangkat dengan mobil Toyota Agya terbaru warna silver metalik. Tinggal di rumah sendiri, bersama kesendiriannya. Pelan-pelan mobil melaju ke kantor. Alunan musik romantis mengiringi keberangkatannya.

Aura bahagia terpancar dari wajahnya. Si sepanjang perjalanan senyam senyum sendiri. Sesekali melirik di kaca spion depan, sekadar merapikan make up.

Tak perlu waktu lama untuk sampai di kantor lebih awal. Setelah memarkir mobil, dia bergegas masuk kantor. Matanya diedarkan di sekitar ruang resepsionis. Dia berharap bisa bertemu dengan pujaan hatinya.

Oh Dio... I am coming. Biarin dikatakan gila. Aku memang gila. Aku tergila-gila dengan Dioku sayang. Ah, dia belum kelihatan batang hidungnya. Eh, tapi nanti kan ketemu pas meeting bersama.

"Pagi Bu, cantik banget Bu.... tumben...rajin." seorang office boy menyambut.

"Terima kasih ya..."

Wajah Alexa tersenyum dibuat seramah mungkin.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki yang dibuat sesexy mungkin. Alexa memang menarik dan sexy. Sayangnya cuman satu. Dia terlalu mandiri dan sudah agak berumur. Di perusahaan juga sudah punya kedudukan tinggi, sebagai kepala bagian marketing.

Sampai di ruangan, diletakkan tas dan bungkusan. Alexa duduk di kursinya yang. ruangan yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat kedua setelah rumah. Ruangan yang indah, bersih dan rapi. Aroma terapi rasa Vanilla menyebar di ruangan itu. Alexa melirik jam di tangannya. Sudah jam 06.55. Masih lama untuk meeting nanti.

Diambilnya gawai dari dalam tas. Ketak ketik dia WA seseorang.

[Hallo sayang, kamu dimana???]

Masih centang dua, tapi belum dibaca.

[Kamu dimana sih. Kok Ndak dibaca WA dariku?]

Masih sepi. Belum dibuka juga.

Hiiih...ini bocah kemana ya. Sudah jam segini juga. Padahal nanti ada meeting. Apa aku ke ruangannya ya. Daripada bete di sini.

Alexa bergegas menuju ruang Dio. Bungkusan yang dibawa tadi berisi makanan. Dia beli di toko kemarin, khusus buat Dio. Sampai di ruang, ternyata Dio sudah di dalam.

Tok

tok

tok

Ceklek...

Pintu ruangan dibuka dari dalam. Seseorang keluar,

"Mari Bu, silakan masuk."

"Pak Dio ada??"

"Ada Bu, silakan."

Alexa masuk. Matanya langsung melihat meja Dio. Dio terlihat asyik menyiapkan bahan-bahan untuk meeting jam 09.00 nanti.

"Pagi sayang..."

"Eh, maaf mbak. Pagi juga."

"Sombong amat, WA ku nggak direspon."

"Aduh, maaf mbak. Aku Ndak buka hp. Lagi nyiapin bahan buat meeting nanti."

"Kamu sudah sarapan?"

"Belum."

"Ini ada makanan buat kamu. Buat sarapan tuh. "

"Aduh, gak usah repot-repot mbak. Nanti bisa cari sendiri."

"Sudah gak papa. Kemarin pas mampir toko, sekalian beli. Kamu makan ya?"

Alexa meletakkan bungkusan itu di meja Dio. Dio tak sanggup menolaknya.

"Makasih mbak."

" Iya, sampai ketemu nanti ya. Pas meeting."

Dio hanya mengangguk ramah. Alexa meninggalkan ruangan dengan aroma wangi yang menggelora.

" Cie cie ...ada yang kasih perhatian nih..."

Teman satu ruangan Dio menggoda. Dio hanya tersenyum biasa. Bungkusan dari Alexa dibuka.

"Nih ada rejeki, dimakan yuk. Lumayan buat sarapan. Kalian belum pada sarapan kan?"

"A....shiappp Dio...."

Satu ruangan ada empat personil bagian maintenance. Mereka semua adalah staf maintenance yang dipimpin oleh Pak Anton. Dio merupakan orang kepercayaan pak Anton. Ruangan yang bersih dan rapi. Dinding yang bercat biru muda, menambah suasana jadi nyaman. Meski penghuninya adalah para lelaki, tapi lumayan rapi.

Dody teman satu ruangan Dio belum kelihatan. Merek bertiga langsung menyerbu makanan yang dibawa Alexa. Roti sobek manis rasa coklat vanila.

"Pagi Pak Dio. Teh panas sudah siap.."

Office boy bagian pantry datang membawa teh manis.

"Wah kebetulan nih. Pas banget Pak Min. Ayo makan dulu. Ada rejeki nih. Dari Ibu Alexa."

"Makasih Pak Dio. Tumben dia baik banget. Biasanya pelit, judes lagi. Akhir-akhir ini beliau sangat bersemangat lho Pak. Hati-hati lho Pak... sepertinya..."

"Ehm...ehm..."

Pak Dody datang. Mereka langsung diam. Pak Dody terkenal galak, tapi maaf, dia kurang disiplin. Diam-diam sebenarnya dia tidak suka dengan kehadiran Dio. Bagi Pak Dody, Dio adalah duri. Jabatan Pak Anton jadi incarannya. Tapi semenjak kehadiran Dio, peluang itu hilang.

"Pagi Pak..."

Mereka semua menyapa hampir bersamaan. Pak Min langsung keluar ruangan. Pak Dody kurang suka dengan Pak Min. Ruangan yang semua adem ayem, asyik dan menyenangkan, jadi sepi. Mereka diam, asyik dengan kesibukan masing-masing.

Jam menunjukkan pukul 08.45. Dio bersiap untuk meeting. Berkas-berkas yang digunakan sudah siap. Dio menuju ruang Pak Anton.

"Maaf Pak Dody, saya ke ruang Pak Anton."

"Ya !!".

Jawab Pak Dody ketus. Wajahnya melihat dengan muka tidak suka.

Dio jadi penghalang karierku. Dia pasti menggantikan kedudukan Pak Anton. Mestinya posisi itu lebih cocok untukku. Dio harus dibuat tidak kerasan tinggal di perusahaan ini.

Rupanya perasaan dengan Pak Dody sudah berlangsung lama. Sejak kedatangan Dio setahun yang lalu. Dendam itu makin lama makin menggunung, menimbulkan percikan-percikan api yang sewaktu-waktu bisa meledak.

"Rio, sini!!"

Rio mendekati Pak Dody. Dengan berbisik-bisik, suatu rencana akan dilakukan.

Rio adalah teman satu ruangan. Pak Dody mempunyai sebuah rencana besar.

Pak Anton dan Dio menuju ruang meeting. Ruangan berukuran lima kali empat, cukup untuk meeting sepuluh orang. Ruangan bersih dan rapi, wangi menyeruak di seluruh ruangan. Sudah ada separo yang hadir. Termasuk Alexa. Dia duduk di bagian kanan kursi direktur.

Kepala bagian persiapan, Kabag produksi, Kabag maintenance, Kabag quality control, Kabag marketing, Kabag utility, Kabag keuangan di tambah asistennya masing-masing satu. Semua sudah siap. Tinggal menunggu direktur utama.

Ruangan terasa sejuk dan nyaman. Aroma terapi menyeruak membius diri. Sementara itu di ruang direktur utama, ada sedikit gangguan. Lima belas menit berlalu. Yang ditunggu belum datang juga. Kabag produksi di bergegas menuju ruang direktur.

Tap

Tap

Tap

Kabag produksi langsung masuk ruangan. Terlihat Pak Rudy terduduk lemas di kursi direksi sambil memegang dadanya.

"Pak...Pak..."

Bersambung

****

Terima kasih sudah membaca kisahku

Ditunggu kritik dan sarannya ya...

Terpopuler

Comments

Om Rudi

Om Rudi

Yuk tolong dukung Om di PENDEKAR SANGGANA

2020-11-30

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

aku mampir

2020-11-06

1

Puan Harahap

Puan Harahap

mampirr Thor

2020-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pandangan pertama
2 2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3 3. Rubby Ngambeg
4 4. Permintaan ibu
5 5. Pertemuan Tak Terduga
6 6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7 7. Rencana Rubby
8 8. Wisuda
9 9. Rubby Sakit
10 10. Ada apa dengan Dio
11 11. Lamaran
12 12. Hari Pertama Masuk Kerja
13 13. Cinta Dalam Diam
14 14. Alexa
15 15. Serangan Jantung
16 16. Permintaan Om Rudy
17 17. Dilema
18 18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19 19. HIJRAH
20 20. Rubby Shalihah
21 21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22 22. Cinta itu Tumbuh
23 23. Pedekate
24 24. Apakah ini Takdir?
25 25. Kenapa Rubby??
26 26. Sofi mulai bekerja
27 27. Teror Alexa
28 28. Alexa mengakui kesalahannya
29 29. Memantapkan Hati
30 30. Kehadiran Irfan
31 31. Pengakuan Alexa
32 32. Lamaran
33 33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34 34. Bulan Madu ke Bali
35 35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36 36. Rubby dan Sofi Sakit
37 37. Akhirnya Jalan-jalan
38 38. Kabar Duka
39 39. Ada yang pergi, ada yang datang
40 40. Garis dua
41 41. Kabar Duka Lagi
42 42. Kelahiran si kembar
43 43. Aqiqah
44 44. Langit Mendung
45 45. Ada Pelangi
46 46. Ujian Keluarga Dio
47 47. Ujian Kesetiaan
48 48. Rubby, kamu pasti Kuat
49 49. Alexa Datang Lagi
50 50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51 51. Pesan Rubby
52 52. Operasi
53 53. Hijrahnya Alexa
54 54. Suprise untuk Rubby
55 55. Bersabar
56 56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57 57. Sarah
58 58. Teror
59 59. Pesan Terakhir
60 60. Keputusan Rubby
61 61. Keputusan yang terbaik
62 62. Akhirnya Menikah
63 63. Positif
64 64. Kelahiran yang didambakan
65 65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Pandangan pertama
2
2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3
3. Rubby Ngambeg
4
4. Permintaan ibu
5
5. Pertemuan Tak Terduga
6
6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7
7. Rencana Rubby
8
8. Wisuda
9
9. Rubby Sakit
10
10. Ada apa dengan Dio
11
11. Lamaran
12
12. Hari Pertama Masuk Kerja
13
13. Cinta Dalam Diam
14
14. Alexa
15
15. Serangan Jantung
16
16. Permintaan Om Rudy
17
17. Dilema
18
18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19
19. HIJRAH
20
20. Rubby Shalihah
21
21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22
22. Cinta itu Tumbuh
23
23. Pedekate
24
24. Apakah ini Takdir?
25
25. Kenapa Rubby??
26
26. Sofi mulai bekerja
27
27. Teror Alexa
28
28. Alexa mengakui kesalahannya
29
29. Memantapkan Hati
30
30. Kehadiran Irfan
31
31. Pengakuan Alexa
32
32. Lamaran
33
33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34
34. Bulan Madu ke Bali
35
35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36
36. Rubby dan Sofi Sakit
37
37. Akhirnya Jalan-jalan
38
38. Kabar Duka
39
39. Ada yang pergi, ada yang datang
40
40. Garis dua
41
41. Kabar Duka Lagi
42
42. Kelahiran si kembar
43
43. Aqiqah
44
44. Langit Mendung
45
45. Ada Pelangi
46
46. Ujian Keluarga Dio
47
47. Ujian Kesetiaan
48
48. Rubby, kamu pasti Kuat
49
49. Alexa Datang Lagi
50
50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51
51. Pesan Rubby
52
52. Operasi
53
53. Hijrahnya Alexa
54
54. Suprise untuk Rubby
55
55. Bersabar
56
56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57
57. Sarah
58
58. Teror
59
59. Pesan Terakhir
60
60. Keputusan Rubby
61
61. Keputusan yang terbaik
62
62. Akhirnya Menikah
63
63. Positif
64
64. Kelahiran yang didambakan
65
65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!