17. Dilema

Seperti makan buah simalakama. Dimakan Ibu meninggal, tidak dimakan Bapak yang meninggal. Apa yang harus dilakukan???

Dio masih khusyuk berdoa setelah selesai salat magrib berjamaah di masjid. Dalam doanya, hanya satu yang dia pinta. Keputusan Allah yang terbaik untuk semuanya.

Bayangan wajah Sofi yang tersenyum manis. Hijab yang selalu menutupi auratnya. Kesalehan, kelembutan, kesabaran dan kebaikan selalu menghiasi akhlaknya.

Bayangan Rubby juga berkelebat. Sosok gadis manja, agresif, kaya raya, cerdas dan pemberani. Gadis modern, dengan dandanan serba gaul dan trendy.

Dua gadis yang sama-sama baik. Dio merasa berada di persimpangan jalan. Dalam kegalauan, tak terasa air bening mengembang di sudut matanya.

Diam-diam ada seseorang yang memperhatikan Dio. Pak kyai, imam salat masjid menyalami Dio.

"Assalamualaikum nak..."

"Wa Alaikum salam...kyai..."

Dio mencium tangan Pak kyai. Mereka duduk berhadapan. Pak kyai memandang Dio.

"Ada apa, saya lihat kamu sedang bingung."

Dio menghela nafas panjang. Matanya basah.

"Saya bingung kyai..."

"Apa yang membuat kamu bingung???"

"Masalah jodoh kyai."

"Rejeki, jodoh dan mati sudah Allah tetapkan. Kita tinggal menjemputnya."

Dio menceritakan semua persoalan pada kyai. Pak kyai mendengarkan dengan sabar.

"Shalat istikharah. Mohon petunjuk pada Allah. Semoga diberikan yang terbaik. Allah selalu memberikan yang terbaik."

"Baiklah kyai. Saya akan coba."

"Kalau masih belum ketemu. Puasa Sunnah Senin Kamis. Perbanyak baca Alquran. Insya Allah dapat jawaban dari Allah."

Dio mendengarkan semua nasihat kyai. Hatinya merasa lebih tenang. Tak terasa obrolan mereka cukup lama. Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang dari masjid lain.

"Sudah masuk waktu shalat isya. Kamu adzan ya. Ambil air wudhu dulu.'

"Baiklah kyai. Terima kasih atas semua nasihat. Insya Allah akan saya laksanakan."

Pak kyai bergegas ke tempat wudhu diikuti oleh Dio. Kumandang adzan dilantunkan oleh Dio. Suaranya menggema mengangkasa. Sangat merdu dan indah.

Para jamaah berdatangan. Mereka bertanya-tanya. Siapa yang mengumandangkan adzan. Selesai adzan, selang sepuluh menit, Iqamah dikumandangkan. Salat Isyak berjamaah ditunaikan.

Masjid yang terletak di pinggir jalan itu penuh sesak. Biasanya hanya beberapa saf. Tapi isya kali ini luar biasa. Semua orang merasa heran. Ada apa gerangan??

Salat isya sudah selesai. Dio bersiap melanjutkan perjalanan menuju rumah. Setelah berpamitan dengan kyai, Dio pamit pulang. Sepeda motor kesayangannya menemani pulang.

Hati Dio merasa lebih tenang. Setelah salat, berdzikir dan berdoa hatinya lebih lega. Nasihat dari Pak kyai sangat membekas di hatinya.

Sepeda motor melaju dengan kecepatan sedang. Dio menikmati perjalanan. Tak berapa lama, Dio sudah sampai di rumah. Setelah memarkir motor, Dio masuk rumah.

"Assalamualaikum..."

"Wa Alaikum salam... kok baru pulang Dio."

"Iya Pak, tadi ngantar papahnya Rubby. Hari ini sudah boleh pulang. Tadi juga Salat Magrib dan isya di Masjid Pak."

"Bapak sudah makan??"

"Sudah, kamu istirahat sana."

"Baiklah, Pak. Dio istirahat dulu."

"Dio, wajahmu tak seperti biasanya, ada apa nak. Cerita sama bapak."

Dio, tak jadi masuk kamar. Didekati bapaknya.

"Pak, Dio bingung."

"Bingung kenapa???"

"Sofi atau Rubby??"

Bapak memandang Dio dalam-dalam. Beliau mencoba menguatkan.

"Dio, ikutilah kata hatimu. Kata hati selalu berkata benar. Salat istikharah, mohon petunjuk."

Dio mengangguk pelan. Orang tua satu-satunya dipeluknya erat-erat. Hati Dio bergetar. Kebahagiaan membuncah. Dio ingin membahagiakan bapaknya.

"Saya istirahat dulu ya Pak."

"Ya, sana istirahat dulu..."

Dio menuju kamar. Diletakkan tas di tempat tidur. Setelah membersihkan diri. Dio merebahkan badannya.

Bayangan Sofi berkelebat. Senyumnya menghiasi wajahnya. Sejak mengenal Sofi awal kuliah dulu, hatinya mulai tertaut. Dio tak punya keberanian untuk menyatakan cinta.

Sofi, apakah kamu mendengar suara hatiku??

Aku...

Drrrttt... drrrttt... drrrttt...

Ponsel Dio bergetar. Dilihatnya ada WA masuk.

[Assalamualaikum Dio, kamu sudah sampai rumah??]

Rubby??? Dengan malas Dio membalas.

[Wa Alaikum salam, Alhamdulillah, baru saja sampai]

[Besok setelah pulang kantor mampir ke rumah ya... Papah pingin ketemu]

[Insya Allah]

[Baiklah, kamu istirahat dulu, sampai ketemu besok].

[Oke.]

Rubby menutup WA-nya. Dio mencoba menghubungi Sofi.

[Assalamualaikum Sof?]

Drrrttt

Drrrttt

Drrrttt

Ponsel Sofi bergetar. Saat itu Sofi sedang menemani ibunya. Seperti biasa, sebelum tidur Sofi selalu memijat kaki ibunya. Setelah pulang dari rumah sakit, Sofi berusaha menemani ibunya.

"Sebentar ya Buk, ada WA dari Dio."

"Apa kabarnya dia Nduk. Lama Ndak main ke sini. Sampaikan salam buat dia ya... Kamu istirahat sana."

"Baik Buk."

Sofi menuju kamarnya. Direbahkan badannya, dan menjawab WA dari Dio.

[Wa Alaikum salam, maaf baru buka. Habis Nemani ibuk.]

[Gimana kabar Ibuk Sof].

[Alhamdulillah, baik. Tadi dapat salam dari Ibuk. Kok lama nggak main ke rumah]

[Alhamdulillah, wa Alaikum salam Sofi. Sungkem buat Ibuk. Maaf, sibuk kerja. sama kemarin ngurus Papahnya Rubby pulang dari rumah sakit.]

[Oh, papah Rubby opname? Kapan?]

[Seminggu yang lalu. Maaf nggak ngabari kamu].

[Besok antar aku ke sana ya].

[Oke...siap sayang].

[Eh...eh... sayang sayang...]

[Emang gak boleh??]

[Em... enggak...]

[Enggak nolak kan??? 😍😍😍😍]

[☺️☺️☺️☺️]

[Tuh kan. Kamu malu-malu kucing. Saya suka...ups...🤭]

[Makasih ya Dio, kamu sudah menemani ibuku. Ibuku sayang banget sama kamu.]

[Ibumu atau kamu?? Hayooo ngaku...]

[🤭 Maaf maaf, sudah malam. Aku pamit dulu ya. Sampai ketemu besok. Jangan lupa ya...]

[Oke sayang... siap....siap... Makasih ya. sampai ketemu besok]

Ponsel dioffkan. Sofi istirahat. Senyam senyum sendiri.

Dio... Dio...kamu memang beda. Sejak bertemu pertama saat kuliah, kamu tidak pernah berubah. Selalu perhatian. Astaghfirullahaladzim. Ya Allah, ampunilah aku.

Sofi bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri dan ambil air wudhu. Salat witir tiga rakaat, selanjutnya tidur. Kebiasaan itu sudah Sofi lakukan sejak SD. Ibunya mengajarkan dengan sabar dan telaten. Sampai dewasa, kebiasaan itu tak pernah lupa.

Sementara itu di kamar Dio. Dio senyam-senyum sendiri. Hatinya berbunga-bunga, bahagia banget. Sepertinya gayung bersambut. Sofi juga mempunyai hati. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melamarnya.

Dio bergegas ke kamar mandi, bersih-bersih diri dan ambil air wudhu. Selanjutnya salat witir tiga rakaat. Selanjutnya berdoa sebelum tidur, bahagia mengantarkan tidur Dio.

Malam penuh berkah. Jiwa-jiwa yang suci. Tidur lelap terlindungi. Para malaikat mendoakan. Tidur penuh berkah.

Teng

teng

Jam menunjukkan pukul 02.00. Seperti dibangunkan. Dio terbangun.

Alhamdulillah ya Allah, KAU bangunkan aku untuk bersujud padamu.

Dio duduk dan mengucek matanya agar tak ngantuk. Dia menuju kamar mandi, bersih-bersih dan ambil air wudhu. Bergantian baju taqwa, sarung yang bersih, siap tunaikan salat malam.

Sajadah digelar, Dio mendirikan salat malam.

Dua rakaat ditunaikan, tambah dua rakaat lagi sampai delapan rakaat. Dio khusyuk dalam dzikir dan doanya. Doanya hanya satu. Allah meridhoi semua amal kebaikannya.

Malam makin larut, Dio semakin khusyuk dalam munajad. Terakhir salat istikharah ditunaikan. Dio menyerahkan semu keputusan pada Allah. Lewat sinyal-sinyal yang diberikan oleh-Nya. Semoga mendapat keputusan yang terbaik.

*Sofi atau Rubby. Keduanya sama-sama baik. Orang tuanya sangat mendukung. Ya Allah, berikan keputusan-Mu yang terbaik. Jika salah satu itu adalah jodohku, maka dekatkanlah. Aamiin.

Bersambung

🍃🍃🍃🍃🍃

Makasih ya, buat sahabat NT.

jangan lupa tinggalkan jejak mu dan likenya*....

Terpopuler

Comments

Om Rudi

Om Rudi

kata hati selalu benar. tapi Om bingung, kata hati itu yg kaya mana?

2020-12-09

1

Kiva trepes

Kiva trepes

Semangat kakak.... ini aku sudah mampir dan kasih bomlike buat kakak dan aku juga sudah kasih vote buat kakak... mampir juga ya ke novel aku. Salam hangat dari SAHABATKU CINTA PERTAMAKU... terimakasih...😘😘😘

2020-11-20

1

Sri Banyu Bening

Sri Banyu Bening

Hati Dio untuk Sofi ....

2020-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pandangan pertama
2 2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3 3. Rubby Ngambeg
4 4. Permintaan ibu
5 5. Pertemuan Tak Terduga
6 6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7 7. Rencana Rubby
8 8. Wisuda
9 9. Rubby Sakit
10 10. Ada apa dengan Dio
11 11. Lamaran
12 12. Hari Pertama Masuk Kerja
13 13. Cinta Dalam Diam
14 14. Alexa
15 15. Serangan Jantung
16 16. Permintaan Om Rudy
17 17. Dilema
18 18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19 19. HIJRAH
20 20. Rubby Shalihah
21 21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22 22. Cinta itu Tumbuh
23 23. Pedekate
24 24. Apakah ini Takdir?
25 25. Kenapa Rubby??
26 26. Sofi mulai bekerja
27 27. Teror Alexa
28 28. Alexa mengakui kesalahannya
29 29. Memantapkan Hati
30 30. Kehadiran Irfan
31 31. Pengakuan Alexa
32 32. Lamaran
33 33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34 34. Bulan Madu ke Bali
35 35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36 36. Rubby dan Sofi Sakit
37 37. Akhirnya Jalan-jalan
38 38. Kabar Duka
39 39. Ada yang pergi, ada yang datang
40 40. Garis dua
41 41. Kabar Duka Lagi
42 42. Kelahiran si kembar
43 43. Aqiqah
44 44. Langit Mendung
45 45. Ada Pelangi
46 46. Ujian Keluarga Dio
47 47. Ujian Kesetiaan
48 48. Rubby, kamu pasti Kuat
49 49. Alexa Datang Lagi
50 50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51 51. Pesan Rubby
52 52. Operasi
53 53. Hijrahnya Alexa
54 54. Suprise untuk Rubby
55 55. Bersabar
56 56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57 57. Sarah
58 58. Teror
59 59. Pesan Terakhir
60 60. Keputusan Rubby
61 61. Keputusan yang terbaik
62 62. Akhirnya Menikah
63 63. Positif
64 64. Kelahiran yang didambakan
65 65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Pandangan pertama
2
2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3
3. Rubby Ngambeg
4
4. Permintaan ibu
5
5. Pertemuan Tak Terduga
6
6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7
7. Rencana Rubby
8
8. Wisuda
9
9. Rubby Sakit
10
10. Ada apa dengan Dio
11
11. Lamaran
12
12. Hari Pertama Masuk Kerja
13
13. Cinta Dalam Diam
14
14. Alexa
15
15. Serangan Jantung
16
16. Permintaan Om Rudy
17
17. Dilema
18
18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19
19. HIJRAH
20
20. Rubby Shalihah
21
21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22
22. Cinta itu Tumbuh
23
23. Pedekate
24
24. Apakah ini Takdir?
25
25. Kenapa Rubby??
26
26. Sofi mulai bekerja
27
27. Teror Alexa
28
28. Alexa mengakui kesalahannya
29
29. Memantapkan Hati
30
30. Kehadiran Irfan
31
31. Pengakuan Alexa
32
32. Lamaran
33
33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34
34. Bulan Madu ke Bali
35
35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36
36. Rubby dan Sofi Sakit
37
37. Akhirnya Jalan-jalan
38
38. Kabar Duka
39
39. Ada yang pergi, ada yang datang
40
40. Garis dua
41
41. Kabar Duka Lagi
42
42. Kelahiran si kembar
43
43. Aqiqah
44
44. Langit Mendung
45
45. Ada Pelangi
46
46. Ujian Keluarga Dio
47
47. Ujian Kesetiaan
48
48. Rubby, kamu pasti Kuat
49
49. Alexa Datang Lagi
50
50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51
51. Pesan Rubby
52
52. Operasi
53
53. Hijrahnya Alexa
54
54. Suprise untuk Rubby
55
55. Bersabar
56
56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57
57. Sarah
58
58. Teror
59
59. Pesan Terakhir
60
60. Keputusan Rubby
61
61. Keputusan yang terbaik
62
62. Akhirnya Menikah
63
63. Positif
64
64. Kelahiran yang didambakan
65
65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!