8. Wisuda

Kehangatan keluarga Sofi dirasakan oleh Dio, Rubby dan Iqbal. Setelah peristiwa di rumah Sofi kemarin, mereka semakin akrab seperti saudara. Keluarga yang sederhana. Pendidikan karakter yang ditanamkan orang tua Sofi pada anak-anaknya telah berhasil. Mereka sangat terkesan.

Detik-detik menjelang wisuda sudah dekat. Persiapan sudah dilakukan. Rubby sudah menjahitkan kebaya untuk wisuda. Kebaya brokat warna merah menyala, kain songket dari Malaysia sudah siap. Dio, menyiapkan setelan jas coklat muda, dasi, Hem lengan panjang warna putih. Sofi, menyiapkan baju sederhana saja. Kebaya ibunya, masih bagus. Warna merah muda, dipadu bawahan kain batik. Kerudung warna senada dengan kebayanya.

Gladi bersih sudah dilakukan kemarin. Hari ini, Sabtu bahagia. Dio, Rubby dan Sofi bersiap menjalankan prosesi wisuda. Sejak pagi Rubby sudah ke salon. Dia ingin tampil luar biasa di hari spesialnya. Dio menyiapkan segala sesuatunya. Ayahnya siap mendampinginya. Sofi tak kalah sibuk. Setelah salat subuh, sudah berdandan rapi.

"Buk, makasih ya, sudah dampingi Sofi sampai jadi sarjana."

Sofi memeluk ibunya penuh bahagia. Tangis haru tercurah pagi itu. Ibu mencium dan membelai rambut Sofi. Rasa bahagia tak terkira dirasakan Sofi.

Tiba-tiba kak Noval datang bersama istri dan anaknya.

"Assalamualaikum...."

"Eh, pagi-pagi koq pada mewek ta? Ada apa ini?"

"Wa Alaikum salam, eh.. kakak."

Sofi menyambut kakak satu-satunya dengan pelukan. Kak Noval menyambut dengan pelukan kasih sayang. Kedua saudara itu menangis terharu.

"Makasih ya Kak, sejak bapak meninggal, kakaklah yang menggantikan semuanya."

Sofi tergugu dalam pelukan kak Noval. Kak Noval memang sangat berjasa bagi Sofi. Semua biaya kuliah yang menanggung dia. Istri kak Noval sangat pengertian, tak pernah protes. Semua kebutuhan telah dicukupi.

"Eh, kok malah pada baper semua to, ayo sarapan dulu, nanti kesiangan." seru Ibu.

"Eh, iya Bu. maaf, teringat bapak. Andai bapak melihat semua ini, pasti beliau sangat bahagia."

Mereka semua menikmati sarapan pagi dengan bahagia. Jam 06.00 mereka berangkat ke kampus. Mobil Avanza warna silver membawa mereka. Pelan-pelan meninggalkan rumah, menuju kota.

Di sepanjang perjalanan Sofi selalu tersenyum. Dandanan sederhana, justru menambah aura kecantikannya.

Sementara itu Rubby tak kalah sibuknya. Dua jam dia dandan di salon. Sangat cantik.

"Pah, kita berangkat yuk."

"Rubby, maafkan papa. Hari ini ada inspeksi mendadak. Papa Ndak bisa dampingi kamu nak."

"Apa!!! Papa nggak bisa dampingi??? Katanya kemarin bisa. Gimana dih!!!." suara Rubby meninggi.

"Maaf Rubby, tadi papa dapat kabar, ada pemeriksaan di kantor, Papa Ndak bisa ijin. Papa janji, kalau urusan sudah selesai, papa langsung ke kampus."

"Papah gimana sih koq ndadak!!! Terus yang dampingi Rubby ?" Rubby ngamuk.

"Budemu, mamahnya Iqbal. Sebentar lagi pasti datang, tadi udah Papa telpon."

Thin

thin

Suara klakson mobil datang. Iqbal dan mamahnya datang.

"Assalamualaikum... "

"Eh, wa Alaikum salam, bude... Makasih ya. Mas Iqbal. Masuk dulu." wajah Rubby berubah manis.

"Mbakyu, matur nuwun sudah menggantikan saya. Nitip Rubby ya."

"Iya Om, Ndak papa. Kebetulan longgar. Selamat ya Nduk, Rubby. Kamu makin cantik aja, seperti mamahmu. Beliau pasti tersenyum bahagia melihat kamu jadi sarjana."

"Matur nuwun Bude. Sudah dampingi Rubby."

Setelah makan pagi, mereka berangkat ke kampus. Mobil Pajero sport warna hitam berjalan pelan meninggalkan pelataran rumah Rubby. Papah Rubby mengantarkan sampai pintu gerbang. Selanjutnya papah persiapan berangkat ke kantor.

***

Suasana kampus sudah ramai. Para wisudawan dan wisudawati sudah mempersiapkan diri. Aula kampus sudah dihias. Kursi-kursi tertata rapi. Karpet merah memisahkan antara kursi wisudawan dan orang tua. Para wisudawan duduk di depan sesuai urutan saat gladi bersih kemarin.

Lima ratus wisudawan dan wisudawati telah bersiap. Fakultas Teknik Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi, FKIP.

Dio sudah duduk di tempatnya. Papanya duduk di bagian orang tua. Wajah tampan dan gagah, dengan setelan jas warna coklat muda. Terlihat elegan, eksekutif muda. Jubah wisuda menambah gagah. Memakai toga, Samir melingkar di bahunya. Tertulis cumlaude. Banyak wanita berdecak kagum padanya. Senyumnya terpancar dari wajahnya.

Sofi tak kalah menarik. Anggun lembut dan cantik mempesona. Baju kebesaran wisuda dipakainya. Wajahnya memancarkan aura bahagia. Samir melingkar di bahunya. Rupanya dia termasuk wisudawati cumlaude. Itu artinya, yang mengesahkan nanti adalah rektor. Ibu dan kakaknya memandang Sofi penuh rasa bahagia dan bangga.

Sementara itu, Rubby masih di perjalanan.

"Mas, cepet dong. Rubby terlambat nih."

"Iya nih, tumben macet."

Mobil Pajero sport berjalan lambat karena macet. Wajah Rubby terlihat cemas. Sesekali melihat jam di tangannya. Kakinya bergoyang-goyang, sambil menepuk pahanya.

Jam menunjukkan pukul 07.50. Duh, tinggal sepuluh menit lagi. Masih jauh. Alamat terlambat ini. Rutuk Rubby.

Lima belas menit kemudian mobil sampai di kampus. Mobil-mobil pribadi banyak terparkir.

Iqbal sibuk mencari tempat parkir yang sudah penuh.

"Stop, saya turun sini aja. Mas Iqbal sama bude nyusul ya. Ini undangannya."

Rubby buru-buru turun dari mobil. Wajahnya terlihat cemas. Kecantikannya hilang. Sambil berlari Rubby memasuki ruang wisuda. Semua mata memandang. Rubby bingung mencari tempat duduk. Tiba-tiba Sofi menarik Rubby dan mengantarkan ke tempat duduknya.

"Makasih ya Sof, "

Rubby memeluk sahabatnya. Air matanya berderai. Beruntung punya sahabat yang begitu care padanya. Sofi kembali ke tempat duduknya.

"Hadirin yang berbahagia... sesaat lagi prosesi ..

Suara protokol terdengar jelas. Acara wisuda dimulai. Nama-nama para wisudawan dibacakan. Dua puluh lima mahasiswi cumlaude dipanggil terlebih dahulu.

"Dio Utama, Sarjana Tehnik dengan IPK 3,98 silakan maju ke depan...."

Dilanjutkan mahasiswa yang lain. Mereka berjajar menuju mimbar, mendekati rektor.

"Sofi Nuladhani Sholehah, Sarjana Pendidikan dengan IPK 3, 95 silakan maju ke depan."

Dilanjutkan wisudawan yang lain. Semua berjajar rapi menuju podium kehormatan. Sayup-sayup terdengar alunan musik mars Universitas. Suasana terasa khidmad.

Rubby melihat semuanya dengan hati kecewa. Prestasi membanggakan tidak diraih. Papahnya tidak bisa menghadiri. Rasanya dunia runtuh. Perasaan iri memenuhi jiwanya.

Sofi adalah saingan terberat untuk menarik hati Dio.

Satu persatu wisudawan sudah melewati prosesi. Termasuk Rubby. Mestinya dia bahagia. Tapi Rubby tidak. Hatinya kosong. Jiwanya pergi entah kemana. Prosesi wisuda sudah berakhir. Para wisudawan berfoto dengan keluarga masing-masing. Suasana jadi riuh.

Bruuk...

"Aowww..."

Rubby jatuh, Kakinya terkilir. Seseorang membantu. Dio datang pada saat yang tepat. Rubby langsung memeluk erat-erat.

"Kamu Ndak papa kan?"

Rubby mencoba berdiri, tapi tidak bisa. Rupanya kaki Rubby terkilir. Dio memapah Rubby duduk. Dari kejauhan Sofi melihat mereka berdua. Sofi mendekati mereka.

"Eh, Rubby kakimu kenapa?"

"Jatuh terkilir Sof. Kakiku sakit banget, gak bisa jalan." Rubby meringis menahan sakit.

"Kita antar pulang yuk."

Sofi mengajak Dio. Rubby dipapah Dio menuju mobil. Ibu Sofi dan kak Noval melihat mereka berdua. Sofi mohon ijin dengan Ibunda.

"Bu, saya mau antar Rubby pulang. Ibuk sama mas Noval pulang duluan ya."

Dio juga berpamitan dengan Papanya akan mengantarkan Rubby. Untunglah keponakannya ikut, jadi bisa pulang bersama.

Dio, Sofi dan Rubby pulang. Mereka masih menggunakan toga. Suasana gembira berubah duka.

bersambung

Bagaimana keadaan Rubby selanjutnya?

Sima ke terus ya...

Terima kasih, sudah berkunjung

Terpopuler

Comments

MyNameIs

MyNameIs

makanya jadi orang jangan ngiri,,, nganan sesekali,, hhiii

jangan lupa bersyukur Rubby

2021-01-25

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

jejak..jejak..jejak..

2021-01-18

1

Vie

Vie

keren kakak
semangat terus buat up-nya
jika berkenang mampir juga ya ke karya aku🥰

2020-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pandangan pertama
2 2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3 3. Rubby Ngambeg
4 4. Permintaan ibu
5 5. Pertemuan Tak Terduga
6 6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7 7. Rencana Rubby
8 8. Wisuda
9 9. Rubby Sakit
10 10. Ada apa dengan Dio
11 11. Lamaran
12 12. Hari Pertama Masuk Kerja
13 13. Cinta Dalam Diam
14 14. Alexa
15 15. Serangan Jantung
16 16. Permintaan Om Rudy
17 17. Dilema
18 18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19 19. HIJRAH
20 20. Rubby Shalihah
21 21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22 22. Cinta itu Tumbuh
23 23. Pedekate
24 24. Apakah ini Takdir?
25 25. Kenapa Rubby??
26 26. Sofi mulai bekerja
27 27. Teror Alexa
28 28. Alexa mengakui kesalahannya
29 29. Memantapkan Hati
30 30. Kehadiran Irfan
31 31. Pengakuan Alexa
32 32. Lamaran
33 33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34 34. Bulan Madu ke Bali
35 35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36 36. Rubby dan Sofi Sakit
37 37. Akhirnya Jalan-jalan
38 38. Kabar Duka
39 39. Ada yang pergi, ada yang datang
40 40. Garis dua
41 41. Kabar Duka Lagi
42 42. Kelahiran si kembar
43 43. Aqiqah
44 44. Langit Mendung
45 45. Ada Pelangi
46 46. Ujian Keluarga Dio
47 47. Ujian Kesetiaan
48 48. Rubby, kamu pasti Kuat
49 49. Alexa Datang Lagi
50 50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51 51. Pesan Rubby
52 52. Operasi
53 53. Hijrahnya Alexa
54 54. Suprise untuk Rubby
55 55. Bersabar
56 56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57 57. Sarah
58 58. Teror
59 59. Pesan Terakhir
60 60. Keputusan Rubby
61 61. Keputusan yang terbaik
62 62. Akhirnya Menikah
63 63. Positif
64 64. Kelahiran yang didambakan
65 65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Pandangan pertama
2
2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3
3. Rubby Ngambeg
4
4. Permintaan ibu
5
5. Pertemuan Tak Terduga
6
6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7
7. Rencana Rubby
8
8. Wisuda
9
9. Rubby Sakit
10
10. Ada apa dengan Dio
11
11. Lamaran
12
12. Hari Pertama Masuk Kerja
13
13. Cinta Dalam Diam
14
14. Alexa
15
15. Serangan Jantung
16
16. Permintaan Om Rudy
17
17. Dilema
18
18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19
19. HIJRAH
20
20. Rubby Shalihah
21
21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22
22. Cinta itu Tumbuh
23
23. Pedekate
24
24. Apakah ini Takdir?
25
25. Kenapa Rubby??
26
26. Sofi mulai bekerja
27
27. Teror Alexa
28
28. Alexa mengakui kesalahannya
29
29. Memantapkan Hati
30
30. Kehadiran Irfan
31
31. Pengakuan Alexa
32
32. Lamaran
33
33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34
34. Bulan Madu ke Bali
35
35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36
36. Rubby dan Sofi Sakit
37
37. Akhirnya Jalan-jalan
38
38. Kabar Duka
39
39. Ada yang pergi, ada yang datang
40
40. Garis dua
41
41. Kabar Duka Lagi
42
42. Kelahiran si kembar
43
43. Aqiqah
44
44. Langit Mendung
45
45. Ada Pelangi
46
46. Ujian Keluarga Dio
47
47. Ujian Kesetiaan
48
48. Rubby, kamu pasti Kuat
49
49. Alexa Datang Lagi
50
50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51
51. Pesan Rubby
52
52. Operasi
53
53. Hijrahnya Alexa
54
54. Suprise untuk Rubby
55
55. Bersabar
56
56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57
57. Sarah
58
58. Teror
59
59. Pesan Terakhir
60
60. Keputusan Rubby
61
61. Keputusan yang terbaik
62
62. Akhirnya Menikah
63
63. Positif
64
64. Kelahiran yang didambakan
65
65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!