5. Pertemuan Tak Terduga

Dio menghentikan langkahnya. Matanya menengok ke kanan dan ke kiri. Suasana di tempat parkir lumayan ramai. Siapa ya yang panggil namaku tadi.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak dari belakang.

"Hehh... Kamu Dio kan ??"

Sepertinya Dio pernah dengar suara itu. Tapi dimana ya? Otaknya berpikir keras

"Eh, iya. Kamu..." Dio terkejut.

"Pasti lupa. Kamu sibuk banget sih."

Dio mengernyitkan dahi. Melihat laki-laki di depannya. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sepertinya dia seorang dokter, terlihat dari bajunya. Jas warna putih, di lehernya tergantung stetoskop. Bagian dada sebelah kanan tertulis dokter muda.

"Masya Allah... kamu Iqbal kan? Dulu yang suka gonta-ganti pacar...?"

"Sttt.... jangan keras-keras..."

Iqbal melihat ke kiri dan kanan, jangan-jangan ada yang dengar obrolannya.

"He he he... sekarang sudah insyaf ya..." goda Dio

"Alhamdulillah... Sudah dapat hidayah dari Allah. Siapa yang sakit???"

"Ibunya temanku... tapi sudah pulang kok."

"Eh, kita ngobrol di kantin yuk...mumpung lagi istirahat."

Iqbal mengajak Dio ke kantin rumah sakit. Kantin rumah sakit yang terletak di lantai bawah, lumayan ramai, banyak dokter dan perawat istirahat makan siang. Stan makanan beraneka ragam. Bakso, soto, tengkleng kambing, gado-gado, pecel dan aneka minuman dan gorengan tersedia. Iqbal dan Dio memiliki tempat bagian pojok.

"Mbak, nasi pecel sama telor ceplok, sama es jeruk ya. Kamu pesan apa Dio?"

"Sama aja deh."

Sementara menunggu pesanan mereka ngobrol.

"Eh, kamu sekarang kuliah dimana? Semester?"

"Itu, di UMS, kamu dimana, sudah selesai kan?"

"Di UNS, belum masih lama. Baru jadi koas. Perjalanan masih panjang. Kamu gimana Dio."

"Insya Allah tahun ini selesai. Doakan ya..."

"Wah, selamat ya...kamu malah sudah rampung."

Mbak pelayan Kantin datang membawa pesanan.

"Silakan mas..."

"Makasih mbak..."

Mereka berdua menikmati hidangan masing-masing.

"Eh, gimana kabar Irene pacar kamu itu?"

"Irene? Dia dijodohkan orang tuanya. tamat dah. Aku gak punya keberanian memaksa dia. Aku masih kayak gini. Kamu sendiri gimana??"

"Aku fokus kuliah dulu, gak punya modal buat pacaran?"

"Ha ha ha.... Dio Dio...." Iqbal tertawa ngakak sambil makan kerupuk.

Orang-orang di kantin menoleh pada Iqbal yang tertawa lebar.

"Sttt...jangan keras-keras. Malu dilihat orang."

Iqbal menggeser kursinya, mendekati Dio, dia membisikkan sesuatu.

"Apa??? Nggak ..nggak...aku nggak mau..."

Rupanya Iqbal menawarkan sesuatu, tapi Dio menolak. Suasana kantin makin sepi, mungkin sudah pada kerja lagi. Iqbal melihat jam di tangannya.

"Eh, sorry Dio. Aku masih ada kerjaan nih. Kapan-kapan aku ke rumah ya. Sekalian kita reunian. Sejak lulus SMA baru kali ini kita ketemu kan. Nih, kartu namaku. WA aku ya... Aku seneng banget ketemu sama kamu. Rasanya masih banyak yang kita bicarakan."

"Makasih ya Bal, atas semuanya. Kutunggu kamu di rumah."

Dio memasukkan kartu nama Iqbal di dompetnya.

"Eits...aku yang bayar yah. Aku kan yang ajak kamu."

"Makasih lagi ya Bal. Kamu memang gak pernah berubah sejak SMA. Tetap aja royal sama teman."

Mereka berpisah di tempat parkir. Pertemuan yang tak terduga. Setelah sekian tahun mereka berpisah. Rupanya Iqbal yang dulu orangnya selengekan jadi calon dokter. Iqbal memang anak orang kaya. Meski agak selengekan tapi dia cerdas. Pantas aja keterima di fakultas kedokteran.

***

Dio memacu motornya pulang ke kost. Rupanya di kost sudah ada yang menunggu. Siapa dia. Dio memarkir motor di teras.

"Assalamualaikum..."

"Salam....Dio... Kamu kemana aja sih... WA mu off ya. Kok gak bisa dihubungi??"

"Rubby??? Sudah lama nunggu???"

"Huh..."

Rubby mendengus. Wajahnya memerah. Bibirnya maju lima centi.

"Masih ngambeg...?"

"Gak... Lagian kamu ngapain sih saama Sofi mulu. Kamu suka sama dia??"

"Maaf...maaf...sesama teman dilarang marah."

"Teman??? Kamu anggap aku teman? Masak sih?"

"Iya, kamu sama Sofi sama. Teman, gak lebih."

"What??? Jadi kedekatan kita selama ini hanya sekedar teman???"

Braaakkk

Rubby menggebrak meja. Matanya merah. Nafasnya memburu. Kemarahan memuncak. Gigi Rubby gemerutuk. Dio segera masuk ke dalam mengambil air dingin dalam kulkas.

"Rubby, tenanglah. Nih, minum air dingin biar adem... Tenang dulu, kenapa mesti marah sih."

"Huhhhh...." Rubby mendengus kesal. "Semua pasti gara-gara Sofi sialan itu."

Rubby meminum air dingin yang disodorkan Dio. Bukannya dingin tapi malah semakin panas. Tiba-tiba Rubby memeluk Dio erat-erat.

"Dio...aku mencintaimu... Dio... jangan tinggalkan aku..."

"Rubby... apa-apaan ini. Hahhhh..."

Dio mencoba melepaskan pelukan Rubby. Tapi pelukan Rubby semakin kencang. Suasana kost sepi, teman-teman Dio banyak yang keluar.

"Rubby, lepaskan pelukanmu. Atau aku akan teriak...!"

"Dio... Sebelum kamu menjawab pertanyaanku. Aku tak akan melepaskanmu."

Tiba-tiba Sofi datang.

"Assalamualaikum...."

Dio dan Rubby menoleh pada suara yang datang. Rubby melepaskan pelukannya.

"Wa Alaikum salam." Dio dan Rubby menjawab bersamaan.

"Eh, maaf... maaf... aku mengganggu kalian."

Rubby sengaja memeluk erat lagi Dio. Dio berusaha menepis pelukan Rubby.

"Ada apa Sof.... bagaimana keadaan ibu??"

"Maaf, saya pamit dulu ya... Assalamualaikum."

Sofi pulang dengan hati kecewa. Semua yang ingin disampaikan pada Dio hilang. Melihat kenyataan, Rubby memeluk Dio.

"Wa Alaikum.... Sofi... tunggu dulu..."

Dio mencoba mengejar Sofi. Tapi dia sudah menghilang.

"Ngapain kamu kejar dia... biarin pergi. Ganggu aja !!"

Rubby mendengus kesal. Dio kebingungan. Sofi pergi tanpa pesan. Suasana jadi tidak nyaman.

Dio dan Rubby menatap Sofi bersamaan. Rubby melepaskan pelukannya. Matanya membelalak penuh amarah.

"Rubby, maafkan aku. Aku..." Dio memohon.

"Dio, aku tidak main-main. Aku serius. Kalau kamu macam-macam, akan tahu akibatnya."

Dio tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Rubby mencecar dengan kata-kata bernada ancaman.

"Rubby, beri aku kesempatan untuk berpikir. Sekarang pulanglah. Besok aku ke rumah."

"Benar Dio?? Kamu mau ke rumah?"

"Iya. Sekarang pulanglah."

Rubby langsung memeluk Dio erat-erat. Wajahnya terlihat bahagia. Senyumnya mengembang. Matanya penuh cinta. Dio merasa risih. Sebenarnya pikirannya pergi entah kemana. Bayangan Sofi menari-nari di pelupuk matanya.

Rubby merasa puas, sudah mengungkapkan perasaannya. Perasaan yang dipendam selama ini sudah terbayar. Rubby merasa menang.

"Rubby, pulanglah. Aku nggak enak dengan teman kostku."

"Baiklah... kamu janji ke rumah kan? Awas kalau bohong."

"Iya. insya Allah... aku ke rumah."

Rubby melepaskan pelukannya. Cintanya pada Dio makin membara. Dio harus menjadi miliknya. Tidak ada yang bisa merebut Dio darinya. Hati Rubby berbunga-bunga. Jiwanya terbang melayang.

Rubby meninggalkan rumah Dio. Honda jazz warna putih pelan-pelan meninggalkan rumah kost Dio. Perasaan Dio rasanya nano-nano. Manis, asem, asin. Dunia jadi berwarna hitam. Gelap. Wajah Dio tak semanis saat bersama Sofi. Entahlah.

Apakah Dio mencintai Sofi ?

Bersambung

***

Terima kasih sudah berkenan membaca...

Terpopuler

Comments

syafridawati

syafridawati

aku mampir dengan like dan fav semangat salingbdukung ya di novelku lelakimu makasih

2021-07-30

1

MyNameIs

MyNameIs

wahhh, Rubby kayak terobsesi banget ya m Dio,,


salam hangat dari " My Bossy Husband"

2021-01-25

1

BELVA

BELVA

bagus ka

2021-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pandangan pertama
2 2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3 3. Rubby Ngambeg
4 4. Permintaan ibu
5 5. Pertemuan Tak Terduga
6 6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7 7. Rencana Rubby
8 8. Wisuda
9 9. Rubby Sakit
10 10. Ada apa dengan Dio
11 11. Lamaran
12 12. Hari Pertama Masuk Kerja
13 13. Cinta Dalam Diam
14 14. Alexa
15 15. Serangan Jantung
16 16. Permintaan Om Rudy
17 17. Dilema
18 18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19 19. HIJRAH
20 20. Rubby Shalihah
21 21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22 22. Cinta itu Tumbuh
23 23. Pedekate
24 24. Apakah ini Takdir?
25 25. Kenapa Rubby??
26 26. Sofi mulai bekerja
27 27. Teror Alexa
28 28. Alexa mengakui kesalahannya
29 29. Memantapkan Hati
30 30. Kehadiran Irfan
31 31. Pengakuan Alexa
32 32. Lamaran
33 33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34 34. Bulan Madu ke Bali
35 35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36 36. Rubby dan Sofi Sakit
37 37. Akhirnya Jalan-jalan
38 38. Kabar Duka
39 39. Ada yang pergi, ada yang datang
40 40. Garis dua
41 41. Kabar Duka Lagi
42 42. Kelahiran si kembar
43 43. Aqiqah
44 44. Langit Mendung
45 45. Ada Pelangi
46 46. Ujian Keluarga Dio
47 47. Ujian Kesetiaan
48 48. Rubby, kamu pasti Kuat
49 49. Alexa Datang Lagi
50 50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51 51. Pesan Rubby
52 52. Operasi
53 53. Hijrahnya Alexa
54 54. Suprise untuk Rubby
55 55. Bersabar
56 56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57 57. Sarah
58 58. Teror
59 59. Pesan Terakhir
60 60. Keputusan Rubby
61 61. Keputusan yang terbaik
62 62. Akhirnya Menikah
63 63. Positif
64 64. Kelahiran yang didambakan
65 65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Pandangan pertama
2
2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3
3. Rubby Ngambeg
4
4. Permintaan ibu
5
5. Pertemuan Tak Terduga
6
6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7
7. Rencana Rubby
8
8. Wisuda
9
9. Rubby Sakit
10
10. Ada apa dengan Dio
11
11. Lamaran
12
12. Hari Pertama Masuk Kerja
13
13. Cinta Dalam Diam
14
14. Alexa
15
15. Serangan Jantung
16
16. Permintaan Om Rudy
17
17. Dilema
18
18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19
19. HIJRAH
20
20. Rubby Shalihah
21
21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22
22. Cinta itu Tumbuh
23
23. Pedekate
24
24. Apakah ini Takdir?
25
25. Kenapa Rubby??
26
26. Sofi mulai bekerja
27
27. Teror Alexa
28
28. Alexa mengakui kesalahannya
29
29. Memantapkan Hati
30
30. Kehadiran Irfan
31
31. Pengakuan Alexa
32
32. Lamaran
33
33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34
34. Bulan Madu ke Bali
35
35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36
36. Rubby dan Sofi Sakit
37
37. Akhirnya Jalan-jalan
38
38. Kabar Duka
39
39. Ada yang pergi, ada yang datang
40
40. Garis dua
41
41. Kabar Duka Lagi
42
42. Kelahiran si kembar
43
43. Aqiqah
44
44. Langit Mendung
45
45. Ada Pelangi
46
46. Ujian Keluarga Dio
47
47. Ujian Kesetiaan
48
48. Rubby, kamu pasti Kuat
49
49. Alexa Datang Lagi
50
50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51
51. Pesan Rubby
52
52. Operasi
53
53. Hijrahnya Alexa
54
54. Suprise untuk Rubby
55
55. Bersabar
56
56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57
57. Sarah
58
58. Teror
59
59. Pesan Terakhir
60
60. Keputusan Rubby
61
61. Keputusan yang terbaik
62
62. Akhirnya Menikah
63
63. Positif
64
64. Kelahiran yang didambakan
65
65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!