12. Hari Pertama Masuk Kerja

Awal yang bagus, akan berpengaruh pada pekerjaan selanjutnya. Dio ingin memulai pekerjaannya dengan sesuatu yang berkesan.

Pagi itu, hari Senin, awal bulan. Semangat baru, coba disematkan dalam hatinya. Memulai pekerjaan dengan ikhlas, semata-mata karena Allah.

Dio bersiap-siap. Dengan memakai Hem warna putih, celana hitam dan sepatu warna hitam. Sejak semalam Dio sudah menyita semuanya. Setelah sarapan, Dio berpamitan pada bapaknya.

"Pak, mohon doa restu ya. Hari ini Dio mendapat panggilan kerja."

"Alhamdulillah, semoga semuanya lancar dan dimudahkan Allah ya Nak. Bekerja yang sungguh-sungguh, penuh keikhlasan. Jangan berorientasi pada materi. Tapi bekerjalah dengan sebaik-baiknya."

"Terima kasih Pak, semua nasehat Bapak, akan Dio junjung tinggi. Dio akan membuat bapak bangga dan Ibu tersenyum."

Dio memeluk dan mencium tangannya. Ada rasa haru dan bahagia. Dio ingin membahagiakan bapaknya. Ibunya sudah mendahului saat Dio berusia sepuluh tahun.

Andai ibu masih ada, pasti akan bahagia.

Jam menunjukkan pukul 6.30. Dio mengeluarkan sepeda motor Honda Supra. Sepeda motor kesayangannya sejak masih di SMA. Sampai lulus kuliah, sepedanya masih setia menemani.

Dio menstater motornya. Langsung jreng... Motor melaju pelan. Dengan membaca bismillah, Dio menuju kantor Om Rudy. Di sepanjang perjalanan, mulutnya tak berhenti melafazkan dzikir. Semoga awal Dio bekerja, bisa berjalan dengan lancar dan sukses.

Lima belas menit, Dio sampai di perusahaan Om Rudy. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Gedung yang megah dengan karyawan sejumlah dua ribu. Hasil produksi sudah merambah ke luar negeri.

Dio melihat dengan penuh kekaguman. Setelah memarkir Dio langsung menuju ruang HRD. Berkas lamaran pekerjaan diserahkan pada staf. Dio langsung dipersilahkan masuk ruang Dirut. Jam menunjukkan angka 07.00.

Tok

tok

tok

Dio mengetuk pintu dari luar.

"Assalamualaikum..."

"WA Alaikum. Silakan masuk Dio. Sudah saya tunggu sejak tadi."

"Terima kasih Om."

Ruang Om Rudy sangat bersih dan rapi. Meja besar. Di atasnya terlihat vas bunga cantik. Kalender meja, tempat bolpoin. Aroma ruang yang fresh. Kursi direktur yang gagah perkasa.

"Dio, kamu saya percaya masuk bagian maintenance. Nanti ada staf yang akan memberikan penjelasan. Selamat bergabung di perusahaan ini. Semoga sukses."

"Terima kasih Om. Semoga bisa menjalankan tugas dengan baik."

Om Rudy menyalami Dio. Semangat bekerja sudah menyelimuti hati Dio. Dio keluar meninggalkan ruangan. Wajahnya memancarkan aura semangat yang luar biasa.

Staf bagian maintenance menyambut Dio dengan baik. Selanjutnya mereka mengantarkan ke ruang dan memberikan penjelasan tugas-tugas yang harus dikerjakan.

"Selamat datang di perusahaan kami Pak. Semoga sukses."

Pak Anton salah satu staf memberikan selamat. Selanjutnya teman-teman yang lain juga memberikan ucapan selamat.

"Terima kasih atas perhatian dan ucapan selamat. Saya mohon bimbingan dan arahan dalam bekerja."

"Kami siap membantu Pak."

Awal bekerja yang menyenangkan. Tempat kerja yang nyaman. Rekan kerja yang bersahabat.

Semoga aku kerasan bekerja di sini. Akan ku buktikan, bahwa aku pasti bisa.

Hari pertama masuk kerja, Dio harus mempelajari semua bagian yang harus dikerjakan. Pak Anton, salah satu staf senior dengan sabar membimbing Dio. Dio sangat kagum dan menghormati Pak Anton.

Jam menunjukkan angka 12.00. Saatnya istirahat. Pak Anton mengajak Dio ke kantin pabrik.

"Istirahat dulu Pak. Makan siang di kantin yuk.."

"Eh, iya Pak. Sebentar saya bereskan pekerjaan dulu."

Dio menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba ada seseorang mendekati.

"Eh, kamu pegawai baru ya... kenalin, aku Alexa..."

Gadis manis berbaju sexy. Paduan blazer dengan baju warna pink soft. Dio terkejut.

"Eh, maaf. Iya ... saya Dio. Hari ini hari pertama aku kerja di sini."

"Selamat ya. Selamat bergabung dengan kami. Makan siang yukkk..."

Alexa menarik Dio. Dio tak kuasa menolak.

Ini anak agresif banget. Duh...baru aja kenal koq sudah sok akrab.

"Kita makan di depan yuk. Makanannya enak-enak, komplet."

"Eh, iya. Aku ikut aja.."

Alexa dan Dio masuk rumah makan dekat kantor. Mereka memesan makanan.

"Nasi ayam bumbu rujak, minum orange jus. Kamu apa Dio?"

"Nasi pecel sama telor ceplok, minumnya teh tawar aja."

"Okey.,. ini mbak. cepet ya..."

Alexa dan Dio ngobrol asyik.

"Eh, kamu aslinya mana?"

"Jauh mbak. Luar kota."

"Kamu kerja bagian apa??"

"Maintenance."

"Teknik dong. Kamu Sarjana teknik??"

"Iya."

"Silakan dinikmati..."

Pramusaji menyilakan kami makan. Mereka makan sambil ngobrol. Alexa mendominasi percakapan.

Wanita aneh, agresif banget. Sok menguasai banget. Gak ada hentinya kalau ngomong. Orang lain Ndak diberi kesempatan bicara.

Suasana rumah makan makin lama makin ramai. Mungkin karena makan siang. Masakannya lumayan. Menu masakan Jawa. Rekomended buat makan siang. Harganya juga terjangkau. Pas di lidah.

Mereka berdua sudah selesai makan. Alexa buru-buru membayar di kasir.

"Udah, aku aja yang traktir. Itung-itung buat perkenalan kita."

Dio tak bisa menolak. Uang sudah diberikan pada kasir.

"Makasih ya Xa. Malah merepotkan kamu."

"Nggak. Nggak papa. ia okey. Santai aja."

Kami langsung kembali ke kantor. Ah, perkenalan yang menyenangkan. Tapi, Dio nggak begitu suka dengan sifat agresif Alexa.

"Sampai ketemu nanti ya Dio. Aku ke ruangan dulu."

Alexa langsung menuju ruangan. Dia bagian marketing. Cantik sih, tapi agresif banget. Dio gak suka perempuan agresif.

Sofi, bagaimana kabarmu sekarang. Kok tiba-tiba aku kangen sama dia ya. Ah, mending nanti pulang kantor langsung ke rumahnya. Sekalian jenguk ibu.

Dio melanjutkannya pekerjaan. Awal bekerja yang menyenangkan, semua bagian yang menjadi tugasnya dipelajari dengan seksama. Apabila ada kesulitan, Dio bertanya dengan Pak Anton, seniornya.

Waktu cepat berlalu. Jam menunjukkan pukul 15.30. Saatnya pulang. Sehabis salat ashar, Dio langsung menuju parkiran.

"Eh, Dio. aku boleh Ndak ikut motormu."

Alexa tiba-tiba datang.

"Maaf, Xa. Aku ada perlu. Mau ke rumah teman. Maaf ya. Aku buru-buru."

"Dio..."

"Maaf ya Xa..

Dio langsung pergi meninggalkan Alexa yang berdiri termangu.

Slamet...Slamet...aku terbebas dari Mak Lampir.. Hii...

Dio bergidik. Sebenarnya Alexa baik, tapi...

Ah sudahlah. Dio memacu motornya dengan kecepatan sedang. Dia langsung menuju rumah Sofi. Meski jarak tempuh satu jam, gak papa lah. Yang penting bisa ketemu ibu.

Di tengah perjalanan, Dio membeli buah-buahan, untuk ibunya Sofi. Beliau paling suka buah pisang Ambon. Sesisir pisang Ambon dari Tawangmangu sudah cukup. Kuning keemasan, sangat ranum.

Dio melanjutkan perjalan. Tak sampai satu jam Dio sampai di rumah Sofi.

Setelah meletakkan sepeda motor, Dio langsung mengetuk pintu pintu.

Tok

tok

tok

"Assalamualaikum,..."

Tak berapa lama pintu dibuka.

"Wa Alaikum salam, eh...nak Dio. Ayo ayo..langsung masuk. "

Dio langsung masuk dan meletakkan pisang di meja.

"Walah, koq repot-repot nak Dio. Ibu sudah seneng, kamu kesini."

"Endak koq Buk, Dio seneng bertemu ibuk. Ibuk sehat kan?"

"Alhamdulillah,. Sofi.. ini ada tamu sof..."

Langkah kaki mendekat. Wajah yang tak asing lagi. Cantik, ayu, lembut, keibuan. Dengan mengenakan baju abaya warna merah bata, dipadu hijap warna senada. Senyuman yang khas.

"Eh, Dio. Dari mana? Kok tumben ke rumah. Pulang kerja???"

Dio menatap Sofi. Dadanya berdegup kencang. Jantungnya sekian berhenti mendadap. Dio terpana.

"Eh,..

kok malah melamun??"

"Eh, iya. Ada apa Sof??"

"Ada apa????"

"Ha ha ha ha...."

Ibu Sofi dan Sofi serentak tertawa.

Suasana sangat menyenangkan. Akrab, penuh kekeluargaan. Dio memang sudah dekat dengan keluarga Sofi. Ibu Sofi berharap mereka bisa berjodoh. Tapi entahlah...? Siapakah yang menjadi jodoh Dio.

Bersambung

****

Makasih ya, sudah baca tulisanku.

Tunggu kelanjutannya ya...

Terpopuler

Comments

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

like ❤❤

2021-01-25

0

Om Rudi

Om Rudi

Ada Om Rudi

Yuk tolong dukung Om di PENDEKAR SANGGANA

2020-11-30

0

Wiwik Adytia Majid

Wiwik Adytia Majid

Allahumma Aamiin Semoga berjodoh🙂😘

2020-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pandangan pertama
2 2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3 3. Rubby Ngambeg
4 4. Permintaan ibu
5 5. Pertemuan Tak Terduga
6 6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7 7. Rencana Rubby
8 8. Wisuda
9 9. Rubby Sakit
10 10. Ada apa dengan Dio
11 11. Lamaran
12 12. Hari Pertama Masuk Kerja
13 13. Cinta Dalam Diam
14 14. Alexa
15 15. Serangan Jantung
16 16. Permintaan Om Rudy
17 17. Dilema
18 18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19 19. HIJRAH
20 20. Rubby Shalihah
21 21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22 22. Cinta itu Tumbuh
23 23. Pedekate
24 24. Apakah ini Takdir?
25 25. Kenapa Rubby??
26 26. Sofi mulai bekerja
27 27. Teror Alexa
28 28. Alexa mengakui kesalahannya
29 29. Memantapkan Hati
30 30. Kehadiran Irfan
31 31. Pengakuan Alexa
32 32. Lamaran
33 33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34 34. Bulan Madu ke Bali
35 35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36 36. Rubby dan Sofi Sakit
37 37. Akhirnya Jalan-jalan
38 38. Kabar Duka
39 39. Ada yang pergi, ada yang datang
40 40. Garis dua
41 41. Kabar Duka Lagi
42 42. Kelahiran si kembar
43 43. Aqiqah
44 44. Langit Mendung
45 45. Ada Pelangi
46 46. Ujian Keluarga Dio
47 47. Ujian Kesetiaan
48 48. Rubby, kamu pasti Kuat
49 49. Alexa Datang Lagi
50 50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51 51. Pesan Rubby
52 52. Operasi
53 53. Hijrahnya Alexa
54 54. Suprise untuk Rubby
55 55. Bersabar
56 56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57 57. Sarah
58 58. Teror
59 59. Pesan Terakhir
60 60. Keputusan Rubby
61 61. Keputusan yang terbaik
62 62. Akhirnya Menikah
63 63. Positif
64 64. Kelahiran yang didambakan
65 65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Pandangan pertama
2
2. Persahabatan Dio, Rubby dan Sofi
3
3. Rubby Ngambeg
4
4. Permintaan ibu
5
5. Pertemuan Tak Terduga
6
6. Perseteruan Rubby dengan Sofi
7
7. Rencana Rubby
8
8. Wisuda
9
9. Rubby Sakit
10
10. Ada apa dengan Dio
11
11. Lamaran
12
12. Hari Pertama Masuk Kerja
13
13. Cinta Dalam Diam
14
14. Alexa
15
15. Serangan Jantung
16
16. Permintaan Om Rudy
17
17. Dilema
18
18. Pertemuan Sofi dan Rubby
19
19. HIJRAH
20
20. Rubby Shalihah
21
21. dr. Iqbal Ramadhan, Sp. An.
22
22. Cinta itu Tumbuh
23
23. Pedekate
24
24. Apakah ini Takdir?
25
25. Kenapa Rubby??
26
26. Sofi mulai bekerja
27
27. Teror Alexa
28
28. Alexa mengakui kesalahannya
29
29. Memantapkan Hati
30
30. Kehadiran Irfan
31
31. Pengakuan Alexa
32
32. Lamaran
33
33. Resepsi Pernikahan yang Romantis
34
34. Bulan Madu ke Bali
35
35. Indahnya Bali Bulan madu adalah sesuatu yang penting. Sangat ditunggu.
36
36. Rubby dan Sofi Sakit
37
37. Akhirnya Jalan-jalan
38
38. Kabar Duka
39
39. Ada yang pergi, ada yang datang
40
40. Garis dua
41
41. Kabar Duka Lagi
42
42. Kelahiran si kembar
43
43. Aqiqah
44
44. Langit Mendung
45
45. Ada Pelangi
46
46. Ujian Keluarga Dio
47
47. Ujian Kesetiaan
48
48. Rubby, kamu pasti Kuat
49
49. Alexa Datang Lagi
50
50. Rubby, mengapa kamu berubah ??
51
51. Pesan Rubby
52
52. Operasi
53
53. Hijrahnya Alexa
54
54. Suprise untuk Rubby
55
55. Bersabar
56
56. Pertemuan Rubby dengan Alexa
57
57. Sarah
58
58. Teror
59
59. Pesan Terakhir
60
60. Keputusan Rubby
61
61. Keputusan yang terbaik
62
62. Akhirnya Menikah
63
63. Positif
64
64. Kelahiran yang didambakan
65
65. Tasyakuran Kelahiran dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!