Berkenalan dengan Gus Husain

Sebenarnya dalam hati Aisyah masih ada kesedihan... namun bagaimanapun Ning Nula berhak bahagia, pikir Aisyah.

merekapun sampai di tempat dimana Gus Husain dan temannya duduk...

"Assalamualaikum Gus... bolehkah kita bergabung?" tanya Ning Nula meminta izin kepada calon suaminya itu

"Waalaikumussalam warohmatullah..." jawab mereka yang ada disitu

"Silahkan duduk Ning..." jawaban Gus Husain

"terima kasih..." jawab Ning Nula

akhirnya mereka duduk. disana sudah tersedia 4 cup kopi dan 4 botol air mineral juga tak ketinggalan makanan ringan. Rupanya semua ini sudah direncanakan Ning Nula

"Aisyah...kenalkan ini Gus Husain..." ucap Ning Nula

"oh...iya Ning...kenalin aku Aisyah Gus" ucap Aisyah sambil mengangkat tangannya yang disatukan didepan dada tanda menyalami

"Iya...kenalkan juga Aku Husain, dan ini yang disamping ku, Gus Azzan...dia sahabatku"

"Muhammad Azzam Al-Hafiz, panggil saja Azzam. m nya jangan ketinggalan ya....nanti dikira lagunya pak haji Rhoma Irama...eh..(Azza itu mah)" ucap Azzam yang membuat semuanya tertawa

"hehe...iya..Gus Azzam...aku Aisyah..boleh panggil Aisy" jawab Aisyah yang masih sedikit tertawa ringan

"Ya beginilah Sahabatku memang tampan, jago ngaji, jago tilawah, jago bikin syi'ir (bahasa Arab dari puisi ya..), jago bikin orang jadi ketawa, tapi bisa juga bikin orang jadi gila...kayak aku...eh...! ngga ding" Gus Husain yang menceritakan tentang Gus Azzam dengan polahnya yang meninggalkan jejak tawa dari setiap orang yang melihatnya

Aisyah dan Ning Nula tampak tertawa dan Gus Husain yang awalnya begitu ceria sekarang terlihat wajahnya begitu masam

"Bohong dia...dia sudah gila sebelum dibuat gila olehku....hahaha... sebenarnya bukan aku yang membuatnya gila...tapi Ning Nur ini...UPS...! keceplosan... sengaja sih...haha" seakan membalas pernyataan Gus Husain, Gus Azzam tidak merasa bersalah sama sekali...membuat wajah Ning Nula bersemu merah ketika mananya disebutkan sudah membuat Gus Husain gila memikirkannya

"Cie...Ning Nula....Ternyata selama ini sering senyum-senyum sendiri memirirkan Gus Husain ya..." ejek Aisyah menyambung.

"Ehemmmm sudah...sudah eh...diperhatikan dari tadi kok Aisyah sama Gus Azzam samaan nih godain kita mereka berdua cocok yah...." kata Gus Husain yang sedang berusaha balik menggoda

"Iya benar Gus...mereka berdua sama-sama memiliki polah yang sama aneh tapi bikin semua orang ketawa... sepertinya mereka berdua ini jodoh....haha" sambung Ning Nula yang sekarang merasa menang

ucapan keduanya membuat Aisyah dan Gus Azzam saling menatap...mereka berdua seakan berniat membalas melalui kode mata

"Ehemmmm ternyata ada yang lebih indah dari pantai ini ya... seperti Ning Nur ini..." ucap Gus Azzam

"Iya...kau benar...di pantai seindah ini ternyata ada yang lebih indah... seperti Gus Husain... aku ingin berfoto dengannya...ups....haha" sambung Aisyah menggoda

hal ini membuat Ning Nula dan Gus Husain menampakkan kekesalannya...

"Baiklah..mari kita berfoto..." ajak Gus Husain menggoda Aisyah, membuat Ning Nula menampakkan kecemburuannya

"Sana...berfotolah sampai puas...kalian bebas...aku mau menghabiskan makanan ini saja...!" ucap Ning Nula ketus

"Santai Ning...aku hanya bercanda...ternyata calon istri ku pencemburu...haha" ucap Gus Husain sambil tertawa...

"Oh iya...kalian berdua tadi sudah berjalan sampai jauh ke ujung sana...aku ingin lihat hasil fotonya...apakah bagus? aku menunggu disini tadi, kalau bagus kami akan ke sana tapi kalau tidak ya pulang saja...haha" ucap Gus Azzam

"Lihat saja sendiri..." jawab Aisyah singkat...rupanya sikap cueknya sedang kumat

"Santuy ukhtii...aku hanya bertanya" ucap Gus Azzam

"Sebenarnya kami sudah kesana tapi belum berfoto, kami ingin foto berdua tapi lupa tidak membawa tripod" jelas Ning Nula

"Owalah...ngomong dong Ning..Iki yoo seng gawe Aisyah nesu koyo ngono hahaha...lucu! (ini ya...yang membuat Aisyah cemberut seperti itu...hahaha...lucu) " ucap Gus Azzam

"Ya sudah...ayo kesana lagi...akan aku fotokan.." ucap Gus Husain

"Beneran Gus...apa tidak merepotkan?" tanya Aisyah penuh antusias

"Ngomong wae pengen difoto ke ...etok-etok takok meneh (bilang saja ingin difoto kan ... pura-pura tanya lagi" Gus Azzam yang tidak kalah cueknya.

"Ah...baiklah...terima kasih banyak Gus...kau baik dan ramah tidak seperti sahabatmu yang ketus ini..." ucap Aisyah sambil melempar tatapan sinis ke Azzam

akhirnya mereka berfoto dan tak terasa waktu menunjukkan waktu duhur. Lalu mereka menyudahi semuanya dan memutuskan untuk ke pemukiman mencari masjid. Mereka sholat berjamaah diimami imam masjid setempat. Sebelum pulang mereka memutuskan untuk mampir ke tempat makan yang terlihat sangat sederhana namun terlihat sangat ramai makanan khas warung ini gudeg, mendoan, dan sambel kacang khas yang tidak dimiliki warung makan lain. Tempat makannya juga lesehan, mereka berempat makan bersama hingga selesai dan pulang ke rumah masing-masing. Ning Nula dengan Aisyah ke rumah orang tua Aisyah dan Gus Azzam dengan Gus Husain ke rumah Gus Husain yang ada di Yogyakarta. Gus Husain meskipun tinggalnya di Kairo namun sudah memiliki rumah pribadi yang ada di Yogyakarta.

Di dalam mobil Ning Nula...

"Alhamdulillah... berhasil juga kita tadabbur alam berdua..., tubuhku lelah sekali Ning ...tapi aku senang" ucap Aisyah

"Iya Asiyah...ini sungguh menyenangkan....o iya aku belum bilang, pernikahanku akan diadakan di Yogyakarta, di gedung sederhana yang ada di pusat kota, aku akan menginap di rumah saudaraku, kami tidak mengundang banyak tamu...hanya mengundang keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat saja. Akad nikahnya akan diadakan di Masjid Nurul Huda yang ada di Pondok milik Ayahnya Gus Husain, nanti kamu ikut denganku ya...pulang ke Semarang untuk mengambil beberapa barang yang aku butuhkan...dan menemaniku sampai hari pernikahan...karena kita akan berpisah Aisyah...aku ingin menghabiskan hari-hari ku sebelum pernikahan denganmu" ucap Ning Nula yang sekarang sudah terlihat bulir air matanya menetes haru

"Iya Ning...aku bahagia melihat Ning akan menikah dengan Gus Husain, dia laki-laki yang baik walau aku baru mengenalnya...tapi terlihat dari ucapan, gaya bicaranya, dan tingkah lakunya dia akan membuat Ning bahagia..." ucap Aisyah terharu...senang dan sedih terasakan olehnya.

Terpopuler

Comments

Yunita Eka putri

Yunita Eka putri

lanjut thor

2020-04-08

1

Nazwa Zahra

Nazwa Zahra

lanjut thor

2020-04-08

2

Nina harliana.

Nina harliana.

semangat lanjut...

2020-04-08

5

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan di Kereta Senja
2 Dompet Pak Tentara
3 Menelpon Pak Tentara
4 Mengembalikan Dompet Pak Tentara
5 Minta Maaf dan Salah Paham
6 Jangan Panggil Pak
7 Diimami Pak Tentara
8 Diantar Pulang Pake Moge
9 Motor Mogok di Hutan
10 Salah Paham
11 Belum Waktunya
12 Membangun Rumah di Surga
13 Ada Rindu Yang Menyatu
14 Kasmaran...?
15 Ingat Komitmen
16 Penyebab komitmen Aisyah
17 Tadabbur Alam With Ning Nula Berakhir Luka
18 Berkenalan dengan Gus Husain
19 Bertemu Anak Punk di Jalan
20 Merevisi Masakan Maryam
21 Penolakan pertama (Usaha part I)
22 Penolakan kedua, Menyesal
23 Penolakan Ketiga, Arzhan Meninggal
24 Rindumu, Rinduku, Rindu Kita menyatu dalam Do'a
25 Mendekati Dia untuk Mencintai Aku?
26 Tentang Jodoh
27 Mimpi Yang Aneh
28 Perfect Army for Me
29 Bertemu Gadis Koplak
30 Berdiskusi Hakikat Cinta
31 Ujian Kenaikan Pangkat
32 Panggilan Kapten
33 Kejahilan Aisyah
34 Wanita Tangguh
35 Akhirnya Wisuda
36 Surat Wasiat
37 Nasihat
38 Insyaallah Siap
39 Khitbah
40 Komitmen
41 Kalut
42 Menuju Ijab Qobul
43 Alhamdulillah Sah...
44 Prosesi Pamitan
45 Petir Kehangatan
46 Terasa Cepat
47 Bingung
48 Di Tempat Kapten
49 Aneh Tapi Nyata
50 Sarapan Perhatian
51 Pengalaman Endemik
52 Menemukan Baby Twins
53 Identitas Twins
54 Nama Baru Twins
55 Kesempatan dalam Kesempitan
56 Surprise From My Honey
57 Prank
58 Alhamdulillah... Lancar
59 Resiko
60 Baby Sitter Kembar
61 Kode yang aneh
62 Adik Untuk Twins
63 Malam Yang Indah
64 Teman Satu Frekuensi
65 Perpisahan
66 Grup WhatsApp Baru
67 Godaan Makhluk Rimba
68 Sebilah Rindu
69 Nostalgia Zidan
70 Tentang Kita
71 Ikatan Batin
72 Khawatir
73 Kemuning Dalam Hening
74 Penjelasan
75 Bisik-bisik Tetangga
76 Safari Mimpi
77 Menjaga Hati
78 Rencana Camping
79 Siapkah Berpisah?
80 Terasa Berat
81 Tak Sanggup Melepasnya
82 Pohon Kenangan
83 Aqila Rumaisha Nada
84 Bahagia Versi Kita
85 Pengakuan LAL
86 Tertangkap Basah
87 Sidang
88 Legalitas Hubungan Seks
89 Pembahasan Tentang Zina
90 Tawuran
91 Pesantren Solusi Kenakalan Remaja
92 Dua Garis? Positif?
93 Ternyata...
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan di Kereta Senja
2
Dompet Pak Tentara
3
Menelpon Pak Tentara
4
Mengembalikan Dompet Pak Tentara
5
Minta Maaf dan Salah Paham
6
Jangan Panggil Pak
7
Diimami Pak Tentara
8
Diantar Pulang Pake Moge
9
Motor Mogok di Hutan
10
Salah Paham
11
Belum Waktunya
12
Membangun Rumah di Surga
13
Ada Rindu Yang Menyatu
14
Kasmaran...?
15
Ingat Komitmen
16
Penyebab komitmen Aisyah
17
Tadabbur Alam With Ning Nula Berakhir Luka
18
Berkenalan dengan Gus Husain
19
Bertemu Anak Punk di Jalan
20
Merevisi Masakan Maryam
21
Penolakan pertama (Usaha part I)
22
Penolakan kedua, Menyesal
23
Penolakan Ketiga, Arzhan Meninggal
24
Rindumu, Rinduku, Rindu Kita menyatu dalam Do'a
25
Mendekati Dia untuk Mencintai Aku?
26
Tentang Jodoh
27
Mimpi Yang Aneh
28
Perfect Army for Me
29
Bertemu Gadis Koplak
30
Berdiskusi Hakikat Cinta
31
Ujian Kenaikan Pangkat
32
Panggilan Kapten
33
Kejahilan Aisyah
34
Wanita Tangguh
35
Akhirnya Wisuda
36
Surat Wasiat
37
Nasihat
38
Insyaallah Siap
39
Khitbah
40
Komitmen
41
Kalut
42
Menuju Ijab Qobul
43
Alhamdulillah Sah...
44
Prosesi Pamitan
45
Petir Kehangatan
46
Terasa Cepat
47
Bingung
48
Di Tempat Kapten
49
Aneh Tapi Nyata
50
Sarapan Perhatian
51
Pengalaman Endemik
52
Menemukan Baby Twins
53
Identitas Twins
54
Nama Baru Twins
55
Kesempatan dalam Kesempitan
56
Surprise From My Honey
57
Prank
58
Alhamdulillah... Lancar
59
Resiko
60
Baby Sitter Kembar
61
Kode yang aneh
62
Adik Untuk Twins
63
Malam Yang Indah
64
Teman Satu Frekuensi
65
Perpisahan
66
Grup WhatsApp Baru
67
Godaan Makhluk Rimba
68
Sebilah Rindu
69
Nostalgia Zidan
70
Tentang Kita
71
Ikatan Batin
72
Khawatir
73
Kemuning Dalam Hening
74
Penjelasan
75
Bisik-bisik Tetangga
76
Safari Mimpi
77
Menjaga Hati
78
Rencana Camping
79
Siapkah Berpisah?
80
Terasa Berat
81
Tak Sanggup Melepasnya
82
Pohon Kenangan
83
Aqila Rumaisha Nada
84
Bahagia Versi Kita
85
Pengakuan LAL
86
Tertangkap Basah
87
Sidang
88
Legalitas Hubungan Seks
89
Pembahasan Tentang Zina
90
Tawuran
91
Pesantren Solusi Kenakalan Remaja
92
Dua Garis? Positif?
93
Ternyata...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!