Tentara Penjaga Hati

Tentara Penjaga Hati

Pertemuan di Kereta Senja

Stasiun Yogyakarta kala senja begitu menawan, menelisik keramaian di ujung penantian setiap insan. Tak terkecuali wanita muslimah berjilbab navy itu yang nampak sibuk menelpon seseorang, di tengah kepadatan penumpang kereta yang menunggu kedatangan kendaraan berlintasan rel itu.

"Iya ibu..., ini Aisyah... Aku lagi di stasiun... Sebentar lagi keretanya sampai Bu... Sudah dulu ya... Assalamu'alaikum...". Ujarnya menjawab pertanyaan dari seseorang yang menelponnya.

Di seberang sana ibunya menjawab, "Iya nak..Hati-hati di jalan.. Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..."

Percakapan singkat Aisyah dengan ibunya sebelum menaiki kereta jurusan Yogjakarta.

Nabila Aisyah Handoko adalah mahasiswi semester lima jurusan Pendidikan Agama Islam di salah satu Universitas Islam Negeri di Semarang. Libur semester telah tiba, hari ini Aisyah akan pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta. Aisyah menunggu kereta yang akan ditumpanginya... Tak beberapa lama kereta pun sampai.

"Pemberitahuan kepada penumpang kereta ekonomi jurusan Semarang-Yogjakarta untuk mempersiapkan diri karena kereta akan sampai di gerbong utama, harap periksa kembali barang bawaan Anda dan selamat menikmati perjalanan menuju Yogyakarta."

Terdengar nyaring pemberitahuan dari petugas KAI, Aisyah pun bergegas memasuki pintu gerbong dengan berhati-hati karena cukup padat penumpang yang masuk saat itu, di tengah himpitan penumpang lainnya, tiba-tiba ada sesuatu yang mengejutkan Aisyah,

'brug...!!!'

Karena terburu-buru seseorang tak sengaja membuat Aisyah terdorong dari belakang, sontak tubuh ramping Aisyah tersungkur di lorong gerbong.

"Kau..tidak apa-apa?" Tanya seorang pria di belakang Aisyah sambil mengulurkan tangannya.

"Tidak, aku tidak apa-apa hanya sedikit pusing... Kepalaku terbentur pintu gerbong." Jawab Aisyah mengelus kepalanya yang masih sedikit sakit tanpa menoleh ke arah pria tersebut, Aisyah memilih mencoba berdiri sendiri dan menolak uluran tangan pria tersebut karena Dia bukan mahramnya.

"Mafkan aku, aku tidak sengaja mendorongmu... Seseorang dari belakang mendorongku dengan kencang.." Jelas pria itu meminta maaf kepada Aisyah.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Tanpa berpanjang kata Aisyah pun meninggalkan pria tersebut dan melanjutkan mencari kursi sesuai tiket yang dipesannya.

"Nah..., ini dia gerbong 2 kursi 2C." Gumamnya..., dan langsung menaruh barang bawaannya kemudian duduk. Tiba-tiba ada seorang tentara yang menghampiri kursi tempat Aisyah duduk.

"Nah... Ini Dia kursi 2D..." Gumam Tentara tersebut dan menaruh barang bawaannya kemudian duduk di samping tempat duduk Aisyah.

"Assalamu'alaikum... Hai, apa kau sudah membaik?" Tanya Tentara tersebut pada Aisyah.

"Wa... Wa'alaikumusaalam... Warahmatullah...hah? Apa maksud bapak..?" Aisyah kebingungan dan gugup menjawabnya, karena ia tidak mengenali tentara tersebut dan tidak sadar bahwa Tentara yang di sampingnya itu yang tadi menabraknya.

"Eummm jadi kamu tidak mengenali saya... Baiklah, Maaf tadi saya yang dibelakang kamu waktu memasuki pintu gerbong kereta... Bagaimana dengan kepalamu? Apa...." Belum selesai Tentara itu berbicara Aisyah sudah memotong,

"Iya pak santai saja... Sudah ya... Minta maaf terus... Belum lebaran juga hehe... Kan sudah saya bilang... Saya tidak apa-apa..."

Dengan wajah senang tentara itu pun berkata,

"Syukurlah... Kalau kau masih pusing saya merasa sangat bersalah... Karena tadi sangat keras kau tersungkur.. " Aisyah hanya diam dan mengangguk dan menghiraukan tentara tersebut.

Selama perjalanan mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan handphone masing-masing tanpa berinteraksi, tak jarang Aisyah memilih menikmati pemandangan senja lewat jendela kaca kereta dan mengabadikannya dengan kamera handphonenya, sedangkan tentara itu nampak sibuk dengan sesuatu, sepertinya Dia sedang mengurus tugasnya. Kesenyapan diantara mereka diiringi notifikasi khas dalam kereta,

'Ting tung....'

Suara nada khas sebelum pemberitahuan informasi kereta.

"Pemberitahuan kepada penumpang kereta jurusan Semarang-Yogyakarta sebentar lagi kereta akan sampai di stasiun Solo, kepada penumpang yang akan mengakhiri perjalanan di stasiun Solo harap mempersiapkan diri. Check kembali barang bawaan anda pastikan tidak ada yang tertinggal di dalam kereta." Tak beberapa lama Tentara tersebut pun bersiap karena ia akan mengakhiri perjalanannya di stasiun Solo. Kereta pun berhenti di stasiun Solo Tentara itu turun dari kereta, sedangkan Aisyah masih fokus dengan handphonenya, tak beberapa lama kereta pun melaju kembali. Alangkah terkejutnya Aisyah ketika menoleh ke samping kirinya terlihat sebuah dompet bercorak army, tidak lain tidak bukan itu adalah dompet pak Tentara, lalu Aisyah mengambilnya.

Aisyah merasa bimbang antara harus mengambilnya atau membiarkannya di kursi penumpang yang ada di sampingnya itu. Akhirnya Aisyah memutuskan tetap mengambilnya untuk diberikan ke petugas KAI yang lebih berwenang.

Terpopuler

Comments

ibuna A3

ibuna A3

aku mampir thor ,ttp semangat lanjut👍

2021-07-05

1

Putry Khase

Putry Khase

Bikim baper aja ini novel 🙃🙂

2021-02-19

1

Fitriyyah masyhur Rya

Fitriyyah masyhur Rya

bagus ceritanya

2021-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan di Kereta Senja
2 Dompet Pak Tentara
3 Menelpon Pak Tentara
4 Mengembalikan Dompet Pak Tentara
5 Minta Maaf dan Salah Paham
6 Jangan Panggil Pak
7 Diimami Pak Tentara
8 Diantar Pulang Pake Moge
9 Motor Mogok di Hutan
10 Salah Paham
11 Belum Waktunya
12 Membangun Rumah di Surga
13 Ada Rindu Yang Menyatu
14 Kasmaran...?
15 Ingat Komitmen
16 Penyebab komitmen Aisyah
17 Tadabbur Alam With Ning Nula Berakhir Luka
18 Berkenalan dengan Gus Husain
19 Bertemu Anak Punk di Jalan
20 Merevisi Masakan Maryam
21 Penolakan pertama (Usaha part I)
22 Penolakan kedua, Menyesal
23 Penolakan Ketiga, Arzhan Meninggal
24 Rindumu, Rinduku, Rindu Kita menyatu dalam Do'a
25 Mendekati Dia untuk Mencintai Aku?
26 Tentang Jodoh
27 Mimpi Yang Aneh
28 Perfect Army for Me
29 Bertemu Gadis Koplak
30 Berdiskusi Hakikat Cinta
31 Ujian Kenaikan Pangkat
32 Panggilan Kapten
33 Kejahilan Aisyah
34 Wanita Tangguh
35 Akhirnya Wisuda
36 Surat Wasiat
37 Nasihat
38 Insyaallah Siap
39 Khitbah
40 Komitmen
41 Kalut
42 Menuju Ijab Qobul
43 Alhamdulillah Sah...
44 Prosesi Pamitan
45 Petir Kehangatan
46 Terasa Cepat
47 Bingung
48 Di Tempat Kapten
49 Aneh Tapi Nyata
50 Sarapan Perhatian
51 Pengalaman Endemik
52 Menemukan Baby Twins
53 Identitas Twins
54 Nama Baru Twins
55 Kesempatan dalam Kesempitan
56 Surprise From My Honey
57 Prank
58 Alhamdulillah... Lancar
59 Resiko
60 Baby Sitter Kembar
61 Kode yang aneh
62 Adik Untuk Twins
63 Malam Yang Indah
64 Teman Satu Frekuensi
65 Perpisahan
66 Grup WhatsApp Baru
67 Godaan Makhluk Rimba
68 Sebilah Rindu
69 Nostalgia Zidan
70 Tentang Kita
71 Ikatan Batin
72 Khawatir
73 Kemuning Dalam Hening
74 Penjelasan
75 Bisik-bisik Tetangga
76 Safari Mimpi
77 Menjaga Hati
78 Rencana Camping
79 Siapkah Berpisah?
80 Terasa Berat
81 Tak Sanggup Melepasnya
82 Pohon Kenangan
83 Aqila Rumaisha Nada
84 Bahagia Versi Kita
85 Pengakuan LAL
86 Tertangkap Basah
87 Sidang
88 Legalitas Hubungan Seks
89 Pembahasan Tentang Zina
90 Tawuran
91 Pesantren Solusi Kenakalan Remaja
92 Dua Garis? Positif?
93 Ternyata...
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan di Kereta Senja
2
Dompet Pak Tentara
3
Menelpon Pak Tentara
4
Mengembalikan Dompet Pak Tentara
5
Minta Maaf dan Salah Paham
6
Jangan Panggil Pak
7
Diimami Pak Tentara
8
Diantar Pulang Pake Moge
9
Motor Mogok di Hutan
10
Salah Paham
11
Belum Waktunya
12
Membangun Rumah di Surga
13
Ada Rindu Yang Menyatu
14
Kasmaran...?
15
Ingat Komitmen
16
Penyebab komitmen Aisyah
17
Tadabbur Alam With Ning Nula Berakhir Luka
18
Berkenalan dengan Gus Husain
19
Bertemu Anak Punk di Jalan
20
Merevisi Masakan Maryam
21
Penolakan pertama (Usaha part I)
22
Penolakan kedua, Menyesal
23
Penolakan Ketiga, Arzhan Meninggal
24
Rindumu, Rinduku, Rindu Kita menyatu dalam Do'a
25
Mendekati Dia untuk Mencintai Aku?
26
Tentang Jodoh
27
Mimpi Yang Aneh
28
Perfect Army for Me
29
Bertemu Gadis Koplak
30
Berdiskusi Hakikat Cinta
31
Ujian Kenaikan Pangkat
32
Panggilan Kapten
33
Kejahilan Aisyah
34
Wanita Tangguh
35
Akhirnya Wisuda
36
Surat Wasiat
37
Nasihat
38
Insyaallah Siap
39
Khitbah
40
Komitmen
41
Kalut
42
Menuju Ijab Qobul
43
Alhamdulillah Sah...
44
Prosesi Pamitan
45
Petir Kehangatan
46
Terasa Cepat
47
Bingung
48
Di Tempat Kapten
49
Aneh Tapi Nyata
50
Sarapan Perhatian
51
Pengalaman Endemik
52
Menemukan Baby Twins
53
Identitas Twins
54
Nama Baru Twins
55
Kesempatan dalam Kesempitan
56
Surprise From My Honey
57
Prank
58
Alhamdulillah... Lancar
59
Resiko
60
Baby Sitter Kembar
61
Kode yang aneh
62
Adik Untuk Twins
63
Malam Yang Indah
64
Teman Satu Frekuensi
65
Perpisahan
66
Grup WhatsApp Baru
67
Godaan Makhluk Rimba
68
Sebilah Rindu
69
Nostalgia Zidan
70
Tentang Kita
71
Ikatan Batin
72
Khawatir
73
Kemuning Dalam Hening
74
Penjelasan
75
Bisik-bisik Tetangga
76
Safari Mimpi
77
Menjaga Hati
78
Rencana Camping
79
Siapkah Berpisah?
80
Terasa Berat
81
Tak Sanggup Melepasnya
82
Pohon Kenangan
83
Aqila Rumaisha Nada
84
Bahagia Versi Kita
85
Pengakuan LAL
86
Tertangkap Basah
87
Sidang
88
Legalitas Hubungan Seks
89
Pembahasan Tentang Zina
90
Tawuran
91
Pesantren Solusi Kenakalan Remaja
92
Dua Garis? Positif?
93
Ternyata...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!