Aisyah tidak berani membuka dompet tersebut hanya terus memandanginya. satu jam berlalu kereta pun sampai di Jogjakarta, Aisyah terlihat kebingungan
"Ya ampun...dimana ID Card punyaku...? perasaan tadi masih aku taruh di saku kanan...apa tertinggal didalam tas besarku ya...emmm ya sudahlah..."
ketika hendak turun dari kereta Aisyah masih memandangi dompet itu dan tiba-tiba dia merasa harus mengembalikannya
"ah. bagaimana ini? pasti pemiliknya kalang kabut mencarinya...tapi apa yang harus aku lakukan...?"
Akhirnya Aisyah memutuskan untuk membawanya. Setelah turun dari kereta didepan stasiun sudah terlihat kakaknya menjemput Aisyah pun langsung menghampirinya
"Bang Abi.... assalamualaikum..."
Abi menjawab salam Aisyah dan langsung mengajaknya ke mobil untuk pulang "Waalaikumussalam...warahmatullah...Adik Abang yang paling cantik...ayok..cepat naik ke mobil ibu sudah menunggu di rumah"
***
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam akhirnya Aisyah sampai dirumahnya mobil pun berhenti. Nampak di depan rumah ibunya sudah menunggu, Aisyah pun langsung turun dari mobil disusul Abi yang membawakan tasnya
"Assalamu'alaikum Ibu.. "
ibunya menjawab salam dan langsung memeluk Aisyah dengan erat "wa'alaikumussalam warahmatullah...nak...ibu kangen sekali...rasanya rumah ini seperti kuburan kalo ngga ada kamu di sini"
"ehemmm....berat nih tasnya..."
Sindir Abi yang melihat ibunya dan adiknya itu berpelukan dengan erat
"Ah...iya...maaf Bang Abi..sini tasnya biar Aisyah aja yang bawa" dengan polos Aisyah merespon sindiran kakaknya itu
"Bercanda sih dek....hahaha" tertawa dengan puas, begitulah Bang Abi yang masih suka bercanda tapi tetap saja Aisyah tidak berubah selalu menganggapnya serius. Asiyah langsung memanyunkan wajahnya dan merengek kepada ibunya
"Ibu....Bang Abi ngerjain Aisyah..."
ibunya langsung peka dengan rengekan itu dan menengahkan keduanya dengan membawa Aisyah masuk ke dalam rumah.
"Sudah...sudah..ayo masuk...ibu sudah masak makanan kesukaan Ais..." dengan girang Aisyah berkata "Ibu...terima kasih yah...udah mau repot-repot siapin makanan khusus buat Ais...Ais udah nda sabar pengen nyobain masakan ibu"
ibu Aisyah hanya mengangguk dan merangkul Aisyah masuk.
***
Sesampainya di meja makan keluarga itu pun makan bersama. Ya, keluarga bapak Hadi Wijaya Handoko ini sebenarnya bukan orang Jogjakarta asli hanya mereka baru pindah enam bulan yang lalu dari Jakarta barat, karena ayahnya dipindah tugaskan di Jogjakarta. Ini pertama kalinya keluarga Aisyah pindah tempat tinggal. karena itulah meskipun tinggal di Jogjakarta tapi keluarga Aisyah kehidupan sehari-harinya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. makan pun selesai Aisyah pamit meninggal meja makan untuk beristirahat
"Ayah, ibu, dan semuanya aku ke kamar duluan ya...mau bersih-bersih cape banget..."
dengan serentak mereka menjawab "iya Ais..."
***
sesampainya di kamar Aisyah membokar tasnya dan merapikan barang-barangnya setelah semuanya tertata tersisa kosmetik yang ada di tas Selempang berukuran sedang berwarna cokelat kayu itu setelah membukanya Aisyah bermaksud untuk menatanya di meja rias, namun Aisyah terhenti ketika melihat dompet army
"Ya ampun...aku lupa menitipkan dompet ini ke petugas KAI..bagaimana ini...?" Aisyah baru teringat dompet Pak Tentara itu padahal ketika di pintu keluar gerbong kereta sudah bermaksud menitipkan dompet itu ke petugas, tapi teralihkan karena Bang Abi terus menelponnya. akhirnya Aisyah memutuskan untuk membuka dompet tersebut "Bismillahirrahmanirrahim...Ya Allah...maafkan aku telah lancang membuka dompet orang lain..." setelah membukanya Aisyah kaget
"Ya ampun....banyak sekali uangnya...aku harus cepat-cepat mengembalikannya... barangkali ini sedang dibutuhkan...dan kartu-kartu di sini banyak sekali"
semua isi dompet di keluarkan Aisyah untuk mencari tahu data diri pemiliknya akhirnya Aisyah terhenti pada kartu nama Pak Tentara "Dia benar-benar Tentara...ku kira hanya sedang akan bermain teater menggunakan seragam itu... namanya Muhammad Hamdan Dirgantara, emmm... Dia orang Semarang ternyata...oh...ini dia nomor hpnya... baiklah...akan aku telepon nomor ini...semoga saja aku bisa mengembalikan dompet ini.." karena Aisyah sangat lelah akhirnya memutuskan untuk menelpon Pak Tentara itu besok. Aisyah pun tertidur....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Lita Pujiastuti
jadi tertarik lanjut baca ceritanya...
2025-01-05
0
Lindra Yadi Ilin
bagus ceritanya.
2021-01-14
0
Sutar Sutar
Mampir thor kayaknya bagus nih ceritanya
2021-01-06
1