6

Aran sama sekali tidak terpengaruh dengan hukuman atau perintah apapun. Ia merasa tidak ada yang berhak memerintah dirinya. Seharusnya dialah yang memerintah, sebagai ketua mafia dan Ratu Hutan Kematian dan Surgawi, ia harus dihormati. Namun, Aran terlalu malas untuk mengungkapkan hal tersebut.

Setelah itu, acara perjamuan berlanjut dengan penampilan bakat dari para nona muda yang berusaha menarik perhatian para lelaki. Aran merasa jijik melihat tarian yang dipertunjukkan oleh wanita-wanita muda ini, yang ia anggap seperti perilaku yang tidak pantas.

Selama penampilan itu, Aran terus makan cemilan untuk mengusir kebosanan dan mengatasi rasa kantuknya. Ia sudah tak terhitung berapa kali ia menguap.

Setelah semua putri menampilkan bakat mereka, hanya Aran yang belum tampil.

"Putri, apakah Anda tidak ingin menunjukkan bakat Anda? Saya dengar Anda sangat ahli dalam menari," ujar Putri Anjiang dengan nada ejekan, berniat mempermalukan Aran.

"Putri Anjiang, tahukah Anda bahwa saya tidak punya bakat? Bahkan orang menganggap saya sampah," jawab Aran dengan santai dan tanpa beban.

Beberapa penonton mulai berbisik, mengkritik sikap Putri Anjiang yang ingin mempermalukan saudara perempuannya.

"Putri Anjiang jahat sekali, dia mau mempermalukan Putri Aran, padahal saudaranya sendiri."

"Iya, jahat banget!"

"Ih, dasar sampah!"

Berbagai komentar dari para penonton terdengar, namun Aran sama sekali tidak merasa terganggu. Ia tidak peduli dengan hinaan yang ditujukan kepadanya.

Sementara itu, Putri Anjiang sudah mengepalkan tangannya, menahan rasa malu dan amarahnya.

"Apakah kalian tidak menghargai Zhen?" ucap Kaisar dengan marah, menatap dingin ke arah semua orang dengan aura yang mengintimidasi.

Semua orang terdiam dan takut dengan kemarahan Kaisar, menundukkan kepala dengan lemah di bawah aura yang dikeluarkan oleh sang Kaisar. Namun, Aran tetap tidak terpengaruh.

Aran yang sudah sangat mengantuk, tidak mampu lagi menahan kantuknya. Ia berdiri dan berjalan menuju arah Kaisar.

Keberaniannya membuat semua orang terkejut, karena ia tidak sedikit pun terpengaruh oleh aura Kaisar.

"Salam, Kaisar. Putri ini sudah mengantuk dan tidak tahan lagi, jadi saya mohon izin untuk mundur," ucap Aran dengan jujur dan tetap dengan aura yang sama.

Semua orang terdiam, terkejut dengan sikap Aran yang begitu langsung dan tanpa rasa takut. Kaisar dan Permaisuri pun tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

"Apakah saya kurang keras?" tanya Aran dengan nada jengah, merasa muak. Dulu, ketika ia menjadi bos mafia, tidak ada satu pun orang yang berani menatapnya dengan begitu berani. Namun sekarang, mereka menatapnya begitu jelas dan terang.

Mereka masih terdiam, yang membuat Aran semakin kesal. Tanpa berpamitan, ia pun pergi meninggalkan ruangan.

Sesampainya di kediamannya, Aran segera mencabut semua aksesori kepala dan pakaian yang ia kenakan dengan kekuatannya. Setelah itu, ia pun tertidur, akhirnya bisa melepaskan kantuk yang sudah ia tahan sejak tadi.

Di aula jamuan, semua orang baru menyadari kepergian Aran.

"Melanjutkan perjamuan," perintah Kaisar, memecah keheningan yang ada.

Dalam hati, Kaisar merasa sangat sedih, bertanya-tanya apakah Zhen terlalu kejam padanya sehingga putrinya tidak lagi menginginkan bertemu dengannya, bahkan tidak menganggapnya sebagai ayah.

'Maafkan Ibu, yang tak pernah merawatmu. Apakah ini hukuman bagi ibu yang tak peduli, sehingga anaknya pun tak menganggapnya ada?' batin Permaisuri, dengan perasaan pilu.

'Kumohon, berubah Meimei. Kamu bahkan tak melihatku,' batin Putra Mahkota, dengan hati yang sedih.

Sementara itu, Aran sedang duduk santai di kediamannya, menikmati teh sambil melacak semua aktivitas agennya, anggota mafianya, dan memantau keadaan kerajaan.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

kereeeeen

2024-07-25

0

fitri

fitri

cantik imaginasinya Thor aran ada di zaman kuno tapi dia boleh cek geng mafianya yang ada di zaman modern 👍👍👍👍👍👍😘😘😘

2023-12-31

0

fitri

fitri

ceritanya macam di percepat tapi saya keliru tadi begian atas cakap aran balik dan tidur sekalinya bagian bawah dia cek geng mafianya

2023-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!