4

Setelah itu, Aran mengambil ponselnya dan mulai sibuk menghubungi seseorang. Ia ingin mengecek keadaan di dunia aslinya.

"Nubi mengerti, Putri," ucap Xio, lalu mulai melihat video yang diberikan Aran.

'Argh... Bagaimana kalau aku coba menghubungi salah satu agen? Semoga bisa,' pikir Aran, sambil mencoba menghubungi Lisa.

"Aran, lo kemana aja kemarin? Kok lo nggak ada di markas?" tanya Lisa dari seberang telepon.

Aran terkejut. Ternyata, ia bisa terhubung kembali dengan dunia modern.

'Berarti ada kemungkinan aku bisa kembali ke dunia ku,' pikir Aran.

"Halo, Ran, lo baik-baik aja kan?" tanya Lisa khawatir, karena Aran tidak segera membalas.

"Hmhm," jawab Aran dingin.

"Eh, lo, masih sama aja dinginnya," kata Lisa, merespons sikap Aran yang tidak banyak bicara.

"Izinkan gue selama setahun, gue nggak akan ke markas. Gue kasih tanggung jawab lo buat jagain markas," ujar Aran dengan nada datar.

"Emmm, baik, tapi kenapa?" tanya Lisa, bingung.

"Gue tetap akan pantau kalian dari sini," jawab Aran dingin dan mengintimidasi, tanpa menjawab pertanyaan Lisa lebih lanjut.

"Baik, kalau gitu lo hati-hati di mana pun lo berada," kata Lisa penuh kekhawatiran.

"Hmhm."

Setelah itu, Aran mematikan teleponnya, masih terkejut dengan kejadian tadi. Ia bisa berkomunikasi dengan dunia yang ia tinggalkan.

'Sekarang aku harus mencari jalan keluar supaya bisa kembali ke duniaku. Di sini sangat membosankan,' pikir Aran.

Kemudian, ia melacak dan mengamati keadaan markasnya serta pergerakan musuh. Setelah merasa tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan, ia mulai mengamati situasi di dunia ini.

Ia melihat keadaan orang tua tubuh ini. Mereka tampak tersenyum dan bahagia, seolah tidak menganggapnya ada. Bahkan, mereka tidak pernah mengunjungi kediaman ini. Aran merasa sangat marah dan sedih, mungkin ini adalah reaksi tubuh yang ia tempati.

Aran beralih melihat keluarga kerajaan lainnya, yang juga tampak seolah mengabaikannya. Ia menemukan bahwa ayahnya hanya memiliki satu selir. Ketika mengetahui bahwa selir tersebut yang memberi racun kepadanya, amarah Aran semakin membuncah.

'Awas saja kau, selir bodoh! Akan ku balas perbuatanmu,' pikir Aran dengan penuh kebencian, menyebabkan tekanan atmosfer yang mengelilinginya semakin berat. Bahkan, pelayannya tampak kesulitan menahannya.

Melihat reaksi tersebut, Aran akhirnya menghilangkan aura tekanannya.

"Saya ingin sendiri. Keluarlah," Aran memerintahkan, mengusir Xio dari kamar.

"Ba... baik, Putri..." jawab Xio terbata-bata, segera meninggalkan ruangan dengan penuh rasa hormat.

Setelah pelayan itu pergi, Aran pergi ke Ruang Angkasa untuk memperkuat dirinya, agar tak ada lagi yang berani meremehkannya.

"Tuan, Anda kembali?" sapa Kenzo saat Aran tiba.

"Hm, saya ingin memperkuat diri agar orang-orang bodoh itu tidak bisa meremehkan saya lagi. Kalau kamu bosan, kamu bisa bermain dengan permainan ini," kata Aran sambil melemparkan sebuah permainan ke arah Kenzo. Setelah itu, ia pergi untuk melatih dirinya lebih jauh.

Kenzo mengambil benda aneh yang diberikan tuannya dan melihatnya dengan bingung.

Aran duduk dan mulai bermeditasi dalam posisi lotus, menyerap mana sebanyak-banyaknya. Setelah lima jam, ia merasa cukup puas dengan kekuatannya yang kini begitu besar, bahkan sebuah serangan kecilnya bisa menghancurkan sebuah negara. Ia tersenyum tipis, merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

Aran juga ingin mencoba membuat pil, namun ia tidak memiliki tungku. Meski begitu, ia tidak terhalang. Dengan kecerdasan dan ilmunya yang tinggi, ia mampu menyimpan banyak informasi dalam memorinya.

Setelah satu jam, Aran berhasil membuat beberapa pil:

50 Pil Penyembuh

10 Pil dengan kesempurnaan 50%

40 Pil dengan kesempurnaan 100%

100 Pil Kualifikasi

20 Pil dengan kesempurnaan 80%

80 Pil dengan kesempurnaan 100%

10 Racun

Racun Kalajengking Emas

10 Racun Gatal-Gatal

Setelah selesai, Aran mencari Kenzo, namun ia tidak dapat menemukannya. Kejengkelannya pun meningkat. Ternyata, Kenzo sedang bersembunyi di balik pohon apel. Aran menjewer telinga Kenzo dengan kesal. Kenzo segera memegangi telinganya dan meminta maaf karena tidak tahan dengan rasa sakit.

Melihatnya, Aran merasa kasihan dan akhirnya melepaskan tangan dari telinga Kenzo.

"Kalau mau main-main, jangan di sini. Pergilah, saya tidak butuh orang malas," kata Aran dengan tajam, menatap Kenzo yang hanya menunjukkan wajah polosnya. Hal ini membuat Aran semakin kesal.

Melihat Aran yang tampak marah, Kenzo berusaha mengalihkan perhatian.

"Tuan, Anda sudah berada di tahap apa dan elemen apa yang Anda miliki?" tanya Kenzo dengan hati-hati, takut dengan ekspresi Aran.

"Saya sudah berada di tahap tak terbatas, dan saya menguasai semua elemen. Nah, ini saya buatkan pil untuk kamu," jawab Aran santai sambil memetik apel dari pohon.

"Saya pergi dulu. Kamu perkuat dirimu," lanjut Aran sambil memberikan tatapan tajam sebelum menghilang.

Terpopuler

Comments

MARQUES

MARQUES

gokil auhtornya kepikiran bikin novel gini lucu amat zaman kuno ada sinyal bisa main mobile legend tuh sekalian mabar 😂😂

2024-10-31

0

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

bisa gitu ya tersambung ke zaman modern dari zaman kuno, mana pake hp lagi /Facepalm/
mau nangis tapi gokil 😅

2024-10-23

0

Alfaris Crispy

Alfaris Crispy

novel teraneh yg saya baca😄😄😄😄

2024-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!