16

Hari ini adalah hari dimana Aran akan memasuki akademik. Aran sudah bersiap - siap di pagi buta, karena pelayannya membangunkan Aran yang bahkan Ayam pun belum bangun.

" Nona anda tau Selir Alian dan putri Ajiang, dia di kabarkan mati mengenaskan di kediaman selir Alian. Bahkan tubuhnya tidak berbentuk nona, saya saja yang mendengarnya sudah ngeri apa lagi kalau yang melihat nona, mungkin itu balasan bagi orang yang jahat dan juga penghuni kediaman Mentri keuangan hilang dalam semalam bahkan para pelayan ya juga hilang nona secara misterius ." Ucap Xio antusias membicarakan berita hot yang sedang jadi perbincangkan hot di masyarakat bahkan Kerajaan.

Aran yang mendengarnya tersenyum licik. ' Jika pelayannya tau jika ia yang melakukannya sudah ketakutan melihat ku hehehe ' Aran terkekeh dengan pemikirannya.

" Cih sudahlah kau ini, apa kau membangunkan ku sepagi ini untuk mendengarkan gosip mu "

" tidak nona saya ingin nona bersiap - siap pergi ke akademik dan apa itu gosip nona ! " Xio menggeleng dengan merentangkan kedua tangannya.

" Ah... Sudahlah jangan di pikirkan, sana kamu buatkan aku sarapan " Aran mengusir Xio.

" Hm... Baiklah nona eh putri " ucap Xio dengan cemberut.

" setelah kamu dah sana.... " Aran mengusir Xio dengan lambaian tangannya.

Setelah selesai makan Aran pergi ke Akademik dengan mobilnya, ia tak mau mengunakan transportasi kono yang akan membuang waktunya.

Tampa Aran sadari kendaraan yang Aran pakai membuat perbincangan para netizen.

Aran tidak langsung pergi ke akademik ia pergi kehutan kehidupan untuk mengontrol keadaan secara langsung. Setelah benar benar baik dan aman Aran pergi ke akademik saat matahari sudah di kepalanya.

Dan terlihatlah di sana banyak orang yang mendaftarkan diri. Aran keluar dari mobil dengan mengunakan kaca matanya, karena untuk menghindari matanya dari cahaya matahari.

Hal itu menjadi bahan penglihatan para netizen karena gaya Aran dan kendaraan yang Aran gunakan juga aneh.

" Itu apa hewan kontrak !"

" Wah itu sangat besar, itu hewan atau benda !"

" Apa yang di pakai di matanya? "

" Benda aneh apa itu ? "

" Apa dia putri Aran "

" Dia tidak seperti rumor "

" Wah putri Aran sangat cantik "

Dan masih banyak lagi kata netizen.

Aran yang mendengarnya hanya bodo amat, ia tak mau memikirkannya.

'Orang kono sama orang modern sama aja, suka gosip.' batin Aran berucap dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Aran adalah pendaftar terakhir. Jadi ia melakukan tes di akhir, ia juga ingin melihat ketidak percayaan dari muka orang - orang yang menghina dan meremehkan dia dulu.

Setelah banyak orang yang mengetes bakat dan elemen mereka sekarang giliran Aran. Aran berjalan ke atas panggung dengan muka datarnya dan tampa ekspresi.

" Apa putri benar ingin mengetesnya ? " Ucap Guru itu dengan kata - kata meremehkan dan menghinanya.

" Mmm, anda betul saya tidak ingin merusak sampah ini "

" Kau apa kau bilang bola tes ini sampah, bukanya kau yang sampah dasar sampah tak berguna" ucapnya dengan marah dengan muka yang merah dan penghinaan yang jelas.

Aran mengeluarkan bola tes kono dari ruang jiwanya. Semua orang menegang dengan apa yang mereka lihat.

" Itu bola kono tes yang asli dan yang pertama kali dibuat, aku pernah melihatnya di buku " ucap kepala sekolah akademik dengan keras. Yang membuat semua anak murid menganga tak percaya bahkan para guru juga.

" Hehehe nanti mulut kalian di masuki lalat, dan kau hanya orang rendahan seperti kau berani sekali menghina orang yang lebih tinggi dari mu, apa kamu bosan hidup " dengan ganya bicara Aran yang meremehkan dengan kekehan yang jelas menghina.

Orang yang menghina Aran hanya bisa diam menahan malu dengan tangan mengepalnya ' aku tak pernah dihina seperti ini tapi seorang anak kecil menghina ku, awas saja kau' batin orang itu dengan dendam dan kemarahannya.

Aran yang melihat dendam dan kebencian di matanya hanya tersenyum licik. ' ada mainan baru nih'

" Nak apa kamu ingin menjadi murid ku " ucap kepala sekolah.

Hal itu mengundang perhatian semua orang, orang yang tak pernah mau mengangkat murid tapi sekarang ia mau mengangkat murid yang di rumorkan sampah.

" Apa keuntungan ku ? "

'Anak ini tak sesederhana itu, ia lebih licik dari yang ku banyangkan ' batin kepala sekolah.

" kau bisa mendapatkan ilmu dan juga elemen yang bisa ke tahap raja "

" Cih aku tidak tertarik ."

Hal itu membuat semua orang muntah darah dengan perkataan Aran, semua orang pasti tertarik dan tergiur dengan janji yang di berikan tapi bagi Aran itu tidak berguna karena Aran sudah di tahap tak ada batasnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***