Hari-hari berlalu begitu cepat, bagaikan aliran air yang deras. Sudah sebulan sejak Aran bersantai dengan ponselnya dan melatih kekuatan fisiknya. Ia juga terus memantau pergerakan keluarganya, terutama si rubah busuk itu.
Kediaman Aran kini telah berubah total, dengan semua perabotan dan perlengkapan yang berasal dari dunia modern. Ia sering keluar dari kediaman untuk menjual pil yang dianggap tidak berguna di pasar lelang, atau mengunjungi Hutan Kematian dan Hutan Surgawi. Tanpa disadari oleh orang lain, Aran kini telah menguasai kedua hutan tersebut. Bahkan, pelayannya hanya mengetahui bahwa Aran memiliki elemen api, namun tidak tahu tentang kekuasaannya atas hutan-hutan itu. Aran sendiri tidak pernah percaya sepenuhnya kepada manusia, karena ia yakin mereka semua memiliki agenda tertentu.
Kini, kerajaan mengadakan sebuah jamuan besar, dan Aran terpaksa mengikutinya. Jika bukan karena pelayannya yang terus-menerus memaksa dan merayunya sejak pagi tadi, mungkin Aran akan memilih untuk tidak hadir. Di sinilah ia sekarang, duduk di meja rias, mencoba merias dirinya sendiri.
Ia juga mengerjai pelayannya dengan terus-menerus mengubah gaya rambutnya, yang membuat pelayan tersebut kelelahan dan sedikit kesal.
"Putri, kita sudah terlambat!" ujar pelayan dengan cemas.
"Okay, ayo kita pergi," jawab Aran dengan santai.
Mereka pun melangkah keluar kediaman menuju lokasi perjamuan.
Di sisi lain, raja dan para tamu telah memulai perjamuan tanpa kehadiran Aran. Mereka tampak tidak menyadari bahwa ada satu orang yang belum hadir.
"Putri Aran memasuki ruangan!" teriak penjaga dengan suara keras. Teriakan itu membuat telinga Aran berdengung, dan ia menatap tajam ke arah penjaga yang berteriak.
'Argh, telingaku, sepertinya harus ke rumah sakit,' pikir Aran dalam hati.
Dengan langkah tegas dan dingin, Aran memasuki ruangan seperti seorang kaisar yang penuh wibawa. Aura yang terpancar dari dirinya membuat orang-orang di aula terdiam, takut dengan tekanan yang ia keluarkan. Meskipun hanya sekitar 3% dari kekuatannya yang ia lepaskan, mereka sudah kesulitan bernapas. Bayangkan jika Aran melepaskan seluruh kekuatannya.
Setelah merasa cukup membuat orang-orang di ruangan itu cemas, Aran mengendalikan auranya. Ia kemudian menghadap ke arah Kaisar dan Permaisuri, menundukkan sedikit kepala sebagai tanda hormat.
"Salam untuk Kaisar dan Permaisuri, semoga panjang umur," ucap Aran dengan nada dingin, lalu kembali ke posisi semula.
Kaisar dan Permaisuri merasa sedih karena sikap Aran yang begitu jauh dari kehangatan, seperti melihat lubang hitam tak berujung di mata putri mereka. Namun, sebelum Kaisar sempat menjawab, Aran sudah berjalan ke tempat duduk yang diberikan ayahnya, sebuah kursi yang kurang layak. Bagi Aran, itu bukan masalah. Yang penting, ia merasa tenang dan damai. Jika perlu, ia bisa mengganti kursi tersebut kapan saja.
"Putri, apakah begini sikapmu? Bahkan kau juga sangat kurang ajar. Apa kau tidak punya etiket?" tanya Putri Anjiang dengan senyum meremehkan, mencoba menghina Aran.
Aran hanya diam, terlalu malas untuk menjawab. Ia bahkan menguap.
Putri Anjiang semakin kesal dan menggertakkan giginya. Karena pertanyaannya tidak dijawab, ia semakin marah. Aran pun menatapnya dengan tatapan malas.
"Urus saja dirimu sendiri. Kau bahkan tak punya etiket, membentak putri yang lebih tua. Dasar bocah," jawab Aran dengan dingin.
Tindakan Aran tersebut membuat para tamu di sekitarnya tertawa mengejek Putri Anjiang, yang menjadi bahan gosip di kalangan mereka. Putri Anjiang merasa terhina, hanya bisa menggertakkan gigi menahan emosinya.
"Sudah, sudah. Putri Aran akan mendapat hukuman. Ia tidak diperbolehkan keluar kediaman selama seminggu karena tidak menghormati Kaisar," perintah Kaisar dengan nada tegas.
Hukuman itu dijatuhkan secara mutlak, namun Aran hanya menatapnya dengan dingin, tidak terpengaruh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
btw, emang tubuh aran yg ada di zaman modern msh utuh kah trus siapa yg ngerawat nya coba
2024-10-23
0
Raheellias_12
thor maaf ya
bisa jelasin degan rinci ceritanya maaf ya
jagan tersinggung
sekali lagi maaf
2020-12-19
10
Hallo^^
kok gua baca putri anjiang jadi Putri an**ng
2020-12-09
35