Reinkarnasi King Ran

Reinkarnasi King Ran

1

Terdengar suara deringan jam dinding yang menandakan pukul lima pagi. Seorang wanita, Aran, terbaring dengan kelopak mata tertutup, tampak tenang dan damai. Perlahan, ia membuka matanya yang tajam dengan iris mata hitam pekat, seperti lubang dalam yang tak berujung.

Dengan langkah hati-hati, Aran berjalan menuju kamar mandi, namun tiba-tiba terpeleset. Sebelum menutup matanya, ia mengucapkan kata-kata dalam hati.

"Betapa sial, apakah aku akan mati dengan cara yang begitu memalukan? Bagaimana jika orang-orang tahu seorang bos mafia meninggal karena terpeleset?" pikirnya dengan kesal.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Hidup ini adalah perjalanan yang penuh kejutan, tanpa ada jaminan apapun," bisik hati Aran, mencoba menenangkan dirinya.

---

Di sisi lain, sebuah wanita terbaring lemah di atas ranjang kayu yang keras, dalam sebuah ruangan sempit yang tampak kumuh. Matanya tertutup, bibirnya kehilangan warna, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tak seorang pun tahu bahwa wanita itu sudah meninggal.

Namun, tiba-tiba kelopak matanya terbuka, menunjukkan tatapan tajam dan dingin.

"Apa yang terjadi? Di mana aku? Aku kan sudah meninggal. Tapi kenapa aku ada di gubuk kecil yang kuno ini?" wanita itu terkejut. Setelah beberapa saat, ingatan tentang tubuh yang ditempati kini mengalir deras, seperti potongan-potongan film yang tak beraturan. Setelah beberapa menit, ia menyadari bahwa ia telah bertransmigrasi ke tubuh yang tidak diinginkannya.

"Jadi aku terjebak di tubuh yang begitu hina ini. Apa ini akibat dosa-dosaku? Apa aku dihukum?" ujar Aran, frustrasi.

"Tapi sudahlah, aku ingin melihat bagaimana wajahku di tubuh baru ini," lanjutnya. Dengan langkah ringan, Aran menuju meja rias yang terbuat dari logam, meskipun kaca itu buram, ia masih bisa melihat bayangan dirinya. Wajahnya tak jauh berbeda dari masa kecilnya, bahkan lebih cantik dan mulus. Ia mengangguk pelan, menyadari alasan di balik cadar yang dikenakan tubuh yang ia tempati.

Setelah itu, Aran pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Yang kita bisa lakukan adalah menjalani hidup tanpa penyesalan," gumamnya.

Setelah mandi, Aran mengenakan pakaian tradisional yang sederhana dan duduk kembali di ranjang, memeriksa nadinya. "Sial, tubuh ini ternyata diracuni. Siapa yang berani meracuni tubuh seorang anak berusia sepuluh tahun? Beruntung tidak ada yang tahu bahwa aku sekarang berada di tubuh seorang anak. Kenapa harus anak sepuluh tahun? Padahal usiaku 25 tahun," keluhnya, kesal dengan nasibnya.

"Ah, gelangku masih ada, kan?" Aran menatap pergelangan tangannya, yang kini dihiasi tato yang menggantikan gelang modernnya. Ia merasa sedikit lega, karena ternyata teknologi ruang angkasa yang digunakannya masih berfungsi.

Aran mengusap tatonya dan mengeluarkan pil untuk menghilangkan racun yang ada di tubuhnya. Beberapa menit berlalu dengan rasa sakit yang luar biasa, dan akhirnya ia memuntahkan darah hitam. Setelah merasa lebih baik, Aran pun tertidur.

Ketika ia membuka mata, ia terkejut melihat hamparan rumput hijau dan kastil megah di sekelilingnya, dikelilingi air terjun yang indah. Pemandangan yang begitu menakjubkan.

"Salam, Tuan," kata seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Aran terkejut, hampir membuat jantungnya melompat keluar. Dengan cepat ia mengelus dadanya, mencoba menenangkan diri.

"Siapa kamu? Jangan bikin kaget begini," tanya Aran, suaranya terdengar ketus.

Terpopuler

Comments

⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─

⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─

ruang angkasa juga, gak ruang dimensi kah

2024-10-23

0

Ayu Dani

Ayu Dani

mampir Thor

2024-07-25

0

Murni Dewita

Murni Dewita

mampir

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!