CH-6 Siapa yang playboy

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Sean memasuki ruang makannya, dia terkejut melihat wanita itu yang tidak pernah dia tahu namanya itu sudah ada di meja makan.

Lorena menoleh pada Sean.

“Brother! Ayolah cepat kemari. Kita makan, aku sudah lapar,” kata Lorena. Sean menghentikan langkahnya, kenapa jadi wanita itu yang mengatur, lagi-lagi menyebutnya Brother, menyebalkan.

“Kau, kenapa kau ada dimeja makanku?” tanya Sean dengan ketus.

“Jangan rewel, ayo makan, aku sudah lapar,” jawab Lorena lagi. Tangannya langsung menunjuk nunjuk menu makan di meja itu. Pelayan langsung mengambilkannya dan diisikan ke piring Lorena.

Sean menatap pelayan pelayannya yang berdiri berkeliling di sekitar meja makan yang besar. Kenapa pelayan-pelayannya mau saja disuruh-suruh oleh Lorena? Bukankah dia majikannya? Sebenarnya dia ingin protes, tapi karena diapun sudah lapar, akhirnya dia juga duduk di kursi untuk makan.

“Sean, bagaimana kalau kita membuat perjanjian soal rumah ini?” usul Lorena.

Sean tidak menjawab. Pelayan-pelayannya sedang mengisikan menu makanan ke piringnya.

“Aku akan membayar sewa dan juga membayar pelayan-pelayanmu nanti setelah kontes ini berakhir, aku tidak mungkin pulang sekarang, aku tanggung sudah mendaftar kontes,” kata Lorena.

“Kau fikir kau yakin menang?” tanya Sean, tanpa menoleh, males dia melihat wajah wanita itu, melihatnya membuatnya emosi saja.

“Kenapa tidak? Apa kau tidak lihat, cara pandang pak Sam? Sepertinya dia menyukaiku,” kata Lorena, tersenyum  dengan percaya diri.

“Apa? Sam menyukaimu?” tanya Sean.

“Iya,apa kau tidak melihat tatapan matanya tadi?” kata Lorena.

“Dia itu pria yang playboy,” kata Sean, tiba-tiba punya ide untuk membuat Lorena mundur.

“Apa? Benarkah? Playboy?” tanya Lorena terkejut, dia tidak mau punya suami yang playboy, bisa bisa nantinya akan terus berselinguh darinya.

Melihat Reaksi Lorena seperti itu, hati Sean senang. Diapun mengompori lagi.

“Pacarnya ada dimana-mana,” lanjut Sean.

“Be benarkah?” Lorena mulai terpancing, wajahnya langsung lesu. Sean semakin senang melihatnya.

“Dia tidak pernah setia pada satu wanita,” lanjut Sean.

“Seperti itu?” tanya Lorena semakin sedih.

“Benar, dia memang kaya dan selalu menghadiahi wanita dengan barang barang mewah tapi setelah itu dia mencampakkannya!” jawab Sean, semakin menakuti Lorena.

Lorena menatap Sean yang masih menyantap makanannya.

“Benarkah? Dia tipe laki-laki seperti itu?” tanya Lorena lagi.

“Benar. Jadi lebih baik kau pulang kampung sana, tidak usah ikut kontes ini, buang-buang waktu, kau juga tidak akan lolos!” hasut Sean.

“Kenapa aku harus tidak lolos? Kan baru juga daftar, kontes belum dimulai,” kata Lorena.

“Karena banyak wanita cantik lain yang mendaftar. Kau lihat saja tadi, ribuan. Paling-paling Sam juga sudah melupakanmu,” kata Sean. Lorena tidak menjawab. Dia menyantap makanannya dengan lesu, dia kecewa ternyata Sam tipe pria yang tidak setia.

“Syukurin, pergi pergi sana!” batin Sean.

Lorena bangun dari duduknya, mengakhir makannya, lalu menoleh pada Sean yang sedang tersenyum dalam hati.

“Aku tidak percaya padamu!” ucap Lorena tiba-tiba sambil menyimpan serbet.

“Kau hanya iri saja karena Pak Sam lebih tampan dan keren darimu!” lanjut Lorena, membuat Sean terkejut, dan menatap wanita itu.

“Apa katamu? Lebih tampan dan keren?” tanya Sean, mendengarnya seperti penghinaan baginya.

“Tentu saja, kau hanya iri saja padanya jadi menjelek jelekkannya. Dengar ya, aku tidak akan mundur. Aku yakin aku akan menang kontes. Nanti kalau aku sudah menjadi istri Presdir, aku akan mencopot jabatanmu dari asistennya, kau tahu itu? Huh!” ucap Lorena. Dia akan beranjak saat Pak Roby memasuki ruang makan itu, menghampiri Sean.

“Maaf pak, di ruang tamu sudah ada beberapa tamu wanita yang sedang menunggu,” kata pak Roby.

“Tamu wanita?” tanya Sean keheranan.

Lorena langsung menoleh pada Sean, tersenyum sinis pada pria itu.

“Terbukti kan? Ternyata yang playboy itu kamu sendiri, bukan pak Sam. Kau hanya menjelek jelekkan dia saja kan? Supaya aku mundur! Kau hanya iri saja, Kau tidak mau kan aku menang kontes jadi istri Presdir? Aku sudah menebaknya!” kata Lorena.

Sean menatap wanita itu.

“Kau ini bicara apa? Aku bukan pria playboy!” bentak Sean dengan kesal.

“Buktinya? Tuh wanita-wanitamu menunggumu!” sindir Lorena. Sean jadi tambah kesal. Diapun berdiri menatap Lorena.

“Dengar, kalau aku playboy, aku sudah ngapain ngapin kamu kemarin! Tidur sembarangan di kamar pria hanya menggunakan pakaian dalam saja, wanita apa itu?” kata Sean. Membuat Lorena terkejut, jadi Sean benar-benar melihatnya hanya pakai lingeri saja kemarin? Sangat memalukan.

“Aku baru dipijat, aku tidak tahu itu kamar pria. Hei, tunggu tunggu, kau tahu aku hanya menggunakan pakaian dalam? Jadi..jadi kau melihatku?” tanya Lorena, wajahnya langsung merah. Dia merasa malu Sean melihatnya tidur hanya menggunakan lingeri saja.

“Tentu saja, dan aduh sayang sekali tidak menarik!” kata Sean, sambil menepuk jidatnya.

“Ap…apa katamu? Tidak menarik? Kau…kau katakan aku tidak menarik?” tanya Lorena terkejut.

“Tentu saja, bagaimana Sam mau melirikmu, aku saja tidak tertarik,” kata Sean, sambil berjalan meninggalkan ruang makan itu.

Lorena menatap kepergiaannya Sean dengan tidak percaya pria itu akan mengatakan hal itu.

Pak Roby yang mendengar percakapan mereka hanya senyum senyum saja. Lorena menatap pak Roby.

“Pak aku dibilang tidak menarik! Seumur hidupku baru ada pria yang bilang aku tidak menarik! Apa dia buta? Bukankah aku sangat cantik?” tanyanya pak Roby.

“Nona sangat cantik, jangan khawatir,” ucap Pak Roby, sambil tersenyum.

“Pria itu benar-benar menyebalkan! Awas kau ya jika aku jadi sitri Presdir nanti, jabatan mu langsung aku copot! Lihat saja!” gerutunya.

Pak roby hanya senyum saja, dia akan beranjak meninggalkan ruangan itu saat Lorena menghentikan langkahnya.

“Eh pak tunggu!” kata Lorena.

Pak Roby menoleh.

“Siapa  wanita-wanita itu?” tanya Lorena.

“Saya juga tidak tahu,” jawab pak Roby. Lorena tidak bicara lagi. Dibiarkannya pak Roby keluar dari ruangan itu.

Lorena jadi penasaran dengan tamu-tamu wanitanya Sean.

“Si Playboy itu sepertinya harus dikerjain,” gumamnya.

Diapun melangkah menuju ruang tamu, mengintip di balik pintu, ingin tahu apa yang mereka lakukan.

Empat wanita cantik tampak duduk berjejer di sofa. Mereka sangat cantik cantik dan sexi.

“Waduh, cantik-catik dan sexi. Ternyata ini selera si asisten itu,” gumamnya, mengintip di balik pintu.

“Ada apa kalian kemari?” tanya Sean. Duduk di sebrang wanita-wanita itu.

“Pak Sean, maaf kami mengganggu,” kata salah seorang dari wanita itu.

“Hem,” Sean hanya mengangguk sedikit, menatap wanita-wanita itu tanpa senyum.

“Namaku Putri, ini Tery, ini Sania, dan ini Anjani,”  kata Putri, sesuai namanya, dia secantik putri, gaunnya sangat indah menempel ditubuhnya yang ramping, rambutnya ikal mayang, tergerai di sisi bahu kanannya.

Beda lagi dengan Tery, dia menggunakan gaun dengan bahu yang terbuka, memperlihatkan kulit bahunya yang putih. Kalau Sania, gaunnya berlengan panjang tapi bawahnya hanya setengah paha, dia duduk dengan menopang kakinya sebelah, semakin memperlihatkan kulit pahanya yang mulus. Kemudian Anjani, dia terlihat menggunakan gaun yang lebih sopan, gaun terusan yang panjang, tapi saat kakinya menopang salah satu, belahan sisi gaunnya hampir mencapai pantat.

Sean tampak tidak bergeming dengan keseksian wanita-wanita di depannya itu.

“Jadi apa keperluan kalian? Aku sangat sibuk, tidak ada banyak waktu,” jawab Sean.

Lorena yang mendengar perkataan Sean tampak mencibir.

“Sok sibuk, pura-pura jual mahal, padahal anteng tuh melihat yang bening-bening sebanyak itu,” cibirnya, kepalanya dimiringkan supaya bisa melihat mereka dengan jelas.

“Pak Sean, kami kesini membawakan cindra mata untukmu,” kata Putri.

Sean tampak mengerutkan keningnya.

“Cindra mata? Untukku?” tanya Sean, langsung berfikir kedatangan wanita-wanita  ini pasti ada maksudnya. Wanita-wanita itu menyimpan beberapa kotak yang entah apa isinya, Lorena tidak bisa melihatnya.

“Langsung saja, apa yang kalian mau?” tanya Sean, menatap mereka dengan tajam. Dia sangat tidak bersahabat.

Putri menoleh pada teman-temannya.

“Jadi begini pak Sean, kami kan ikut kontes menjadi istri Presdir, jadi kami minta bantuannya dari bapak, supaya kami bisa menang diacara kontes itu,” kata Putri.

Lorena menajamkan telinganya, berusaha mendengarkan percakapan mereka.

Ternyata mereka itu peserta kontes! Saingannya benar-benar berat! Dari melihatnya saja, mereka sangat cantik dan menarik, kenapa dia merasa paling cantik sendiri?

“Jadi maksud kalian ingin menang kontes?” tanya Sean, mulai mengerti maksud kedatangan mereka.

Keempat wanita itu mengangguk.

“Tapi kalian berempat, apa harus empat empatnya menang?” tanya Sean, masih bersikap dingin.

“Kami tidak keberatan berbagi!” seru mereka bersamaan.

“Kami berjanji akan akur,”  kata mereka lagi saling pandang.

“Pokoknya kalau kami jadi pemenangnya, kau bisa minta apa saja,” seru putri dengan semangat.

Lorena yang mendengar perkataan mereka langung terkejut.

“Waduh, mereka mau dipoligami! Hebat bener pak Sam! Aku sih ogah,” gumamnya.

Sean tampak diam. Kemudian Lorena melihat dua wanita mendekati Sean dan berusaha merayunya, mengusap usap bahu Sean, sengaja memperlihatkan bagian tubuh mereka lebih dekat.

Sean tidak bergeming, dibiarkannya mereka beraksi merayunya. Kemudian dia bicara lagi.

“Kedatangn kalian sia-sia, aku tidak bisa membantu. Lebih baik kalian ikut kontes dengan sportif,” kata Sean.

“Si Playboy menolak, ga salah nih?” gumam Lorena.

“Pak Sean, tolonglah! Kami pasti akan memberikan imbalan yang layak atas bantuanmu,” kata Putri lagi mewakili teman-temannya.

Mendengarnya benar-benar  membuat Sean tidak ingin berlama-lama bicara dengan mereka.

“Maaf, aku tidak bisa membantu. Silahkan bawa lagi bingkisan kalian,” kata Sean, sambil berdiri. Putri dan teman-temannya tampak kecewa. Mereka menatap Sean dengan tajam, lalu mengambil bingksian bingkisan itu. Pak Roby sudah berdiri di dekat pintu yang terbuka, dia seperti sudah menduga apa yang akan terjadi.

“Sok ganteng!” gerutu Putri, mendelik pada Sean, diikuti yang lain, merekapun  keluar dengan wajah yang cemberut. Pak Roby kembali menutup pintunya.

Lorena melihat pria itu terdiam setelah kepergiaan wanita-wanita itu.

“Sok genteng, hihi…”gumamnya menahan tawa, mengulang perkataan putri tadi.

Sean berjalan menaiki tangga akan menuju kamarnya. Lorena mengikutinya dengan langkahnya yang pelan dan mengendap endap, dia juga akan ke kamarnya.

Dilihatnya Sean mengambil handphone disakunya dan menelpon seseorang.

“Halo! “ sapa Sean pada orang yang disebrang, sambil berbelok ke kanan arah menuju kamarnya, sedangkan Lorena berjalan ke sebalah kiri menuju kamarnya.

Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat Sean berhenti melangkah dan bicara dengan si penelpon.

“Aku ingin mendiskualifikasi 4 wanita. Namanya Putri, Sania, Anjani dan siapa tadi, Tery.  Iya! Mereka mencoba menyuapku,” kata Sean.

Lorena mendengarkan, wah ternyata Sean sangat berwibawa kalau sudah serius begitu, fikirnya. Diapun akan membuka pintu kamarnya, tapi terhenti lagi saat mendengar Sean bicara lagi.

“Satu lagi, wanita yang ada dirumahku, aku tidak tau namanya,” kata Sean, membuat Lorena terkejut. Sean mendiskulifikasi dirinya.

Sean menutup telponnya, dia merasa seperti ada yang berdiri dibelakangnya, diapun berbalik, dan dia terkejut saat melihat wanita di kamar sebelah itu berdiri menatapnya dengan tajam.

************************

Jangan lupa like, vote dan komen ya…

Ikuti terus kelanjutannya ya...

Terpopuler

Comments

tatik mufidah

tatik mufidah

waduh...

2022-02-24

0

Ahmad Sahibul Ilmi

Ahmad Sahibul Ilmi

sape hati kamu sean

2021-11-17

0

Waty Alea

Waty Alea

😂😂😂

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!