CH-14 Lomba memasak

Ruangan itu penuh dengan meja panjang yang berisi kompor, alat alat memasak dan bahan makanan. Lorena yang jadi peserta dihari itu memperhatikan saingannya dalam lomba memasak sekarang. Sepertinya memang tidak ada yang tidak cantik pesertanya. Semuanya cantik-cantik, dia sudah membayangkan pasti mereka sebenarnya tidak bisa memasak seperti dirinya.

Panitia tampak sibuk memeriksa meja-meja dengan nomor urut peserta. Saat Presdir Samuel memasuki ruangan. Peserta langsung riuh, pria itu terlihat sangat tampan, peserta mana yang tidak menginginkan jadi istrinya?Termasuk Lorena. Dia menilai Presdir Samuel itu selain tampan juga ramah dan bersahabat, dia tipe orang yang menyenangkan. Tapi saat melihat ada sosok tampan yang lain yang ada disamping Presdir Samuel, dia langsung cemberut, apalagi saat mata pria itu bertemu dengan matanya, dia langsung ilfeel.

“Ternyata asistennya Pak Sam itu sangat tampan, tidak dapat Pesdirnya dapat asistennya juga boleh,” celetuk peserta disamping Lorena. Membuat Lorena semakin cemberut saja.

“Boleh apaan?Bikin ribet iya,” gumamnya.

Peserta disebelahnya menoleh.

“Kita realistis saja, peserta segini banyak, hanya satu yang nantinya jadi istrinya Prasdir, dapat asistennya juga lumayan. Apa kau tidak tahu, menjadi asistennya Presdir juga pengasilannya sangat tinggi. Aku dengar dia juga tinggal dirumah yang mewah, memakai mobil mewah, coba kamu bayangkan berapa penghasilannya? Dia juga sangat tampan,” kata wanita disebelah Lorena itu.

Lorena terdiam, wanita disebelahnya itu benar, Sean sangat kaya, rumah kontrakannya itu harganya sangat mahal bahkan mobil yang ada di garasi itu mobil mewah, berarti dia memang penghasilannya sangat besar.

“Eh ngomong-ngomong namamu siapa?” tanya wanita itu menoleh pada Lorena.

“Lorena,” jawab Lorena.

“Perkenalkan namaku Indri,” kata wanita itu sambil mengulurkan tangannya pada Lorena.

“Aku Lorena,” jawab Lorena, entah kenapa dia jadi merasa senang mempunyai teman meskipun itu teman bersaingnya dalam kontes ini. Diapun menerima uluran tangannya Indri.

“Aku senang berteman denganmu, meskipun kau sainganku,” ucap Indri sambil tersenyum ramah.

Lorena menilai wanita yang bernama Indri itu sangat cantik dengan tipe wajah yang lembut dan sepertinya enak diajak bicara.

“Kau tinggal disini?” tanya Indri.

“Tidak, aku dari luar kota,” jawab Lorena.

“Aku juga,” jawab Indri.

Tampak sekarang Sam berjalan mendekati meja mereka bersama Sean dan juga panitia.

Sam berdiri dimeja Indri, menatap wanita cantik itu.

“Kau mau masak apa sekarang?” tanya Sam pada Indri.

“Aku memasak kerang,” jawab Indri. Lorena tampak mengerutkan keningnya, ternyata Indri tahu kalau Sam suka makan seafood, bukankah tidak diberitahukan kalau Presdir suka seafood?

Sam hanya manggut manggut dan tersenyum, Indri terlihat senang Presdir itu tersenyum padanya. Saat melewati meja Lorena, Sam tidak bicara apa-apa, dia hanya lewat. Sean melirik Lorena sebentar, seperti senang Sam tidak menyapanya. Lorena mencibir saat mereka lewat begitu saja. Dia sudah menebak pasti Sean memberitahukan kejadian sakit perut itu. Sean sempat melirik menu yang akan dipasak Lorena, dimejanya ada cumi basah, diapun bergidik, membuat Lorena sebal pada pria itu.

Sean berbisik pada Sam.

“Kau lihat menu yang akan dia pasak itu? Cumi, itu cumi beracun yang akan membuat kita sakit perut. Aku heran kenapa dia tidak langsung di diskualifikasi?” bisik Sean, saat mereka sudah mulai berjalan ke ujung lorong meja barisan Lorena itu.

“Kita tidak bisa tiba-tiba mendiskualifikasi, soalnya, kita tidak tahu kesalahan dia dalam lomba apa? Itu kan kejadian dirumahmu,” kata Sam.

“Kau tidak tahu saja, komporku meledug, api kemana-mana, rumahku hampir kebakaran. Kau sudah siapkan pemadan kebakaran kan? Juga dokter untuk berjaga-jaga jika ada panitia yang keracunan,” kata Sean.

“Sudah, kau tenang saja. Sekarang kau sudah lihat pesertanya dari dekat kan? Ada yang membuat hatimu bergetar tidak?” tanya Sam.

Sean tidak menjawab, matanya mengedar ke seluruh ruangan. Pesertanya semua cantik-cantik. Tapi belum ada yang terlihat istimewa.

“Belum ada, mungkin nanti kalau tiap lomba sudah mulai ada pemenangnya,” ucap Sean.

“Oke, kita mulai saja acaranya ya,” kata Sam. Lalu menoleh pada panitia.

“Kita mulai acaranya,” ucapnya pada panitia yang berdiri agak jauh darinya.

“Baik Pak!” jawab panitia.

Terdengar MC mulai mengumumkan lomba akan segera dimulai. Peserta tampak tegang.

“Kau memasak kerang, emang kau tahu menu kesukaan Presdir?” tanya Lorena pada Indri.

“Aku coba menebak saja,” jawab Indri. Lorena hanya menggangguk angguk. Dia menatap cumi di depannya. Apakah Sam memang suka cumi? Tapi ah biarkan saja, dia akan coba memasaknya saja, batinnya.

Lombapun segera dimulai. Lorena melihat Indri ternyata sangat pandai memasak. Dia terlihat sangat cekatan memotong motong bahan makanan dimejanya. Diliriknya juga meja sebelah kirinyapun begitu, kemudian meja di depannya, kemudian meja-meja yang lainnya dari kejauhan, rata-rata pandai memasak. Tentu saja pandai memasak atau mungkin mereka privat dadakan karena jelas-jelas di selebaran itu ditulis kalau persyaratannya bisa memasak. Kenapa dia nekat mengikuti kontes ini?

“Kenapa kau bengong saja? Kau memasak apa?” tanya Indri, saat melirik Lorena yang malah memperhatikan orang lain memasak.

“Aku memasak kangkung,” jawab Lorena, sambil mengeluarkan kangkung dari keranjang yang ada di bawah kakinya yang tidak dia simpan di meja tadi. Indri langsung tertawa.

“Mana ada Presdir makan kangkung? Tidak berkelas dan bikin ngantuk,” kata Indri. Lorena hanya tersenyum pahit mendengar perkataan Indri.  Ah sebodo mau menang atau tidak juga, dia memasak saja, fikirnya.

Sam dengan sean tampak duduk duduk di kursi yang sudah disediakan panitia. Hanya MC dan panitia saja yang sesekali berkeliling melihat peserta yang sedang memasak dan memberitahukan waktu yang mereka lewati untuk memasak.

Tiba-tiba MC memberitahukan kalau waktu memasak sudah habis.

“Silahkan makanannya di bawa ke meja penjurian yang ada di depan, sesuai dengan nomor peserta yang tertera diatas meja,” kata MC.

Peserta tampak langsung menuju meja depan menyimpan menu pasakannya tadi. Indri terlihat tersenyum sambil mencium bau harum kerangnya.

“Haruuum,” gumamnya. Lorena hanya menatapnya. Begitu juga peserta yang lain. Indri menoleh pada Lorena.

“Kau sudah belum?” tanya Indri.

“Sebentar lagi,” jawab Lorena sambil memasukkan kangkung ke dalam mangkuk. Dilihatnya Indri sudah meninggalkan meja memasaknya dan berjalan ke depan ruangan menyimpan mangkuk ditangannya yang berisi kerang yang harum, tampilannya juga sangat bagus dan menarik. Setelah selesai diapun segera ke meja depan dengan membawa kangkungnya. MC sudah mengumumkan supaya cepat-cepat dikumpulkan.

Lorena menatap menu diatas meja itu, hatinya langsung ciut. Para peserta menyuguhkan macam-macam menu yang enak-enak dengan hiasannya yang membuat perut lapar.

Sean yang sedang duduk dengan Sam tampak meliriknya sebentar, dan buru-buru mengalihkan pandangannya, begitu juga Lorena.

“Peserta silahkan kembali ke tempat,” kata MC. Lorena buru-buru kembali ke meja memasaknya.

Panitia mempersilahkan Sam untuk mencicipi bersama tim juri lainnya.

Sam mulai mencicipi pasakan itu satu persatu. Tidak dengan Sean. Dia melihat ke atas meja, dia ingin tahu menu apa yang menarik dimeja itu yang menjadi favoritenya.

“Sepertinya peserta sudah menebak kau suka seafood,” kata Sam pada Sean.

Presdir asli yang tampan itu tidak menjawab. Matanya masih mencari-cari menu kesukaannya, hampir semua memasak seafood. Ada menu cumi asam manis pedas dan cumi saos tiram, dia langsung bergidik, pasti salasatunya pasakannya Lorena.

“Hati-hati jangan sampai makan makanan beracun itu,” kata Sean.

“Tidak ada yang beracun, semuanya enak,” jawab Sam.

Mata Sean terhenti pada semangkuk cah kangkung cumi dan udang, ada beberapa potong  dadu ayam juga lengkap dengan telur puyuhnya beberapa butir, menu itu terlihat istimewa dan beda dari yang lain.

Sean mengambil sendok dan mencicipi air cah kangkung itu.  Sam menoleh ke atasannya itu.

“Apa itu?” tanya Sam.

“Cah kangkung, sangat enak,” jawab Sean. Lalu dia mengambil kangkung dan segala campurannya ke dalam piring uji cobanya. Dimakannya cumi yang sudah dipotong potong membentuk cincin itu, cuminya terasa empuk dan tidak alot, lalu udangnya yang sudah dikupas bersih tanpa kulit, lalu ayam dadu dan telur puyuhnya juga kangkungnya yang muda, hijau dan segar.

“Kau benar-benar suka?” tanya Sam, melihat Sean tampak menikmati menu itu. Diapun ikutan mencobanya, mengambil cah kangung ke piringnya.

“Kau benar, sangat enak dan segar, apa ini pemenangnya?” tanya Sam, menatap Sean. Pria itu mengangguk.

“Pemenang ke 2, 3 dan yang lolos lainnya terserah kau saja,” jawab Sean, menghabiskan menu dipiringnya.

“Bilang juga pada panitia, bungkus buat aku makan dirumah,” lanjut Sean, sambil minum air putih dimeja yang disediakan untuk juri. Sam hanya mengangguk , lalu memanggil panitia, yang langsung mengangkat mangkuk cah kangkung itu, dibawahnya tertulis nomor 127, sementara Sean kembali ke kursinya.

Sean jadi penasaran siapa yang memasak seenak itu. Sepertinya kalau si pemasak itu menjadi istrinya, dia akan betah makan dirumah atau meminta istrinya untuk mengantarkan menu makan siang tiap hari ke kantornya. Ada senyum dibibirnya.

Sam menghampirinya dan duduk disampingnya.

“Jadi ada dari perut naik ke hati nih?” tanya Sam.

“Minimal dia bisa memasak, aku tidak sabar yang mana pemenangnya,” jawab Sean.

“Kau benar diantara banyaknya yang membuat menu seafood dia memilih menu modifikasi. Kalau dia jadi istrimu nanti, jangan lupa suruh dia masak tiap hari, aku juga ingin ikut makan,” kata Sam.  Sean langsung memelototinya, Sam hanya tertawa.

Terdengar MC mulai mengumumkan pemenangnya. Sean dan Sam tampak sangat penasaran, apalagi peserta yang deg-degan menunggu hasilnya itu. Indri tampak senyum senyum dia sudah yakin dia akan menang. Lorena hanya diam, dia sudah memperhitungkan jika harus pulang kampung hari ini. Dia belajar memasak dadakan dengan koki dirumah, itu juga menu satu-satunya yang dia pelajari, daripada membuat menu di restaurant yang membuat dapur Sean berantakan dan seluruh penghuni rumah sakit perut.

Suasana semakin tegang. Sam dan Sean juga ikut berdiri dengan juri-juri yang lain.

“Yang lolos banyak, tapi hanya ada satu juara pertamanya yang akan diberikan penghargaan piagam juga uang,” kata MC.

Suasana sangat hening. Sean menoleh pada Lorena yang berdiri dikejauhan. Dilihatnya wanita itu tidak memperhatikan MC, dia hanya membereskan mejanya saja. Sepertinya Lorena sudah yakin dia akan kalah.

“Pemenangnya adalaaaah…” terdengar suara MC membuat semua semakin tegang.

“Pemenangnya adalah nomor 127!” seru MC. Membuat semua terperangah dan saling tengok siapa peserta dengan nomor 127 itu.

“Kepada peserta nomor 127 silahkan maju ke depan!” seru MC lagi.

Peserta kasak kusuk mencari peserta 127. Indri melirik pada meja Lorena. Nomor 127.

“Lorena! Kau menang!” serunya, membuat Lorena menatapnya.

“Kau nomor 127!” seru Indri.

Lorena melihat nomor dimejanya.

“Pemenangnya nomor 127!” seru Indri lagi.

“Apa? Nomor 127?” tanya Lorena terkejut.

“Kepada pemenang silahkan maju ke depan!” panggil MC.

Jantung Sean terasa berdegup kencang, dia ingin tau seperti apa si pemasak yang membuat perutnya jatuh hati itu.

*********************

Jangan lupa like vote dan komen

Terpopuler

Comments

Ririn

Ririn

masakan favorit eyke tuhh kangkung seafood

2022-03-11

0

Zaniar Niar

Zaniar Niar

kan Sean jd kepincut kan sm lorena...

2021-06-25

0

widya nindya

widya nindya

pasti kaget

2021-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!