CH-3 Rumah Kontrakan

Lorena menjalankan mobilnya dengan lesu. Dia bingung harus bagaimana hidup diibu kota tanpa uang sepeserpun. Uang tunai dan ATM juga handphone ada di tasnya semua. Apa yang harus dilakukannay sekarang? Diapun berfikir yang penting sampai ke rumah dulu saja, rumah kontrakan yang sudah dicarikan Laura. Untuk menelpon Laura saja tidak bisa, dia tidak hafal banyaknya nomor nomor handphone, nomor sendiri juga tidak hafal.

Dilihatnya di depan ada antrian panjang mobil dan motor, dia mengerutkan dahinya kenapa jalanan macet, diapun melongokkan kepalanya keluar jendela.

“Ada apa?” tanya Lorena pada pengendara motor yang berhenti di samping mobilnya.

“Ada razia,” jawab pengendara motor itu.

Lorena hanya ber ooh ria, ternyata razia motor, tapi kenapa macetnya sampai panjang begini? Mobil di depan mulai melaju, hingga sampailah mobilnya diberhentikan polisi.

Kaca jendelanya diketuk seorang petugas polisi, yang langsung memberi hormat saaat Lorena membuka jendela.

“Mohon diperlihatkan surat-surat kendaraan anda,” kata polisi itu, sambil melihat plat nomor mobil Lorena yang berkode dari luar kota.

“Tunggu sebentar,” jawab Lorena, dia akan mengambil tasnya, tapi tiba-tiba dia ingat kalau tasnya di jambret.

“Aduh,” keluhnya.

“Ada apa?” tanya polisi.

Lorena membuka dasboard tidak apa-apa disana.

“Apa anda tidak membawa SIM?” tanya petugas polisi.

“SIM saya ada didalam tas dan tadi tasnya dijembret,” jawab Lorena, sejujurnya.

“STNK?” tanya petugas polisi itu.

“STNK juga ada di dompet saya,” jawab Lorena dengan pucat, dia sudah merasa tidak nyaman.

“Maaf Nona, saya harus membawa anda ke kantor polisi dan menahan mobil anda karena tidak membawa surat surat apapun,” kata petugas polisi.

“Tapi pak, saya benar-benar dijambret tadi,” ucap Lorena.

“Nanti di jelaskan di kantor polisi. Bukankah anda dari luar daerah?” kata polisi itu.

“Iya pak,” jawab Lorena, mengagguk. Keringat dingin sudah membasahi keningnya.

 Disinilah sekarang Lorena berada, dikantor polisi.

“Anda dari luar kota berkendara tidak membawa surat-surat, itu pelanggaran lalu lintas, jadi terpaksa kami menahan mobil anda,” kata petugas Polisi, yang duduk di meja pangaduan.

“Tapi pak, tas saya dijambret. Saya sama sekali tidak punya uang,” ucap Lorena.

“Apa ada yang bisa dihubungi? Yang bisa ditelpon? Yang memberikan jaminan buat anda?” tanya petugas polisi lagi.

“Saya tidak hafal nomor telponnya Pak,” jawab Lorena.

“Kalau begitu mobil anda tetap kami tahan,” kata petugas Polisi itu.

“Tapi pak,” Lorena mencoba meloby.

“Ini peraturan,” jawab petugas polisi itu dengan tegas.

“Aduh bagaimana ini?” gumam Lorena.

“Tujuan anda ke kota ini untuk apa?” tanya polisi itu.

“Untuk mengikuti kontes,” jawab Lorena

“Kontes menyanyi?” tanya Petugas Polisi.

“Bukan,” Lorena menggeleng.

“Kontes apa?” tanya petugas tadi.

“Kontes menjadi istri Presdir,” jawab Lorena.

“Hahhaha” petugas polisi itu langsung tertawa, begitu juga dengan polisi yang lain yang ada diruangan itu, saat mendengar jawaban Lorena.. Mereka langsung menoleh pada Lorena semua, menatapnya dari atas sampai bawah.

Apa tidak salah? Secantik ini tidak laku? Fikir mereka. Lorena sudah mengerti arti tatapan polisi-polisi itu.

“Ya sudah kalau begitu, nanti aku mencoba menghubungi pengacaraku,” ucap Lorena, supaya tidak jadi bahan tertawaan polisi diruangan itu lagi.

Diapun bangun dari duduknya lalu menoleh lagi pada petugas polisi itu.

“Ada apa lagi?” tanya petugas polisi.

“Aku tidak punya uang untuk bayar taxi, apakah bapak bisa meminjami aku uang?” tanya Lorena, membuat petugas polisi itu terkejut.

Tiba-tiba Lorena teringat kalau dia memakai satu cincin dijarinya. Dia langsung melepasnya.

“Ini aku jual cincin saja, harganya kira-kira sekitar 5 juta,” kata Lorena, mengira-ngira, karena diapun tidak tau berapa harga cincin itu karena biasanya yang mengurus perhiasan bagian designer keluarganya.

“Suratnya mana?” tanya petugas polisi.

“Tidak ada,” Lorena menggeleng.

“Bagaimana kalau itu palsu? KTP tidak ada, SIM tidak ada, STNK juga tidak ada,” keluh polisi. Lorena kembali memasukkan cincinya ke jarinya dengan kecewa.

“Kau akan kemana sekarang?” tanya petugas polisi itu.

“ Ke rumah kontrakanku di Grand Valley,” jawab Lorena.

“Ya sudah, aku pinjami buat ongkos taxi saja, cukup kalau ke Grand valley tidak terlalu jauh,” kata polisi itu sambil mengambil dompet disaku celana di belakangnya. Diambilnya uang kertas 100rb diberikan pada Lorena.

Lorena menatap uang itu. Tidak salah? Hanya seratus ribu?

“Apa tidak bisa tambah pak?” tanya Lorena.

“Ini sudah cukup, ongkos taxi paling 50rb,” jawab petugas polisi itu.

Akhirnya dengan berat hati, Lorena mengambil uang 100rb dari polisi itu. Diapun keluar dari kantor polisi dengan membawa 3 buah koper,lalu menyetop taxi.

“Grand Valley 36,” ucapnya pada supir taxi. Supir taxi memasukkan koper-koper ke dalam bagasi, itupun tidak muat, jadi satu koper disimpan di jok belakang.

Selama perjalanan, mulut Lorena cemberut saja, kenapa hari pertamanya ke ibu kota  menjadi susah begini? Semua ini gara-gara penjambret itu. Awas kalau ketemu, dia masukkan penjara, umpatnya dengan kesal.

Akhirnya sampailah mereka di kompek perumaahan elite Grand Valley.

“Nomor berapa tadi rumahnya?” tanya supir taxi.

“Nomor 36” jawab Lorena.

Supir taxi melajukan mobilnya mencari rumah nomor 36. Tidak lama kemudian sampailah di rumah nomor 36.

Lorena menatap rumah bertingkat yang megah itu.

“Laura, pekerjaanmu memang bagus, kau memilihkan rumah kontrakan yang sanagt bagus,” gumamnya.

Melihat ada taxi berhenti didepan gerbang, satpam turun dari posnya, menghampiri ke gerbang.

“Aku yang ngrontrak rumah ini!” teriak Lorena pada satpam, tapi satpam itu tidak langsung membukanya, karena yang dia tahu, yang mengontrak rumah ini adalah Pak Sean, bukan seorang wanita.

“Hei kau dengar tidak? Aku yang mengontrak rumah ini! Aku capak! Lelah! Buka gerbangnya!” teriak Lorena dengan kesal.

Satpam tampak ragu-ragu, terus dia berfikir, mungkin Pak Sean mengontrak rumah tidak sendirian tapi dengan pacarnya. Cantiknya juga pacarnya tapi sangat galak, fikir pak satpam. Akhirnya gerbang itupun dibuka.

Saat taxi berheti di depan teras, dua orang pelayan dengan sigap menghampiri taxi, satu orang membukan pintu mobilnya lorena, menyapa ramah, yang lain mengeluarkan koper-koper dari bagasi dan jok belakang.

Lagi-lagi Lorena memuji Laura.

“Kerjamu sangat bagus Laura, kau juga menyiapkan banyak pelayan untukku,” batinnya, diapun melangkah masuk, kepala pelayan membukakan pintu rumah yang besar, mengucap selamat datang padanya.

“Dimana kamarku? Aku lelah!” tanya Lorena dengan ketus. Saat tiga orang pelayan wanita menghampirinya. Seorang pelayan wanita mengajaknya menaiki tangga.

Dua orang lagi berbisik pada kepala pelayan.

“Bukannya yang akan tinggal disini itu Pak Sean? Kenapa perempuan yang datang?” tanya pelayan itu.

“Mungkin dia pacarnya Pak Sean, kalian jangan berisik dan jangan bergosip,” kata kepala pelayan.

“Bukankah Pak Sean sedang membuat kontes mencari istri?” tanya pelayan yang lain.

“Bukan, yang membuat kontes itu Pak Sam. Sudah, kalian jangan banyak bergosip, ayo kerja, jangan ikut campur urusan majikan,” kata kepala pelayan lagi.

“Apa ada yang bisa memijatku?” teriak Lorena dari atas loteng.

“Ada Nona,” jawab Kepala pelayan, sambil memberi kode kepada salah satu pelayan wanita tadi

untuk segera ke atas, memijat Lorena.

Di dalam kamar utama itu benar-benar luas dan nyaman, perabotan juga sangat mewah dengan bahan yang berkualitas tinggi.

Lorena sedang dipijat oleh pelayan wanita diatas kasur yang big size, hanya menggunakan pakaian dalam. Dia tidak mengira kalau layanan di rumah kontrakan ini sangatmeksklusif. Laura benar-benar mengerti dirinya. Sepertinya dia bisa berlama-lama tinggal disini.

Setelah dipijat, akhirnya diapun tertidur.

**************

Sean melirik jam tangannya, lalu melihat ke jendela kaca kantornya, ternyata sudah gelap, dia lupa kalau sore ini dia akan ke rumah kontrakannya di Grand Valley.

Dilihatnya lagi alamat rumah itu, ada di secarik kertas yang ditulis Sam tadi.

“Grand Valley nomor 36,” gumamnya, lalu bangun dari duduknya, keluar dari kantornya. Mengendarai mobil mewahnya menuju Grand Valley.

Diapun sampai di depan rumah mewah no 36.

Petugas satpam turun dari posnya, menyapanya ke gerbang.

“Pak Sean?” tanya pak Satpam, soalnya diapun belum pernah bertemu dengan yang namnaya Pak Sean.

“Ya!’ jawab Sean dengan ketus.

Satpam membukakan gerbang. Mobilpun masuk ke dalam pekarangan rumah dan berhenti di depan teras.

Kepala pelayan sudah membukakan pintu utama rumah itu.

“Selamat malam Pak,” sapanya.

“Malam,” jawabnya tanpa menoleh dan berjalan menuju tangga.

“Pak!” panggil kepala pelayan.

“Ada apa?” tanya Sean masih terus saja  berjalan menaiki tangga.

“Teman anda sudah tiba duluan dan ada di kamar,” lapor kepala pelayan.

“Teman? Oh iya, biarkan saja,” jawab Sean. Kenapa Sam tidak bilang kalau mau kesini? Fikirnya.

Kepala pelayan langsung mengangguk, dan pergi menjauh. Sean kembali menaiki tangga rumah itu menuju kamarnya.

Masuk ke kamarnya, Sean langsung membuka jasnya,  melemparnya ke sofa, lalu merebahkan dirinya ke atas kasur, tidur terlentang. Dilihatnya sekeliling kamar itu, yang ternyata sangat luas. Diapun tersenyum. Sam memang tahu seleranya. Dia suka ruangan yang luas dan bercat putih. Diapun merentangkan kedua tanagnnya ke samping kiri dan kanan. Dan Buk!

Sean merasakan tangannya menyentuh benda keras diatas kasur itu. Dia melirik kearah guling yang digulung selimut putih itu. Kenapa gulingnya keras sekali? Diapun terkejut saat seperti ada helai-helai rambut keluar dari atas selimut itu.

“Apa itu?” tanyanya dengan keheranan, dan jantung yang berdebar-debar.  Dengan perlahan tangan kanannya menyikap selimut itu dan diapun terkejut bukan main saat dilihatnya seorang wanita cantik berkuli putih dengan rambutnya yang hitam kecoklatan hanya memakai lingeri, memperlihatkan tubuhnya yang mulus.

“Apa ini?” tanyanya dengan kaget. Wanita itu sedang tidur dengan nyenyaknya. Buru-buru Sean menutup kembali wanita itu dengan selimut itu. Jantungnya langsung dag dig dug tidak karuan. Ada wanita cantik dalam kamarnya, tidur di tempat tidurnya, dengan memakai lingeri? Pakaian dalam wanita saja? Apa-apaan ini?

Diapun segera keluar kamar menuju ruangan lain dilantai atas lalu menelpon Sam.

“Halo! Halo!” Sam berteriak teriak. Terdengar suara disekelilingnya yang berisik.

“Kau ada dimana?” tanya Sean jadi ikut berteriak.

“Aku sedang melihat pendaftaran kontes!” teriak Sam.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Sean.

“Melakukan apa?” tanya Sam masih berteriak.

“Kenapa kau mengontrak rumah dengan wanitanya sekalian? Kau ini apa-apaan?” teriak Sean.

“Apa? Wanita?” tanya Sam, tidak mengerti.

“Wanita itu tidur di kamarku!” teriak Sean.

“Oh mungkin hadiah dari yang punya rumah, layanan plus plus!  Kau suruh dia pegi saja kalau tidak mau!” teriak Sam.

“Halo! Halo!” teriak Sam lagi.

“Halo!” Sapa Sean.

“Halo! Halo!” Sam masih berteriak.

“Aku sibuk! Tidak kedengaran!” teriak Sam lagi, lalu telponpun ditutup.

Sean menatap telponnya yang mati.

*****************

Maaf ya  karya author telat upload semua, jaringan jelek aplikasi tidak bisa dibuka dari malam.

Jangan lupa like, vote dan komen ya.

Baca juga karya yang lain ya…

-         “My Secretary” season 2( Love Story in London)

-         “Billionaire Bride”

Terpopuler

Comments

Alyn azzis

Alyn azzis

sangat menarik thoor 🤗🤗🤗

emang ya klo udah waktunya jodoh pasti ketemu walou dgn cara yg extrem sekalipun😅😅

2022-04-18

0

Nia Chiu

Nia Chiu

aduh ngakak banget part ni....untung lg pake masker kl ga diliat org dikira gila......wkwkwkwk

2022-02-26

0

tatik mufidah

tatik mufidah

bwahahaha.. peserta pertama...

2022-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!