CH-5 Pendaftaran kontes

Pagi-pagi sekali Lorena sudah bangun, tapi dia bingung, dia tidak memiliki uang lagi, hanya ada 50rb kembalian dari taxi itu.

Dilihatnya Pak Roby sedang ada di teras, memberi instruksi pada tukang kebun.

Melihat Lorena menghampirinya, dia menatapnya.

“Apa kau bisa membantuku?” tanya Lorena.

“Apa kau bisa meminjami aku uang? Aku punya cincin yang bisa kau jual. Aku tidak tahu harganya berapa,” kata Lorena, melepas cincinnya.

Pak Roby menerima cincin itu, dia mengerutkan keningnya, tapi kemudian dia mengangguk. Membuat Lorena senang, ternyata ada yang mau berbaik hati padanya.

“Bagaimana? Aku bisa minta tolong kau menjualnya kan? Karena aku tidak memegang uang sama sekali,” kata Lorena.

“Baik, tunggu sebentar,” kata Pak Roby, akhirnya memberikan sejumlah uang pada Lorena.

Dengan tergesa gesa, Lorena pergi ke tempat pendaftaran kontes di sebuah gedung.

Sean turun dari tangga lantai atas rumah itu, pak Roby tampak mengerutkan keningnya, kenapa majikannya itu tidak menggunakan jas seperti biasanya, dia hanya menggunakan kemeja. Tapi dia tidak berani bertanya apa-apa.

“Apa wanita itu sudah pergi?” tanya Sean.

“Sudah pak,” jawab pak Roby.  Sean tidak bicara lagi. Mobilnya sudah terparkir di depan teras rumah itu. Tidak berapa lama diapun berangkat menuju tempat pendaftaran kontes. Hari ini dia ingin tau bagaimana antusias pendaftar untuk acara ini, sambil melihat-lihat apakah ada yang dia rasa cocok untuk menjadi istrinya?

Sekitar satu jam perjalanan, sampilah Sean di gedung pendaftaran kontes. Dia agak terkejut. Di depan gedung itu terdapat spanduk besar “Kontes Menjadi Istri Presdir”, fotonya Sam terpampang juga disana. Sebenarnya dia ingin tertawa, Sam memasang foto segala, sangat berlebihan.

Saat parkir, dia agak kesulitan karena parkiran sangat penuh. Dan Sam tidak memberikan tanda tepat parkir khusus buatnya. Akhirnya dapat juga parkiran, setelah petugas parkir menunjukkan lokasi yang cukup jauh.

Sean turun dari mobilnya melihat sekitar, dia tertegun melihat begitu penuhnya kendaraan terparkir, menandakan banyak sekali peminatnya  yang ikut kontes.

Dia langsung menelpon Sam.

“Sam! Kau dimana?” tanya Sean.

“Aku di dalam, sedang melihat formulir pendaftaran! Ayo masuklah!” kata Sam.

Sean berjalan menyusuri parkiran itu masuki halaman gedung, benar saja pendaftar begitu banyak mengantri, padahal sudah ada beberapa loket terpisah.

Petugas loket yang diluar akan memberikan formulir yang nantinya akan mereka isi di dalam gedung dengan dibatasi jumlah orang sesuai quota kursi.

“Seperti daftar masuk perguruan tinggi saja,” gumam Sean. Sambil berjalan dia melewati barisan barisan yang mengantri, dia tersenyum senang, ternyata yang mendaftar rata-rata wanita yang cantik, tapi senyumnya hilang saat teringat, dia pasti akan sulit menyeleksinya. Dengan wanita cantik sebanyak ini bagaimana dia mendapatkan wanita yang bisa menggetarkan hatinya?

Di pintu masuk satpam menahannya.

“Aku asistennya pak Sam,” ucap Sean dengan berat hati, bukankah asisten yang sebenarnya Sam? Bukan dirinya?

Baru juga sampai pintu, Sam menghampirinya.

“Sean!” panggilnya, tanpa Pak.

Sean melihat ke dalam ruangan ada puluhan wanita sedang duduk di kursi-kursi yang terpisah sedang mengisi formulir, di depannya ada MC dan panitia yang lain, yang memberi pengarahan pengisian data di formulir.

“Silahkan mengisi data sesuai KTP. Nomor identitas di KTP, nama lengkap, alamat tanggal lahir, harus diisi lengkap!” Kata MC bicara di mic nya, sambil berjalan berkeliling mengelingi peserta.

Seseorang mengangkat tangannya.

“Pak! Nomor ktp bisa dikosongkan?” tanya seorang wanita. Sean dan Sam tidak bisa melihat wanita itu karena peserta duduk jauh di ruangan tengah gedung yang luas itu.

“Tidak bisa! Harus ada KTP atau anda di diskualifikasi!” kata MC.

Sean menoleh pada Sam.

“Kenapa yang tidak punya KTP bisa masuk?” tanya Sean.

“Aku juga tidak tahu, ini kan baru pendaftaran saja, nanti didiskualifikasi,” kata Sam.

“KTP ku hilang, tasku dijambret! Tololonglah pak! Aku datang ajuh jauh dari luar kota,” kata wanita itu.

Mendengarnya membuat Sean teringat wanita itu yang beralasan tasnya dijambret. Mudah -mudahan dia pulang nanti sore, wanita itu sudah tidak ada di rumah.

“Tidak bisa! Berarti kau didiskualifikasi!” kata MC.

“Silahkan keluar! Panitia! Panitia! Tolong masukkan satu peserta lagi untuk mengisi formulir!” kata MC.

“Tuh kan, peraturannya sangat ketat, tidak ada identitas langsung diiskualifikasi, bagaimana?” tanya Sam pada Sean.

“Bagus-bagus,” jawab Sean mengangguk angguk setuju. Memperhatikan wanita yang diiskualifikasi itu.

 “Silahkan meninggalkan kursi ini!” kata MC.

“Baiklah,” jawab wanita itu dengan lesu. Diapun bangun, dan membalikkan badannya, tiba-tiba langkahnya tehenti saat matanya bertemu pandang dengan mata si pemilik rumah kontrakan. Merekapun sama-sama terkejut.

“Hei, Kau! Kau sedang apa disini?” teriak wanita itu yang tiada lain Lorena.

“Apa?” tanya MC, terkejut dengan teriakan peserta itu.

“Itu yang bersama, bukankah itu Pak Sam yang di foto?” tanya Lorena, melirik Sam yang berdiri dengan gagah disamping Sean.

“Iya benar,” jawab MC.

Lorena berlari menghampiri Sean dan Sam.

“Kau, kenapa kau disini?” tanyanya pada Sean lalu menoleh pada Sam kemudian tersenyum.

Cih! Sean berdecih dalam hati, wanita ini melihat Sam langsung tersenyum, batinnya.

“Dia asistenku,” jawab Sam dengan suaranya yang di wibawa wibawakan.

“Asistenmu?” seru Lorena terkejut, kemudian dia langsung menatap Sean.

“Iya aku asistennya, memangnya kenapa?” tanya Sean dengan ketus, dia tidak menyangka kalau Lorena ikut kontes ini.

Tiba-tiba ide cemerlang keluar dari kepala Lorena.

“Pak! Pak!” panggilnya pada MC sambil melambaikan tangannya. MC itu segera menghampiri.

“Aku tinggal di rumahnya asistennya pak Sam! Aku saudaranya yang jauh, jauh sekali,” kata Lorena. MC itu tampak kebingungan.

“Jadi tanpa KTP, aku bisa kan ikut mendaftar? Iya kan?”  kata Lorena, lalu menoleh pada Sean, tersenyum ramah sambil menepuk nepuk bahunya Sean.

“Ayo ngomong, bantu aku,” bisik Lorena ke telinganya Sean.

“Apa?” Sean menatap wanita itu.

“Ya kan, bisa kan? Masa saudaranya asisten presdir tidak boleh ikut? Aku saudaranya dan aku tinggal dirumahnya,” kata Lorena lagi. MC menoleh pada Sam, yang kebingungan.

Lorenapun menoleh pada sam dan mengulurkan tangannya.

“Aku saudaranya Sean..saudara jauh ya saudara jauh. KTP ku hilang jadi aku tidak bisa mendaftar, kau bisa tahan KTPnya sean saja,” kata Lorena.

Sam menatap Lorena sambil menerima uluran tangan wanita itu, dengan bingung.

“Saudara, masa saudara melamar saudaranya? Saudara yang mana?” Fikirnya ah bingung.

“Ya sudah kau bisa ikut,” kata Sam. Lorena langsung tersenyum.

“Terimaksih pak Sam,” ucapnya pada Sam lalu menoleh pada Sean.

“Terimaksiah brother,” kata Lorena menepuk nepuk bahu Lorena.

“Ayo kau boleh melanjutkan mengisi formulirnya,” kata MC. Lorena pun segera mengikuti MC ke tempat duduknya tadi.

Sean menatap sam dengan bingung.

“Apa itu? Wanita itu mengaku saudaraku? Huh, yang benar saja,” kata Sean dengan kesal, wajahnya memerah.

“Dia, siapa dia itu? Masa saudara melamar saudaranya?” tanya Sam.

“Dia tidak tahu kau presdirnya?” tanya Sam lagi.

“Dia bukan saudaraku!“ kata Sean.

“Jadi? Siapa dia?” tanya Sam, menatap Sean, kebingungan.

“Itu wanita yang ada dirumahku itu!” jawab Sean.

“Apa? Kenapa jadi membingungkan begini? Wanita plus plus?” tanya Sam.

“Bukan, dia beralasan itu kontrakannya, dan dompetnya hilang dijambret, jadi dia menumpang semalam di rumah, hari ini harusnya dia keluar dari rumahku,” jelas Sean, dengan nada yang masih kesal. Sam tampak masih bingung.

“Harusnya kau diskualiifkasikan saja dia, malah boleh mendaftar,” gerutu Sean.

“Soalnya, aku melihat dari postur tubuhnya dia sangat cantik dan bodynya bagus, sepertinya blasteran, dia sangat cantik,” kata Sam.

“Hei, yang mencari istri itu aku, bukan kau,” gerutu Sean.

“Ya nanti kan ada seleksi lagi, belum tentu dia lolos dari ribuan yang mendaftar kan? Kau tenang saja!” kata Sam.

“Ingat, wanita itu harus tidak lolos di tes berikutnya! Melihatnya saja sudah membuatku pusing!” gerutu Sean, lau beranjak meninggalkan ruangan itu.

“Kau mau kemana?” tanya Sam.

“Mau ke kantor,” jawab Sean.

“Kau asistensku seharusnya kau mendampingiku,” kata Sam sambil tersenyum.

“Ah kau ini! Aku banyak kerjaan! Besok aku mau melihat hasil sortirannya,” kata Sean sambil berjalan keluar dari ruangan itu. Pagi ini mendadak jadi  pagi yang menyebalkan karena wanita itu lagi. Yang mengaku ngaku saudara jauh lah, segala macam. Wanita itu juga menepuk nepuk bahunya sok akrab.

Sean menepis nepis bahunya yang bekas ditepuk tepuk Lorena.

Begitu sampai kantornya, dia bicara dengan sekretarisnya.

“Ambilkan kemeja! Aku mau ganti!” perintahnya.

“Baik pak,” jawab sekretarisnya, meskipun agak bingung, karena tidak melihat baju Sean yang kotor.

Seharian ini mood Sean benar-benar buruk,kenapa dia merasa kesal sekali pada wanita itu, selama hidupnya tidak ada wanita yang mengganggunya seperti ini.

Sampai pulang sore haripun dia masih menggerutu. Dia ingin tahu wanita itu sudah pergi dari rumahnya belum?

Pak Roby sudah berdiri disamping pintu yang sudah terbuka lebar ditemani dua pelayan wanita yang menunggu perintahnya.

Sean akan bertanya pada Roby apakah wanita itu sudah pergi atau belum, tapi pertanyaannya tertunda, saat memasuki ruangan dia mendengar suara permainan biola yang sangat indah.  Siapa yang bermain biola? Diapun melangkah mengikuti suara alunan music biola itu, ternyata suaranya ada dilantai atas, diapun menaiki tangga rumahnya, dan dia melihat wanita itu sedang duduk di kursi bermian biola di lorong pemisah antara kamarnya dan kamar wanita itu.

Dia tertegun tidak menyangka wanita menyebalkan itu bisa bermain biola begitu indah. Tidak disadarinya dia hanya berdiri menikmati suara music biola itu.

Tiba-tiba permainan biola itu terhenti. Lorena menolah pada pria yang baru datang itu.

“Brother! Kau sudah pulang?” seru Lorena.

“Brother, brother, apaan? Aku bukan saduaramu!” kata Sean dengan ketus, wajahnya langsung masam, hatinya yang tersentuh music biola berubah jadi kesal lagi.

“Kau suka permainan biolaku? Bagus kan?” tanya Lorena, sambil menghampiri, tangannya masih menenteng biolanya.

“Biasa saja,” jawab Sean, berbohong.

“Nanti di kontes, akan ada perlombaan peserta untuk menampilkan keahliannya, dan aku pandai bermain biola, bagaimana menurutmu? Kira-kira pak Sam menyukainya tidak?” tanya Lorena.

San menatap wajah wanita itu.

“Tidak, dia tidak suka music!” jawab Sean, masih ketus.

“Benarkah? Masa sih? Hem, kau saja yang iri. Lihat saja nanti kalau aku jadi istri Presdir, jabatanmu akan ku turunkan!” kata Lorena dengan kesal, membalikkan badannya meninggalkan Sean,  akan masuk ke kamarnya.

“E Eh tunggu!” panggil Sean, membuat Lorena menoleh.

“Ada apa?” tanya Lorena, juga ikutan ketus.

“Kenapa kau tidak pergi dari rumahku?” tanya Sean.

“Aku mengisi di formulir, tempat tinggal aku sekarang aku tinggal disini, Jadi aku tidak bisa pergi,” jawa Lorena, sambil membuka pintu kamarnya, dan masuk lalu menutupnya kembali.

“Apa? Kenapa bisa begitu? Ini kan rumahku,” ucap Sean, keheranan.

“Ada ya wanita seperti itu,” gumamnya. Lorena membuka pintu kamarnya.

“Nanti aku bayar sewanya kalau sudah jadi istri Presdir. Kau tenang saja!” jawab Lorena, kembali menutup pintunya.

Sean berdiri mematung. “Aku Presidrnya!” batinnya dengan kesal.

*******************

 

Jangan lupa like, vote dan komennya ya.

Komennya tambah sedikit, kurang seru ya? Meski tidak sempat balas satu satu, komenan tetep author baca kok, Gpp komen up up juga author suka. Terimakasih atas dukungannya.

Maaf ya up nya telat terus…Ngejar target dulu yang "My Scretary" dan "Billionaire Bride"

Terpopuler

Comments

Alyn azzis

Alyn azzis

🤣🤣🤣🤣
sean kou bingung yaa..
sama..aq juga🤣🤣😅

2022-04-18

1

Alyn azzis

Alyn azzis

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣gokil

2022-04-18

0

Ririn

Ririn

wkkwkkwk lanjuutttt

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!