CH-2 Selebaran Kontes

POV

Namaku Lorena Ayala, aku blasteran Inggris dan Belanda. Wajahku cantik dan aku keturunan bangsawan yang kaya raya.

Selain wajahku cantik, aku juga memliki riwayat pendidikan yang bagus, karir yang cemerlang, aku adalah gadis yang sempurna.

Tapi jangan salah, dengan segala kelebihanku ternyata aku memiliki satu kekekurangan. Apakah itu? Aku adalah jomblowati sejati. Aku tidak punya pacar! Apa ada yang salah dalam diriku? Gadis sempurna ini tidak punya pacar? Mustahil! Tapi itu kenyataannya. Ternyata dengan segala kelebihanku itu justru membuat pria-pria pergi menjauh, mereka merasa minder padaku, mereka hanya menyukaiku cuma dalam hati saja.

Usiaku sudah 26 tahun dan sudah bertahun tahun ini aku nyaris tidak punya pacar. Pacarku yang terakhir hanya bertahan satu minggu, karena di hari ulangtahunku, ayahku memberi hadiah mobil mewah, dan pacarku hanya menghadiahi aku sebuah cincin, setelah itu dia menghilang begitu saja.

Beberapa  hari ini, saudariku, Laura, memberikan tumpukan surat undangan pernikahan dari teman kami. Aku hanya menatap tumpukan itu. Kapan aku menikah? Hingga datanglah Laura untuk ke sekian kalinya ke kantorku.

“Surat undangan lagi?” tanyaku waktu itu.

“Bukan,” jawab Laura, menggeleng, sambil memberikan selembaran kertas bergambar.

“Apa itu?” tanyaku, sambil menerimanya dan membacanya. Mataku langsung terbelalak kaget.

“Kontes Menjadi Istri Presdir!” ucapku, membaca selebaran itu.

“Bagaimana kalau kau ikut acara ini saja? Sepertinya seorang Presdir tidak akan minder jika bersanding denganmu, dan kau tidak akan takut pria itu memutuskanmu lagi,” kata Laura.

“Aku tidak suka acara seperti ini, buat apa?” keluhku tidak berminat.

“Masa kau tidak akan menikah menikah? Aku juga sebentar lagi akan menikah dengan Anton,” kata Laura.

“Kau benar,” aku mengangguk.

“Kalau kau diam saja menunggu pria yang datang melamarmu, kau keburu tua. Apa salahnya kau ikut kontes ini,” kata Laura, sambil duduk di depan meja kerjaku.

“Coba lihat apa persyaratannya,” kataku waktu itu.

“Pesyaratan : Harus cantik,” Laura mulai membaca.

“Aku cantik,” jawabku.

“Manis,” ucap Laura.

“Aku manis,” jawabku, meski agak bingung kenapa harus cantik dan manis juga?

“Belum menikah.”

“Aku belum menikah.”

“Tidak punya pacar,” baca Laura.

“Aku tidak punya pacar. Wah bisa-bisa banyak peserta kontes yang memutuskan pacarnya dulu buat ikut kontes kalau begini persyaratannya, bisa-bisa para pacar yang diputuskan melakukan demo pada acara ini!” kataku.

“Yang punya acara bebas bebas saja mau bikin persyaratan apa,” ucap Laura.

“Ya sudah lanjutkan,” kataku, duduk bersandar, mendengarkan Laura membaca.

“Harus bisa memasak, mencuci pakaian, menyetrika, menyapu dan mengepel lantai, bersih bersih rumah,” baca Laura.  Membuatku mendekatkan wajahku padanya.

“Ini buat calon istri apa asisten rumah tangga?” tanyaku, keheranan.

“Ini kan cuma kontes, nanti kalau kau sudah menikah dengan Presdir, masa sih kau harus mengerjakan itu semua, pasti tidak,” kata Laura.

“Ini untuk menilai sisi keistrian kita,” lanjut Laura.

Aku menatap Laura.

“Masalahnya aku tidak bisa melakukan itu semua. Mana pernah aku memasak menyapu, semua ada asisten yang mengerjakannya,” kataku.

Laura balas menatapku.

“Seharusnya kau juga belajar supaya kau nanti jadi istri dan ibu yang baik,” kata Laura.

“Kalau begitu aku tidak ikut, aku gagal, aku tidak bisa itu semua,aku akan gagal.” Aku menggeleng waktu itu.

“Jangan begitu. Ini kesempatan satu-satunya, mumpung ada Presdir yang mencari calon istri!” Laura terus mendesak.

“Apa lagi persyaratannya?” tanyaku.

“Menyukai anak-anak,” jawab Laura.

“Menyukai anak-anak? Aku tidak suka anak-anak! Mereka berisik, nakal,suka berlari-lari yang tidak jelas, mereka juga melompat lompat di kursi, aku tidak suka anak-anak!” seruku, menggeleng-gelengkan kepala.

Laura menatap ku lagi.

“Ini kan Cuma kontes, ikuti saja, tidak masalah,” kata Laura.

“Ya ya baiklah, kalau tidak lulus juga tidak apa-apa,” kataku. Kemudian aku teringat sesuatu.

“Eh Presdirnya tampan tidak? Jangan-jangan tua dan jelek,”tuduhku.

“Sangat tampan! Nih ada fotonya,” Laura menunjukkan gambar seorang pria yang tampan.

“Kau benar, dia lumayan tampan,” jawabku.

“Bukan lumayan lagi, dia sangat tampan dan keren!” seru Laura.

“Kalau aku tidak terlanjur mau menikah dengan Anton, aku akan ikut acara ini,” lanjut Laura.

“Hemmm..kau begitu…” cibirku pada Laura yang malah tertawa.

“Mana alamatnya? Acaranya mulai kapan?” tanyaku.

“Ini alamatnya. Kau harus mendaftar dulu mengisi formulir, dan sebagainya,” jawab Laura, sambil memberikan selembaran itu, akupun meraihnya.

Aku melihat lagi selembaran itu dan foto  pria itu. Lumayan tampan, tidak ada salahnya dicoba. Maka bersiap-siaplah aku ke ibu kota untuk berburu pria itu, ups, bukan berburu, mengikuti kontes.

**********************

Di ruang kerjanya Sean.

Tok tok tok

Terdengar seseorang mengetuk pintu, tanpa ada jawaban dari Sean, dia langsung masuk. Sam langsung menghampiri meja kerjanya Sean. Disimpannya sebuah selembaran kontes dan sebuah kunci.

Sean melihat ke atas meja. Diraihnya selembaran itu, lalu dibacanya.

“Kau memasang fotomu juga?” tanya Sean.

“Tentu saja, aku tampankan? Seperti foto model,” jawab Sam dengan bangga.

“Buat apa kau memasang foto segala?” tanya Sean.

“Tentu saja biar menarik peserta. Kalau tidak dipasang mereka akan bertanya-tanya itu Presdirnya tampan tidak? Jangan jangan tua dan jelek, tidak akan ada yang mau ikut daftar,” jawab Sam.

Sean mengangguk angguk.

“Kau benar,dan ini kunci apa?” tanya Sean.

“Itu kunci rumah kontrakan buatmu,” jawab Sam.

“Rumah kontrakan buatku?” tanya Sean, tidak mengerti.

“Sementara kau harus pindah rumah. Kau tidak mungkin tinggal di rumahmu, kan Presdirnya aku. Bagaimana kalau ada yang menguntitku pulang? Jadi terpaksa sebagai asisten kau tinggal dirumah kontrakan itu,” jawab Sam.

Sean menatap Sam.

“Kau malah menyusahkanku!” gerutu Sean.

“Eits jangan marah dulu. Kau kan sudah menyerahkan semuanya padaku, kau harus ikut aturannya, kau menilai peserta dari belakang kan? Biar kau bisa menjiwai pekerjaanmu sebagai asisten,” jawab Sam, membuat Sean semakin bingung.

“Kau tenang saja, segala fasilitas lengkap, juga pelayan pelayan lengkap, kau tidak akan kekurangan apapun, kau hanya pindah rumah saja,” kata Sam.

“Ya ya baiklah,” gerutu Sean.

“Tapi ingat persyaratanku kan?” tanya Sean.

“Ya aku tahu, wanita yang menggetarkan hatimu,” jawab Sam.

“Kapan aku melihat rumah itu? Aku sibuk,” jawab Sean.

“Nanti sore saja, kalau meeting kita sudah beres, kita langsung melihat rumah itu. Atau kau mulai bisa menempati rumah itu,” kata Sam.

Terdengar suara pintu diketuk. Sean dan sam menoleh pada ke arah pintu. Sekretarisnya Sean masuk.

“Pak Samuel, anda jadi mengikuti Workshop karyawan nanti sore?” tanya sekretaris Sean pada Sam.

“Oh iya, aku ada workshop,” kata Sam, lalu menoleh pada Sean.

“Pak Sean, sepertinya aku tidak bisa mengantar anda melihat rumah itu. Aku ada jadwal workshop karyawan nanti sore. Kau bisa sendiri melihat rumah itu kan?” kata Sam, yang memanggil Sean dengan sebutan Pak jika di depan karyawan lain.

“Ya sudah, kau simpan saja alamatnya!” kata Sean.

Sam duduk di kursi dan menulis sebuah alamat, sambil membuka handphonenya, lalu menyimpannya di meja Sean.

“Ini alamatnya,” kata Sam. Sean mengambilnya dan membacanya.

“Grand Valley nomor 36,” baca Sean. Lalu dia menatap Sam.

“Sam!” panggilnya.

“Apa?” tanya Sam, balas menatapnya.

“Apa aku harus benar-benar membuat kontes ini?” tanya Sean.

“Ya harus bagaimana lagi, kau harus sudah menikah di usia 30 dan mempunyai keturunan. Kau harus segera menikah,” kata Sam.

“Masalahnya aku juga ingin menikah dengan wanita yang aku cintai,” ucap Sean.

“Kau jangan khawatir, dari sekian ribu peserta yang mendaftar pasti ada yang kau sukai, kau harus yakin,” kata Sam memberi semangat.

“Baiklah, aku akan mencobanya,” jawab Sean.

*****************

Menjelang sore hari…

Lorena menghentikan mobilnya dipinggir jalan pertokoan. Ditangannya sudah ada secarik kertas yang bertuliskan sebuah alamat.

“Grand Valley nomor 63,” bacanya.

“Sepertinya aku harus bertanya, dari sini arahnya kemana lagi menuju Grand Valley,” gumamnya. Diapun melihat sebuah mini market di depannya.

“Ah coba bertanya pada satpam itu, sekalian membeli minuman,” ucap Lorena, diapun kembali menjalankan mobilnya menuju mini market itu.

Setelah memarkir mobilnya, diapun menyelipkan kertas itu didalam tasnya, lalu turun dari mobilnya.

Satpam mengangguk ramah saat dia menghampirinya.

“Permisi pak, saya mencari alamat Green valley, kearah mana ya?” tanya Lorena.

“Oh Green Valley? Tidak jauh, tinggal beberapa kilo lagi,” jawab satpam.

 Saat mereka berbicara tiba-tiba ada seseroang yang berlari dan menarik tas slempangnya Lorena,membuat Lorena terkejut.

“Jambret!” Teriaknya.

“Pak! Tasku dijambret!” teriaknya lagi pada satpam. Diapun mencoba mengejar bersama satpam. Orang itu berlari sangat cepat. Orang orang sekitar tampak ikut membantu berlari tapi sepertinya penjambret itu sudah mengenal lokasi tempat itu, dengan cepat si penjambret itu menghilang.

Lorena menghentikan kakinya dengan kelelahan. Dompet dan handphone ada di dalam tas itu semua, semuanya raib oleh penjambret itu.

Sedang terengah engah karena cape mengejar jambret, satpam sudah kembali dari pengejarannya dan menghampirinya.

“Maaf, penjembretnya tidak terkejar,” ucap satpam.

“Tidak apa-apa pak, terimakasih,” jawab Lorena.

“Apa kau akan lapor polisi?” tanya satpam.

“Ya mungkin nanti, aku akan ke Green Valley itu dulu,” jawab Lorena.

“Kau masih ingat alamatnya?”  tanya satpam.

“Iya, Green Valley nomor 36,” jawab Lorena, sambil mengatur nafasnya yang terengah engah kecapean.

********************

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa like, vote dan komen

Baca juga karya author yang lain ya…

-   "My Secretary" season 2 (Love Story in London)

-    "Billionaire Bride"

 

Terpopuler

Comments

Laila Muflihah

Laila Muflihah

hahaha ketukarrr dahhh tu.63vs36

2022-01-29

0

May Tanty

May Tanty

cerita nya kerreen2 author nya hebat, cara penulisannya juga bagus,

2021-12-02

0

Ahmad Sahibul Ilmi

Ahmad Sahibul Ilmi

seru kyk nya.
ni baru nofel
lain pd yg lain.menarik

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!