CH-9 Persiapan wawancara

Sore harinya…

Lagi-lagi Sean melihat pintu rumahnya sudah terbuka, Pak Roby berdiri disamping pintu menyambutnya dengan senyumnya yang ramah. Begitu masuk ke dalam rumah, semua pelayan sudah berkumpul di ruang tengah mendengarkan suara piano berdenting.

Diapun menghentikan langkahnya. Wanita itu sedang bermain piano dengan indah, sangat indah, tapi tidak indah buat Sean, dia masih teringat cueknya Lorena di restaurant itu, bahkan meliriknya pun tidak, boro-boro menyapanya. Apa dia tidak tahu kalau diantara orang-orang yang dimeja itu dia Presdirnya? Harga dirinya semakin jatuh saja.

Saat bermain piano, kepala Lorena yang tadi menunduk melihat tuts piano kini menatap kearah penontonnya, dan matanya langsung bertemu dengan mata pemilik rumah itu yang juga manatapnya.

Treeeeeeeeng!!!!

Lorena menekan semua tuts piano dengan sekali tekan, membuat semua penonton kaget dan menoleh ke belakang, ternyata majikan mereka sudah berdiri disana. Buru-buru pelayan-pelayan itu membubarkan diri, termasuk Lorena yang langsung menutup pianonya, dan pergi ke lantai atas.

“Apa-apan inI?” gerutu Sean dengan kesal. Dilihatnya wanita itu memasuki kamarnya dan…

Brugh! Pintu ditutup kencang. Sean sampai terbengong melihatnya, diapun menoleh pada Pak Roby.

Pak Roby menatapnya tidak mengerti.

“Kau tau dia bermain biola di sebuah restaurant?” tanya Sean.

Pak Roby mengangguk.

“Nona tasnya di jambret, jadi dia membutuhkan uang selama tinggal disini sampai kontesnya selesai, jadi dia melamar pekerjaan bermain biola di restaurant itu, tidak ada pekerjaan lain yang bisa dia lakukan karena tidak ada KTP dan identitas lainnya,” kata Pak Roby.

Seketika Sean tertegun mendengarnya. Wanita itu benar-benar serius mengikuti kontes tinggal di ibukota tanpa uang? Kenapa dia jadi merasa bersalah begini? Dengan gampangnya dia mengdiskualifikasi seseorang yang bahkan belum mengikuti lomba apapun, tanpa memikirkan perjuangnnya yang benar-benar mau ikut kontes menjadi istrinya. Apa? Istrinya? Tidak, tidak, dia tidak boleh menang di kontes itu. Repot kalau punya istri seperti dia, sudah bisa dilihat pasti dia akan selalu diatur atur wanita itu, dicereweti segala macam. Tapi apa dia harus secepat itu mendiskualifikasinya? Benar kata Sam, kita lihat hasil wawancara besok.

Lorena terduduk didepan cermin. Moodnya beberapa hari ini benar-benar hilang gara-gara pria itu mendiskulifikasi seenaknya. Apa dia harus benar-benar pulang saja?

Terdengar suara pintu diketuk beberapa kali.

“Ada apa pak Roby kekamarku?” gumamnya. Dengan malas diapun bangun dari duduknya dan membuka pintu kamarnya.

“Ada apa pak Rob?” Tanya Lorena, tapi dia terkejut saat melihat bukan pak Roby yang ada di depannya tapi Sean.

“Ada apa?” tanya Lorena.

“Aku cuma ngasih tahu kalau kau tidak jadi didiskualifikasi, kau ada jadwal wawancara besok,” kata Sean dengan nada yang lurus.

“Apa? Aku tidak jadi didiskualifikasi?” tanya Lorena tak percaya.

“Hem!” jawab Sean, pendek.

“Akhirnya, aku dapat kesempatan menjadi istri presdir juga!” seru Lorena. Membuat Sean memberengut

sebal.

“Aku Presdirnya, bukan Sam! Aku tidak mau kau jadi istriku!” batin Sean.

“Terimakasih Brother! Aku akan menghafal,” kata Lorena, sabil menepuk bahunya Sean beberapa kali.

Sean langsung mendelik mendengar dia disebut Brother lagi. Lorena langsung menutup pintu.

Brugh!

Sean sampai kaget karena dia masih berdiri dipintu. Tiba-tiba pintu terbuka lagi. Wanita itu kembali menatapnya.

“Apa kau tau kisi-kisi pertanyaan wawancara nanti?” Tanya Lorena. Sean langsung memberengut lagi.

“Tebak saja sendiri!” jawab Sean dengan ketus. Dikasih hati minta jantung, fikirnya. Sambil membalikkan badannya.

“Huh, pelit!” gerutu Lorena sambil kembali menutup pintu kamarnya.

Brugh! Lagi-lagi pintu ditutup dengan keras.

 Membuat Sean kaget, kenapa wanita itu menutup pintu selalu keras? Bisa bisa jebol tuh pintu.

****************

 

Malam harinya saat makan malam, Lorena sudah ada dimeja makan tersenyum hangat pada Sean. Sepertinya dia sudah tidak marah lagi, batin Sean.

“Brother! Ayo kita makan!” seru Lorena,saat Sean masuk ke ruang makan.

Cih, Brother lagi! Gerutu dalam hati Sean, tapi mulutnya tidak bicara apa-apa, dia langsung duduk saja. Pelayan pelayan langsung sibuk mengisi piringnya Sean dengan menu makanan dan minum yang dipilihnya.

Lorena menatap Sean, yang mulai mengambil sendok garpunya.

“Brother! Besok kan aku wawancara,  apa kau benar-benar tidak mau memberitahuku, pertanyaan apa saja yang akan diajukan?” tanya Lorena.

“Seperti biasa, wawancara umum saja,” jawab Sean, sambil makan makanannya.

“Wawancara umum?” Lorena mengerutkan adahinya, selama hidupnya dia tidak pernah di wawancara, karena dia menjalankan perusahaan ayahnya sendiri.

“Iya, apa kau tidak pernah di wawancara? Wawancara bisasa saja,” gerutu Sean, kenapa wanita ini sangat bodoh? Dia baru tahu kalau wanita ini sangat bodoh.

“Wawancara umum ditanya apa saja?” tanya Lorena lagi.

Sean menatapnya. Ini Wanita benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh?

“Ya seperti biasa kalau melamar pekerjaan,” jawab Sean dengan ketus. Malas dia harus meladeni pertanyaan yang tidak berbobot, hanya buang-buang waktunya saja.

“Aku belum pernah diwanawancara,” kata Lorena. Dia tidak pernah memikirkan wawancara, karena dia tidak pernah melamar pekerjaan ke perusahaan lain.

Sean memberengut kesal. Tidak terbayang kalau dia memiliki istri bodoh seperti ini. Cantik sih cantik tapi bodohnya minta ampun. Sampai dia tidak habis fikir ini wanita memangnya sekolahnya lulusan apa? Wawancara saja tidak tahu. Wanita ini benar-benar bodoh, dia yakin tidak akan lulus wawancara. Syukurlah, jadi dia bisa pulang kampung segera, fikirnya.

Lorena menoleh pada Pak Roby yang berdiri tidak jauh dari mereka.

“Pak Roby! Wawancara biasanya menanyakan apa saja?” tanya Lorena.

“Seperti biasa nona,  perkenalan diri,” jawab pak Roby.

“Masudku bukan itu, kalau itu aku tahu,” kata lorena sambil menoleh pada Sean yang juga menatapnya.

“Apa?” Tanya Sean dengan ketus.

“Maksudku pertanyaan khusus kontes ini. Pasti ada pertanyaan khusus kan? Maksudku kau pasti tau bocoran tujuan dari kontes ini, kau kan asistennya presdir, masa tidak tahu,” kata Lorena.

“Kemarin kan aku sudah katakan padamu,” ucap sean.

“Yang mana?” tanya Lorena.

Sean menatap wanita itu, menghentikan makannya.

“Kau punya keahlian apa untuk membuat Presdirnya jatuh cinta?”  jawab Sean. Dia jadi ingin tahu apa jawaban wanita itu.

“Oh itu? Ya nanti aku jawab,” ucap Lorena, membuat Sean kesal.

“Aku mau kau jawab sekarang!” kata Sean dengan nada tinggi.

“Kau kenapa? Itukan rahasia, nanti jawabannya saat wawancara,” keluh Lorena,  sambil mengunyah makanannya, membuat Sean semakin kesal. Hanya pertanyaan begitu saja dia harus tahu jawabannya menunggu wawancara besok segala. Benar-benar membuatnya kesal.

“Aku tahu kau tidak punya keahlian apa-apa, selain membuat jengkel orang lain,” ucap Sean dengan ketus.

Lorena langsung menghentikan makannya.

Sendoknya langsung dipukul pukulkan ke piring Sean yang duduk di hadapannya.

Treng! Treng! Treng! Suara sendok pada piring berdenting.

“Jangan suka meremehkan orang lain. Kita taruhan!” kata Lorena.

“Taruhan?” tanya Sean, tidak mengerti.

“Kita taruhan, jika aku berhasil membuat Pak Sam jatuh cinta padaku, aku tidak akan membayar sewa rumah ini, biaya makan juga jasa pelayan. Dan Jika aku tidak bisa membuat Pak Sam jatuh cinta padaku, maka aku yang akan membayar sewa rumah, makan, jasa pelayan dan biaya rumahtangga lainnya, bagaimana?” tanya Lorena.

Sean tampak terkejut mendengarnya.

“Kanapa harus Sam?” tanya Sean.

“Tentu saja karena dia Presdirnya. Kau sendiri yang bilang kalau peserta kontes harus membuat Presdirnya jatuh cinta. Maka kau bisa lihat nanti, Pak Sam akan jatuh cinta padaku, dan aku tidak akan membayar sewa rumahmu, pelayan dan yang lainnya, alias GRATIS,” kata Lorena dengan mantap.

Sean tertegun mendengarnya, tapi dia berfikir lagi. Ah biarkan saja, wanita ini jatuh cinta pada Sam, tau-tau menyesal nanti kalau tahu Presdirnya bukan Sam. Diapun tersenyum.

“Bagiamna setuju tidak?” tanya Lorena.

“Setuju,” jawab Sean.

“Bagus!’ jawab Lorena dengan mantap lalu kembali makan.

Sean menatap wanita itu. Sebegitu yakinnya mau membuat Sam jatuh cinta. Tapi dia tidak berbicara lagi, kembali mengunyah makanannya. Dibiarkannya Lorena tetap mengira Sam adalah Presdirnya bukan dirinya.

Malam harinya terdengar lagi suara biola dari kamar sebelah. Sean berbaring ditempat tidurnya, berusaha tidak mendengarkan music itu tapi tetap saja terdengar karena ada di sebelah kamarnya. Diapun tersenyum, sebenarnya permainan biolanya sangat indah, dan dia suka mendengarnya, membuat hatinya merasa tenang mendengarnya, sepertinya wanita itu suka lagu-lagu slow yang menenangkan. Tidak terasa diapun terlelap.

Kesokan harinya…

Wanita itu tidak ada sarapan bersamanya. Tapi dia tidak bicara apa-apa. Pak Roby mendekat dan melapor.

“Nona, sudah berangkat pagi-pagi, katanya jadwal wawancaranya paling awal jam 8,” kata Pak Roby, membuat Sean terkejut.

“Apa? Jam 8?” tanya Sean. Pak Roby mengangguk. Dilihatnya jam menunjukkan pukul 8, berarti wanita itu akan diwawancara sekarang! Diapun melap mulutnya dengan tisu, langsung mengambil handphonenya, menelpon Sam.

“Sam! Wawancara jangan dimulai sebelum aku datang!” teriaknya, mengagetkan Pak Roby yang masih berdiri di dekatnya.

*********************

Jangan lupa like vote dan komen ya

Terpopuler

Comments

Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi

😅😅😅

2022-03-05

0

Ahmad Sahibul Ilmi

Ahmad Sahibul Ilmi

tom n jeri.

2021-11-17

0

widya nindya

widya nindya

penasaran y haha

2021-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Rencana Awal Kontes
2 CH-2 Selebaran Kontes
3 CH-3 Rumah Kontrakan
4 CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5 CH-5 Pendaftaran kontes
6 CH-6 Siapa yang playboy
7 CH-7 Perang Dingin
8 CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9 CH-9 Persiapan wawancara
10 CH-10 Wawancara
11 CH-11 Jangan pergi
12 CH-12 Menu kesukaan Presdir
13 CH-13 Chef yang gagal
14 CH-14 Lomba memasak
15 CH-15 Curang?
16 CH- 16 Privat Music
17 CH-17 Pedekate ada maunya
18 CH-18 Lorena tebar pesona
19 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20 CH-19 Kucing Garong
21 CH-20 Tamu wanitanya Sean
22 CH-21 Belajar Mencuci
23 CH-22 Pergi ke resepsi
24 CH-23 Aku bukan pacarnya
25 CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26 CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27 CH-26 Wild Card
28 CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29 CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30 CH-29 Pulang ke rumah
31 CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32 CH-31 Bertemu di Paris
33 CH-32 Dua hati Satu atap
34 CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35 CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36 CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37 CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38 CH-37 Selamat tinggal Paris
39 CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40 CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41 CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42 CH-41 Chek In
43 CH-42 Tim penguntit
44 CH-43 Perjalanan yang aneh
45 CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46 CH-45 Barter Biaya kontrakan
47 CH-46 Bertemu Laura
48 CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49 CH-48 Kembali Sakit
50 CH-49 Undangan Pesta topeng
51 CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52 CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53 CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54 CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55 CH-54 Hati yang merindu
56 CH-55 Lomba melukis
57 CH-56 Adik Tercinta
58 CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59 CH-58 Pacar ke perkemahan
60 CH-59 Tersesat
61 CH-60 Ungkapan cinta Sean
62 CH-61 Pesaing buat Lorena
63 maaf author
64 CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65 Kemana Billionaire Bride ?
66 untuk pembaca Billionaire Bride
67 CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68 CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69 bukan episode
70 CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71 CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72 CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73 CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74 CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75 CH-70 Pemenang hati Presdir
76 CH-71 Aku adalah Presdirnya
77 CH-72 Rintangan belum usai
78 CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79 maaf author
80 CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81 CH-75 Tes Kesuburan
82 CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83 CH-77 Hasutan Pak Tedi
84 CH-78 Tekadnya Sean
85 CH-79 Pilihan yang sulit
86 CH-80 Kepergian Lorena
87 CH-81 Calon istri buat Sean
88 CH-82 Mencari Lorena
89 CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90 CH-84 Sean yang pantang menyerah
91 CH-85 Pernikahan Dadakan
92 CH-86 Malam pengantin
93 CH-87 Bertemu ibu mertua
94 CH-88 Rencana Nisa
95 CH-89 Makan malam
96 CH-90 Keputusan Sean
97 CH-91 Pulang Bulan Madu
98 CH-92 Terbongkar
99 CH-93 Di kantor Sean
100 CH-94 Lorena yang aneh
101 CH-95 Ke Dokter THT
102 CH-96 Ibu hamil yang manja
103 CH-97 Kekalahan Nisa
104 CH-98 Ancaman buat Lorena
105 CH-99 Asinan buah
106 CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107 CH-101 Kecurigaan Sean
108 CH-102 Sean menemui Nisa
109 CH-103 Selalu bersamamu
110 CH-104 Niat busuk yang belum usai
111 CH-105 Menjelang melahirkan
112 CH-106 Dimana istriku?
113 CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114 CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115 CH-109 Melahirkan
116 CH-110 Pasca melahirkan
117 CH-111 Kabar mengejutkan
118 CH-112 Sebuah Petunjuk
119 CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120 CH-114 Menemui Bidan Eno
121 CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122 CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123 CH-117 Kabar kedatangan Sean
124 CH-118 Viral es kelapa si cantik
125 CH-119 Pembacaan warisan
126 CH-120 Kembali ke kota
127 CH-121 Bertemu Earlangga
128 CH-122 Kematian Pak Tedi
129 CH-123 Si cantik istriku
130 CH-124 Berkumpul kembali
131 CH-125 Presdir Sam ( The End )
132 Author
133 Season 2
134 CH-1 Di London
135 CH-2 Keluarga yang kacau
136 CH-3 Tiba di rumah
137 CH-4 Tantangan
138 CH- 5 Tragedi
139 CH-6 Rasa Bersalah
140 CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141 CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142 CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143 CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144 CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145 CH-12 Bertemu Lagi
146 CH-13 Ternyata bertetangga
147 CH-14 Parfum
148 CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149 CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150 CH-17 Perawat Pribadi
151 CH-18 Cemas
152 CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153 CH-20 Menyusul Earlangga
154 CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155 CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156 CH-23 Dua garis Merah
157 CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158 CH-25 Menemui Darren
159 CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160 CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161 CH-28 Sidang
162 CH-29 Sidang lagi
163 CH-30 Dua hati yang resah
164 CH-31 Hari pernikahan
165 CH-32 Malam Pengantin
166 CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167 slow update
168 CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169 CH-35 Ke Supermarket
170 CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171 CH-37 Jeni menemui ayahnya
172 CH-38 Earlangga mengidam
173 CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174 CH-40 Informan
175 CH-41 Ke pesta
176 CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177 CH-43 Hasutan Jeni
178 CH-44 Tawaran Ny.Grace
179 CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180 CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181 CH-47 Earlangga semakin bingung
182 CH-48 Susu ibu hamil
183 CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184 CH-50 Informasi dari Bu Asni
185 CH-51 Aku membencinya
186 CH-52 Suami siaga
187 CH-53 Keputusan Valerie
188 CH-54 Perhatian Earlangga
189 CH-55 Rencana kepergian Valerie
190 CH-56 Obsesi Jeni
191 CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192 CH-58 Darren menemui Earlangga
193 CH-59 Bayi kita
194 CH-60 Kakak adik pengganggu
195 CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196 CH 62 Dua hati yang resah
197 CH-63 Bertemu pria itu
198 CH-64 Pengakuan Earlangga
199 CH-65 Pernyataan Earlangga
200 CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201 CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202 CH-68 Rencana pulang kampung
203 Terimakasih Author
204 Pengumuman
205 Besok kita up
206 CH-69 Pulang kampung
207 CH-70 Mencari Darren
208 CH-71 Pernyataan Darren
209 CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210 CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211 CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212 CH-75 Menyusuri kebenaran
213 Bukan up
214 CH-76 Kemana Valerie
215 CH-77 Bersama Darren
216 CH-78 Mencari Valerie
217 CH-79 Menjadi tawanan Darren
218 CH-80 Earlangga bertemu Darren
219 CH-81 Kembali pulang
220 CH-82 Rencana Tinggal di London
221 CH-83 Harus anak laki-laki
222 CH-84 Rumah Baru di London
223 CH-85 Apa benar cinta?
224 CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225 CH-87 Jenis kelamin
226 CH-88 Melahirkan
227 CH-89 Kenyataan buat Valerie
228 CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229 CH-91 Pengakuan Earlangga
230 CH-92 Bayi Earlangga
231 CH-93 Hilangnya Baby Al
232 CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233 CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234 CH-96 Pesan misterius
235 CH-97 Pergi ke taman
236 CH-98 Aldric bayiku
237 CH-99 Pilihan Valerie
238 CH-100 Bertemu Aldric
239 CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240 CH-102 Menyusul Valerie
241 CH-103 Bertemu Valerie
242 CH-104 Bayiku masih hidup
243 CH-105 Insiden di rumah Darren
244 CH-106 Kembali ke rumah
245 CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246 CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247 CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248 CH-110 Senjata makan Tuan
249 CH-111 Jordan juga bayi kami
250 CH-112 Pulang kampung ( The End )
251 Author
252 Season 3
253 SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254 Buat yang tidak suka
Episodes

Updated 254 Episodes

1
CH-1 Rencana Awal Kontes
2
CH-2 Selebaran Kontes
3
CH-3 Rumah Kontrakan
4
CH-4 Siapa pemilik rumah ini?
5
CH-5 Pendaftaran kontes
6
CH-6 Siapa yang playboy
7
CH-7 Perang Dingin
8
CH-8 Perang Dingin (Part 2)
9
CH-9 Persiapan wawancara
10
CH-10 Wawancara
11
CH-11 Jangan pergi
12
CH-12 Menu kesukaan Presdir
13
CH-13 Chef yang gagal
14
CH-14 Lomba memasak
15
CH-15 Curang?
16
CH- 16 Privat Music
17
CH-17 Pedekate ada maunya
18
CH-18 Lorena tebar pesona
19
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
20
CH-19 Kucing Garong
21
CH-20 Tamu wanitanya Sean
22
CH-21 Belajar Mencuci
23
CH-22 Pergi ke resepsi
24
CH-23 Aku bukan pacarnya
25
CH-24 Lomba mencuci pakaian (part 1)
26
CH-25 Lomba mencuci pakaian (part 2)
27
CH-26 Wild Card
28
CH-27 Makan malam dengan Presdir ( part 1)
29
CH-28 Makan malam dengan Presdir (part 2)
30
CH-29 Pulang ke rumah
31
CH-30 Masa masa tidak di rumah kontrakan
32
CH-31 Bertemu di Paris
33
CH-32 Dua hati Satu atap
34
CH-33 Pertengkaran di pagi hari
35
CH-34 Selamat Ulang Tahun Sean
36
CH-35 Pesta ulang tahun Sean
37
CH-36 Sebuah Lagu buat Lorena
38
CH-37 Selamat tinggal Paris
39
CH-38 Kejutan di rumah kontrakan
40
CH-39 Menjadi tahanan dihatiku
41
CH-40 Mengejar Lorena pulang kampung
42
CH-41 Chek In
43
CH-42 Tim penguntit
44
CH-43 Perjalanan yang aneh
45
CH-44 Cinta diwarung jagung bakar
46
CH-45 Barter Biaya kontrakan
47
CH-46 Bertemu Laura
48
CH-47 Rencana Latihan untuk Lomba
49
CH-48 Kembali Sakit
50
CH-49 Undangan Pesta topeng
51
CH-50 Pesta Topeng ( part 1 )
52
CH-51 Pesta topeng ( part 2 )
53
CH-52 Kekacauan di pesta topeng
54
CH-53 Ada cinta di rumah sakit
55
CH-54 Hati yang merindu
56
CH-55 Lomba melukis
57
CH-56 Adik Tercinta
58
CH-57 Kontes membuat Lorena jatuh cinta
59
CH-58 Pacar ke perkemahan
60
CH-59 Tersesat
61
CH-60 Ungkapan cinta Sean
62
CH-61 Pesaing buat Lorena
63
maaf author
64
CH-62 Maukah kau jadi pacarku?
65
Kemana Billionaire Bride ?
66
untuk pembaca Billionaire Bride
67
CH-63 Ketika Presdir sedang jatuh cinta
68
CH-64 Nonton Bioskop ( part 1 )
69
bukan episode
70
CH-65 Nonton Bioskop (part 2)
71
CH-66 Nonton bioskop ( part 3 )
72
CH-67 Rencana membeli cincin dan baju pengantin
73
CH-68 Membeli cincin dan baju pengantin (part 2)
74
CH-69 Kekacauan di Fashion Show
75
CH-70 Pemenang hati Presdir
76
CH-71 Aku adalah Presdirnya
77
CH-72 Rintangan belum usai
78
CH-73 Kerusuhan di pengumuman kontes
79
maaf author
80
CH-74 Jantung Hati dan Jantung Pisang
81
CH-75 Tes Kesuburan
82
CH-76 Hasil Tes yang mengejutkan
83
CH-77 Hasutan Pak Tedi
84
CH-78 Tekadnya Sean
85
CH-79 Pilihan yang sulit
86
CH-80 Kepergian Lorena
87
CH-81 Calon istri buat Sean
88
CH-82 Mencari Lorena
89
CH-83 Tunangan Lorena yang menyebalkan
90
CH-84 Sean yang pantang menyerah
91
CH-85 Pernikahan Dadakan
92
CH-86 Malam pengantin
93
CH-87 Bertemu ibu mertua
94
CH-88 Rencana Nisa
95
CH-89 Makan malam
96
CH-90 Keputusan Sean
97
CH-91 Pulang Bulan Madu
98
CH-92 Terbongkar
99
CH-93 Di kantor Sean
100
CH-94 Lorena yang aneh
101
CH-95 Ke Dokter THT
102
CH-96 Ibu hamil yang manja
103
CH-97 Kekalahan Nisa
104
CH-98 Ancaman buat Lorena
105
CH-99 Asinan buah
106
CH-100 Lorena masuk Rumah sakit
107
CH-101 Kecurigaan Sean
108
CH-102 Sean menemui Nisa
109
CH-103 Selalu bersamamu
110
CH-104 Niat busuk yang belum usai
111
CH-105 Menjelang melahirkan
112
CH-106 Dimana istriku?
113
CH-107 Dimana Istriku (part 2)
114
CH-108 Haruskah melahirkan disini?
115
CH-109 Melahirkan
116
CH-110 Pasca melahirkan
117
CH-111 Kabar mengejutkan
118
CH-112 Sebuah Petunjuk
119
CH-113 Pencarian ke Perkebunan karet
120
CH-114 Menemui Bidan Eno
121
CH-115 Sean menemui orangtua Lorena
122
CH-116 Pengakuan Pak Tedi
123
CH-117 Kabar kedatangan Sean
124
CH-118 Viral es kelapa si cantik
125
CH-119 Pembacaan warisan
126
CH-120 Kembali ke kota
127
CH-121 Bertemu Earlangga
128
CH-122 Kematian Pak Tedi
129
CH-123 Si cantik istriku
130
CH-124 Berkumpul kembali
131
CH-125 Presdir Sam ( The End )
132
Author
133
Season 2
134
CH-1 Di London
135
CH-2 Keluarga yang kacau
136
CH-3 Tiba di rumah
137
CH-4 Tantangan
138
CH- 5 Tragedi
139
CH-6 Rasa Bersalah
140
CH-7 Kriteria calon istri Earlangga
141
CH-8 Valerie keluar dari rumah Nisa
142
CH-9 Valerie bertemu Earlangga
143
CH-10 Valerie pingsan di kantor Earlangga
144
CH-11 Earlangga mencari gadis yang bersamanya semalam
145
CH-12 Bertemu Lagi
146
CH-13 Ternyata bertetangga
147
CH-14 Parfum
148
CH-15 Perawat pribadi Earlangga
149
CH-16 Gadis grabfood dan perawat
150
CH-17 Perawat Pribadi
151
CH-18 Cemas
152
CH-19 Bertemu Nyonya Grace
153
CH-20 Menyusul Earlangga
154
CH-21 Apakah pria itu Earlangga?
155
CH-22 Apakah pria itu Earlangga (part 2)
156
CH-23 Dua garis Merah
157
CH 24 Siapa ayah bayi itu?
158
CH-25 Menemui Darren
159
CH-26 Gosip Earlangga menghamili perawatnya
160
CH-27 Kedatangan keluarga Earlangga
161
CH-28 Sidang
162
CH-29 Sidang lagi
163
CH-30 Dua hati yang resah
164
CH-31 Hari pernikahan
165
CH-32 Malam Pengantin
166
CH-33 Pagi hari bersama ibu hamil
167
slow update
168
CH-34 Belajar menjadi suami yang baik
169
CH-35 Ke Supermarket
170
CH-36 Kecurigaan Ny. Grace
171
CH-37 Jeni menemui ayahnya
172
CH-38 Earlangga mengidam
173
CH-39 Earlangga mengidam (part 2)
174
CH-40 Informan
175
CH-41 Ke pesta
176
CH-42 Kata ‘sayang’ pertama
177
CH-43 Hasutan Jeni
178
CH-44 Tawaran Ny.Grace
179
CH-45 Earlangga menemui Dokter Dandy
180
CH-46 Earlangga masih mencari identitas ayah si bayi
181
CH-47 Earlangga semakin bingung
182
CH-48 Susu ibu hamil
183
CH-49 Sikap Ny.Grace yang aneh
184
CH-50 Informasi dari Bu Asni
185
CH-51 Aku membencinya
186
CH-52 Suami siaga
187
CH-53 Keputusan Valerie
188
CH-54 Perhatian Earlangga
189
CH-55 Rencana kepergian Valerie
190
CH-56 Obsesi Jeni
191
CH-57 Rencana busuk keluarga Nisa
192
CH-58 Darren menemui Earlangga
193
CH-59 Bayi kita
194
CH-60 Kakak adik pengganggu
195
CH-61 Pria yang mengaku menghamili Valerie
196
CH 62 Dua hati yang resah
197
CH-63 Bertemu pria itu
198
CH-64 Pengakuan Earlangga
199
CH-65 Pernyataan Earlangga
200
CH-66 Darren menemui Earlangga lagi
201
CH-67 Kesepakatan Darren dan Ny.Grace
202
CH-68 Rencana pulang kampung
203
Terimakasih Author
204
Pengumuman
205
Besok kita up
206
CH-69 Pulang kampung
207
CH-70 Mencari Darren
208
CH-71 Pernyataan Darren
209
CH-72 Pernyataan Darren ( Part 2)
210
CH-73 Earlangga jujur pada Lorena
211
CH-74 Darren datang ke rumah sakit
212
CH-75 Menyusuri kebenaran
213
Bukan up
214
CH-76 Kemana Valerie
215
CH-77 Bersama Darren
216
CH-78 Mencari Valerie
217
CH-79 Menjadi tawanan Darren
218
CH-80 Earlangga bertemu Darren
219
CH-81 Kembali pulang
220
CH-82 Rencana Tinggal di London
221
CH-83 Harus anak laki-laki
222
CH-84 Rumah Baru di London
223
CH-85 Apa benar cinta?
224
CH-86 Ibu hamil yang sensitif
225
CH-87 Jenis kelamin
226
CH-88 Melahirkan
227
CH-89 Kenyataan buat Valerie
228
CH-90 Haruskah Meninggalkan Earlangga
229
CH-91 Pengakuan Earlangga
230
CH-92 Bayi Earlangga
231
CH-93 Hilangnya Baby Al
232
CH-94 Ny. Grace mengalami stroke
233
CH-95 Ny.Grace mengalami Stroke ( part 2 )
234
CH-96 Pesan misterius
235
CH-97 Pergi ke taman
236
CH-98 Aldric bayiku
237
CH-99 Pilihan Valerie
238
CH-100 Bertemu Aldric
239
CH-101 Bertemu Aldric ( part 2 )
240
CH-102 Menyusul Valerie
241
CH-103 Bertemu Valerie
242
CH-104 Bayiku masih hidup
243
CH-105 Insiden di rumah Darren
244
CH-106 Kembali ke rumah
245
CH-107 Pengakuan Ny.Grace
246
CH-108 Kehamilan Jeni ( part 1 )
247
CH-109 Kehamilan Jeni ( Part 2 )
248
CH-110 Senjata makan Tuan
249
CH-111 Jordan juga bayi kami
250
CH-112 Pulang kampung ( The End )
251
Author
252
Season 3
253
SS3 - CH-01 Perjalanan keluar kota
254
Buat yang tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!