Jogging.

"Arsennnnn!!!" teriakan khas seorang gadis menyebalkan menggema di kamar Arsen. Satu-satunya orang asing, perempuan, single yang punya akses bebas untuk memasuki kamar pria itu. Siapa lagi kalau bukan Selomitha??

Sepagi ini dia sudah membuat gaduh di rumah sahabat orangtuanya itu karena tidak ada jadwal kuliah dan dia punya rencana untuk Arsen dan ... Delia.

"Sen bangun, Sen! Temenin gue jogging ayo!" Mitha menarik selimut Arsen hingga tubuh pria yang hanya sedang memakai boxer itu terlihat seluruhnya. Namun berhubung sejak dulu Mitha sudah terlalu sering melihatnya, dia tidak bereaksi apa-apa.

Arsen dengan malas membuka matanya. Andai dia bisa menjitak kepala Mitha tanpa berujung keributan dengan orangtuanya, Arsen sangat ingin memberi banyak jitakan pada gadis itu. Benar-benar pengganggu tidur!

"Ajak Varel ajalah. Gue baru banget tidur, Mit," dia menggumam dalam tidurnya.

"Nggak mau! Gue maunya sama elo! Ayo dong Seennn!" Mitha menggoyang-goyangkan tubuh Arsen dengan tidak sabaran. "Gua tarik nih boxer lo!" ancamnya tidak kehabisan ide.

"Tarik aja, paling lo yang teriak."

"Mckkk. Ayo ayo ayoo..." dia sudah menyusun rencana agar Arsen dan Delia bisa bertemu pagi ini. Dia tidak boleh gagal.

"Iya iya iya!! Dasar mak lampir! Pijit dulu tapi, kepala gue sakit," Arsen menangkap salah satu tangan Mitha dan meletakkannya di atas kepalanya.

"Asikkk!!! Eh bentar doang ya! Habis itu lo mandi!! Awas loh!!"

"M..." jawab Arsen malas dan singkat.

Mitha menurut. Dia pun naik ke atas kasur Arsen dan bergerak lebih dekat agar dia bisa memijit kepala pria itu dengan leluasa. Aroma tubuhnya langsung memenuhi indera penciuman Arsen.

"Lo mau jogging atau kemana sih? Pakai parfum segala," gumam Arsen sambil mulai menikmati pijitan Mitha.

"Kan nggak ada yang larang. Lagian emang lo mau lari di deket gue kalau gue bau badan?"

"Gue udah nyium bau badan lo sejak lo bayi kali..."

"Enak aja! Gue nggak pernah bau badan ya!"

"Nah itu tau..."

Mitha tidak menggubris. Anehnya, semakin dia memijit kepala Arsen, rasa kantuk justru datang menyerang. Ah, ini memang masih terlalu subuh. Tadi Sarah bahkan keheranan melihatnya sudah datang jam setengah enam pagi. Pantas saja Arsen juga masih ogah-ogahan bangun. Apa dia tidur dulu sebentar ya? Sebenarnya dia dan Delia janjian jam setengah delapan. Tadinya dia datang pagi sekali mengingat dia akan butuh waktu lama untuk membangun Arsen. Memang benar kan? Tapi kok dia jadi mengantuk begini ya?

"Sen, gua kok jadi ikutan ngantuk ya?" gumamnya tanpa sadar.

"Nah kan? Lu sih kepagian. Tidur aja dulu sana, di kamar Arsy..." balas Arsen masih tidak bergerak dari posisinya.

Buk!!

Tiba-tiba punggung Arsen seperti ditimpa karung beras. Mitha sudah kehilangan kesadarannya.

"Merepotkan..." desis Arsen pelan.

Namun tidak lama kemudian, bibirnya tertarik dan sebuah senyuman kecil tercipta di sana.

*****

"Kenapa nggak bangunin gueeeeeee???!!!"

Lagi-lagi teriakan membahana itu memenuhi kamar Arsen. Mungkin kali ini suara itu terdengar ke seluruh penjuru rumah. Sarah yang sedang membereskan meja makan saja sampai tersentak. Dia dan Demian, suaminya, saling bertukar pandang sebentar, lalu geleng-geleng kepala. Keributan antara Arsen dan Mitha memang bukan hal baru lagi di keluarga mereka.

"Makanya kalau tidur itu jangan kayak kebo! Gue bangunin lo kali! Lo nya aja yang nggak bangun-bangun!" Arsen menjawab dengan santai dari balkon kamarnya. Ia baru saja selesai mandi dan sedang menghirup udara segar.

Mitha lagi-lagi berteriak di dalam selimut Arsen saat dilihatnya jam di atas nakas menunjukkan jam delapan pagi. Dia sudah terlambat! Delia pasti sudah sampai. Argh! Kenapa pula dia bisa memakai selimut yang hangat itu? Begini kan jadinya? Padahal tadi niatnya hanya mau tidur sebentar.

"Lo yang nyelimutin gue??" kesal pada Arsen, dia menghampiri pria itu ke balkon dan memukul punggungnya.

"Iya, kenapa?"

"Itu yang bikin gue keterusan tidur b*go!!"

Arsen tertawa-tawa. "Kalau gue nggak selimutin lo, gue bisa khilaf tau. Udah pakai hotpants, tidurnya kayak katak kebalik lagi."

"Hah??????" Mitha membesarkan matanya. Iya gitu kayak katak kebalik? Kalau iya, bisa rusak image-nya di mata seorang Arsen.

"Nggak percaya? Gue videoin kok. Lo ngorok juga by the way..."

"Ih, mana mana mana?? Hapus ihhh!!!"

Arsen semakin terbahak-bahak karena ia sudah sukses menipu Mitha dan membuat gadis itu ketakutan. Padahal dia sama sekali tidak merekamnya. Boro-boro pegang handphone. Arsen lebih memilih untuk menikmatinya dan merekamnya di ingatan saja.

"Enak aja. Itu video aib lo. Buat besok-besok, kalau lo macem-macem sama gue."

"Arsen ih!! Siniin HP lo nggak!!"

"Udahh, jadi pergi nggak nihh? Gue udah lapar. Sekalian cari sarapan di luar aja."

"Awas ya! Kalau sempat lo macem-macem sama itu video, musuhan seumur hidup!"

"Iyeee..." Arsen mencibir lalu meninggalkan balkon duluan. Mitha mengekor sambil merapikan penampilannya.

Saat mereka turun, Mitha menyapa Demian dan Sarah sebentar. Arsy sepertinya sudah berangkat ke sekolah.

"Udah beres berantemnya, Mit?" Sarah menggoda sambil melirik Arsen yang memasang tampang cuek.

"Belum, Tante. Masih akan berlanjut, nanti," jawab Mitha sedikit kesal.

"Kalian itu. Tiada hari tanpa berantem. Kalau nanti Arsen pindah ke luar negeri, kamu bakalan kangen loh, Mit..."

"Ke luar negeri?" Mitha tiba-tiba menoleh pada Arsen yang sepertinya tidak perduli dengan pembicaraan mereka.

"Loh, Arsen nggak pernah cerita sama kamu? Tapi masih belum tau tuh kapan. Anaknya belum kasih keputusan," lanjut Sarah kemudian.

"Hm, dia mah nggak pernah cerita apa-apa ke Mitha, Tante. Udah nggak heran," Mitha melempar tatapan tajamnya pada Arsen. Pria itu hanya mengangkat bahu. "Pamit dulu ya Tante, Om..." Mitha salim ke Sarah lalu ke Demian.

"Pergi dulu Ma, Pa..." Arsen menyusul Mitha keluar dari rumah. Dari raut wajahnya, Arsen sudah bisa menebak sebentar lagi amarah gadis itu pasti akan meledak lagi.

Benar saja, mulai dari naik motor, selama dalam perjalanan hingga tiba di GOR tempat mereka jogging, Mitha membisu. Pikirannya dipenuhi pertanyaan mengapa Arsen sangat sulit terbuka padanya. Jika kemarin menyangkut kekasihnya, mungkin Mitha bisa maklum karena sifatnya cukup privasi. Tapi perihal pindah ke luar negeri? Apa menurut Arsen itu juga privasi yang tidak patut ia bagikan dengan sahabatnya? Mitha tidak habis fikir. Ternyata dia tidak mengenali Arsen sedikitpun.

"Mit!!" seseorang melambaikan tangannya dari pintu gerbang. Itu Delia.

Ah, Mitha sampai lupa akan ada Delia. Dia sudah keburu bad mood dan hampir saja lupa skenario yang sudah mereka susun tadi malam. Bagaimana ini?

"Eh Del? Lo di sini juga?" akhirnya Mitha bisa mengingat awal skenarionya. Mereka akan berpura-pura bertemu tanpa disengaja.

"Iya. Lo nggak sama Varel?" lalu Delia akan berpura-pura surprise kalau Mitha datang bersama Arsen.

"Eh iya. Sen, ini teman sekelasku, Delia. Del, ini Arsen," Mitha bersusah payah mengubah raut wajahnya menjadi sedikit lebih bersahabat agar Delia tidak tahu kalau mood-nya sedang jelek. Setidaknya dia menambahkan sedikit senyuman di wajahnya.

"Udah tau. Adiknya Kak Prita kan?" tak disangka Arsen ternyata sudah mengenal Delia dan itu membuat ke dua gadis itu terlihat kaget.

"Kok tau??" Delia balik bertanya dengan sangat antusias. Kepercayaan dirinya untuk bisa dekat dengan Arsen mendadak naik dua kali lipat.

"Pernah lihat pas jemput Kak Prita dulu..." jawab Arsen sambil tersenyum.

"Temennya Kak Prita ya?" lanjut Delia lagi.

"E... Mantan..."

*****

Jangan lupa feedback-nya ya guyss.

Like, comment dan vote-nya ditunggu 😘😘

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

Arsen kyknya sukses yach??

2023-01-06

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

o astaga

2021-03-15

0

Secangkir Kopi

Secangkir Kopi

gw bingung , ini dirumah siapa. anak Sarah - demian bukannya arsen? anak grasian - Desty bukannya Mitha ?

2021-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Supir pribadi.
2 Bodyguard.
3 Herder.
4 Mantan.
5 Jogging.
6 Cemburu?
7 Ajakan konyol.
8 First Kiss kita.
9 Gelang.
10 Kabut asmara.
11 Petunjuk.
12 Painful.
13 Jujur-jujuran.
14 Guardian Angel.
15 Rasa cinta.
16 I love you.
17 Tali jemuran.
18 Sketsa.
19 Beasiswa.
20 Hancur berkeping-keping.
21 Curhat ke Mama.
22 Rejected.
23 Under the rain.
24 Sudah tidak mau.
25 Swa foto.
26 Janji.
27 Permintaan Maaf.
28 Fashion Show.
29 Obrolan berfaedah.
30 Let me go.
31 Memories.
32 Meet again.
33 Memasak.
34 Honest review.
35 Masih?
36 Kawan lama.
37 Mengulang sejarah.
38 Pasar malam.
39 Propose.
40 Kunjungan.
41 Pemilik raga.
42 Amanda.
43 My Little Arsen.
44 Gempa bumi lokal.
45 About past.
46 Melamar.
47 Sedari dulu.
48 Arsy dan ekornya.
49 Keledai.
50 Dejavu.
51 Malarindu.
52 Klarifikasi
53 Always loving you.
54 Dream comes true.
55 Calon suami.
56 Dedek gemesh.
57 Surpriseeeee!!
58 Sindrom pra nikah.
59 Kesepakatan.
60 Invitation.
61 Wedding day.
62 Bukan malam pertama.
63 Romance in the pool.
64 Cuap-cuap author.
65 Wedding Anniversary.
66 Honeymoon (1)
67 Honeymoon (2) - END
68 Pengumuman
69 Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70 Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71 Testpack - Ekstra Part 3
72 Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73 Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74 Pregnancy - Ekstra Part 6
75 Prematur - Ekstra Part 7
76 Support each other - Ekstra Part 8
77 Terealisasi - Ekstra Part 9
78 A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79 Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80 PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81 PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Supir pribadi.
2
Bodyguard.
3
Herder.
4
Mantan.
5
Jogging.
6
Cemburu?
7
Ajakan konyol.
8
First Kiss kita.
9
Gelang.
10
Kabut asmara.
11
Petunjuk.
12
Painful.
13
Jujur-jujuran.
14
Guardian Angel.
15
Rasa cinta.
16
I love you.
17
Tali jemuran.
18
Sketsa.
19
Beasiswa.
20
Hancur berkeping-keping.
21
Curhat ke Mama.
22
Rejected.
23
Under the rain.
24
Sudah tidak mau.
25
Swa foto.
26
Janji.
27
Permintaan Maaf.
28
Fashion Show.
29
Obrolan berfaedah.
30
Let me go.
31
Memories.
32
Meet again.
33
Memasak.
34
Honest review.
35
Masih?
36
Kawan lama.
37
Mengulang sejarah.
38
Pasar malam.
39
Propose.
40
Kunjungan.
41
Pemilik raga.
42
Amanda.
43
My Little Arsen.
44
Gempa bumi lokal.
45
About past.
46
Melamar.
47
Sedari dulu.
48
Arsy dan ekornya.
49
Keledai.
50
Dejavu.
51
Malarindu.
52
Klarifikasi
53
Always loving you.
54
Dream comes true.
55
Calon suami.
56
Dedek gemesh.
57
Surpriseeeee!!
58
Sindrom pra nikah.
59
Kesepakatan.
60
Invitation.
61
Wedding day.
62
Bukan malam pertama.
63
Romance in the pool.
64
Cuap-cuap author.
65
Wedding Anniversary.
66
Honeymoon (1)
67
Honeymoon (2) - END
68
Pengumuman
69
Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70
Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71
Testpack - Ekstra Part 3
72
Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73
Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74
Pregnancy - Ekstra Part 6
75
Prematur - Ekstra Part 7
76
Support each other - Ekstra Part 8
77
Terealisasi - Ekstra Part 9
78
A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79
Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80
PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81
PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!