Sketsa.

Pernyataan cinta dari Arsen ibarat amunisi bagi seorang Selomitha yang sedang giat mempersiapkan materi lomba designer yang sebentar lagi akan digelar. Minggu-minggu ini, jika dia tidak ada kelas sama sekali, dia tidak akan pergi ke kampus. Dia harus menyelesaikan jahitan untuk karya yang akan ia tunjukkan di perlombaan nanti.

Soal hubungannya dengan Varel, Arsen masih belum mengetahuinya. Lagian pria itu tidak memaksa Mitha lagi untuk segera memutuskan kekasihnya itu, karena dia yakin, kedua orang itu akan putus dengan sendirinya, cepat atau lambat karena Mitha adalah miliknya. Gadis itu pasti tahu kemana hatinya harus berlabuh di akhirnya.

Karena sedang merajut asmara dengan sahabatnya itu, Arsen pun lebih memilih menemani Mitha di rumahnya jika dia tidak ada kelas teori maupun praktikum. Which means itu sangat jarang. Apalagi sebentar lagi akan UAS, jadwal praktikum Arsen sedang padat-padatnya. Oleh karena itu, setiap ada kesempatan, dia akan mengunjungi Mitha daripada bermain dengan anggota gang-nya.

Seperti siang ini, Mitha pulang jam satu siang dan Arsen pukul tiga sore. Mitha tetap diantar pulang oleh Varel. Ah ya, soal antar jemput, mereka tetap pada skenarionya. Varel tidak keberatan untuk tetap menjemput Mitha ke kampus. Tentu saja Arsen sempat berang. Tapi Mitha memintanya untuk bersabar dengan alasan, bagaimanapun dia masih pacaran dengan Varel. Arsen terpaksa harus menahan diri, karena sampai sekarangpun, Mitha belum pernah menyatakan perasaan secara langsung kepadanya.

Suara pintu kamar diketuk membuat Mitha menghentikan aktivitas menjahitnya sebentar. Hanya untuk mempersilahkan orang itu masuk. Saat wajah Arsen muncul, Mitha tersenyum manis dan menghambur ke pelukan lelaki itu.

"I miss you...muachh!" Arsen melabuhkan ciuman sesaat sebelum dia meletakkan peralatan menggambarnya.

"I miss you. Udah makan siang tadi? Bibi baru selesai masak, kalau mau gue ambilin..."

"I want to eat you," ujar Arsen yang sudah tidak sabaran langsung memeluk Mitha lagi setelah meletakkan barang-barangnya. Mitha tidak sempat menahan diri sehingga mereka menabrak mesin jahit dan tangan gadis itu tanpa sengaja terkena jarum saat mencoba untuk berpegangan.

"Akhhh!" Mitha memekik dan melihat tangannya. Darah langsung mencuat dari tempat yang tertusuk.

"Baby! " Arsen pun terkejut. Dengan spontan dia mengarahkan jari yang berdarah itu ke dekat mulutnya dan menghisap darahnya dengan kuat.

"Sakit, ihh! Kenceng banget ngisepnya!"

"Ah lo... perasaan yang lain juga gue isap kayak gini, lo gak protes..."

Mata gadis itu membesar, wajahnya memerah. Dia mengerti apa yang dimaksud Arsen. "Mesum!"

Arsen tertawa. "Udah belum?"

Mitha mengangguk. Arsen pun melanjutkan pelukan rindu yang tadi tersendat.

"Kangen banget, seharian kemarin nggak ketemu," katanya curhat. Kemarin jadwal kuliah teori penuh dan dia ada urusan di lab sampai malam. Dia tidak sempat menemui kekasih hatinya itu.

"Gue juga kangen... biasanya malam-malam nyempatin singgah..."

"Capek banget kemarin. Maaf ya..."

Mitha mengangguk dalam pelukan pria itu. Setelah itu dia mereka saling melepaskan diri.

"Mau makan dulu? Biar gue ambilin..."

"Lo di sini aja, biar bibi yang bawain..." Arsen mencegah Mitha keluar dengan suara yang manja. Dia bergelanyutan lagi memeluk gadis itu.

"Ya udah, awas dulu, biar gue bilangin bibi..."

Arsen mengalah. Dia melepas pelukannya, membiarkan Mitha keluar sebentar. Sambil menunggu, dia melihat-lihat gaun rancangan Mitha yang ada di buku sketsanya.

Sesaat kemudian, Mitha sudah masuk lagi. "Gimana praktikum lo? Lancar semua?" tanyanya sambil kembali duduk di kursi kerjanya. Dia melanjutkan jahitan sembari mendengar Arsen menjawab pertanyaannya.

"Lancar, sayang. Kalau nggak ada halangan, semua praktikum bakalan beres dua minggu sebelum UAS. Habis itu bisa tenang belajar untuk ujian teori... lo udah berapa persen itu jahitannya?"

"Almost done kok. Tinggal nyatu-nyatuin sama finishing. Gue nggak sabar make di depan lo trus lo kasih penilaian."

Arsen mengangguk-angguk. "Cheer up, sayangku..." Arsen mengusap kepala Mitha dengan penuh sayang.

"Makasih, sweetheart. Gue ngarep banget bisa menang, biar bisa dibimbing langsung sama Mba Karenina. Fans banget gue sama dia..."

"Lo pasti menang. Gue yakin itu..."

Mitha tersenyum. Arsen selalu mendukung dan mensupport apa yang dia kerjakan. Dia sangat beruntung membayangkan akan menjadi pendamping hidup Arsen kelak. Akan banyak hal yang ingin ia gapai bersama pria itu.

Suara pintu berderit membuat Arsen menjaga jaraknya sedikit. Makanannya sudah datang.

"Makasih banyak Bibi cantik..."

"Sama-sama, Den. Kalau mau nambah panggil saya lagi ya, Den..." pesan si Bibi.

"Iya, Bibi cantik..." Arsen memang suka sekali menggoda wanita yang mungkin seumuran dengan mamanya itu.

Sepeninggal bibi, Mitha memandang pria itu. "Jadi lo bilang cantik ke siapa lagi?"

Arsen tergelak. Dia mengabaikan pertanyaan Mitha. Hanya tersenyum sambil mulai makan.

"Playboy! "

Arsen semakin tersenyum sambil mengunyah. "Lo tenang aja, Sayang. Gue cuma akan nikah sama lo kok."

"Ih, gue nggak nanya itu keleus. Maksud gue, kalau gue tau siapa aja yang kena gombal sama lo, biar cepat-cepat di ruqiyah, gitu."

"Hahaha... berarti lo yang harus di ruqiyah."

"Oo... jadi semua pujian lo ke gue cuma gombalan semata? Bukan beneran?"

"Ahh, elo menang deh. Gue nggak pinter berdebat sama lo..." Arsen akhirnya mengalah, "Gue beresin makan dulu yaa, baru kita debat lagi."

Mitha tersenyum akan kemenangannya. Meskipun mereka saling cinta, kebiasaan mereka sebagai sahabat tidak hilang begitu saja. Mereka tidak serta merta berubah menjadi orang lain hanya karena sebuah perasaan.

"By the way, gue kayak pernah lihat sketsa lo ini deh, Sayang... tapi di mana ya?"

"Ya di kamar inilah. Mana mungkin ada sketsa yang sama. Ini kan murni dari imajinasi gue, Sen..."

"Iya, i know. Tapi kayak pernah lihat, tapi bukan di sini. Persis banget malah. Justru kayaknya itu kopian buku lo deh. Habisnya persis banget."

Mitha mau tidak mau menghentikan aktivitasnya. Yang benar saja kalau iya ada yang mencontek hasil karyanya.

"Lo serius? Coba ingat-ingat dimana? Bahaya loh kalau dia nyontek desain gue..." tanyanya serius.

"Lo nunjukin desain ini ke siapa saja?"

"Elo doang," jawab Mitha.

"Di ruangan kelas, gitu? Ada?"

Mitha menggeleng. Seleranya untuk melanjutkan desain itu tiba-tiba hilang. Kalau benar ada yang sudah mencontek desainnya, sudah dipastikan nanti mereka akan didiskualifikasi karena karyanya sama. Dia jelas-jelas nggak mau itu terjadi.

Tapi, Mitha yakin benar kalau dia tidak pernah membuka bukunya itu di dalam kelas. Meninggalkannya tanpa pengawasannya apalagi.

Apa Arsen mengada-ada? Pikir Mitha. Namun alangkah lucunya jika dia bercanda soal beginian. Dia pasti tahu Mitha akan marah.

"Hm, ya sudahlah. Berdoa saja kalau gue salah lihat..." jawab Arsen akhirnya. Mitha menimang-nimang sebentar.

"I wish. Yaa, palingan kena diskualifikasi kalau karyanya sama."

"Ya jangan dong. Lo udah capek loh bikin itu..."

Mitha sudah melanjutkan pekerjaannya kembali sebelum akhirnya Arsen berkata lagi dan itu sedikit mengejutkan.

"Ya ampun. Delia!"

"Hah???? Kok bisa?? Lo liat dimana sketsanya dia?"

Tik tok tik tok.

"P...pas gue anterin dia ke rektorat kemarin..." jawab Arsen. Entah Mitha menyadari, dia sedikit gugup karena hampir saja keceplosan dan tidak sadar menjawab : kemarin, di rumah Prita.

*****

Jangan lupa feedback-nya ya guyss.

Like, comment dan vote-nya ditunggu 😘😘

Terpopuler

Comments

Emy Ningsih

Emy Ningsih

huh...si Arsen blg kmrn ada praktikum eh dak taunya ada di rumah Prita ...dasar playboy!!!!!

2023-05-08

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BERARTI DELIA NYONTEK KARYA MITHA.

2023-01-14

0

Rita

Rita

masih teka teki perasaan Arsen???

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Supir pribadi.
2 Bodyguard.
3 Herder.
4 Mantan.
5 Jogging.
6 Cemburu?
7 Ajakan konyol.
8 First Kiss kita.
9 Gelang.
10 Kabut asmara.
11 Petunjuk.
12 Painful.
13 Jujur-jujuran.
14 Guardian Angel.
15 Rasa cinta.
16 I love you.
17 Tali jemuran.
18 Sketsa.
19 Beasiswa.
20 Hancur berkeping-keping.
21 Curhat ke Mama.
22 Rejected.
23 Under the rain.
24 Sudah tidak mau.
25 Swa foto.
26 Janji.
27 Permintaan Maaf.
28 Fashion Show.
29 Obrolan berfaedah.
30 Let me go.
31 Memories.
32 Meet again.
33 Memasak.
34 Honest review.
35 Masih?
36 Kawan lama.
37 Mengulang sejarah.
38 Pasar malam.
39 Propose.
40 Kunjungan.
41 Pemilik raga.
42 Amanda.
43 My Little Arsen.
44 Gempa bumi lokal.
45 About past.
46 Melamar.
47 Sedari dulu.
48 Arsy dan ekornya.
49 Keledai.
50 Dejavu.
51 Malarindu.
52 Klarifikasi
53 Always loving you.
54 Dream comes true.
55 Calon suami.
56 Dedek gemesh.
57 Surpriseeeee!!
58 Sindrom pra nikah.
59 Kesepakatan.
60 Invitation.
61 Wedding day.
62 Bukan malam pertama.
63 Romance in the pool.
64 Cuap-cuap author.
65 Wedding Anniversary.
66 Honeymoon (1)
67 Honeymoon (2) - END
68 Pengumuman
69 Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70 Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71 Testpack - Ekstra Part 3
72 Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73 Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74 Pregnancy - Ekstra Part 6
75 Prematur - Ekstra Part 7
76 Support each other - Ekstra Part 8
77 Terealisasi - Ekstra Part 9
78 A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79 Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80 PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81 PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Supir pribadi.
2
Bodyguard.
3
Herder.
4
Mantan.
5
Jogging.
6
Cemburu?
7
Ajakan konyol.
8
First Kiss kita.
9
Gelang.
10
Kabut asmara.
11
Petunjuk.
12
Painful.
13
Jujur-jujuran.
14
Guardian Angel.
15
Rasa cinta.
16
I love you.
17
Tali jemuran.
18
Sketsa.
19
Beasiswa.
20
Hancur berkeping-keping.
21
Curhat ke Mama.
22
Rejected.
23
Under the rain.
24
Sudah tidak mau.
25
Swa foto.
26
Janji.
27
Permintaan Maaf.
28
Fashion Show.
29
Obrolan berfaedah.
30
Let me go.
31
Memories.
32
Meet again.
33
Memasak.
34
Honest review.
35
Masih?
36
Kawan lama.
37
Mengulang sejarah.
38
Pasar malam.
39
Propose.
40
Kunjungan.
41
Pemilik raga.
42
Amanda.
43
My Little Arsen.
44
Gempa bumi lokal.
45
About past.
46
Melamar.
47
Sedari dulu.
48
Arsy dan ekornya.
49
Keledai.
50
Dejavu.
51
Malarindu.
52
Klarifikasi
53
Always loving you.
54
Dream comes true.
55
Calon suami.
56
Dedek gemesh.
57
Surpriseeeee!!
58
Sindrom pra nikah.
59
Kesepakatan.
60
Invitation.
61
Wedding day.
62
Bukan malam pertama.
63
Romance in the pool.
64
Cuap-cuap author.
65
Wedding Anniversary.
66
Honeymoon (1)
67
Honeymoon (2) - END
68
Pengumuman
69
Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70
Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71
Testpack - Ekstra Part 3
72
Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73
Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74
Pregnancy - Ekstra Part 6
75
Prematur - Ekstra Part 7
76
Support each other - Ekstra Part 8
77
Terealisasi - Ekstra Part 9
78
A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79
Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80
PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81
PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!