Bodyguard.

Arsen sepertinya benar-benar sudah sangat merindukan kasurnya. Setelah kelasnya selesai jam sebelas, dia berniat akan langsung pulang tanpa menunggu apa-apa. Teman satu gang-nya sampai mengejeknya karena bisa kalah sama yang namanya kantuk. Arsen tidak perduli karena dia sudah susah payah menahan kedua kelopak matanya agar tidak tertutup selama dosen memberi materi kuliah tadi. Kali ini dia izin absen tidak ikut nongkrong di kantin fakultas mereka yang terkenal jadi incaran para wanita seantero kampus itu.

Saat mobilnya keluar dari parkir jurusan, tanpa sengaja netranya menangkap sosok yang sangat ia kenali sedang dibonceng kekasihnya menuju kantin fakultas tersebut. Siapa lagi kalau bukan Selomitha? Arsen langsung mengenalinya karena gadis itu memakai jaket yang dia berikan tadi pagi. Dalam hati pria itu bersyukur sudah melakukan hal yang benar.

*****

Varel menarik kursi untuk Selomitha. Seperti biasa, membawa gadis itu ke tempat hits ini adalah suatu kebanggan besar baginya. Bagaimana tidak? Selomitha cukup terkenal di kampus tersebut. Namanya juga anak Fashion. Fans garis kerasnya ada dimana-mana. Di semua fakultas dan dari berbagai angkatan. Saat Varel, salah satu prince charming-nya Fakultas Ekonomi berhasil mendapatkan hati gadis itu, mereka sukses menjadi topik hangat kampus selama berminggu-minggu.

"Aku pesan dulu ya sayang. Tunggu di sini..." Varel meninggalkan Mitha sebentar setelah gadis itu menyebutkan pesanannya.

Tadi Varel sengaja mengambil posisi di halaman luar. Katanya di luar lebih berangin. Selain itu supaya Varel juga bebas merokok. Untungnya bagian atasnya diberi kanopi, jadi sinar matahari yang sedang terik-teriknya itu tidak langsung mengenai kulit para pengunjung yang duduk di meja luar.

Saat Varel pergi, Mitha mendengar siulan menggoda dari kiri dan kanan, depan belakangnya. Oh iya, kantin Fakultas Teknik ini dikatakan sebagian kantin hits karena 95% penghuninya adalah kaum adam, alias laki-laki. Cakep-cakep, tajir-tajir, semuanya deh! Tidak sedikit mahasiswi ganjen yang suka nongkrong di sana hanya untuk mencari perhatian pria-pria maskulin itu. Mitha sendiri sejujurnya tidak terlalu suka datang ke tempat ini. Terlalu banyak buaya. Hanya saja, sejak berpacaran dengan Varel, mau tidak mau dia harus ikut, karena Varel punya banyak teman di sana.

Biasanya Mitha merasa aman karena Arsen dan gang-nya pun akan nongkrong di kantin ini. Kalau ada yang menggodanya dengan terang-terangan, Arsen tidak akan berpikir dua kali untuk menegur langsung dari mejanya. Padahal ada Varel yang seharusnya lebih berkewajiban untuk melakukannya. Namun, seperti sudah menjadi rahasia umum, semua orang juga tahu kalau Selomitha punya bodyguard setampan Arsen. Jadi kalau Arsen kebetulan sedang ada di kantin, Mitha sudah pasti bisa aman berkencan dengan Varel. Tidak ada satupun yang berani mengganggu.

Tapi tadi pagi Arsen sudah bilang akan langsung pulang. Dan barusan pun Mitha melihat sejurus ke kelompok yang ada di meja pojok halaman, gangnya Arsen, pria itu tidak ada di sana.

Saat sedang menikmati permainan di ponselnya, Mitha dikejutkan wajah pria itu yang tiba-tiba muncul di layar. Arsen itu melakukan panggilan telepon. Ah, mengganggu game ku saja, omel Mitha dalam hati.

"Iya, Bos?"

"Perbaiki cara duduk lo! Gue bisa liat daleman lo dari sini!!"

Selomitha spontan memperbaiki posisi duduknya. Kedua kakinya langsung dibuat dalam posisi rapat. Kenapa Arsen bisa melihatnya? Dimana pria itu??

"Lo dimana??"

"Di jonggol! Itu jaket kenapa disamperin, nggak dipake? Udah dibilang itu ketek kemana-mana!"

Mitha pun dengan cepat menarik jaket Arsen dari sandaran kursinya, lalu memakainya tanpa ba bi bu. Dimana pun pria itu berada, jauh mau pun dekat, kalau nada bicaranya sudah begitu, selalu berhasil membuat Mitha merinding. Mendingan langsung diturutin daripada berkepanjangan. Apalagi kalau sampai Arsen mengadu pada kedua orangtuanya. Bisa habis dia.

"Lo dimana woy! Jangan kayak setan, bisa ngeliat gue tapi gue nggak bisa lihat!"

"Di mobil. Di seberang."

Mitha melihat ke arah yang Arsen maksud. Benar saja, mobil pria itu sedang berhenti di tepi jalan tepat di seberang kantin. Arsen tidak keluar, sehingga Mitha tidak bisa melihatnya.

"Ohh... mau pulang lo?"

"M. Bukannya lo ada kelas sekarang?"

"Dosennya nggak datang."

"Oh. Ya udah. Lo aman disitu? Nggak ada gue."

"Aman. Pulang gih. Istirahat."

"M. Nanti hati-hati pulangnya. Kalau mau dijemput telepon supir Om Gras aja, jangan ganggu tidur gue, paham?"

"Iyeeee. Dah sana. Varel udah datang nih."

"M."

Klik. Arsen memutuskan sambungan terlebih dahulu.

"Siapa sayang?" Varel kembali duduk di sebelah Mitha. Kursinya sengaja dia tarik supaya lebih rapat kepada gadis itu.

"Biasa, Arsen," jawab Mitha sambil tersenyum. Dia meletakkan handphone-nya di atas meja.

"Bilang apa dia? Dia di sini?" Varel memutar kepalanya mencari keberadaan Arsen, bodyguard kekasihnya itu.

"Enggak. Ya biasa, patroli rutin. Buat laporan ke Mami," Mitha memberi alasan asal. Tapi kebiasaan Arsen memang bisa disamakan seperti polisi yang sedang patroli. Lihat saja, bahkan sebelum pria itu pulang pun, dia masih menyempatkan diri untuk memastikan Mitha akan baik-baik saja.

"Oh... eh gimana lomba desain yang kamu ceritain tadi?"

"Oh itu. Iya, Fakultas yang adain. Lomba kecil-kecilan sih kayaknya. Hadiahnya juga nggak seberapa. Tapi nanti jurinya Mba Karenina. Tau kan, desainer muda yang lagi naik daun sekarang?"

"Tau dong. Dia sering muncul di explore instagramku. Kayaknya karena kamu suka nge-like postingannya dia tuh..."

Mitha tersenyum, "He-em. Aku pengen ikutan, siapa tau ada jalan untuk bisa kenal dia lebih dekat. Kan lumayan, bisa belajar ilmunya dia."

Pesanan mereka datang saat keduanya masih asyik membahas tentang lomba desain tersebut. Varel begitu antusias mendengar rencana manis Selomitha. Dia juga berjanji akan membantu kekasihnya itu jika gadis itu membutuhkan bantuan selama mengikuti perlombaan tersebut nantinya.

"Kalau di fakultas kamu, apa yang lagi happen? Biasanya anak Manajemen sering bikin seminar kan ya?" kini berganti Mitha yang bertanya sambil menikmati makanannya.

"Aku kurang aktif di jurusan, Sayang. Jadi kurang tau juga. Kalau ada kegiatan, kamu mau ikut denganku?"

"Boleh dong. Aku juga pengen main ke jurusanmu. Belum pernah main ke sana soalnya."

"Oke, sekalian tuh, ajak si Arsen. Penggemarnya banyak di kelasku. Siapa tau ada yang cocok. Biar dia nggak jomblo lagi dan nggak ngintilin kamu terus."

Selomitha tertawa. Sepertinya bukan ide yang buruk. Arsen memang harus disodorin cewek biar nggak kaku-kaku banget hidupnya.

*****

Siang hingga sore harinya Mitha mengikuti dua kelas berturut-turut. Untung saja tadi Varel membelikannya banyak makanan sehingga dia tidak kelaparan sampai sore.

"Mit, lo pulang sama siapa? Herder lu nungguin?" Delia, teman akrab Mitha di jurusan, mengajaknya mengobrol setelah kelas terakhir selesai. Jam di dinding kelas sudah menunjukkan jam enam sore lewat sepuluh menit.

"Herder? Arsen maksud lo?" tanya Mitha balik sambil menyusun barang-barangnya. Delia mengangguk yang membuat keduanya tertawa bersamaan. Meskipun itu sedikit kasar, Mitha tetap tertawa jika membayangkan wajah Arsen sekarang. Terkadang saat dia marah, memang sedikit mirip dengan sesuatu yang disebut Delia tadi.

"Enggak, Del. Gue bareng Varel. Arsen udah pulang dari tadi pagi."

"Ooo... eh Mit. Arsen udah punya pacar belum sih?"

Oke, Mitha tertarik membahas ini. Setelah dia mengirim pesan pada Varel, dia menghadap Delia sepenuhnya. "Belum. Why? You minat jadi pacarnya?" tanyanya penuh selidik.

"M... Arsen mudah ditaklukkan nggak ya? Sepertinya bakalan susah."

Mitha tersenyum, "Serahkan sama gue. Kapan-kapan kita aturin double date, gimana?"

"Serius?" mata gadis di hadapannya itu berbinar. Secercah harapan muncul. Sahabat pria itu sendiri menawarkan bantuan untuk mempertemukan mereka dalam sebuah kencan. Delia menjadi sangat bersemangat karena dia sangat yakin Mitha pasti akan berhasil membujuk Arsen.

"Iya. Tunggu aja kabar dari gue. Oke?" Mitha mencolek dagu Delia dengan penuh percaya diri. Tidak perlu jauh-jauh ke fakultas Varel, Mitha sudah menemukan seseorang yang bisa disuguhkan ke hadapan Arsen.

Demi kebebasan Selomitha!!

*****

Jangan lupa feedback-nya ya guyss.

Like, comment dan vote-nya ditunggu 😘😘

Terpopuler

Comments

winter taevee

winter taevee

baru baca

2022-02-10

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

berbalik ke kamu nanti neng....

2021-05-08

1

Nhi..Queen..syaa

Nhi..Queen..syaa

Karenina itu udah gak muda lagi cos temanny papa arsen Damian
kecuali itu anak ny si Karen,,

2021-03-22

6

lihat semua
Episodes
1 Supir pribadi.
2 Bodyguard.
3 Herder.
4 Mantan.
5 Jogging.
6 Cemburu?
7 Ajakan konyol.
8 First Kiss kita.
9 Gelang.
10 Kabut asmara.
11 Petunjuk.
12 Painful.
13 Jujur-jujuran.
14 Guardian Angel.
15 Rasa cinta.
16 I love you.
17 Tali jemuran.
18 Sketsa.
19 Beasiswa.
20 Hancur berkeping-keping.
21 Curhat ke Mama.
22 Rejected.
23 Under the rain.
24 Sudah tidak mau.
25 Swa foto.
26 Janji.
27 Permintaan Maaf.
28 Fashion Show.
29 Obrolan berfaedah.
30 Let me go.
31 Memories.
32 Meet again.
33 Memasak.
34 Honest review.
35 Masih?
36 Kawan lama.
37 Mengulang sejarah.
38 Pasar malam.
39 Propose.
40 Kunjungan.
41 Pemilik raga.
42 Amanda.
43 My Little Arsen.
44 Gempa bumi lokal.
45 About past.
46 Melamar.
47 Sedari dulu.
48 Arsy dan ekornya.
49 Keledai.
50 Dejavu.
51 Malarindu.
52 Klarifikasi
53 Always loving you.
54 Dream comes true.
55 Calon suami.
56 Dedek gemesh.
57 Surpriseeeee!!
58 Sindrom pra nikah.
59 Kesepakatan.
60 Invitation.
61 Wedding day.
62 Bukan malam pertama.
63 Romance in the pool.
64 Cuap-cuap author.
65 Wedding Anniversary.
66 Honeymoon (1)
67 Honeymoon (2) - END
68 Pengumuman
69 Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70 Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71 Testpack - Ekstra Part 3
72 Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73 Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74 Pregnancy - Ekstra Part 6
75 Prematur - Ekstra Part 7
76 Support each other - Ekstra Part 8
77 Terealisasi - Ekstra Part 9
78 A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79 Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80 PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81 PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Supir pribadi.
2
Bodyguard.
3
Herder.
4
Mantan.
5
Jogging.
6
Cemburu?
7
Ajakan konyol.
8
First Kiss kita.
9
Gelang.
10
Kabut asmara.
11
Petunjuk.
12
Painful.
13
Jujur-jujuran.
14
Guardian Angel.
15
Rasa cinta.
16
I love you.
17
Tali jemuran.
18
Sketsa.
19
Beasiswa.
20
Hancur berkeping-keping.
21
Curhat ke Mama.
22
Rejected.
23
Under the rain.
24
Sudah tidak mau.
25
Swa foto.
26
Janji.
27
Permintaan Maaf.
28
Fashion Show.
29
Obrolan berfaedah.
30
Let me go.
31
Memories.
32
Meet again.
33
Memasak.
34
Honest review.
35
Masih?
36
Kawan lama.
37
Mengulang sejarah.
38
Pasar malam.
39
Propose.
40
Kunjungan.
41
Pemilik raga.
42
Amanda.
43
My Little Arsen.
44
Gempa bumi lokal.
45
About past.
46
Melamar.
47
Sedari dulu.
48
Arsy dan ekornya.
49
Keledai.
50
Dejavu.
51
Malarindu.
52
Klarifikasi
53
Always loving you.
54
Dream comes true.
55
Calon suami.
56
Dedek gemesh.
57
Surpriseeeee!!
58
Sindrom pra nikah.
59
Kesepakatan.
60
Invitation.
61
Wedding day.
62
Bukan malam pertama.
63
Romance in the pool.
64
Cuap-cuap author.
65
Wedding Anniversary.
66
Honeymoon (1)
67
Honeymoon (2) - END
68
Pengumuman
69
Honeymoon (3) - Ekstra Part 1
70
Honeymoon (4) - Ekstra Part 2
71
Testpack - Ekstra Part 3
72
Rencana ngeprank - Ekstra Part 4
73
Prank yang gagal - Ekstra Part 5
74
Pregnancy - Ekstra Part 6
75
Prematur - Ekstra Part 7
76
Support each other - Ekstra Part 8
77
Terealisasi - Ekstra Part 9
78
A happy little family - Ekstra Part 10 (Last)
79
Pusaka di lahan gambut (BONUS PART)
80
PENGUMUMAN GIVE AWAY.
81
PENGUMUMAN NOVEL ARSY DAN EVAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!