Bertemu Calon Ibu Mertua

"Aku gak mau ngomong sama Kakak!" Kimy mencebik, dia masih kesal karena lukisan pria yang dikaguminya jadi rusak karena ulah Satria. 

"Maaf Cil! Lagian elu kan masih bisa ngegambar cowok itu lagi." Satria masih berusaha merayu perempuan yang sedang menangis itu. 

Setelah sebelumnya dua orang polisi telah menjemput tersangka pelecehan terhadap Kimy tadi. 

Kimy menatap iba lukisan yang bolong di bagian matanya itu. "Maafin aku ya, Mas Kai."

"Iya, udah aku maafin." Satria yang menjawab, seolah menjawab permintaan maaf Kimy. 

"Diem! Aku gak mau ngomong sama Kakak!"

"Gue beliin tas, mau gak?"

"Ogah!"

"Hape baru?"

"Punya aku keluaran terbaru."

"Besok gue temenin elu jajan cat lagi, mau gak?" Sebuah rayuan yang aneh, tapi sepertinya, itu adalah penawaran terbaik untuk Kimy. 

Kimy langsung menoleh ke arah Satria, sebuah tawaran yang menggiurkan. "Beneran?"

Dasar Oon, dia lebih tergiur sama jajanan receh. 

"Kapan gue pernah boong sama elu?" jawab Satria, "Yuk, gue anterin lu balik!"

"Awas boong! Aku tembak kamu!" ancam Kimy. 

"Jangan ngancem-ngancem gitu! Gak lucu! Horor tau!" 

Kimy tertawa, bahkan sangat lantang, dia kini sudah mengetahui kelemahan Satria. Betapa senang hatinya. 

"Ayo, buruan!" Satria mengulurkan tangannya tanpa ia sadari, begitupun Kimy yang menggapai tangan kekar itu juga tanpa ia sadari. 

Setelah berpamitan kepada Mang Asep, Satria yang belum menyadari perasaannya kembali untuk kesekian kalinya mengantarkan calon istrinya pulang. 

"Gimana ceritanya sih, kok bisa dia masuk ke ruangan lu? Emang lu gak kunci?" tanya Satria. "Coba, lu ceritain semuanya ke gue!"

Wajah Kimy kesal saat harus mengingat kembali kejadian menjijikkan tadi. 

"Cowok tadi katanya mau pasang CCTV di kamar aku, padahal aku bilang gak usah, cukup di luar aja. Tapi katanya Kakak yang nyuruh. Ya udah aku izinin masuk, awalnya baik-baik aja, aku lanjut ngelukis Mas Kai aku." Tiba-tiba Kimy menghentikan ucapannya. "Mas Kai akuuuuuu!" Dia kembali menangisi lukisan pujaan hatinya, dan hal itu membuat Satria kebingungan.

"Iya, iya, maafin gue. Kan besok kita mau jajan cat lagi. Udah lupain dulu cinta pertama lu itu, terusin lagi ceritanya, biar besok gue bener ngejawabnya pas diinterogasi polisi."

Kimy mengangguk. "Aku lagi khusyuk ngelukis bibir Mas Kai yang seksi—"

Kagak usah diceritain sampe kesana juga kali. Ingin sekali Satria memotong ucapan Titisan Barbie itu.

"— tiba-tiba cowok itu ngedeketin aku. Tadinya cuma tanya-tanya 'itu siapa?' 'Nama aku siapa?' Terus dia tanya 'kamu punya pacar?' aku jawab gak punya. Emang kenyataannya aku jomblo." Kimy menekuk wajahnya.

Tiba-tiba saja Satria memukul setirnya hingga bunyi klakson mobilnya membuat Kimy terhenyak. 

"Kenapa Kak?"

"Kuntilanak lewat!" jawab Satria asal. Entah mengapa hatinya kesal mendengar jawaban Kimy yang mengakui dirinya tak memiliki kekasih. 

"Ah, Kakak, jangan nakut-nakutin aku." Kimy menggeser tubuhnya, kemudian melingkarkan tangannya di lengan berotot Satria, membuat Satria menoleh ke arah wanita yang sedang menyembunyikan wajah di lengannya dan anehnya hal itu membuat kedua sudut bibir Satria tertarik ke atas. 

"Bocah!" Seraya mengacak rambut berjepit bunga krisan itu. "Elu kenapa gak bilang kalau lu udah punya gue, calon suami lu?" Tiba-tiba saja debaran jantung Satria bergemuruh saat mengucapkannya. 

"Aku juga niatnya mau bilang gitu, eh tau-tau dia kayak mau peluk aku gitu dari belakang, kepalanya nemplok di pundak aku." Kimy bergidik saat mengulang memori itu lagi.

"Kenapa gak lu tembak langsung aja kepalanya?" Satria dikungkung emosi membayangkan kejadian itu. 

"Tadi kan Kakak yang nyuruh aku nurunin pistol, gimana sih?" Kimy mengingatkan Satria. 

"Lah gue kagak tau dia ngelakuin itu sama elu. Tau gitu gue bikin copot tuh gigi depannya." 

Kimy tertawa, ada perasaan bahagia yang sulit diartikan karena apa, mendengar cacian Satria. 

"Ngapa lu ngikik? Ketempelan si Kunti yang lewat tadi?"

"KAKAAAAAK!" Kimy semakin erat mencengkram lengan Satria. 

"Jangan pegang-pegang Cil, gue merinding nih." Dia kembali menirukan rengekan Kimy, tapi Kimy tak peduli. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu sejak tadi ada hati seorang ibu yang sedang merasakan kegundahan di hatinya, tanpa sebab yang jelas. 

"Ibu kenapa sih?" tanya Rahardian yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik istrinya yang terus melirik ke arah jam dinding di ruang keluarga dengan gelisah. 

"Perasaan Ibu gak enak Yah, Ibu takut terjadi apa-apa sama Kimy."

"Telpon aja anaknya, paling lagi maen sama temen-temennya. Dia bukan anak kecil lagi Bu. Umurnya udah 23 tahun." Amora menimpali, karena kadang ia kesal saat melihat ibunya memperlakukan adik semata wayangnya itu seperti anak kecil. 

"Dia masih bawa senjata kan?" Anggara ikut dalam perbincangan. 

"Kayaknya sih masih Pak, tadi aku liat kotak penyimpanannya kosong." Tapi tetap saja hati Dina tidak tenang. 

"Ibu telepon dia dulu deh. Sekalian nunggu dia di depan." Dia pun pergi meninggalkan ruang keluarga, memilih mencari udara segar malam di halaman rumahnya yang dipenuhi aneka macam bunga dan pepohonan hias. 

"Ibu lagi nyari apa?" Seorang Satpam dengan logat Sunda yang kental menyapanya. 

"Oh, itu. Cuma nungguin si Jubedah," jawabnya. 

"Biasanya Neng Kimy datang jam sepuluhan, nanti suka dianterin sama pacarnya, Saya suka liat dari layar." Satpam itu menunjukkan layar yang tersambung ke kamera pengawas yang ada di posnya. 

"Pras?"

"Sanes!"

"Aa nya lebih kasep dari Pras, agak bule. Kasep pisan pokona mah!"

Dina semakin penasaran, karena setahunya hanya Pras pria yang Kimy suka selama beberapa tahun ini, setelah Mas Kai-nya tentu. 

"Tuh Bu, mobilnya!" Satpam bernama Aep itu menunjukkan layar monitor. 

Dina langsung berlari ke gerbang, ingin tahu siapa pria yang suka mengantarkan putrinya pulang setiap malam itu. 

"Satria?" cicit Dina, dengan pandangan tak suka, dia mengintip dari celah kecil yang ada di gerbang. 

"Gak bilang makasih lagi sama gue?" sindir Satria yang seperti biasa ikut keluar mobil sampai dia melihat Kimy masuk. 

"Iya, makasih pria Ramah." 

"Songong lu! Udah, besok gak ada acara jajan cat lagi." Sebuah ancaman yang membuat Kimy berbalik arah. 

"Ah, jangan gitu dong, kan tadi Kakak sendiri yang nawarin aku."

"Makanya bilang makasih ya yang bener!" Satria masih pada pendiriannya. 

"Iya, iya. Makasih ya Kak Sat." 

"Paan itu manggil nama gue sepotong-sepotong gitu?"

"Daripada aku panggil Bang Sat?" Kimy semakin menggoda pria yang beberapa saat lalu membuatnya menangis itu. 

"Udah deh, gak jadi deh gue nganterin elu jajan cat lagi." Satria seolah kesal dan membalikkan tubuhnya ke mobil. 

"Kakaaaaak!" rengek Kimy dan kembali menggenggam lengan Satria dengan kedua tangannya. "Jangan gitu, aku nangis nih."

"Dih ngancem, mewek sonoh, ntar gue beliin kinderjoy di indomat." Kali ini Satria yang balik menggoda Kimy. 

"Iya, iya, aku bilang makasih nih."

"Ngomong yang bener!"

"Makasih udah nganterin aku pulang." 

"Terus!"

"Makasih udah traktir aku makan."

"Terus!"

"Makasih buat semua yang udah Kakak lakuin buat aku, sekalian aja deh takut besok lupa. Makasih udah jajanin aku cat lagi."

Satria tertawa. "Anak pinter!" Rambut Kimy pun kembali dia acak-acak. 

"Berarti besok gak ada alesan lagi ngebatalin janji kamu, aku udah bilang makasih soalnya."

"Iya, iya, balik sonoh!"

Mereka tak sadar jika ada seorang ibu yang tadi begitu mengkhawatirkan kondisi putrinya sedang mengintip kelakuan mereka. 

Dina membuka gerbang sebelum Satria kembali ke dalam mobil. 

"IBU?" Kimy terkejut. 

"JUBEDAH?" Dina pura-pura terkejut melihat putrinya.

"Ibu lagi ngapain disini?" Kimy melirik ke arah dalam rumahnya, takut kalau-kalau ayahnya ikut mengintipnya. 

"Lagi nungguin kamu pulang lah, kata Mang Asep kamu punya pacar Bule." Dina pura-pura tak mengenal Satria, karena pada kenyataannya mereka belum pernah bertemu langsung setelah Satria dewasa. 

"Idih najis." Kimy memandang tak suka pada pria di sampingnya. 

"Malam Tante." Satria menyalami tangan calon ibu mertuanya. 

"Kamu yang tiap malem ngater si Jubedah pulang?"

"Dasar Emak durhakim!" cicit Kimy. 

Satria melirik ke arah Kimy mendengar panggilan unik yang ibunya berikan. 

"Iya. Maaf kalau saya mengantarnya pulang terlalu malam."

"Besok-besok jangan sampe selarut ini ya!" Dina memperingatkan dan menjewer telinga putrinya dan masuk tanpa melepaskan tangannya dari telinga Kimy. "Ngomong apa tadi? Emak durhakim? Kamu yang durhakim. Ibu kutuk jadi cangkir baru tau rasa kamu!" 

Satria terkejut mendengar ancaman Calon Ibu Mertuanya itu. "Kok sama?" ucap Satria pada dirinya sendiri.

"Cie, ibu kayaknya jodoh sama Kakak! Dia juga pernah ngutuk aku jadi cangkir." 

Dan suara mereka pun perlahan menghilang, meninggalkan Satria yang masih terpaku di tempatnya berdiri tadi. 

...Karena Otor Soleha dan berotak suci sebening embun pagi, hari ini bonus Up 2x....

...Gak usah bilang makasih!!! ...

...Otor ikhlas, asal vote aja yang melimpah. ...

...🤭🤭...

Terpopuler

Comments

Heni Purwaningsih

Heni Purwaningsih

kok aku yg baca ceritanya ,jadi ketawa sendiri 😄😄😄

2024-04-25

0

Sunarsih Bagus Inara

Sunarsih Bagus Inara

makasih thor /Pray//Pray/

2023-12-23

0

Fatim Ummu Ayes

Fatim Ummu Ayes

lucu ya di kutuk jadi cangkir🤭

2023-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!