Mengunjungi Rumah Baru

Sekali lagi Satria berhasil membuat Kimy masuk ke dalam mobilnya tanpa harus menyeretnya. 

"Kakak jahat ih, orang itu marah loh. Liat deh!" Kimy mengintip pria yang Satria tuduh tadi, lewat spion. 

"Masa bodo, emang gue pikirin," jawabnya tanpa rasa berdosa sekalipun. "Cil, lu boleh pulang malem?"

"Untuk alesan apa dulu? Kalau alesan ngerjain tugas kampus mau gak mau mereka ngijinin, tapi kalau buat jalan sama Kakak, pasti mereka ngelarang lah, Kakak kan mesum." Kali ini Si Kucing yang sedang menguji iman Si Anjing. 

"Heh, walaupun gue mesum tapi gue kagak pernah ngelakuin pelecehan sama anak di bawah umur." Suara Satria meninggi saat menjawab ucapan Kimy. 

"Aku udah dewasa Kak, bukannya Kakak kemaren liat KTP aku?" 

"Terus sekarang aksud loh, gue boleh dong ngelakuin hal-hal yang semestinya sama elu? Maaf gue kagak minat!"

Malas berdebat dengan Sang Anjing, kucing memilih untuk pura-pura tidak mendengarkan ucapannya, Kimy mengalihkan pandangan matanya ke arah luar. 

Lama dalam keheningan akhirnya mengingatkan Kimy akan sesuatu. 

"Kak!"

"Hemm?"

"Pertanyaan tentang, Kakak sama Ayah tadi ngapain, belum dijawab sama Kakak."

"Oh, itu, tadi tuh—" Mobil berbelok tanpa Kimy sadari, karena dia terus menatap ke arah Satria. 

"Apaan? Cepetan! Tadi kan Kakak minta ditemenin makan, udah aku turutin temenin makan." Kimy merengek. 

"Nemenin makan, apa disuapin makan?" sindir Satria. 

Mobil yang Satria kendarai mulai memasuki wilayah perumahan elit, dan masih belum Kimy sadari. 

"Kata Ayah Mertua, —"

"Jangan panggil Ayah aku kayak gitu!" Kimy masih belum bisa terima jika Ayahnya dipanggil Ayah Mertua oleh calon suaminya. 

"Emang kenyataan gitu, dia kan calon mertua gue beberapa bulan lagi."

Benar apa kata Satria, dan kenyataan itu membuat Kimy terlihat tak bersemangat, setelah Satria membahas pernikahan mereka. 

"Aku tau, pasti Ayah titipin aku ke Kakak ya? Ayah minta Kakak jagain aku ya?" Sebuah pemikiran yang dangkal. 

"Kurang lebih kayak gitu. Ya, pokoknya intinya sih dia minta gue ngegarap elu secara baik nanti setelah nikah. Tapi gue sayangnya gue kagak bisa nyanggupin keinginannya, lu tau sendiri kan elu bukan tipe gue." Satria membual. 

"Boong banget deh," cibir Kimy. 

"Ye si Bocil, tadi nanya, dikasih tau kagak percaya. Gimana sih?" Dia membunyikan klaksonnya dua kali, meminta seseorang membukakan pintu pagarnya. 

"Kita dimana ini?" Kimy langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, sama seperti saat pertama mereka bertemu. 

"Our home sweet home," jawab Satria, tepat di telinga Kimy. 

"KAKAAAAAK!" Sebuah tatapan mata tajam terhunus ke arah Satria. 

Seorang pria yang sepertinya adalah seorang penjaga rumah tersebut menyambut kedatangan mereka. 

"Malam Mas!" sapanya sambil sedikit membungkukan tubuhnya. 

"Malam!" Diapun membalas sapaan si penjaga rumah dengan senyuman hangatnya. "Pesan saya tadi siang udah dikerjain?"

"Oh, udah Mas, semua udah beres." Pria di pertengahan 40an  itupun mundur, mempersilahkan majikan untuk masuk. 

"Yuk keluar!" ucapnya pada Kimy yang masih waspada. 

"Gak mau, anterin aku pulang gak!" Tatapannya masih sangat tajam. 

"Emang yang ada di otak lu apaan sih? Lu ngaku polos, tapi pikiran lu negatif mulu sama gue." Satria semakin mendekat, bahkan aroma mint yang menyegarkan dari parfum jutaan rupiah yang ia kenakan pun semakin tercium di hidung kecil Kimy. 

"Katanya elu minta dibikinin ruangan pribadi." Dengan suara sensualnya.

Ucapan Satria yang berbicara tepat di telinga Kimy, berhasil membuat semua bulu-bulu di tubuhnya meremang. Dan memang itu yang Satria inginkan, melihat wajah Kimy ketakutan, kesal dan marah sepertinya adalah mood booster bagi seorang Satria. 

Kimy menggeser tubuhnya, untuk menatap keseriusan di wajah calon suaminya. Rasa takut dan kesal yang Kimy rasakan, berubah menjadi rasa penasaran. 

"Seriusan?" Wajah imut si Kucing manja terpancar di wajah Sang Gadis. 

"Bener lah. Makanya, ayo masuk!"

Sebuah rumah bergaya minimalis dengan kaca-kaca besar dipilih Satria untuk menjadi hunian mereka setelah menikah nanti, atau lebih tepatnya hunian Kimy, karena Sang calon mempelai pria sepertinya tak ada niat untuk pindah ke rumah yang dihadiahkan dari kakeknya sebagai kado pernikahan mereka nanti.

Kesan elegan langsung tercipta saat memasuki ruangan rumah berlantai dua tersebut. Rumah yang masih belum diisi perabot apapun, masih polos. Akan tetapi Satria melihat Kimy menyukainya, itulah yang dapat Satria simpulkan saat melirik ke arahnya. 

"Ruangan pribadi elu ada di lantai dua," ucap Satria saat Kimy masih menikmati pemandangan rumah barunya tersebut. 

"Oh, iya." Dia menaiki tangga dengan sedikit berlari menuju pintu yang Satria tunjuk tadi.

Ruangan yang sejak dulu Kimy impikan, kini ia miliki. Berbagai ide-ide langsung tercipta di otak Sang kreator, apa yang ingin ia beli untuk mengisi ruangannya, apa yang ingin ia lukis, apa saja yang ia inginkan untuk melengkapi ruangan pribadinya, semua itu datang di saat bersamaan. Rasanya apa yang didapatkannya ini sangat setimpal dengan predikat calon janda yang akan dia terima nanti. 

"Akhir pekan ini, kita beli barang-barang yang elu butuhin." Ucapan Satria membuat senyum Kimy semakin merekah. 

"Serius?"

"Ngapain gue boong sama lu?" jawab Satria yang entah sejak kapan sudah berada di dalam ruangan kosong yang akan menjadi ruang seni Kimy. "Gue ngelakuin ini, supaya elu semangat selingkuh dari gue nanti."

"Kenapa gak Kakak aja sih yang selingkuh? Kenapa harus aku gitu? Kan kesannya aku ini istri durjana." Kimy mengeluh, karena setelah ia pikir-pikir imagenya akan rusak menjadi seorang wanita janda yang diceraikan karena selingkuh. 

"Kalau elu yang selingkuh, orang-orang masih anggap wajar, keluarga lu juga gak akan bunuh elu, lah kalau gue yang ngelakuin itu, abis gue sama si Wira. Yakin dah gue bakalan kena caci se Indonesia Raya." Baru membayangkannya saja membuat Satria bergidik. Dan hal itu membuat Kimy tertawa. 

Rasa cinta memang belum ada dalam hati mereka untuk satu sama lain, tapi mereka tak sadar, jika semua yang mereka lakukan itu adalah awal dari ketertarikan dari dua makhluk tersebut. 

Tak ada yang tahu kapan rasa bernama cinta itu akan datang menghampiri mereka, karena cinta adalah sebuah misteri yang kedatangannya tak bisa diketahui siapapun. Dia akan datang tanpa diminta dan pergi tanpa harus diusir, itulah cinta. 

...Nungguin yaaaaaa??? ...

...Aku emangnya salah satu makhluk di muka bumi ini yang selalu ditunggu kehadirannya.. ...

...Eaaaaaa.. ...

...Jangan lupa ritualnya readers ku yang tak se Soleha diriku.. 🤗...

Terpopuler

Comments

She Imoed

She Imoed

kaya jaelangkung dong kak Vie😅😅😅

2024-01-19

0

Brayen

Brayen

bagus jd ngekek mulu bacanya 🤣🤣

2024-01-15

0

Rinda

Rinda

seneng bgt pas perhatian, adegan suap suapan 🥰

2023-10-28

2

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!