Kikim?

Kepala Satria seperti terkena hantaman bogem mentah Sang Kakek saat mendengar ucapan wanita yang kini duduk anteng di hadapannya, hingga membuat matanya membulat sempurna dengan mulut terbuka.

"Heh Bocil!" Satria memanggil gadis itu, gadis yang sedang khusyuk membolak-balik buku menu. 

"Kimora Kak, atau Kimmmmy!" ucapnya penuh penekanan.

"Whatever deh." Dia tak menggubris. "Heh, jangan becanda sama gue ya! Gue bukan cowok yang gampang lu ajak becanda tau!" Dia menegak gelas berisi air putih di meja.

"Kak kalo minum itu duduk! Emang gak diajarin ya di rumah tentang adab makan dan minum?" sinis gadis berwajah mulus dengan pipi yang sedikit chubby.

Heh, apa dia bilang tadi? Adab makan dan minum katanya? Bahkan untuk makan bersama dengan ayahnya pun dia sepertinya sudah tak pernah lagi dia lakukan sejak dia memutuskan keluar dari rumah keluarganya dan menetap di apartemen.

Tak mau banyak berdebat, Satria memilih duduk di depan wanita yang sedang mengeja nama makanan dengan pelafalan yang cukup sulit.

"Heh Bocil! Liat gue!" Satria sedikit menghentakkan suaranya membuat gadis dihadapannya sedikit mengerjap kaget.

"Aku bukan Bocil Kak! Umur aku udah cukup untuk memproduksi bayi." Dia terlihat kesal, kemudian merogoh tas punggung kecil yang ia simpan di kursi. "Nih liat KTP aku kalau Kakak gak percaya!" Menyodorkan kartu identitas miliknya agar dibaca Satria.

Satria mengambilnya, membaca satu persatu isi di kartu identitas diri perempuan yang mengaku-ngaku calon istrinya tadi. Menghitung perbedaan umur keduanya, yang memang cukup jauh, 7 tahun selisihnya.

"Lo yakin gak nyogok orang catatan sipil waktu bikin KTP?" Satria tersenyum merendahkan. "Kalo diliat dari bentukannya, gue curiga elu masih dibawah perlindungan Komnas Anak!" Kali ini Satria sedikit tertawa saat mengucapkannya.

Dagu perempuan itu langsung menarik ke atas mendengar ejekan pria yang telah ia pilih untuk dijadikan pemimpin rumah tangganya kelak.

"Tuh kan gue baru becandain gitu aja ngambek." Dengan senyum miring pria itu menatap wajah perempuan yang membulatkan dagunya itu. "Dasar bocah!"

Jika bukan karena memperjuangkan kebahagiaan kakaknya, ogah dia harus dijodohkan dengan pria tidak sopan seperti Satria, lebih baik dia meneruskan cinta sepihaknya dengan Pras, pria yang ia suka sejak duduk di bangku SMA hingga saat ini. Walaupun Pras tak pernah memiliki perasaan lebih terhadapnya tapi Pras tak pernah mengejeknya, dia begitu sopan, selalu menjaga jarak agar tak bersentuhan dengannya, bahkan saat Pras harus mengantarnya pulang, dia tak pernah berbuat yang tidak-tidak kepadanya. Ah, andai saja Kakek bersahabat dengan Kakeknya Pras bukan Kakek Wira, mungkin Kimy akan senang hati menjadi Pendamping Hidup Pras.

"Yeee, si Bocil malah ngelamun. Waktunya bobo siang ya?" Pria itu membuyarkan lamunan Kimy akan pujaan hatinya setelah Mas Kai tentunya.

"Kak, bisa gak sih jangan ngeledekin aku terus?" Kimy bersungut-sungut. "Aku sadar aku gak secantik Kak Ara, juga gak setinggi dia," Kimy memelankan suaranya, "tapi aku juga punya kelebihan yang mungkin akan Kakak kagumi nanti." Tegas wanita dengan tinggi 158 cm itu.

"Apa?"

Kimy terdiam, dia juga bingung dengan kelebihan apa yang ia miliki, karena sejauh ini dia juga tak tahu apa kelebihannya, kalau kekurangannya jangan ditanya, dia bisa menjabarkan semua kekurangannya dengan lancar bahkan tanpa berpikir sekalipun.

"Ah, aku males jadinya. Aku udah gak berselera lagi makan disini." Kimy berjangkit dari duduknya, menyambar tas punggung kecil berwarna magenta dan dengan cepat memakainya kembali seraya berjalan pergi dan tak lupa menghentakkan kakinya di depan Satria. 

Satria tersenyum penuh kemenangan, tapi hal itu tidak berlangsung lama karena ia langsung teringat akan ancaman Wira beberapa saat lalu di telpon, Satria berlari mengejar perempuan dengan kostum serba pink yang kini sudah ada di depan pintu keluar restoran.

"Cil!" teriak pria dengan suara berat membuat para pengunjung restoran mewah itu menoleh ke arah pria yang sedang berlari mengejar perempuan bergaun pink tersebut. "Bocil!" lanjutnya.

Kimy terlalu kesal, dia pura-pura tak mendengar panggilan pria yang beberapa saat lalu membuat matanya terpana sekaligus membuat dirinya kesal.

"Kim!" teriaknya lagi, "Kikim!" 

What? Dia panggil gue apa barusan?

Kikim?

Benar saja panggilan itu membuat Kimy menoleh ke sumber suara.

"Tadi Kakak panggil aku apa? Kikim?" Hidungnya mengernyit.

"Elu diem aja gue panggil-panggil," elaknya. "Berarti mulai sekarang gue akan panggil lu Kikim kalau lo gak mau denger panggilan gue!" Sebuah ancaman yang absurd.

"Nama aku Kimmora Kak," ucapnya dengan penuh penekanan, tapi apa yang dia lihat? Satria terlihat sedang mengikuti ucapannya tanpa suara, membuat Kimy bertambah kesal.

Dia membalikkan tubuhnya, masa bodoh lah dengan perjanjian tak kasat mata antara Kakek mereka, mood Kimy terlanjur anjlok karena ulah pria yang katanya adalah calon suaminya itu. Tapi tiba-tiba saja pergelangan tangan kecilnya dicekal dengan kasar oleh Satria, membuat dirinya terkejut. 

Sungguh tidak sopan, Kimy berusaha melepaskan tangannya tapi tangan kekar dengan tonjolan otot di punggung tangan itu malah menariknya dengan paksa.

"Kamu mau bawa aku kemana?" tanya Kimy saat Satria memaksanya masuk ke dalam mobil mewahnya. 

Kimy mulai ketakutan, dia langsung teringat ucapan Amora yang memberitahukan bahwa pria di belakang kemudi itu adalah seorang b*jingan yang sering mempermainkan perempuan, bukan perasaannya, tapi tubuhnya. Gadis mungil itu bergidik. Dia menyilangkan kedua tangannya di dada membuat sebuah pertahanan yang yaaaaa, entahlah— yang jelas dia ingin melindungi dirinya.

"Kakak mau bawa a..KUUUU—" Kimy berteriak saat Satria mendekat ke arahnya, membuat dia semakin erat menggenggam kedua bahunya.

"Jangan kepedean Cil, gue cuma mau pasangin sabuk pengaman lu doang, kagak maen gue sama bocah." Satria tersenyum mengejek melihat betapa takutnya gadis itu terhadapnya.

Aneh memang, karena biasanya para wanita akan merayunya, dan memberikan apa yang mereka miliki untuk bisa mendekati dirinya, tapi apa yang ia lihat sekarang, gadis yang nampak bocah itu terlihat takut walau hanya menatap wajah tampan nan rupawan yang selalu menjadi pusat perhatian kaum hawa, membuat siapapun akan menoleh agar bisa berpapasan dengannya.

Kimy bernafas lega, saat Satria kembali duduk anteng di balik kemudi, dan mulai melajukan mobil untuk pergi ke tempat yang Kimy tak tau tujuannya.

"Kakak jangan macem-macem ya sama aku! Semua keluarga aku tau loh kalau aku lagi sama Kakak, jadi kalau sampe terjadi apa-apa sama aku, Kakak duluan yang akan jadi tersangka."

"Hemmm!" Satria tak terpengaruhi ancaman Kimy.

"Kakak tau kalau Om aku itu petinggi di kepolisian? Jadi kalau sampe Kakak ngapa-ngapainin aku, dia pasti akan usut tuntas kasus yang akan menimpaku." Masih dengan nada mengancam.

"Hemmm!" Masih dengan respon wajah yang sama.

"Kakak denger ga semua yang aku omongin tadi?"

"Iya Cil gue denger, udah lu mending bobo siang deh, biar lu bisa tumbuh tinggi." Satria melirik sekilas ke arah penumpangnya. 

"Iiiih nyebelin banget sih kamu! Ada ya cowok nyebelin kayak kamu gini?"

"Buktinya gue ada."

"Ih kesel deh. Aku pengen nangis jadinya gara-gara Kakak nih," ucap Kimy yang sudah terasa sesak dadanya. Baru pertama kali dalam hidupnya dia bertemu pria menyebalkan seperti Satria ini, belum kenal satu hari saja dia sudah berhasil membuat Kimy ingin menangis.

"Nangis mah nangis aja kali, gak usah ngancem-ngancem gitu. Ntar kalo lu nangis gue beliin es krim di indomat deh, yang rasa coklat!" Satria seperti punya mainan baru, dia terlihat senang bisa membuat gadis di sampingnya kesal. Mungkin dengan cara itu dia bisa membuat gadis itu merengek minta dibatalkan perjodohannya, atau mungkin Satria hanya senang saja bisa menggoda seorang gadis, entahlah.

...Jangan lupa jejaknya Shaaaaayyy!!! ...

Terpopuler

Comments

Neni Tini

Neni Tini

pasti seneng lah orang calon istrinya muda gitu 🤭🤭

2024-02-04

0

She Imoed

She Imoed

senenglah orang dpt temn hidup daun muda🤭

2024-01-18

0

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

hhuuffff nanti ketagihan kau eee
😤😤😤😤

2023-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!