My First Love

Sepanjang perjalanan Satria lebih banyak diam, tak memperdulikan penumpang bernama panggilan Kimy, yang terus mencaci dirinya. Ini pertama kali birahi Satria terpancing oleh seorang wanita sebelum mereka menyentuhnya. Karena biasanya para wanita malam yang biasa ia tiduri akan melakukan banyak hal untuk memancing birahinya, tapi ini? Alat tempurnya tiba-tiba menegang saat dia hanya berusaha menggoda Kimy. 

"Kakak denger aku gak sih?" Kimy masih sewot. "Itu tadi gak lucu tau!"

"Makanya jangan macem-macem sama gue!" jawab Satria dengan asal. 

Dia masih syok dengan apa yang terjadi beberapa saat lalu, diliriknya Kimy sekali lagi, masih sama, bukan tipenya. Mungkin karena gagal memuaskan dirinya semalam, Satria jadi begini, tak mungkin dia tergoda oleh perempuan yang bukan tipe idealnya itu. Pikirnya. 

Mobil Satria memasuki pekarangan rumah baru mereka, saat cahaya senja sudah menyelimuti tiap sudut kota. Kimy langsung berlari masuk setelah menyapa Mang Asep, nama si Penjaga Rumah. 

Semua barang-barang yang dia beli atau lebih tepatnya yang Satria belikan untuknya sudah berada di dalam ruang pribadinya, dan pastinya Satria yang menyuruh Mang Asep untuk membawa semuanya ke ruangan senin miliknya. 

Kimy mulai sibuk mengabsen barang-barang berharga miliknya, menata satu persatu peralatan lukisnya di dalam lemari yang juga sudah berada di dalam sana.

"Makan dulu Cil!" ujar Satria yang sudah berhasil mengontrol dirinya. "Lu beneran bisa ngelukis?" Cibir Satria, seperti biasa. "Kagak yakin gue."

"Kakak liat aja nanti." Kimy menghampiri pria yang membawa makanan dan minuman yang tadi dia beli. 

Setelah selesai makan, tanpa mengucapkan terimakasih atau apapun itu Kimy kembali ke peralatan lukisnya, dan tak lama dia mulai bermain dengan cat, dan kuas di atas kanvas.

"Gue keluar ya, mau liat dapur yang baru beres dipasang kitchen set, lu maen yang anteng ya!" 

"Cih." Kimy tak membalas, dia tengah sibuk mencampur warna di dalam palet.

Satria keluar, menghampiri Mang Asep yang sedang merapikan beberapa barang yang baru datang untuk mengisi rumah barunya untuk Kimy tinggali nanti. 

"Mas petugas yang mau pasang CCTV kayaknya gak bisa masang besok," ujar Mang Asep saat Satria tengah melihat ke halaman rumah bagian samping. 

"Kapan kira-kira mereka bisa pasang?" Satria memeriksa setiap pintu dan jendela memastikan jika semuanya sudah terpasang dengan baik. Dia tak ingin ada hal yang tak diinginkan terjadi nanti. 

"Mang, nanti pasang lampu yang lebih terang lagi disini. Lampu ini kurang terang." Satria kembali memberi perintah. 

"Siap Mas."

"Tolong cari pembantu secepatnya. Saya mau minggu depan pembantu rumah tangga udah ada di rumah ini."

Mang Asep sedikit bingung. "Maaf Mas, pembantu buat apa? Emang Mas sama Si Mbaknya udah mau nikah?"

Satria melirik pria yang jauh lebih pendek dari dirinya itu. "Karena sepertinya Kimy akan sering berada disini. Saya gak mau dia hanya berduaan sama Mang Asep."

Mang Asep manggut-manggut, walau masih bingung, untuk apa calon istri majikannya sering berada di rumah yang masih belum terisi perabotan rumah tangga itu? "Saya akan segera cari Mas."

"Cari juga tukang kebun, biar Mang Asep gak terlalu kerepotan ngurus rumah sendiri."

"Siap Mas. Beruntungnya Si Mbak Kimy nanti, punya suami kayak Mas," ucap Mang Asep, tulus dari dalam hatinya. 

Satria malah terbahak-bahak mendengar pujian dari pembantunya itu. Terbayang sudah olehnya bagaimana bibir kecil Kimy akan mencacinya saat mendengar ucapan Mang Asep tadi. Dan pastinya kata 'Najis!' akan menjadi kata yang pertama meluncur dari mulutnya. 

Satria kembali ke ruang seni Kimy, dilihatnya gadis itu tengah sibuk bermain dengan kuasnya, wajahnya terlihat berbinar saat Satria menatapnya. 

"Elu gambar apaan?" Satria menghampiri. 

"Bukan apa, tapi siapa!" Kimy meralat ucapan Satria. 

"Elu ngelukis gue?"

"Ih najis!" Tepat seperti dugaan Satria. "Siapa tuh cowok? Itu bukan muka si Prasasti." Satria menatap lukisan pria yang sedang Kimy lukis.

"Prasetya Kak!" protes Kimy. "Suka gonta-ganti nama orang aja. Kemaren Parasut, sekarang Prasasti, besok-besok jadi apaan itu nama Calon Imam aku?"

"Biasa aja kali itu bibir kalau lagi ngomel."

"Bodo amat!"

"Gue tanya, itu siapa yang elu lukis?"

Kimy menggerakkan sedikit kepala, agar rambut-rambutnya yang terurai tak menghalangi penglihatannya. "My First Love," jawab Kimy, dengan tatapan penuh kekaguman. 

"Puyeng gue jadinya, ngomong kemaren naksir di Prasasti, tapi—"

"Prasetya Kak! Ngeselin deh!"

"Iya, maksud gue tuh kok bisa lu masih memendam rasa sama cinta pertama elu, sedang elu udah naksir si Para—"

"Pras! Panggil dia Pras!" Kimy langsung memotong ucapan calon suaminya saat melihat gelagat Satria akan salah mengucapkan nama pria yang telah ia cintai beberapa tahun ini. "Ya bisalah, cinta aku kan banyak dan melimpah ruah." Kimy kembali membenarkan rambutnya dengan punggung tangan. 

"Besok-besok kalau mau tempur sama cat, dikonde dulu rambut lu!" Sambil merapikan rambut Kimy yang berantakan ke wajahnya. "Kalau gini kan lebih enak diliatnya," lanjutnya, setelah ia berhasil mengikat rambut panjang Kimy dengan sapu tangan miliknya. 

"Kakak ngiket rambut aku pake apa?"

"Pake saputangan bekas keringet sama ingus gue!"

"KAKAAAAAK!"

"Berisik Cil! Dikira Mang Asep elu minta cip*k kagak gue kasih lagi." Satria menarik simpul lebih kuat lagi. 

Dan pada akhirnya Kimy yang lelah berdebat memilih melanjutkan melukis wajah pria yang begitu ia kagumi sebelum mencintai Pras.

"Dia turunan Chinese ya Cil?" Satria memperhatikan struktur wajah pria tampan yang sedang Kimy lukis. 

"Bukan, tapi orang Korea."

"Oh." Satria manggut-manggut. "Elu kenal dia dimana?"

"Di hape."

"Oh, kenal lewat telpon. Terus dia tau elu naksir dia? Atau jangan-jangan cerita yang sama lagi kayak cerita lu sama si Bassis?" Satria memilih memanggil Pras dengan panggilan yang aman. 

"Lebih parah. Aku cuma bisa mengagumi dia, tanpa dia tau seberapa besar cinta aku buat dia."

"Lagi-lagi kisah cinta yang bertepuk sebelah t*ket terulang kembali," ucap Satria dengan entengnya. 

"Puyeng aku dengerin Orang Mesum ngomong, kagak jauh dari dada sama paha."

Obrolan yang lebih menjurus ke perdebatan itu terus berlangsung, hingga Satria menyadari jika malam semakin larut.

"Cil udah malem loh. Yuk gue anterin elu balik!"

Kimy langsung panik, bayangan wajah marah Sang Ayah kembali membuatnya ketakutan. 

"Bye Mas Kai, besok aku kesini lagi."

"Ayo buruan! Gue gak mau sampe elu digampar lagi sama bokap lu!"

"Kakak perhatian sama aku?"

"Idih najis!" balas Satria, seperti yang biasa Kimy ucapkan kepadanya. "Gue cuma kagak mau kurang tidur lagi, gara-gara ngedengerin curhatan bocah yang tiba-tiba ngajak gue kawin tengah malem!" Satria langsung menarik pergelangan tangan Kimy, sedang sebelah tangannya menenteng tas berwarna merah muda yang senada dengan rok kerja yang Kimy kenakan hari itu. 

Hari ini, Satria berhasil membuat kesedihan gadis bernama Kimora lenyap sudah. Hingga gadis yang sejak semalam gundah hatinya itu kembali bersemangat menyongsong hari esok. 

Terpopuler

Comments

Dian Mustikasari

Dian Mustikasari

pastimas Kai EXO 😅

2023-07-19

1

Wiek Soen

Wiek Soen

kisah yg lucu🤣🤣🤣🤣

2023-06-23

0

Endry Doko

Endry Doko

tiap partnya ada yg bikin ngakak 😆😆

2023-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!