Ayo Kita Nikah Secepatnya!

"Siapa?" tanya Thomas pada sahabatnya melihat Kimy sedang duduk dengan mimik wajah tegang. 

"Katanya sih Calon Bini gue," jawab Satria. 

Thomas terbahak-bahak mendengar jawaban sahabat sekaligus atasannya itu, dilihatnya wajah cantik nan imut itu mengerucutkan bibirnya, tak terima jika dirinya menjadi bahan ledekan orang yang tak dikenalnya itu. 

"Gumus deh liatnya, pengen gigit pipinya." Sambil memperagakan seolah dia sedang mencubit pipi Kimy. 

"Aku pulang aja deh. Mending kerja di toko komputer deh daripada harus dikelilingi para Pria Ramah," ucap Kimy begitu ketusnya. 

"Dikelilingi Pria Ramah kok takut sih Adek Unyu?" Pria keturunan Pakistan dengan wajah brewok itu terus menggoda perempuan yang sepertinya tak diminati oleh Calon Suami sendiri. 

"Ramah buat kalian itu bukan pria murah senyum, tapi singkatan dari Pria Rajin Menjamah!" tegasnya, sambil bangkit dari duduknya. 

"Mau kemana?" Satria menarik lengan atas Kimy, agar dirinya kembali duduk. 

"Jangan pegang-pegang aku!" Gadis berwajah mirip boneka Barbie itu kesal. 

"Sory gue lupa." Seraya mengangkat kedua tangannya ke atas. "Makanya nurut sama Calon Laki. Gladi resik dulu biar jadi Istri Soleha."

"Ogah!"

"Duduk atau gue telanjangin nih?" Ancam Satria. 

Dengan wajah semakin pucat Kimy kembali duduk ke sofa empuk yang ada di sudut ruangan besar milik Pria Mesum itu. 

"Kak, ngancem nya jangan gitu napa, aku takut." Tubuh Kimy gemetar. "Liat noh tangan aku aja gak bisa diajak kompromi sekarang, gemeteran aku." Dengan suara hampir menangis Kimy memohon kepada Satria. 

Dasarnya sableng, bukan iba kedua orang itu malah terbahak-bahak melihat gadis lugu yang duduk dengan terpaksa di sofa sudut.

"Makanya, nurut sama Calon Laki ya!" Satria kemudian duduk bersama Kimy di sofa. "Elu mau kemana sih?" tanya Satria melihat Kimy menggeser tubuhnya menjauh darinya. 

"Mau duduk deket gue kali," jawab Thomas yang tiba-tiba duduk di ujung sofa tempat Kimy menggeser tubuhnya.

Si Lugu Kimy semakin ketakutan, dia seperti sedang diapit oleh kedua singa lapar yang siap menerkam dirinya.

"Kak, aku mau pulang aja!" Dengan air mata yang akhirnya meleleh, Kimy mengiba kepada Calon Suaminya. 

"Lah belum diapa-apain dia udah mewek Bing!" Thomas terkejut. 

"Gara-gara elu sih, muka elu kan nyeremin!" Satria menyalahkan Thomas.

"Nyeremin gimana? Muka gue perpaduan Sultan Timur Tengah sama Raja Majapahit gini, apanya yang serem? Pacar gue aja langsung jatuh hati pada pandangan pertama sama gue." Dia membanggakan garis wajahnya yang memang sangat tampan. 

"Jangan banyak bac*t lu Onta! ! Pergi sono ke Indomat nyari es krim sama coklat!" Satria masih saja menggoda perempuan yang kini telah resmi jadi maenannya. 

"Oke deh, gue cabut!" Thomas pun bangkit. "Bae-bae diperkosa Neng sama si Kambing!" 

Mendengar ucapan Thomas, Kimy yang menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya langsung berjingkat dari tempat duduknya. 

"Mau kemana?" Satria lebih cepat menangkap pergelangan tangannya membuat Kimy kembali duduk. 

"Aku udah gak berminat kerja disini lagi Kak," jawab Kimy sambil tersedu-sedu. 

"Sama, gue juga kagak mau satu kantor sama elu." Kemudian berjalan ke arah meja kerjanya. 

"Kepala Bagian HRD suruh masuk ke ruangan saya!" ucapnya pada seseorang di seberang telepon. "Suruh OB juga bawain kopi sama jus jambu ke kesini." Setelahnya dia pun kembali menuju tempat Kimy duduk.

"Semua yang terjadi sama lu hari ini tuh karena campur tangan kakek gue. Jadi mau kemanapun elu pergi, elu bakal kembali ke perusahaan ini." Akhirnya Satria mengungkapkan yang sebenarnya. 

"Kok Kakak tau kalau aku suka jus jambu?" Kimy malah fokus pada minuman yang dipesan Satria, karena tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya Satria memesankan jus jambu yang pastinya untuk dirinya. 

"Lah dia malah fokus sama jus jambu. Gue tau lah, kan di kafe dulu lu pesen jus jambu," jawab Satria. 

Hampir setengah jam dalam keheningan karena Satria sudah fokus memandang angka-angka di laptopnya, akhirnya seorang wanita dengan stelan kerja yang menciptakan kesan powerfull masuk ke dalam ruangan itu.

"Selamat pagi Pak!" sapa wanita cantik berambut pendek yang baru saja datang. 

"Pagi. Tolong interview dia, — eh bukan, maksudnya tolong pekerjakan dia disini, masukan dia di bidang yang tidak terlalu menguras otak," titah Satria. 

"Eh?" Dengan wajah terkejut wanita yang berprofesi sebagai Kepala Bagian HRD itu memasang raut wajah penuh tanda tanya saat melihat gadis berambut hitam legam, dengan kulit yang benar-benar seputih susu yang sedang duduk sambil tersenyum kepadanya.

"Satu lagi. Tempatkan dia di bagian yang jauh dari tempat kerjaku." Sambil melirik ke arah Kimy yang saat itu juga melirik ke arahnya dengan raut penuh tanya. Kemudian dia pun langsung menyadari sesuatu.

"Maksud Bapak, saya interview dia disini?" Akhirnya Wanita bernama Nita mengeluarkan suaranya. 

"Tak perlu, langsung saja kamu bawa dia ke tempat yang semestinya."

Jawaban Satria membuat Nita semakin bingung, baru saja kemarin Pemimpin Tertinggi Perusahaan menyuruhnya menempatkan seorang karyawan baru di bagian yang sangat dekat dengan ruang Satria, tapi hari ini dia kembali mendapat perintah dari Satria agar menjauhkan perempuan cantik itu darinya. 

"Maaf! Bisa kita bicara sebentar?" Nita menggiring pria berperawakan tinggi itu ke salah satu sudut ruangan.

"Apaan sih?" Satria melirik ke arah Kimy yang juga sedang memperhatikan mereka. 

"Elu jangan mempersulit gue!" ucap Nita dengan suara begitu pelan. 

"Apanya yang sulit? Kalau gue nyuruh lu bikin seribu candi dalam satu malam, baru itu namanya sulit."

"Dia itu Kimora kan? Calon bini lu?" 

"Kok lu tau?" Satria terkejut. 

"Kakek lu udah nitipin dia ke gue sebelum elu. Jadi gue akan nurut perintah yang jabatannya paling tinggi di perusahaan daripada elu," jelasnya membuat Satria terkejut.

Apa sebenarnya yang ada di pikiran pria tua itu hingga begitu ngoyo ingin menikahkannya dengan gadis berwajah seperti manekin itu? Satria masih belum bisa mendapatkan jawabannya.

Menikah?

Untuk apa menjalin komitmen yang begitu rumit, jika dia bisa dengan mudah memuaskan dirinya dengan berbagai macam wanita?

Otak cerdasnya yang biasanya bisa digunakan dengan baik seperti buntu dengan ide-ide cemerlang untuk menghindari pernikahan ini. Dan sepertinya dia memang tak bisa menghindari perjodohan yang menjebak dirinya ini.

Satria melirik ke arah wanita yang kini sedang memoles sedikit bedak di wajahnya. Dengan langkah tegap dia menghampiri titisan Barbie yang bukan tipe ideal wanita yang bisa memuaskannya dari segi apapun itu. 

"Cil, ayo kita nikah secepatnya!"

Terpopuler

Comments

Dyah Saja

Dyah Saja

😁

2024-02-12

0

Neni Tini

Neni Tini

sableng emang si kambing bule ngajak nikah nya begitu bahasanya 😀😀

2024-02-04

0

She Imoed

She Imoed

wong Edan barusan dibikin nangis
giliran ngelamar kaya orang ngajakin Ribut😅😅😅😅

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!