Negosiasi

"Cil, gue akan ngasih lu rumah kita nanti sebagai imbalan, kalau lu mau kerjasama sama gue!" Satria memulai sesi negosiasinya. 

Kimy hanya terdiam. Rumah? Untuk apa rumah jika dirinya sendiri lebih betah tinggal di rumah orang tuanya. 

"Gimana mau gak?" tanya Satria, saat melihat calon istrinya tak berminat dengan tawaran yang dia berikan.

"Aku gak mau," jawab Kimy, dengan nada datar.

"Mau lu apa? Uang?"

"Aku juga gak mau uang, aku bukan cewek matre, Ayah sama Kakek masih sanggup ngasih aku uang," jawabnya lagi. 

"Terus elu maunya apa? Apa yang elu mau?" Satria kesal. 

Tapi sebuah pertanyaan sederhana dari Satria tadi berhasil membuat Kimy sumringah, sudah lama ia ingin mendengar pertanyaan itu, pertanyaan tentang apa yang ia ingin lakukan, pertanyaan tentang apa ambisi hidupnya, pertanyaan tentang apa yang ia inginkan dalam hidup ini. Tapi sayangnya, Kimy adalah salah satu manusia yang tak boleh bermimpi, tak bisa melakukan apa yang ia inginkan, karena dia tahu ayahnya akan melarang semua yang keinginannya itu.

"Kakak tadi tanya, mau aku apa?"

"He'em!" Satria mengangguk. "Lu maunya apa emangnya? Semua keinginan lu akan gue turutin, asal nanti lu nurutin semua keinginan gue," ucap Satria sambil melirik ke arah lawan bicaranya. 

"Aku mau ruangan khusus buat aku berkreasi, aku mau kakak ngebebasin apa yang aku lakuin nanti," ucap Kimy penuh dengan binar harap. 

"Maksud loh? Ruangan khusus buat apa? Lu jangan macem-macem ya!" Satria curiga ada yang tak beres dengan keinginan calon istrinya itu. 

"Ruangan buat aku ngelukis, bikin kerajinan tangan, maen gitar, pokoknya ruangan khusus buat aku. Cuma aku sendiri yang boleh masuk ke ruangan itu." Sebuah permintaan yang cukup aneh. 

"Yakin itu doang?"

"Kakak bisa nyanggupinnya?"

"Gampang itu mah urusannya Cil." Satria menyanggupi dan hal itu membuat Kimy semakin sumringah.

"Sekarang giliran gue yang mau ngasih persyaratan ke elu." Satria meminggirkan mobilnya. "Setelah enam bulan nikah, gue pengen elu selingkuh dari gue!"

"Hah?" Kimy mengedip-ngedipkan matanya dengan cepat, masih mencerna apa yang ia dengar. "Selingkuh?"

"Iya, syukur-syukur nanti elu pacaran sama pemain bass itu, biar lebih dapet feelnya, jadi—"

"Tunggu! Kok Kakak tau aku naksir sama Pras?"

"Semua orang yang liat gerak-gerik lu kalau lagi sama dia juga tau lah kalau lu naksir dia. Mata lu langsung banyak lope-lopenya kalau liat dia."

Kimy malah bersemu mendengar ucapan Satria. Dirinya memang sangat, sangat dan sangat suka terhadap Pras. Mendengar nama Pras disebut saja wajah Kimy langsung terasa panas. Kalau Satria saja tahu jika dirinya menyukai Pras, tapi mengapa Pras tak melihat cinta di mata Kimy? Ataukah Pras memang sengaja menghindari Kimy? Wajah Kimy langsung terlihat kecewa. 

"Kenapa lagi nih bocah?" Satria bingung melihat perubahan raut wajah Kimy. 

"Tapi Pras gak suka aku," ucapnya lirih. 

"Pepet lah! Jangan kasih kolor!"

"Maksudnya aku ngedeketin dia gak pake celana gitu?" Kimy salah mencerna kelakar Satria. "Ih dasar otak mesum!"

Satria malah terbahak-bahak mendengar sindiran perempuan dengan rambut sedikit lepek karena terkena air hujan tadi. 

"Nanti gue bantuin lu deketin Si Parasut!"

"Pras, nama dia Prasetya, Kak!"

"Lah gue kan kagak tau namanya siapa." Satria membela diri. "Pokoknya elu tenang aja Cil, gue akan ngajarin lu tuk mepet si Bassis itu sampe dia klepek-klepek sama lu. Ya walaupun sulit, tapi gue akan berusaha semampu gue, kalau dengan cara alami masih gagal, kita maen dukun Cil." Sebuah saran yang amat tidak berfaedah. 

Mobil yang Satria kendarai pun sampai ke tempat tujuan mereka, langit pasca hujan beberapa waktu lalu kini terlihat begitu indah, bahkan ada pelangi di bagian timur yang menghiasi cakrawala petang. Begitu cantik, seolah menafsirkan isi hati Kimy yang begitu berbunga-bunga setelah mendengar penuturan Satria. 

"Dia siapa sih?" Elsa sudah tak tahan untuk tidak menyelidiki pria tampan yang untuk kedua kalinya datang bersama Kimy. 

"Partner kerja gue, eh maksudnya atasan gue." Kemudian berlalu menuju ruang ganti untuk berganti kostum. 

Jawaban Kimy tak membuat para sahabatnya yang masih haus akan fakta seputar kedekatan mereka berhenti penasaran, justru hal itu membuat mereka semakin penasaran. 

"Elu masih punya utang jawaban ya ke gue!"

"Ke kita juga, gue takut dia macem-macem sama elu Kim!" sambung Sang Drummer, Leo. 

"Iyaaaa! Nanti gue ceritain." Kimy menyelempangkan gitar di dadanya. 

"Besok pagi bisa joging bareng? Kalau mau, ntar gue jemput!" Ajak Pras. 

"Kapan sih aku nolak ajakan kamu? Langsung ngajak ke KUA juga aku sih yes," jawab Kimy dengan wajah yang selalu bersemu tiap kali berbicara dengan Pras. 

Kita tinggalkan sejenak Kimy dan para sahabatnya yang mulai menyuguhkan alunan-alunan musik romantis di kafe dengan gaya santai yang membuat para kaula muda betah berlama-lama disana. 

"Kok tumben itu Barbie datang sama elu? Sekarang selera lu boneka Barbie Bing?" Gery menyuguhkan segelas cappucino panas kepada Satria. 

"Boleh kalau lu mau tuker tambah sama Si Maya," jawab Satria. 

"Gue jadiin Kambing guling lu sebelum lu nyentuh cewek gue," ancam Gery. 

"Sadis men anceman lu, nyantai lah, gue juga kagak mau bekas lu."

"Anjing nih orang, daripada elu maen sama cewek bayaran, kagak ada greget-gregetnya. Kalo kata musisi tuh, feelnya gak dapet." 

"Ngomong apa sih lu? Mau maen ama siapa kek yang penting keluar."

"Bing gue saranin nih, coba deh lu maen sama cewek yang lu suka, atau lu taksir, pasti sensasinya beda, kayak ada manis-manisnya gitu."

"Ngiklan Bosku?" ucap Satria seraya menyeruput cappucino yang tersuguh di mejanya. "Kayaknya bentar lagi gue bakal dipajang sama si Wira." Satria menatap Kimy yang terus memperhatikan sang Basis. 

"Yakin lu mau kawin ma dia?" Gery terkejut. 

"Nikah Nyet, nikah doang, kawin mah tetep sama yang profesional biar kagak usah capek gue." Satria tertawa.

"Makin gak kebaca sama gue, pola pikir lu. Pernikahan itu sakral Men, kalau lu gak niat nikahin dia mending gak usah nikah. Kasian dia, liat sama elu, tuh cewek kayaknya naksir banget sama cowok itu."

"Lu pikir gue gitu yang mau nikah sama tuh Bocil? Noh ngomong lu sama si Wira sonoh! Kagak ada angin kagak ada ujan dia dapet ilham dari rumput tetangga kayaknya buat nikahin gue." Satria masih memperhatikan tingkah malu-malu istri tiap kali pria yang memegang bass berbicara kepadanya. 

Satria masih tak percaya jika dirinya akan segera menikah, dan sialnya menikah dengan perempuan berwajah imut dengan tingkah dan gaya bicaranya yang masih seperti anak kecil. 

"Lu pernah liat ada cewek gak suka duit?" tanya Satria tiba-tiba. 

"Sejauh mata suci gue memandang gunung mereka, kagak ada kayaknya."

"Ngomong mata suci, tapi yang lu liat malah gunung mereka, Pea!" Satria meninju lengan bagian atas sahabatnya. 

"Lah cewek, apa lagi yang diliat setelah wajahnya? Ya gunungnya lah! Lagian elu nanya aneh-aneh aja. Mana ada cewek kagak suka duit?"

"Noh! Si Bocil!" Satria menunjuk ke arah calon istrinya dengan dagu sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk membuat Pras jatuh cinta pada gadis imut itu.

...Akankah rencana Satria berjalan dengan mulus, semulus wajah Otor ini?...

...Jangan lupa ritualnya gengs!!! 🤗🤗...

Terpopuler

Comments

She Imoed

She Imoed

blm sadar aj klu Kambing mulai nyaman sama Jubaedah😅

2024-01-19

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

capek ngakak mulu gara dua org ini

2023-12-01

1

Indarini Rini

Indarini Rini

bang sat kalau bucin ngegemesin

2023-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!