Menyebalkan

"Cil,ayo kita nikah secepatnya!"

Mendengar ajakan menikah yang tiba-tiba dari pria menyebalkan itu, tanpa babibu lagi Kimy langsung beranjak dari tempat duduknya, kemudian berlari keluar ruangan Satria, tanpa kata pamit. 

"Cil!" teriak Satria melihat perempuan yang diajak menikah itu tiba-tiba kabur. 

"Lah lagian elu gebleg, ngajak nikah kayak ngajak gelut, kagak ada  romantis-romantisnya," sindir Nita yang hampir tertawa melihat kejadian lamaran yang begitu langka tadi. 

Satria tak menghiraukan ucapan Nita dia langsung berlari menyusul calon istrinya yang kabur. Ternyata nasib baik sedang menghampirinya, dilihatnya Kimy dengan wajah tegang sedang menunggu di depan lift.

"Kikiiiiiim!" panggil Satria seolah sedang memanggil seorang bocah kecil. 

"Ih gak keren banget sih, masa baru kabur bentar langsung ketangkep lagi." Kimy memukul-mukul kepalanya yang sedang menunggu pintu lift terbuka. 

"Dedek Kikim mau kabur kemana?" ejek Satria sambil memiringkan tubuhnya dan bersandar di dinding tepat Kimy berlari. 

"Berenti panggil aku Kikim! Nama aku Kimora tau!" bentak gadis berkuncir kuda tersebut. 

"Elu tuh ya, lagi marah aja kagak ada serem-seremnya tau. Bukannya takut gue malah pengen ketawa liatnya." Satria tersenyum melihat tingkah calon istrinya yang dianggapnya lucu. 

"Kamu nyebelin tau gak sih?"

"Emang!"

"Tuh kan. Ih rese deh." Kimy menghunuskan tatapan matanya yang tajam ke arah Satria. 

"Kimy?" Suara tua yang begitu familiar di telinganya berhasil membuatnya menoleh. 

Benar saja, ternyata Sang Pembuat Masalah yang tak lain adalah Wiratmaja yang memanggilnya.  

"Kakek?" ucap Satria dan Kimy kompak.

Wira tersenyum melihat keduanya. "Kalian emang jodoh, liat belum apa-apa kalian udah kompak gitu."

"Ih najis!" cicit Kimy walaupun masih terdengar jelas oleh kedua orang yang ada di hadapannya itu 

"Heh, elo ngomong apa tadi?" Satria terlihat kesal mendengar cicitan Kimy. 

"Kakak dengernya apa?"

"Ini bocah, bener-bener—"

 "Sudah, sudah! Ayo ke ruangan Satria, Kakek sengaja datang kesini untuk menyambut kedatangan kamu." Wira berjalan terlebih dahulu menuju ruangan cucunya. 

"Aku gak mau. Aku mau pulang aja, mending gagal wisuda tahun ini daripada harus kerja sama cowok Ramah kayak dia!" Tatapan penuh kebencian tersuguh dari mata berbulu mata lentik itu. 

"Ramah?" Wira bingung, baru kali ini ada perempuan menyebut cucu kebanggaannya itu pria ramah. 

"Maksudnya, Rajin—emmm." Satria menutup mulut calon istrinya dan kembali menggiringnya menuju ruangannya. 

"Kalau orang tua nyuruh itu turutin! Mau lu dikutuk jadi cangkir?" Dengan tangan yang masih menutup mulut Kimy. 

Kimy meronta, tapi tenaga Satria jauh lebih besar dibanding dirinya, dengan langkah terseret akhirnya Kimy sampai kembali ke ruangan yang lebih menyeramkan daripada kandang singa itu. 

"Kalian udah saling akrab ya? Gak disangka kamu bisa langsung deket sama cucu Kakek." Wira tersenyum palsu ke arah Kimy. 

"Siapa yang akrab? Ogah aku akrab sama orang kayak gitu," cibir Kimy. 

Satria mengepalkan tangannya seolah meninju udara. 

Sedang Wira sedang memerankan peran orang tua polos yang tak tahu apa-apa.

"Sebenernya aku udah lama aku mau ketemu Kakek, emmm—" Kimy ragu melanjutkannya. 

"Mau ketemu Kakek? Kenapa? Apa yang mau kamu bahas? Soal mas kawin? Uang seserahan? Atau—"

"Ih, bukan itu. Sebelumnya aku mau tanya ke Kakek apa Kakek yakin kalau dia itu beneran cucu Kakek?" Sebuah pertanyaan konyol yang membuat kedua orang di hadapannya bingung. 

"Sialnya memang iya, laki-laki yang kamu bilang ramah itu adalah cucu satu-satunya yang Kakek punya," Wira seolah menyesal memiliki cucu seperti Satria, walaupun pada kenyataannya dia sangat menyesal tidak bisa mendidik laki-laki yang entah sejak kapan sudah beranjak itu dengan sebaik-baiknya. 

"Kakek udah ngelakuin tes DNA dulu sama orang itu? Kok aku gak yakin dia itu cucu Kakek, siapa tau waktu bayi dia itu ketuker di rumah sakit kayak di sinetron-sinetron azab," ucap Kimy dengan polosnya, dengan wajah tanpa rasa berdosa. 

Satria langsung bergerak dan memiting leher calon istrinya, tanpa memperdulikan Kimy yang langsung menjerit saat untuk kesekian kalinya Satria menyentuh dirinya. 

"IBUUUUU!" Lagi-lagi ibunya yang dia panggil. 

"Ini bibir minta disosor kayaknya sama gue!" Satria menakut-nakuti Kimy dengan berpura-pura seolah akan mencium dirinya. 

"KAKAAAAAK! AMPUUUN!" Jeritan Kimy memekakkan telinga. 

Wira hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sepasang calon suami istri itu. 

"Awas lo ngomong asal mangap aja, gue—" Satria tak melanjutkan ucapannya. 

Kimy menganggukan kepalanya dengan cepat. "Cepet lepasin, badan aku merinding semua ini."

Benar saja, Satria pun dapat melihat jelas bulu-bulu halus di pipi Titisan Barbie itu berdiri. Benar-benar aneh, atau memang dirinya yang terlalu banyak memiliki aura negatif? 

Kimy langsung meneguk cangkir yang berisi kopi milik Satria saking gugupnya. 

"Itu kopi gue Kikim! Noh jus elu!" 

"Aku gak liat, terlalu gugup. Liat bulu-bulu aku masih merinding."

"Kopi tadi kan udah gue minum tadi, itu sama aja elu juga abis nyium bibir gue." Satria seperti memiliki mainan baru yang begitu mengasikkan. "Cieee, Kikim udah berani cium-cium!" godanya lagi. 

"Enggak, aku gak nyium kamu."

"Itu buktinya elu minum di gelas bekas bibir gue, jadi sama aja lah."

"Enggak!"

 "Sama Cil, sini gue praktekin deh." Satria mencondongkan tubuhnya ke arah Kimy. 

Dan akhirnya tangis Kimy pun kembali pecah, karena ulah Satria yang terus menggodanya. 

Entah pernikahan macam apa yang terjadi nanti, karena sepertinya dua orang yang seperti air dan minyak itu tak akan pernah menyatu. Wira tak memperdulikan masalah itu, karena yang jadi prioritasnya sekarang adalah bagaimana mempersatukan keduanya secepat mungkin. 

Kimy si Gadis Manja yang hidupnya masih bergantung pada orang lain pasti akan menggantungkan hidupnya kepada Satria setelah ia menikah, pun Satria yang sebenarnya memiliki rasa peduli yang tinggi dengan orang lain pasti tak akan mungkin mengabaikan Kimy begitu saja, pikir Wira. 

Dia berharap cinta akan menghampiri mereka secara perlahan bahkan tanpa mereka sadari kedatangannya, hingga akhirnya sebuah tali tak kasat mata akan mengikat hati keduanya. 

...Jangan lupa tinggalkan jejakmu, reader yang tak se Soleha diriku.. 🤭🤭...

Terpopuler

Comments

She Imoed

She Imoed

pasangan sableng yg perfect😅😅

2024-01-18

0

Edwin Lauxy

Edwin Lauxy

ceritanya menarik,, penasaran, lucu , tegang perfect syg 🥰

2023-07-17

1

Sentia Tia

Sentia Tia

kakek nya gaa sabaran bgt dah, mau cucu nya cepat cepat nikah

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!