Ih, Najis!

"Kim, sebenernya elu selama ini kemana sih setelah pulang kerja? Ampir tiap hari nyokap lu nelpon gue," selidik Elsa.

"Terus elu jawab telpon Emak gue?" tanya Kimy, sambil menyelaraskan nada gitarnya. 

"Kadang gue jawab, tapi seringnya kagak. Bingung gue, masa gue boongin nyokap lu terus-terusan?"

"Emang lu darimana sih?" Kali ini Pras yang bertanya. 

"Besok jemput gue di kantor. Nanti gue kasih tau kemana gue pergi selama ini," jawab si Cantik Kimy. 

Setelah mengetahui keluarganya tahu apa yang dia lakukan di kafe tiap akhir pekan, Kimy seolah masa bodoh dengan apa yang dia kerjakan, dia tak lagi berusaha menyembunyikan kegiatannya lagi. 

"Mana Sopir lu yang nyebelin itu, Kim?" Leo mencari keberadaan Satria yang biasa mengantarnya ke Kafe. 

"Lembur," jawab Kimy datar. 

Malam itu, Satria memang tak menampakkan batang hidungnya, karena dia tengah sibuk mempersiapkan agenda untuk rapat para pemegang saham minggu depan. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Apa Kimy merindukannya? 

Jawabnya, tentu tidak, nama Satria sepertinya masih belum tersimpan dalam hatinya. 

Satria benar-benar sibuk, hingga kadang tak menyadari saat dia berpapasan dengan Kimy, si Calon Istrinya. 

Tapi hari ini Kimy harus meminta izin Satria untuk membawa para sahabatnya ke calon rumah mereka. Karena bagaimana pun Satria adalah pemilik rumah tersebut. 

Dua kali ketukan pintu, akhirnya si Empunya ruangan mempersilahkan dia masuk. 

"Masuk!" ucap Satria tanpa melihat siapa yang masuk ke ruangannya. 

"Kakak sibuk ya?" tanya Kimy, saat melihat tumpukan dokumen di atas meja kerja Calon Suaminya. 

"Menurut loh?" ucapnya sambil membenarkan letak kacamatanya. 

Dia segera mengurungkan niatnya saat melihat betapa sibuknya Satria saat itu. "Nanti aja deh bilangnya."

"Emang lu mau cerita apa? Atau mau minta apa lagi?" tanya Satria dengan jemari yang terus menari di atas keyboard laptopnya. 

"Kok Kakak tau aku mau minta sesuatu?"

Satria membenarkan letak kacamatanya kembali. "Ya tau lah, gak mungkin banget elu datang karena kangen sama gue."

Kimy cekikikan. "Ya mana ada cewek yang kangen sama orang mesum. Apalagi aku, gadis polos yang masih suci ini."

"Jangan ngajak ribut! Ayo cepetan elu mau minta apa?" Satria sepertinya benar-benar sedang sibuk. 

"Kak, aku berasa lagi diinterogasi polisi tau, kalau kayak gini."

"Ngomong yang jelas!"

"Kakak nanya-nanya terus, sambil ngetik. Gimana gak kayak lagi diinterogasi?"

Satria tergelak mendengar ucapan gadis yang duduk di seberang mejanya. "Terus harusnya gue gimana?" ucapnya, tapi jari-jarinya masih enggan beranjak dari atas keyboard. 

"Seenggaknya liat aku gitu!"

"Males!" jawab Satria cepat. "Udah cepetan, elu mau apa sebenernya? Jajan lagi kayak kemaren-kemaren?"

"Barang-barang yang aku butuhin sejauh ini sih udah cukup."

"Terus?" Satria tak sabaran. 

"Aku boleh bawa temen ke rumah?" tanya Kimy ragu-ragu. 

"Ke rumah siapa?" Satria masih belum mengerti ucapan Kimy. 

"Ke rumah kita lah!" Suara gadis itu sedikit meninggi. 

Mendengar ucapan 'rumah kita', Satria langsung menghentikan kegiatannya. "Maksudnya?" Sambil melepaskan kacamata bacanya untuk menatap wajah lawan bicaranya. 

Oh, shit. Hati Satria menggerutu melihat wajah perempuan yang beberapa hari tak ia lihat itu. Dada Satria bergemuruh melihat wajah yang mirip boneka itu cemberut sambil menopang dagu di atas meja kerjanya. Dan lagi-lagi sesuatu yang tak seharusnya bangun menjadi mengeras hanya dengan melihat wajah Kimy. 

"Kakak sakit?" Kimy panik melihat wajah Satria yang begitu merah. Dia lalu menghampirinya. 

"Ngapain lu?" Satria menjauhkan wajahnya dari tangan Kimy yang akan memeriksa suhu tubuhnya. 

"Mau periksa Kakak. Liat deh muka Kakak merah banget! Makanya Kak, jangan terlalu diforsir dirinya. Jadi sakit kan! Aku bukannya perhatian loh sama Kakak, jangan ge-er. Aku ini kan baik sama semua makhluk, bla, bla, bla." Kimy terus mengoceh. 

Tapi fokus Satria bukan pada apa yang diucapkan makhluk cantik itu, tapi pada gerak bibir kecil nan penuh yang berwarna merah alami itu. Tubuh Kimy seolah memiliki gelombang elektromagnetik yang membuat Satria ingin menerkamnya.

"Jauh-jauh dari gue Cil! Elu berisik!" 

"Dasar orang aneh." Kimy mencibir. "Jadi gimana? Boleh gak?" Kimy masih tak menggubris ucapan Satria. Dia masih berada di hadapan pria yang dulu begitu ia hindari.

"Boleh apaan?" Satria gagal fokus. 

"Aku boleh bawa temen-temen aku ke rumah kita gak?" Kimy kesal, dia merasa Satria sedang mempermainkan dirinya. "Nyebelin deh."

"Oh, itu. Ya terserah loh."

"Beneran?" Kimy sumringah. 

"Tapi ada imbalannya," Satria tersenyum miring. 

"Apa?" Kimy langsung curiga saat melihat senyum di wajah pria mesum itu. 

"Cip*k gue dulu, baru gue izinin." Dengan senyum penuh kemesuman. 

"Idih, najis."

"Ya udah kagak boleh," ancam Satria. 

"Ah, Kakak, gak lucu. Boleh ya?" Kimy mulai mengeluarkan jurusnya, apalagi kalau bukan merengek. 

"Makanya cip*k dulu. Yakin deh lu bakal ketagihan." Ancaman itu perlahan berubah menjadi harapan. 

"Ih gak lucu Kak! Ciuman aku cuma buat suami aku nanti," jawab Kimy tanpa ia sadari. 

"Oon! Kan calon laki elu kan gue." Satria tertawa. 

"Ih, maksud aku, suami beneran aku!"

"Ya emang nanti kita nikah boongan?" 

Benar apa kata Satria mau bagaimana pun pria menyebalkan itu akan menjadi suaminya beberapa bulan lagi. 

"Bodo ah. Capek ngomong sama orang mesum kayak Kakak." Kimy menjauhkan tubuhnya dari Satria, tapi apa yang Satria lakukan, secepat kilat Satria menarik tangan Kimy dan membalikkan posisi mereka, sekarang Kimy yang duduk di singgasana Satria sedang Satria mengurungnya dengan kedua tangan kekarnya menahan tangan Kimy sambil bertumpu pada gagang kursi. 

"KAKAAAAAK!!!" Kimy kembali menjerit melihat Satria mencondongkan wajahnya, walaupun ia tahu Satria hanya mempermainkannya, sebab sejauh ini Satria tak pernah berbuat yang tidak-tidak kepada dirinya. 

"Gue gak minta nyelup, cuma minta DP doang." Wajah marah Kimy selalu berhasil membuat hatinya riang. Aneh memang. 

"Ini kantor. Aku minta tolong nih." Sebuah ancaman yang membuat Satria semakin terbahak-bahak. 

"Minta tolong sana! Jerit yang kenceng! Ruangan ini kedap suara!" Satria menantang mainannya. 

"TOLOOONG! ADA ORANG MESUUUUM!" Kimy berusaha meminta pertolongan. "Ah, Kakak jangan gini, kalau kakak  gak ngizinin temen-temen aku maen yaudah, aku juga gak apa-apa." Kimy berhenti meronta, dia memilih bernegosiasi dengan si Mesum. 

"Woy, ngapain lu pada?" Thomas yang masuk tanpa mengetuk pintu terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya, mereka terlihat saling bertatapan. 

"Onta! Ganggu acara enak-enak kita aja ya Cil?"

"Dih, siapa juga yang mau enak-enak sama kamu?" cibir Kimy sambil mengelus-elus kedua pergelangan tangannya yang memerah karena ditahan Satria tadi. Dia pun segera berjalan pergi keluar dari kandang Singa Gila tersebut. 

"Ngapain lu nongol lagi? Berubah pikiran?" tanya Satria melihat kepala Kimy menyembul dari balik pintu. 

"Aku cuma mau bilang sama temen kamu yang satu spesies itu, kalau aku gak ngapa-ngapain sama Kakak. Aku gak mau dia punya pikiran negatif sama aku yang suci ini."

"Bocah, beneran nantangin gue ya!" 

"Apa? Mau cip*ok? Najis!" Seraya membanting pintu ruangan Satria dengan keras. 

Satria dan Thomas terbahak-bahak mendengar cacian gadis yang sebentar lagi akan menyandang predikat sebagai Nyonya Satria tersebut. 

"Cariin cewek buat gue entar malem. Gara-gara gagal ganti oli, Bumblebee udah dua kali bertransformasi liat si Bocil." Seraya menunjukkan pangkal pahanya yang masih menegang. 

"Lah ternyata Bumblebee ngerespon juga sama Bocil?" ejek Thomas. "Atau jangan-jangan elu naksir sama si Bocil, Bing?"

Satria menaikan sebelah alisnya. "Naksir bocil?— ih najis!" Dia meniru ucapan Kimy. 

Kedua orang yang tidak memiliki moral Pancasila yang tinggi itu pun terbahak-bahak. 

...Happy weekend guys......

...🍕🏠🎉...

Terpopuler

Comments

She Imoed

She Imoed

Astaqfirullah🤣🤣🤣
capek mulut aku ketawa mulu Mak🤣🤣🤣

2024-01-20

0

SənyaMikū Wangy ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)

SənyaMikū Wangy ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)

992

2023-09-19

1

Fatim Ummu Ayes

Fatim Ummu Ayes

jgan ampek nyemplung sana sini lagi dong thor...

2023-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Pembatalan Perjodohan
2 Berkorban
3 Pengganti
4 Calon Teman Hidupmu
5 Kikim?
6 Sang Gitaris
7 Jangan Pegang-pegang!
8 Anak Magang
9 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10 Menyebalkan
11 Konspirasi
12 Negosiasi
13 Bertemu Dengan Calon Mertua
14 Mengunjungi Rumah Baru
15 Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16 Senjata Makan Tuan
17 My First Love
18 Ih, Najis!
19 Tragedi
20 Bertemu Calon Ibu Mertua
21 Bobo Siang
22 Rencana Wiratmaja
23 Patah Hati Kimy
24 Penyesalan Kimy
25 Fitting Baju Pengantin
26 Burung Satria
27 Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28 Sebuah Penawaran
29 Kimy Menghilang
30 Menikmati Kebebasan
31 Hari Bersejarah
32 First Kiss
33 Digrebek
34 Perfect
35 Kedatangan Pras
36 Strategi
37 Frustasi
38 Sarapan Yang Menggelora
39 Pengganggu
40 Ibu, sih!
41 Enak
42 Ancaman Rahardian
43 Kompetisi
44 Bocil????
45 My Sweet Dream
46 I want you
47 Mantan Perawan
48 "Ya Allah, Gustiiiii!"
49 Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50 Amarah Kimy
51 Maaf
52 "Aku belum siap!"
53 Delena
54 Tak Sengaja Berjumpa
55 Grand final
56 Teror
57 "Oppa!"
58 Ungkapan Rasa
59 Menegangkan
60 Ancaman Kimy
61 Persekongkolan
62 Pernikahan Amora
63 Cintai Aku Dengan Sederhana!
64 Perdebatan Sengit
65 Terlanjur Sayang
66 Rahardian
67 Pesta Barbeque
68 Curahan Hati Kimy
69 Alasan Menunda Kehamilan
70 Balon?????
71 Happy Holiday
72 Kimy Diculik????
73 Aku Diculik!
74 Kebodohan Satria
75 Malam Tahun Baru
76 Album Kenangan
77 Mama Delena!
78 25 tahun silam
79 25 tahun untuk Edwin
80 "Aku mau pulang!"
81 Interogasi
82 Titisan Malin Kundang
83 Hamil????
84 "Minta maaflah kepada Cintaku!"
85 Remedial Tes
86 Amora dan Andre
87 Fakta dari Thomas
88 Pemeriksaan Kandungan
89 Sehari Bersama Somay
90 Akhir Cinta Amora
91 Hari Patah Hati Thomas
92 Menyakitkan
93 Rencana Bertemu Mama Mertua
94 Firasat Dina
95 Hari Kelabu
96 Salah Faham
97 "Aku suaminya!"
98 Kimy VS Thomas
99 Depresi
100 Pertemuan
101 Obrolan Sebelum Tidur
102 Kemarahan Satria
103 Pelukan Seorang Ibu
104 Rindu
105 Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106 Kembalinya Memori Yang Hilang
107 Bertualang Menemukanmu
108 The Happy Family
109 Pagi Yang Indah
110 The Next Calon Mantu
111 Terima Kasih dan Selamat Jalan
112 Dejavu
113 Nasihat Bijak Ibu Dina
114 Lembaran Baru Amora
115 Sasa
116 Nasi Bebek
117 Persiapan Diri Menuju Restu
118 Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119 52 Hari Menanti
120 Pengumuman
121 Cuma Sekedar Ngasih Tau
122 Cuma Menyapa
123 Awal Mula Takdir Bekerja
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Permohonan Pembatalan Perjodohan
2
Berkorban
3
Pengganti
4
Calon Teman Hidupmu
5
Kikim?
6
Sang Gitaris
7
Jangan Pegang-pegang!
8
Anak Magang
9
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
10
Menyebalkan
11
Konspirasi
12
Negosiasi
13
Bertemu Dengan Calon Mertua
14
Mengunjungi Rumah Baru
15
Ayo Kita Nikah Secepatnya!
16
Senjata Makan Tuan
17
My First Love
18
Ih, Najis!
19
Tragedi
20
Bertemu Calon Ibu Mertua
21
Bobo Siang
22
Rencana Wiratmaja
23
Patah Hati Kimy
24
Penyesalan Kimy
25
Fitting Baju Pengantin
26
Burung Satria
27
Sebuah Tamparan Yang Memalukan
28
Sebuah Penawaran
29
Kimy Menghilang
30
Menikmati Kebebasan
31
Hari Bersejarah
32
First Kiss
33
Digrebek
34
Perfect
35
Kedatangan Pras
36
Strategi
37
Frustasi
38
Sarapan Yang Menggelora
39
Pengganggu
40
Ibu, sih!
41
Enak
42
Ancaman Rahardian
43
Kompetisi
44
Bocil????
45
My Sweet Dream
46
I want you
47
Mantan Perawan
48
"Ya Allah, Gustiiiii!"
49
Awal Dari Sebuah Perdebatan Sengit
50
Amarah Kimy
51
Maaf
52
"Aku belum siap!"
53
Delena
54
Tak Sengaja Berjumpa
55
Grand final
56
Teror
57
"Oppa!"
58
Ungkapan Rasa
59
Menegangkan
60
Ancaman Kimy
61
Persekongkolan
62
Pernikahan Amora
63
Cintai Aku Dengan Sederhana!
64
Perdebatan Sengit
65
Terlanjur Sayang
66
Rahardian
67
Pesta Barbeque
68
Curahan Hati Kimy
69
Alasan Menunda Kehamilan
70
Balon?????
71
Happy Holiday
72
Kimy Diculik????
73
Aku Diculik!
74
Kebodohan Satria
75
Malam Tahun Baru
76
Album Kenangan
77
Mama Delena!
78
25 tahun silam
79
25 tahun untuk Edwin
80
"Aku mau pulang!"
81
Interogasi
82
Titisan Malin Kundang
83
Hamil????
84
"Minta maaflah kepada Cintaku!"
85
Remedial Tes
86
Amora dan Andre
87
Fakta dari Thomas
88
Pemeriksaan Kandungan
89
Sehari Bersama Somay
90
Akhir Cinta Amora
91
Hari Patah Hati Thomas
92
Menyakitkan
93
Rencana Bertemu Mama Mertua
94
Firasat Dina
95
Hari Kelabu
96
Salah Faham
97
"Aku suaminya!"
98
Kimy VS Thomas
99
Depresi
100
Pertemuan
101
Obrolan Sebelum Tidur
102
Kemarahan Satria
103
Pelukan Seorang Ibu
104
Rindu
105
Let's Get Party Till Dawn, Baby!
106
Kembalinya Memori Yang Hilang
107
Bertualang Menemukanmu
108
The Happy Family
109
Pagi Yang Indah
110
The Next Calon Mantu
111
Terima Kasih dan Selamat Jalan
112
Dejavu
113
Nasihat Bijak Ibu Dina
114
Lembaran Baru Amora
115
Sasa
116
Nasi Bebek
117
Persiapan Diri Menuju Restu
118
Persiapan Syukuran Empat Bulanan
119
52 Hari Menanti
120
Pengumuman
121
Cuma Sekedar Ngasih Tau
122
Cuma Menyapa
123
Awal Mula Takdir Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!