BAB 17 SALAM

Tak terasa pengajian itu selesai para ibu-ibu mengantri bersalaman dengan Umi, sedang aku berdiri di sebelah Umi karena permintaan Umi.

Banyak ibu-ibu yang sepertinya terkesan dengan ku tidak sedikit mereka mengatakan bahwa wajahku ini cantik aku cukup terkesan dengan ibu-ibu yang menerima ku dengan baik di pengajian itu, namun hal itu tidak bertahan lama ketika ada seorang ibu-ibu yang menyalami Umi dan berkata

"Aduh Umi jadi juga Ali menikah dengan Mbak Selly mana sekarang Mbak Selly nya udah berhijab pula jadi tambah pangling" ucap ibu itu tanpa memahamkan wajahku

Entah perkataan Ibu tadi sangat menusukku sebenarnya seberapa dalam hubungan Selly dengan keluarga Mas Ali.

"Maaf Bu ini memang mantu saya tapi bukan Selly yang dinikahi Ali, ini Zahra menantu tercinta saya istri Ali" jelas Umi sedikit kurang nyaman dengan perkataan Ibu itu

"Oh ini Neng Zahra to maaf Neng Ibu kira Neng Selly maafin Ibu ya" kata Ibu itu

"Iya Bu tidak papa saya maklum kok" jawabku sopan

Setelah semua orang pergi berlalu aku dan Umi masuk mobil dan ku lajukan mobil menuju rumah. Aku terdiam masih terniang kata-kata ibu tadi yang mengira ku Selly wanita yang dicintai mas Ali.

"Nduk masih mikirin ucapan ibu-ibu tadi ya ? " tanya Umi membuyarkan lamunan ku

"Emm enggak kok Umi Ra nggak lagi mikirin apa-apa" jawabku seolah-olah kuat

"Syukurlah, Selly itu anak dari teman Abah yang memiliki perusahaan tempat kerja Ali, sebenarnya keluarga kita memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Selly karena pertemanan Abah tersebut, dulu Ali pun jadi berteman dekat dengan Selly, Ali suka banget ceritain tentang Selly, katanya sih dia sudah nembak Selly berkali-kali tapi Selly nya menolak, Umi sih bersyukur karena Umi sendiri kurang suka dengan Selly, karena dia masih mengumbar auratnya, sopan santunya kurang, dan lebih mementingkan karir dibanding keluarganya atau kodratnya sebagai seorang wanita. Katanya sih sebelum menikah dengan mu pernyataan Ali di terima oleh Selly tapi setelah Umi bilang sama Ali kalau Umi pengen punya mantu kamu Ali langsung mengiyakan dan memutuskan Selly .." penjelasan Umi yang membuatku mengangguk-anggukkan kepala.

Aku senang melihat Umi yang begitu bahagia saat menceritakan akan hal itu, tapi bagaimana jika Umi tau yang sebenarnya, tau kalau ini hanya sebuah kebohongan, sebuah drama yang diciptakan anak kebanggaannya sendiri yaitu Mas Ali.

"Oh iya Umi tadi waktu Ra mengantar dokumen mas Ali ke kantor, Selly titip salam buat Umi katanya kangen sama masakan Umi" ucapku

"Iya sayang terimakasih" jawab Umi.

...

Beberapa saat kemudian aku dan Umi sampai di rumah. Aku dan Umi pun turun dari mobil dan aku langsung meminta izin pada Umi untuk langsung ke kamar.

"Umi Ra langsung ke kamar ya" ucapku

"Iya sayang, tapi jangan lupa nanti ba'da ashar ikut sima'an Al-Qur'an bil Ghaib ya Nduk" kata Umi

"Iya Umi, ingsyaallah .." jawabku

Aku masuk ke kamarku kemudian mencuci kaki, tangan, dan wajahku lalu mengganti baju setelah itu ku baringkan tubuh ku yang terasa sangat lelah di kursi santai yang berada diperpustakaan milik Mas Ali. Sejenak mataku tertutup dan tak terasa aku terlelap.

...

Tok tok tok

Sebuah suara ketukan pintu yang sangat jelas terdengar di telingaku. Siapa yang berada di balik pintu itu pikirku.

"Nduk kamu didalam? “ suara yang tak asing di telingaku ya itu adalah suara Umi

Aku terbangun dari tidurku astaghfirullah aku punya janji sima'an Al Qur'an Bil Ghaib sama Umi.

"Iya Umi Ra di dalam" sahut ku sambil membukakan pintu.

"Loh kok belum siap-siap" tanya Umi

"Iya Mi maaf tadi Zahra ketiduran di perpustakaan" jawabku merasa bersalah pada Umi

"Iya nggak papa sekarang buruan siap-siap nanti nyusul ke asrama putri ya" ujar Umi

"Iya Umi" kataku

Tak berlama-lama aku bersiap diri dan berjalan menyusuri setiap ruang asrama putri menuju aula yang berada di ujung asrama tersebut.

Ku dengar lantunan ayat suci Al Qur'an yang di bacakan Umi sangat merdu. Aku masuk ke pintu aula itu dan para santriwati memberiku jalan untuk duduk di barisan paling depan.

Setelah aku duduk aku mendengarkan setiap lafadz yang dibaca Umi sepertinya itu akhir juz 15. Ku cari dalam Al-Qur'an ku dan ketemu.

Tidak lama kemudian Umi selesai membaca Al Qur'an juz 15. Tiba-tiba Umi membuka sebuah percakapan yang membuatku terbelalak.

"Kemarin kan Umi sudah janji hari ini sima'an Bil Ghaibnya kita khatamkan satu hari, Umi baru baca separuh Al-Qur'an sudah ngos-ngosan, kalau bacanya diterusin sama orang kepercayaan Umi bukan Umi gimana? “ tanya Umi pada para santriwati

"Iya Umi ndak papa kasian Umi juga" ucap beberapa santriwati yang ada di aula itu

"Ya udah kalau gitu, sini Nduk kamu terusin sampai juz 30 ya" panggil Umi pada ku

"Saya Umi? “ tanyaku

"Iya mantu kesayangan Umi" sahut Umi

"Tapi ra kan bukan ... " belum sempat aku selesai mengatakan yang ingin ku katakan Umi menghampiriku

"Nduk Umi tau kamu sudah khatam 30 juz bil ghaib, tapi kamu menyembunyikannya pada kita semua, Umi pun tidak tahu jika bukan Ulfah yang memberitahu Umi kemarin" jelas Umi

Bu Ulfah adalah bu nyai ditempat aku mondok memang benar apa yang dikatakan Umi tentang ku, aku memang sudah menghafal 30 juz dari isi Al-Qur'an, tapi tak pernah aku tunjukkan hal itu pada satu orang pun kecuali pada Ayah dan Bunda, aku selalu mengaku bukan hafidzoh karena aku tidak mau niat ini menjadi melenceng jauh dari perintah dan ajaran-Nya.

(Saat aku mengenalkan diri memang saat itu aku belum mulai menghafal Al-Qur'an tapi setelah semester 2 aku mulai menghafalnya).

"Tapi Umi Zahra takut" kataku pada Umi

"Nggak papa sayang dari sedikit demi sedikit, sesuatu yang baik, niatnya sudah baik nanti pasti akan di terima baik juga sayang" jelas Umi memantapkan hatiku

Dengan perlahan Umi menuntun ku menuju panggung depan dimana Umi duduk tadi kemudian aku mulai membaca ayat per ayat dari Al-Qur'an Juz 16 itu dan selasai sampai juz 30.

Aku tak menyangka aku dapat menyelesaikannya. Aku pun memeluk Umi dan berterima kasih padanya.

"Terima kasih Umi telah mendukung ku telah memberi semangat untu Ra, tapi tolong rahasiakan ini dari mas Ali ya Mi.." ucapku sembari meneteskan air mata

"Iya sayang ku" kata Umi dengan mengelus-elus kepalaku.

...

Adzan Isya' sudah berkumandang namun sampai sekarang Mas Ali belum juga pulang, apa dia sedang lembur batinku.

Aku menyiapkan makanan di meja untuk makan malam.

"Loh Ali mana Nduk" tanya Abah

"Belum pulang Bah" jawabku

"Masih kerja ? dia lembur ya ? " tanya Abah

"Iya Bah mungkin mas Ali sedang lembur" ucap ku

"Lah nggak ngabarin kamu to Ra" sahut Umi

"Tidak Umi" jawabku

..

Setelah makan dan membereskan meja makan aku langsung menuju kamar ku. Kulihat telpon genggam ku barang kali Mas Ali memberi ku kabar tapi tak ada satu notifikasi pun yang masuk.

Aku putuskan untuk menunggu kepulangan Mas Ali dengan ditemani satu buku novel kesukaanku. Tak lama kemudian pintu kamar pun terbuka dan orang yang ada di baliknya adalah Mas Ali yang sedari tadi aku tunggu.

"Ehh Mas sudah pulang, lembur ya ? " tanyaku ramah tapi Mas Ali diam

"Mas mau mandi biar aku siapin air hangatnya? “ tanya ku lagi tapi Mas Ali tetap diam

"Mas, kalau Mas mau lembur kabarin dong biar Umi sama Abah juga aku tidak ...... " belum sempat aku melanjutkannya Mas Ali menghentikan ocehan-ocehan pertanyaan ku

"Stop, apasih mau mu, trus kenapa tadi pagi kamu pergi ke kantor ku" tanyanya dengan suara dengan nada yang agak tinggi

"Emm maaf Mas aku tidak berniat apa-apa" jawab ku takut

"Kamu nggak mikir kalau kamu kesana akan menyakiti hati Selly ? hah ? nggak mikir kamu" ucapan yang di lontarkan Mas Ali semakin tinggi dan membuat ku semakin sakit hati, dia membela perasaan wanita lain sedang aku yang istrinya sendiri hatinya dibiarkan berantakan tak karuan

"Mas kamu lebih memikirkan hati Selly ketimbang aku istri kamu sendiri? “ tanyaku memberanikan diri

"Ya iya lah, terus kenapa aku harus mementingkan perasaan mu sedang sedikitpun cinta ku tidak ada untuk mu ! " serunya semakin menyakitiku

"Kamu tega Mas ? " tanyaku lagi

"Udah kamu nggak usah nelunjak, nggak usah mikirin kehidupan pribadi ku .. " perintahnya

Aku hanya tak bisa fikir dengan ucapan-ucapan suami ku. Teganya dia menyakitiku hanya untuk membela wanita yang seharusnya sudah menjadi masa lalu.

Malam ini aku tidur seperti biasa tapi yang membedakan aku tak bisa berhenti mengeluarkan air mata yang terus mengucur deras dari mataku. Ku tarik selimut untuk menutupi wajah ku dan tak terasa aku sudah terlelap dalam mimpiku.

Terpopuler

Comments

Huzaima Moh Arif

Huzaima Moh Arif

ko seorg Gus bgtu yah,,tdk menerima takdir,,malahan nyalahin istri lg,,hhh

2021-04-12

1

Syakira

Syakira

suami gk punya perasaan bget

2021-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAHU ITU !
2 BAB 2 MY NAME IS ...
3 BAB 3 DIA GUS
4 BAB 4 PERANG
5 BAB 5 JAUH
6 BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7 BAB 7 KHITBAH (1)
8 BAB 8 KHITBAH (2)
9 BAB 9 TAK TERDUGA
10 BAB 10 PILIHAN MU
11 BAB 11 AKAD
12 BAB 12 MALAM PERTMA
13 BAB 13 START
14 BAB 14 SANDIWARA
15 BAB 15 KERJA atau RINDU
16 BAB 16 KETAATAN ISTRI
17 BAB 17 SALAM
18 BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19 BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20 BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21 BAB 21 TUMBANG
22 BAB 22 TERBONGKAR
23 BAB 23 BARU TERASA !
24 BAB 24 PULANG
25 BAB 25 CEMBURU
26 BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27 BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28 BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29 BAB 29 ISI HATI ALI
30 BAB 30 KEJUTAN ?
31 BAB 31 BERANGKAT
32 BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33 BAB 33 BERSATU
34 BAB 34 VIDEO CALL UMI
35 BAB 35 CERITA LAUT (1)
36 BAB 36 CERITA LAUT (2)
37 BAB 37 DATANG LAGI?
38 BAB 38 KEMBALI
39 BAB 39 KANGEN
40 BAB 40 MALU
41 BAB 41 KELUARGA
42 BAB 42 TAK ENAK HATI
43 BAB 43 DEDEK ?
44 BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45 BAB 45 GAGAL !
46 BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47 BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48 BAB 48 DITERIMA
49 BAB 49 NYAMUK
50 BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51 BAB 51 ROMI OH ROMI
52 BAB 52 BUKAN AKU
53 BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54 BAB 54 APA LAGI !
55 BAB 55 BERTEMU ROMI
56 BAB 56 AKBIL COMING
57 BAB 57 PENGAJIAN
58 BAB 58 NGIDAM
59 BAB 59 NIAT BURUK
60 BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61 BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62 BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63 BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64 BAB 64 MEMULAI RENCANA
65 BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66 pengumuman
67 BAB 66 POSITIF ? (+)
68 BAB 67 HASUTAN
69 BAB 68 PEMBELAAN
70 BAB 69 TERUNGKAP
71 BAB 70 KALAH
72 BAB 71 MAAF
73 BAB 72 MAAF (2)
74 BAB 73 SUAMI SIAGA
75 BAB 74 ES CREAM
76 BAB 75 TAK TERDUGA
77 BAB 76 KRITIS
78 BAB 77 SELAMAT
79 BAB 78 SADAR
80 BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81 BAB 80 MERELAKAN
82 BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83 BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84 BAB 83 SETIA
85 BAB 84 PENUH TANYA
86 BAB 85 OH NO
87 BAB 86 MEMBICARAKAN
88 BAB 87 YANG DI NANTI
89 BAB 88 NAMA
90 BAB 89 KEPULANGAN
91 BAB 90 BERKUNJUNG ?
92 BAB 91 TANDA-TANDA
93 BAB 92 JUAL MAHAL
94 BAB 93 SEPI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 1 BAHU ITU !
2
BAB 2 MY NAME IS ...
3
BAB 3 DIA GUS
4
BAB 4 PERANG
5
BAB 5 JAUH
6
BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7
BAB 7 KHITBAH (1)
8
BAB 8 KHITBAH (2)
9
BAB 9 TAK TERDUGA
10
BAB 10 PILIHAN MU
11
BAB 11 AKAD
12
BAB 12 MALAM PERTMA
13
BAB 13 START
14
BAB 14 SANDIWARA
15
BAB 15 KERJA atau RINDU
16
BAB 16 KETAATAN ISTRI
17
BAB 17 SALAM
18
BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19
BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20
BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21
BAB 21 TUMBANG
22
BAB 22 TERBONGKAR
23
BAB 23 BARU TERASA !
24
BAB 24 PULANG
25
BAB 25 CEMBURU
26
BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27
BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28
BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29
BAB 29 ISI HATI ALI
30
BAB 30 KEJUTAN ?
31
BAB 31 BERANGKAT
32
BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33
BAB 33 BERSATU
34
BAB 34 VIDEO CALL UMI
35
BAB 35 CERITA LAUT (1)
36
BAB 36 CERITA LAUT (2)
37
BAB 37 DATANG LAGI?
38
BAB 38 KEMBALI
39
BAB 39 KANGEN
40
BAB 40 MALU
41
BAB 41 KELUARGA
42
BAB 42 TAK ENAK HATI
43
BAB 43 DEDEK ?
44
BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45
BAB 45 GAGAL !
46
BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47
BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48
BAB 48 DITERIMA
49
BAB 49 NYAMUK
50
BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51
BAB 51 ROMI OH ROMI
52
BAB 52 BUKAN AKU
53
BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54
BAB 54 APA LAGI !
55
BAB 55 BERTEMU ROMI
56
BAB 56 AKBIL COMING
57
BAB 57 PENGAJIAN
58
BAB 58 NGIDAM
59
BAB 59 NIAT BURUK
60
BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61
BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62
BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63
BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64
BAB 64 MEMULAI RENCANA
65
BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66
pengumuman
67
BAB 66 POSITIF ? (+)
68
BAB 67 HASUTAN
69
BAB 68 PEMBELAAN
70
BAB 69 TERUNGKAP
71
BAB 70 KALAH
72
BAB 71 MAAF
73
BAB 72 MAAF (2)
74
BAB 73 SUAMI SIAGA
75
BAB 74 ES CREAM
76
BAB 75 TAK TERDUGA
77
BAB 76 KRITIS
78
BAB 77 SELAMAT
79
BAB 78 SADAR
80
BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81
BAB 80 MERELAKAN
82
BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83
BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84
BAB 83 SETIA
85
BAB 84 PENUH TANYA
86
BAB 85 OH NO
87
BAB 86 MEMBICARAKAN
88
BAB 87 YANG DI NANTI
89
BAB 88 NAMA
90
BAB 89 KEPULANGAN
91
BAB 90 BERKUNJUNG ?
92
BAB 91 TANDA-TANDA
93
BAB 92 JUAL MAHAL
94
BAB 93 SEPI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!