BAB 14 SANDIWARA

Siang itu Mas Ali menghampiriku yang sedang berada dikamar.

"Kamu siap-siap nanti sore kita pulang, beresin semua baju-baju mu tapi sewajarnya saja aku tunggu di ruang tamu jangan lama-lama aku tidak suka menunggu" katanya

"Iya Mas, aku akan segera kemas-kemas" kataku

"Bagus" jawabnya

"Apa nggak bisa ya kalau di sini satu malam lagi" kataku sedikit memberanikan diri

"Nggak bisa aku besok sudah mulai kerja dan semua berkas-berkas ku ada di rumah, lagian lusa Mbak Hanum udah harus balik Pekalongan jadi hari ini juga kita harus pulang" jelasnya

(ngomong-ngomong setelah lulus kuliah Mas Ali langsung bekerja di salah satu perusahaan teman Abah, dia menjadi manager di sana sedangkan aku memilih untuk fokus menjadi ibu rumah tangga, ya sebenarnya ada orang yang memberi tawaran pekerjaan yang menarik karena aku merupakan salah satu mahasiswa lulusan terbaik, tetapi aku lebih memilih ingin menjadi ibu rumah tangga dulu toh nanti kapan pun juga aku bisa mencari pekerjaan ketika aku ingin bekerja untuk sekarang santai saja).

Aku mengemasi barang-barang ku juga barang-barang milik Mas Ali. Setelah selesai aku menuju ruang tamu di mana Mas Ali menunggu ku dan disana aku melihat dia sedang berbincang-bincang pada Ayah dan Bunda. Tak basa basi aku menghampirinya.

"Wah lagi asyik ngobrol ya ? " tanyaku

"Iya nduk suami mu ini klop banget deh sama Ayah Bunda" kata Ayah

"Iya syukurlah Yah" kataku sembari tersenyum

"Kamu udah siap sayang" tegur Mas Ali

"Sudah Mas barang-barang ku juga punya Mas sudah aku kemas" jawab ku

"Baik kalau begitu, Ayah Bunda kami pamit duluan ya maaf kami terlalu cepat pulangnya sebenarnya mau disini lama-lama tetapi izin yang di berikan kantor tidak lama, terpaksa besok sudah mulai kerja sedangkan berkas-berkas ada di rumah jadi kami berdua pamit pulang dulu nanti pasti sering-sering deh nengokin Ayah dan Bunda" jelas Mas Ali pada Ayah dan Bunda

"Iya Ayah dan Bunda mu juga paham kok, pokoknya Ayah cuma mau pesan satu sama kamu, tolong jaga anak semata wayang Ayah sama Bunda jangan sakiti hatinya, jika ada kekurangan pada dirinya lengkapilah tuntun dia hingga sampai ke jannah-Nya" pesan Ayah pada mas Ali yang membuatku tak dapat menahan air mata dan meneteskannya

"Iya Ayah Bunda Ali akan selalu berusaha menjaga hatinya Ali akan menuntunnya ke dalam syurga-Nya aamiin" janji Ali pada Ayah dan Bunda.

"Bagaimana kau akan menjaga hati ku sedang setiap perkataan mu juga perilaku mu selalu menyakiti ku, bagaimana kau akan menuntunku ke syurga-Nya jika kau tak pernah menjalankan kewajiban mu pada ku" ucapku dalam hati

Ku peluk Ayah dan Bunda. Sepertinya saat itu banyak bawang di ruang tamu hingga menjadikan pertumpahan air mata di sana.

"Ayah Bunda terima kasih untuk semuanya maafkan Ra belum bisa menjadi anak yang membanggakan sekarang Ra harus pergi ninggalin Ayah dan Bunda maafin Ra ya Bunda Ayah" uncapku dalam pelukan Bunda

"Tidak apa-apa sayang kamu tidak perlu minta maaf itu memang sudah kewajiban Ayah dan Bunda, kita berdua sudah sangat bangga kok sama Ra, udah jangan nangis lagi itu sudah ditunggu suami mu kasian kan nunggu lama-lama, ingat ya Ra kamu harus menjadi istri yang patuh dengan suami mu cari ridhonya dan bahagiakan hatinya" pesan Bunda padaku

"Iya Bunda itu pasti" jawab ku dengan menghapus air mata

"Ya udah kita duluan ya Bun Yah" kata Mas Ali

"Iya jangan lupa cepat kasih Bunda dan Ayah mu ini cucu" sahut Ayah

Aku dan Mas Ali hanya menanggapinya dengan senyuman. Aku bertanya-tanya dalam hati bagaimana mungkin aku memberinya cucu sedang tidur pun kita tidak seranjang. Tak bisa ku bayangkan bagaimana perasaan Ayah dan Bunda jika tau semua ini.

Aku dan Mas Ali memasukkan barang-barang kita ke mobil aku duduk di sebelah kiri Mas Ali. Ku tatap Bunda dan Ayah yang sepertinya masih setengah rasa untuk melepas ku, aku melambaikan tangan ku pada mereka dan kemudaian Mas Ali menginjak gas dan mobil yang kita kendarai pun melaju.

"Terima kasih sudah membantu ku di depan orang tua mu, aku mohon lakukan hal ini juga didepan orang tua ku" ucap Mas Ali mengawali pembicaraannya di mobil

"Iya, tapi sampai kapan mas ?, aku juga tidak tahan jika terus menerus seperti ini, hatiku sakit Mas" kataku

"Entah aku pun tidak tahu, jika kau mengatakan hatimu sakit apa bedanya dengan ku, aku lebih sakit karena aku harus menikahi mu dan mengorbankan hubungan ku dengan orang yang sangat aku cintai Selly, asal kamu tau Selly memutuskan ku karena aku menikahi mu" kata-katanya yang sangat menyakitiku

"Kenapa kau salahkan aku dalam hal ini Mas, kenapa kau tak menanyakan hal ini pada dirimu sendiri, kenapa kau mau menikahi ku sedang kau tak mencintai ku, seharusnya kau bisa mengambil keputusan untuk itu Mas" ujarku

"Sudah ku bilang itu karena Umi" jawabnya tegas

"Dan sudah berapa kali ku bilang Mas itu bukan alasan. Umi tidak akan memaksa mu jika kau tak menginginkan menikah dengan ku" ucapku lirih

"Sudah aku malas membahas soal ini, dan aku tak mau berdebat dengan mu, aku hanya mengingatkan sembunyikan ini dari semua orang, aku nggak mau ada satu orang pun yang mengetahui hal ini" perintahnya

"Terserah kamu Mas jika itu keinginan mu aku turuti tapi ingat Mas Allah tidak menyukai hal ini" tutur ku menutup percakapan kita di dalam mobil

Ku arahkan wajahku ke luar mobil ku amati setiap tempat yang ku lalui entah mengapa hati ini tersa sangat sakit, Mas Ali menyalahkan ku tentang hubungannya, apa sungguh tak ada celah bagi ku untuk masuk kedalam kalbu mu Mas ?.

Setelah beberapa jam perjalanan menuju rumah Mas Ali akhirnya sampai juga. Di sana kita sudah disambut oleh Umi, Abah, Mbak Hanum, Akbil, dan juga suami Mbak Hanum Mas Hanafi. Sesaat rasanya senang sekali.

Sebelum aku hendak turun dari mobil Mas Ali memegang tangan ku, itu membuat hatiku semakin bahagia namun momen itu terbuyarkan dengan kata-katanya.

"Ingat apa yang tadi aku ucapkan, aku nggak mau mereka curiga, kita harus semaksimal mungkin membuat mereka percaya kalau kita bahagia juga saling mencinta" katanya dengan nada serius

"Iya mas aku akan menuruti perintahmu, aku paham nggak mungkin juga aku menyakiti hati Abah dan Umi" timpalku.

Terpopuler

Comments

x'

x'

merasa paling tersakiti? jika memang seperti itu, seharusnya anda tidak memulai semua ini. anda seorang lelaki dan juga seorang suami, membuat hati istri terluka sampai dia meneteskan air mata sama halnya kau membuat ibumu terluka.

2022-02-26

0

Queen M

Queen M

gmna zahra gk nangis q aj yg bca nangis jangan kan zahra nya
entah q ny yg bapran ato novel ny yg bnyk bwang

2021-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAHU ITU !
2 BAB 2 MY NAME IS ...
3 BAB 3 DIA GUS
4 BAB 4 PERANG
5 BAB 5 JAUH
6 BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7 BAB 7 KHITBAH (1)
8 BAB 8 KHITBAH (2)
9 BAB 9 TAK TERDUGA
10 BAB 10 PILIHAN MU
11 BAB 11 AKAD
12 BAB 12 MALAM PERTMA
13 BAB 13 START
14 BAB 14 SANDIWARA
15 BAB 15 KERJA atau RINDU
16 BAB 16 KETAATAN ISTRI
17 BAB 17 SALAM
18 BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19 BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20 BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21 BAB 21 TUMBANG
22 BAB 22 TERBONGKAR
23 BAB 23 BARU TERASA !
24 BAB 24 PULANG
25 BAB 25 CEMBURU
26 BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27 BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28 BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29 BAB 29 ISI HATI ALI
30 BAB 30 KEJUTAN ?
31 BAB 31 BERANGKAT
32 BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33 BAB 33 BERSATU
34 BAB 34 VIDEO CALL UMI
35 BAB 35 CERITA LAUT (1)
36 BAB 36 CERITA LAUT (2)
37 BAB 37 DATANG LAGI?
38 BAB 38 KEMBALI
39 BAB 39 KANGEN
40 BAB 40 MALU
41 BAB 41 KELUARGA
42 BAB 42 TAK ENAK HATI
43 BAB 43 DEDEK ?
44 BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45 BAB 45 GAGAL !
46 BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47 BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48 BAB 48 DITERIMA
49 BAB 49 NYAMUK
50 BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51 BAB 51 ROMI OH ROMI
52 BAB 52 BUKAN AKU
53 BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54 BAB 54 APA LAGI !
55 BAB 55 BERTEMU ROMI
56 BAB 56 AKBIL COMING
57 BAB 57 PENGAJIAN
58 BAB 58 NGIDAM
59 BAB 59 NIAT BURUK
60 BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61 BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62 BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63 BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64 BAB 64 MEMULAI RENCANA
65 BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66 pengumuman
67 BAB 66 POSITIF ? (+)
68 BAB 67 HASUTAN
69 BAB 68 PEMBELAAN
70 BAB 69 TERUNGKAP
71 BAB 70 KALAH
72 BAB 71 MAAF
73 BAB 72 MAAF (2)
74 BAB 73 SUAMI SIAGA
75 BAB 74 ES CREAM
76 BAB 75 TAK TERDUGA
77 BAB 76 KRITIS
78 BAB 77 SELAMAT
79 BAB 78 SADAR
80 BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81 BAB 80 MERELAKAN
82 BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83 BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84 BAB 83 SETIA
85 BAB 84 PENUH TANYA
86 BAB 85 OH NO
87 BAB 86 MEMBICARAKAN
88 BAB 87 YANG DI NANTI
89 BAB 88 NAMA
90 BAB 89 KEPULANGAN
91 BAB 90 BERKUNJUNG ?
92 BAB 91 TANDA-TANDA
93 BAB 92 JUAL MAHAL
94 BAB 93 SEPI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 1 BAHU ITU !
2
BAB 2 MY NAME IS ...
3
BAB 3 DIA GUS
4
BAB 4 PERANG
5
BAB 5 JAUH
6
BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7
BAB 7 KHITBAH (1)
8
BAB 8 KHITBAH (2)
9
BAB 9 TAK TERDUGA
10
BAB 10 PILIHAN MU
11
BAB 11 AKAD
12
BAB 12 MALAM PERTMA
13
BAB 13 START
14
BAB 14 SANDIWARA
15
BAB 15 KERJA atau RINDU
16
BAB 16 KETAATAN ISTRI
17
BAB 17 SALAM
18
BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19
BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20
BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21
BAB 21 TUMBANG
22
BAB 22 TERBONGKAR
23
BAB 23 BARU TERASA !
24
BAB 24 PULANG
25
BAB 25 CEMBURU
26
BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27
BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28
BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29
BAB 29 ISI HATI ALI
30
BAB 30 KEJUTAN ?
31
BAB 31 BERANGKAT
32
BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33
BAB 33 BERSATU
34
BAB 34 VIDEO CALL UMI
35
BAB 35 CERITA LAUT (1)
36
BAB 36 CERITA LAUT (2)
37
BAB 37 DATANG LAGI?
38
BAB 38 KEMBALI
39
BAB 39 KANGEN
40
BAB 40 MALU
41
BAB 41 KELUARGA
42
BAB 42 TAK ENAK HATI
43
BAB 43 DEDEK ?
44
BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45
BAB 45 GAGAL !
46
BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47
BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48
BAB 48 DITERIMA
49
BAB 49 NYAMUK
50
BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51
BAB 51 ROMI OH ROMI
52
BAB 52 BUKAN AKU
53
BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54
BAB 54 APA LAGI !
55
BAB 55 BERTEMU ROMI
56
BAB 56 AKBIL COMING
57
BAB 57 PENGAJIAN
58
BAB 58 NGIDAM
59
BAB 59 NIAT BURUK
60
BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61
BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62
BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63
BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64
BAB 64 MEMULAI RENCANA
65
BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66
pengumuman
67
BAB 66 POSITIF ? (+)
68
BAB 67 HASUTAN
69
BAB 68 PEMBELAAN
70
BAB 69 TERUNGKAP
71
BAB 70 KALAH
72
BAB 71 MAAF
73
BAB 72 MAAF (2)
74
BAB 73 SUAMI SIAGA
75
BAB 74 ES CREAM
76
BAB 75 TAK TERDUGA
77
BAB 76 KRITIS
78
BAB 77 SELAMAT
79
BAB 78 SADAR
80
BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81
BAB 80 MERELAKAN
82
BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83
BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84
BAB 83 SETIA
85
BAB 84 PENUH TANYA
86
BAB 85 OH NO
87
BAB 86 MEMBICARAKAN
88
BAB 87 YANG DI NANTI
89
BAB 88 NAMA
90
BAB 89 KEPULANGAN
91
BAB 90 BERKUNJUNG ?
92
BAB 91 TANDA-TANDA
93
BAB 92 JUAL MAHAL
94
BAB 93 SEPI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!