BAB 15 KERJA atau RINDU

Setelah Mas Ali selesai berbicara aku hendak turun dari mobil, namun dia menahanku.

"Tunggu jangan turun dulu biar aku bukakan pintu untuk mu" katanya sambil keluar dari mobil

"Ya Allah andai ini bukan sandiwara betapa bahagianya hamba mu ini" batinku dalam hati

"Iya mas" ucapan persetujuan ku

Aku keluar dari mobil kemudian pikirku aku akan mengambil barang-barang ku yang ada di bagasi mobil namun mas Ali melarangnya.

"Nggak usah sayang pasti kamu capek kan, kamu langsung temui Umi sama Abah saja" perintahnya padaku

"Tapi kan ini barang-barangnya banyak berat juga biar aku bantu ya" tawar ku pada Mas Ali

"Nggak usah sayang sudah sana kamu istirahat aja di dalam" katanya

Aku meninggalkan Mas Ali yang sibuk menurunkan barang-barang kita dari mobil, aku berjalan menuju keluarga Mas Ali yang sudah menunggu kedatangan kita.

"Assalamu'allaikum, Abah, Umi, Mbak Hanum, Mas Hanafi, Akbil" salamku pada mereka semua dengan senyum terbaikku

"Waalaikumsallam" jawab mereka semua

"Gimana nak perjalanannya capek ya? " tanya Umi ketika aku mencium punggung tangannya

"Nggak kok Umi soalnya tadi pemandangan di jalan tidak terlalu membosankan jadi bisa terhibur" jawabku

"Syukurlah kalau gitu" ucap Umi

"Abah" tangan ku menyalaminya

"Iya nduk, gimana keadaan mu" tanya Abah

"Alhamdulillah sehat Bah" jawabku

"Mbak Hanum .." ucap ku dan disambut dengan pelukan dari Mbak Hanum

"Selamat datang Zahra, terima kasih kau telah menerima adik ku yang aneh dan banyak kekurangan itu" candaan Mbak Hanum yang membuat semua orang yang ada disitu tertawa

"Hallo Akbil, Akbil sehatkan ? “ sapaku pada Akbil

"Hallo Tante Zahra Akbil sehat kok, Tante Zahra gimana sehat juga kan ? “ tanya Akbil polos

"Iya tante Zahra sehat sayang" kataku sambil mengelus rambut Akbil

Tak lama kemudian Mas Ali menghampiri kita,

"Ihh kalian nggak adil sih Zahra yang datang aja pada perhatian giliran aku yang datang malah dicuekin" protes mas Ali

"Ah kan kalau Om Ali yang datang udah biasa" kata Akbil

"Ohh jadi sekarang gitu sama om Ali, udah bosen es cream ya" goda Mas Ali pada Akbil

"Ihh om jahat awas ya nanti Abkil cubit" kata Akbil sambil lari menghampiri Ali yang berlalu masuk kerumah setelah menyalami Abah dan Umi.

..

Aku masuk ke kamar diantar Umi, di situ Umi menunjukkan setiap inci tata letak semua ruangan, cukup menarik sekali kamar Mas Ali ini, di dalamnya terdapat kamar mandi, ruang kerja, dan juga perpustakaan pribadi.

Rasanya aku ingin segera duduk di sebuah kursi santai di perpuskaan tersebut dan membaca beberapa koleksi buku di dalamnya.

"Nduk ini semua sudah menjadi hak mu juga. Umi mau titip Ali pada kamu. Tolong jaga dia ingatkan jika dia lalai maafakan jika ada kesalahannya yang menyakiti hati mu" kata Umi

"Iya Umi itu pasti, tapi Ra juga butuh bimbingan dari Umi" jawabku

"Iya sayang terima kasih banyak" ucapnya

Beberapa saat kemudian setelah aku dan Umi berbincang-bincang, Umi pamit keluar dan aku pun mulai membereskan barang-barang ku yang ku bawa dari rumah.

Setelah selesai aku mandi dan mengganti baju ku, lalu mengenakan jilbab ku kemudian Mas Ali masuk.

"Mas .. Mas mau mandi dulu? " tanyaku pada Mas Ali

"Iya aku mau mandi, gerah" jawabnya sambil berjalan menuju kamar mandi

"Baik Mas biar aku siapkan baju gantinya" ucap ku

"Terserah kamu saja jika tidak keberatan" jawabnya

Mana mungkin aku keberatan Mas, ini sudah menjadi kewajiban ku sebagai istri mu. Setelah selesai mandi Mas Ali ganti baju tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun, seperti kehadiran ku di sini tidak terlihat oleh Mas Ali.

Dalam kesunyian ini tiba-tiba terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu kamar kita.

tok tok tok !!

"Ali Zahra ayo turun sudah di tunggu Abah sama Umi tu di bawah" suara dari seseorang di balik pintu tersebut yang tak lain tak bukan adalah suara milik Mbak Hanum

"Baik mbak sebentar lagi aku dan Zahra akan turun" jawab Mas Ali

"Ingat mau tidak mau kita harus menyembunyikan hal ini pada keluarga kita" ucapnya

Aku menjawabnya hanya dengan anggukan, tanda setuju namun di hati ku merasa sangat keberatan.

Beberapa saat kemudian aku dan Mas Ali turun menemui Abah dan Umi di ruang tamu, di situ juga terlihat Mbak Hanum juga Mas Hanafi yang memangku Akbil.

Mas Ali menuntun ku di sepanjang jalan menuju ruang tamu aku bahagia walau semua ini tidak nyata setidaknya aku merasakan gandengan tangannya.

"Loh kok pada kumpul-kumpul ada apa nih" tanya Mas Ali

"Wah pengantin barunya sudah datang" goda Mas Hanafi

"Ah Mas bisa aja, jangan gitu dong Mas aku kan malu" kata Mas Ali sambil duduk di kursi yang masih kosong aku pun duduk di sampingnya

"Ahh kamu bilang malu dulu pas Mas sama Mbak mu nikah gimana kau ngencengi kita, sekarang waktunya pembalasan hahhaha" kata mas Hanafi dengan tertawa puas yang membuat kita semua yang ada di situ juga ikut tertawa melihat tingkah mereka berdua

"Udah udah kalian kalau udah bercanda nggak bakalan bisa berhenti" ucap Abah

"Gini Al, kalian kan pengantin baru sudah punya bayangan mau bulan madu kemana gitu belum? " tanya Umi

Serontak aku dan Mas Ali pun kaget dan saling bertatapan. Apa bulan madu? batin ku. Sepertinya itu tak mungkin kami setujui.

"Belum ya ? pas sekali kalau belum nanti biar aku dan Mas Hanafi memberi hadiah tiket honey moonnya" ucap Mbak Hanum

"Maaf Abah, Umi, semuanya bukannya gimana-gimna bukan juga mau menolak tawaran dari Kakak ku tercinta ini tapi sepertinya untuk bulan madu kami tunda dulu deh, karena mulai besok Al udah masuk kerja, lagian Zahra juga pasti masih lelah dengan pernikahan kemarin" jelas Mas Ali pada semua orang yang ada di ruang tamu

"Bukannya kamu masih punya sisa cuti seminggu lagi Al ? " kata Abah

"Sebenarnya iya Bah tapi ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan Ali turun tangan sendiri" katanya

"Tapi kan kasian istri mu Al" sanggah Umi

"Enggak kok Umi Ra nggak keberatan, lagian pekerjaan Mas Ali itu kan sudah menjadi kewajibannya jadi Ra ikhlas" sahutku

"Aduh kamu tu Ra bikin terharu Mbak aja" kata mbak Hanum

Akbil berjalan menuju pangkuanku

"Tante Zahra sabar ya Om Ali tu emang nyebelin mending Tante Zahla main aja sama Akbil" katanya sangat lucu

Aku pun bermain bersama Akbil entah kenapa kita semakin lama semakin akrab. Akbil juga terlihat sangat sayang padaku.

...

Pagi harinya aku menyiapkan baju untuk Mas Ali pergi kantor, sedang Mas Ali sendiri sedang mandi di kamar mandi.

Aku turun menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi ini, aku memasak beberapa masakan dan ku hidangkan di meja makan.

"Wahh harum sekali nduk kamu yang masak semua ini ? " tanya Umi

"Iya Umi" jawabku malu

"Pasti enak ni" tuturnya

Beberapa saat kemudian kita semua makan diselingi obrolan ringan.

"Hari ini mbak jadi pulang" tanya Mas Ali pada Mbak Hanum

"Iya Al, nggak tenang ninggalin rumah lama-lama" jelas Mbak Hanum

"Aduh Mi Akbil kan masih pengen main sama Tante Zahra" kata Abil lucu

"Iya sayang lain kali kan kita bisa main lagi" ucapku menghibur Akbil

"Janji ya" kata Akbil yang aku iyakan dengan anggukan dan senyuman

"Sekarang ada Tante Zahra aja Akbil lupa sama Om, ya udah sayang aku berangkat dulu ya" ucapnya yang aku iyakan kemudian aku mencium punggung tangannya

"Hati-hati Mas" kataku

..

Aku membereskan meja makan setelah selesai sarapan aku melihat ada map merah berada di atas meja makan ku buka map itu yang ternyata isinya sebuah dokumen yang tertera untuk tanggal hari ini Mas Ali melupakan dokumen ini.

Tanpa pikir panjang aku mendatangi kantor Mas Ali dan memberikan dokumen yang tertinggal.

Aku mengendarai mobil hadiah pernikahan ku dengan Mas Ali dari Abah dan Umi.

Sesampainya di sana aku melihat seorang laki-laki yang ku kenal dan seorang wanita cantik yang asing untukku, mereka berbincang di lobi terlihat wanita itu sedikit tidak nyaman.

"Bukannya kamu masih cuti hari ini? " tanyanya

"Iya aku ingin masuk kantor lebih cepat dari jatah cutiku, karena aku merindukan mu" kata laki-laki itu ya dia adalah Mas Ali

Kata katanya membuatku sakit jadi ini alasan Mas Ali sudah masuk kantor bukan untuk melaksanakan tugasnya namun karena rindunya.

Terpopuler

Comments

Dewi Dewisya

Dewi Dewisya

nyesek banget

2021-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAHU ITU !
2 BAB 2 MY NAME IS ...
3 BAB 3 DIA GUS
4 BAB 4 PERANG
5 BAB 5 JAUH
6 BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7 BAB 7 KHITBAH (1)
8 BAB 8 KHITBAH (2)
9 BAB 9 TAK TERDUGA
10 BAB 10 PILIHAN MU
11 BAB 11 AKAD
12 BAB 12 MALAM PERTMA
13 BAB 13 START
14 BAB 14 SANDIWARA
15 BAB 15 KERJA atau RINDU
16 BAB 16 KETAATAN ISTRI
17 BAB 17 SALAM
18 BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19 BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20 BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21 BAB 21 TUMBANG
22 BAB 22 TERBONGKAR
23 BAB 23 BARU TERASA !
24 BAB 24 PULANG
25 BAB 25 CEMBURU
26 BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27 BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28 BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29 BAB 29 ISI HATI ALI
30 BAB 30 KEJUTAN ?
31 BAB 31 BERANGKAT
32 BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33 BAB 33 BERSATU
34 BAB 34 VIDEO CALL UMI
35 BAB 35 CERITA LAUT (1)
36 BAB 36 CERITA LAUT (2)
37 BAB 37 DATANG LAGI?
38 BAB 38 KEMBALI
39 BAB 39 KANGEN
40 BAB 40 MALU
41 BAB 41 KELUARGA
42 BAB 42 TAK ENAK HATI
43 BAB 43 DEDEK ?
44 BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45 BAB 45 GAGAL !
46 BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47 BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48 BAB 48 DITERIMA
49 BAB 49 NYAMUK
50 BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51 BAB 51 ROMI OH ROMI
52 BAB 52 BUKAN AKU
53 BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54 BAB 54 APA LAGI !
55 BAB 55 BERTEMU ROMI
56 BAB 56 AKBIL COMING
57 BAB 57 PENGAJIAN
58 BAB 58 NGIDAM
59 BAB 59 NIAT BURUK
60 BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61 BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62 BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63 BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64 BAB 64 MEMULAI RENCANA
65 BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66 pengumuman
67 BAB 66 POSITIF ? (+)
68 BAB 67 HASUTAN
69 BAB 68 PEMBELAAN
70 BAB 69 TERUNGKAP
71 BAB 70 KALAH
72 BAB 71 MAAF
73 BAB 72 MAAF (2)
74 BAB 73 SUAMI SIAGA
75 BAB 74 ES CREAM
76 BAB 75 TAK TERDUGA
77 BAB 76 KRITIS
78 BAB 77 SELAMAT
79 BAB 78 SADAR
80 BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81 BAB 80 MERELAKAN
82 BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83 BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84 BAB 83 SETIA
85 BAB 84 PENUH TANYA
86 BAB 85 OH NO
87 BAB 86 MEMBICARAKAN
88 BAB 87 YANG DI NANTI
89 BAB 88 NAMA
90 BAB 89 KEPULANGAN
91 BAB 90 BERKUNJUNG ?
92 BAB 91 TANDA-TANDA
93 BAB 92 JUAL MAHAL
94 BAB 93 SEPI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 1 BAHU ITU !
2
BAB 2 MY NAME IS ...
3
BAB 3 DIA GUS
4
BAB 4 PERANG
5
BAB 5 JAUH
6
BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7
BAB 7 KHITBAH (1)
8
BAB 8 KHITBAH (2)
9
BAB 9 TAK TERDUGA
10
BAB 10 PILIHAN MU
11
BAB 11 AKAD
12
BAB 12 MALAM PERTMA
13
BAB 13 START
14
BAB 14 SANDIWARA
15
BAB 15 KERJA atau RINDU
16
BAB 16 KETAATAN ISTRI
17
BAB 17 SALAM
18
BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19
BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20
BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21
BAB 21 TUMBANG
22
BAB 22 TERBONGKAR
23
BAB 23 BARU TERASA !
24
BAB 24 PULANG
25
BAB 25 CEMBURU
26
BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27
BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28
BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29
BAB 29 ISI HATI ALI
30
BAB 30 KEJUTAN ?
31
BAB 31 BERANGKAT
32
BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33
BAB 33 BERSATU
34
BAB 34 VIDEO CALL UMI
35
BAB 35 CERITA LAUT (1)
36
BAB 36 CERITA LAUT (2)
37
BAB 37 DATANG LAGI?
38
BAB 38 KEMBALI
39
BAB 39 KANGEN
40
BAB 40 MALU
41
BAB 41 KELUARGA
42
BAB 42 TAK ENAK HATI
43
BAB 43 DEDEK ?
44
BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45
BAB 45 GAGAL !
46
BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47
BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48
BAB 48 DITERIMA
49
BAB 49 NYAMUK
50
BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51
BAB 51 ROMI OH ROMI
52
BAB 52 BUKAN AKU
53
BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54
BAB 54 APA LAGI !
55
BAB 55 BERTEMU ROMI
56
BAB 56 AKBIL COMING
57
BAB 57 PENGAJIAN
58
BAB 58 NGIDAM
59
BAB 59 NIAT BURUK
60
BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61
BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62
BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63
BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64
BAB 64 MEMULAI RENCANA
65
BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66
pengumuman
67
BAB 66 POSITIF ? (+)
68
BAB 67 HASUTAN
69
BAB 68 PEMBELAAN
70
BAB 69 TERUNGKAP
71
BAB 70 KALAH
72
BAB 71 MAAF
73
BAB 72 MAAF (2)
74
BAB 73 SUAMI SIAGA
75
BAB 74 ES CREAM
76
BAB 75 TAK TERDUGA
77
BAB 76 KRITIS
78
BAB 77 SELAMAT
79
BAB 78 SADAR
80
BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81
BAB 80 MERELAKAN
82
BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83
BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84
BAB 83 SETIA
85
BAB 84 PENUH TANYA
86
BAB 85 OH NO
87
BAB 86 MEMBICARAKAN
88
BAB 87 YANG DI NANTI
89
BAB 88 NAMA
90
BAB 89 KEPULANGAN
91
BAB 90 BERKUNJUNG ?
92
BAB 91 TANDA-TANDA
93
BAB 92 JUAL MAHAL
94
BAB 93 SEPI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!