BAB 13 START

Aku terbangun jam tiga dini hari aku menyikapkan selimutku menurunkan kaki ku ke lantai dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud yang sudah menjadi rutinitas ku setiap hari.

Setelah di dalam kamar mandi aku teringat kata-kata suami ku yang diucapakan tadi malam, tak bisa ku bendung rasa sakit ini masih sangat terasa. Ku tatap wajah ku yang terlihat sembab dan mataku yang membengkak dalam cermin.

"Sebegitu teganya kamu dengan ku Mas, kenapa kau melakukan semua ini jika kau tidak mencintai ku, jika itu alasannya Umi itu bukan sebuah alasan Mas, kenapa kau menjerat ku dalam hubungan yang menyakitkan ini .." ucapku pada diriku sendiri dengan nada lirih

Tak mau berlama-lama di kamar mandi aku segera mengambil air wudhu dan segera keluar dari kamar mandi, pandangan ku tertuju pada laki-laki yang tertidur pulas di sofa dengan langkah yang pelan aku mendekatinya, ku amati betul sedari bahunya hingga wajahnya yang tampak kelelahan.

"Kamu tau bahu ini telah memikatku, aku terpikat sedari awal melihat mu 'OSPEK' iya sedari itu, kau tau berapa sakit yang kurasa selama kau belum menjadi milik ku, banyak sekali mulai dari kau berpasangan dengan dia dia atau dia yang lainnya, dan sekarang kau sudah menjadi milik ku tapi kau malah memberiku sakit yang lebih dari penantian panjang ku karena hanya ragamu yang menjadi milikku bukan hati mu. Suami ku satu pertanyaan yang selalu ku ulang-ulang kenapa kau menikahi ku ? kenapa kau tak membiarkan ku bahagia dengan teman mu yang dulu mempunyai niat untuk hidup bersamaku ?. Aku paham betul Allah mengabulkan doa ku untuk memilikimu dan bersanding dengan mu, namun aku lupa untuk berdoa agar kau juga mencintaiku .." kataku lirih sembari mengelus bahu dari Mas Ali

Tak berfikir lama aku menghapus air mata ku yang berlinangan, ku beranikan diri untuk membangunkan Mas Ali untuk sholat bersama.

"Mas bangun sudah jam 03.15 WIB kamu mau sholat dulu nggak?" ucapku yang membuat tidurnya terganggu

"Emm iya, terima kasih sudah membangunkan ku, kamu sholat dulu aja nanti aku menyusul" katanya sembari berlalu menuju kamar mandi

"Maaf Mas nggak sholat berjamaah saja ? “ tanyaku

"Enggak dulu ya" jawabnya

Aku merasa sakit ketika mendengar jawabannya, sebegitu tak maunya Mas Ali dengan ku. Aku memutuskan untuk sholat dan di tengah-tengah sholat aku tak kuasa menahan rasa sakit, sedikit pun tak terbayangkan kehidupan setelah pernikahanku akan seperti ini.

Beberapa saat kemudian Mas Ali keluar. Dia melihatku mengulap air mata yang terus mengalir keluar setiap terniang kata-kata yang Mas Ali ucapkan tadi malam.

"Kamu kenapa? sakit? " tanyanya

"Nggak mas tadi cuma kelilipan" jawabku, dalam hati aku berkata iya hati ku yang sakit Mas

"Oh ya udah lain kali hati-hati, aku sholat dulu" ucapnya sambil berlalu

Aku mengamati Mas Ali sebentar kemudian aku mengabil Al-Qur'an yang berada di rak buku gantungku. Aku mulai membaca Surah Ar-Rahman, disambung dengan Surah Al Khafi. Tak lama kemudian azan subuh pun berkumandang aku hendak mengajak Mas Ali untuk sholat berjamaah namun sebelum aku mengatakannya Mas Ali sudah mengurungkan niat ku.

"Aku sholat di masjid sama Ayah ya, kamu sholat sendiri aja dulu" katanya

"Emm iya mas" jawabku lirih

Dari situ aku berfikir bahwa Mas Ali tak ingin sholat berjamaah dengan ku. Aku memutuskan bahwa tidak akan sekali-kali meminta sholat berjamaah bersamanya lagi.

Setelah pulang dari masjid Mas Ali mandi, aku menyiapkan baju ganti untuknya. Kemudian aku menuju dapur untuk membuat sarapan bersama Bunda.

"Pagi Bunda, Bunda sekarang mau masak apa ? " tanyaku pada Bunda

"Bunda mau masak tumis, sop, tempe goreng, ayam goreng" kata Bunda

"Banyak banget Bun, sini biar aku bantu Bun" ucapku pada Bunda

"Eh pengantin baru udah sana duduk manis kamu pasti capek kan? " katanya

"Nggak Bun timbang masak ginian mah kecil buat Ra" jawabku

"Aduh tak terasa ya nduk kamu udah besar, udah punya keluarga sendiri, nanti kalau kamu tinggal di rumah Ali, Bunda sama Ayah pasti kesepian" ucapnya lirih

"Nggak dong Bun nantikan Ra bakalan sering-sering nengok Bunda sama Ayah" kata ku menghibur Bunda

"Ehh matamu kok sembab Ra" tanya bunda yang mulai sadar dengan mataku yang sudah ku usahakan agar Bunda tidak menyadarinya

"Iya wajar kan Bun kan kemarin acaranya lama terus tadi malem tu Ra nggak bisa tidur jadi sembab deh, udah ayo masak Bun" alasan ku

...

Setelah selesai masak aku dan Bunda menyiapkannya di meja makan. Aku melihat Mas Ali dan Ayah sedang ngobrol di teras depan, mereka seperti sangat akrab sekali aku berfikir apa ini juga sebagian dari sandiwara yang dibuat Mas Ali.

Bunda memperhatikan ku yang sedang menatap Mas Ali dan Ayah.

"Udah nggak usah di liatin terus nggak akan ilang kok. Panggil aja kesini kan ini semua sudah siap" goda Bunda

"Iya Bun" jawab ku

Aku menghampiri Mas Ali dan juga Ayah yang sedang tertawa bahagia bersama-sama, dalam benak ku muncul satu pertanyaan lagi apa ini akan terus bertahan jika Ayah dan Bunda mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Ayah, Mas, ayo sarapan dulu itu makanannya sudah siap semua" ucap ku

"Ohh iya sayang, ayo kita sarapan" kata Mas Ali sambil merangkul pundakku

"Haduh disimpen dong mesra-mesraannya hahhaha" goda Ayah

"Hahahha maklum kan Yah pengantin baru" jawab Mas Ali

Aku, Ayah, Mas Ali, dan juga Bunda duduk di kursi meja makan aku mengambilkan nasi dan juga lauk untuk mereka.

"Emmm enak baget Bunda ayam gorengnya wahh rasa restoran banget Bun Ali mau tambah boleh?" memuji Bunda

"Boleh banget dong, ni kamu mau yang mana, ngomong-ngomong ini tu yang masak Zahra istri kamu dia memang jago masak apa lagi kalau masak ayam goreng wah pokoknya Ayah kamu ini nggak bisa berhenti ngunyah Al" kata Bunda

Sekejap Ali memandangku kemudian berkata

"Kamu yang masak sayang ? wah top banget istri ku ini, besok-besok masak ayam goreng lagi ya sayang kalau bisa setiap hari masaknya" ucapnya

Mas Ali memang pencinta ayam goreng, tapi kata-kata manis yang terucapkan Mas Ali pagi ini bukan membuat hati ku berbunga melainkan tersayat lebih sakit.

Pernikahan yang diawali dengan kebohongan seperti ini ? Astaghfirullah ampuni kami ya Allah mohon sadarkanlah suami ku dan berikan rasa sayang dihatinya hanya untuk ku ya Allah.

Terpopuler

Comments

x'

x'

lambemu

2022-02-26

0

Kiky Kurnia Arma

Kiky Kurnia Arma

sedih yah jadi zahra

2021-05-12

1

Puji Rahayu

Puji Rahayu

disini jadi paham kalau d'oa kudu lebih spesifik

2021-01-19

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAHU ITU !
2 BAB 2 MY NAME IS ...
3 BAB 3 DIA GUS
4 BAB 4 PERANG
5 BAB 5 JAUH
6 BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7 BAB 7 KHITBAH (1)
8 BAB 8 KHITBAH (2)
9 BAB 9 TAK TERDUGA
10 BAB 10 PILIHAN MU
11 BAB 11 AKAD
12 BAB 12 MALAM PERTMA
13 BAB 13 START
14 BAB 14 SANDIWARA
15 BAB 15 KERJA atau RINDU
16 BAB 16 KETAATAN ISTRI
17 BAB 17 SALAM
18 BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19 BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20 BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21 BAB 21 TUMBANG
22 BAB 22 TERBONGKAR
23 BAB 23 BARU TERASA !
24 BAB 24 PULANG
25 BAB 25 CEMBURU
26 BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27 BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28 BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29 BAB 29 ISI HATI ALI
30 BAB 30 KEJUTAN ?
31 BAB 31 BERANGKAT
32 BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33 BAB 33 BERSATU
34 BAB 34 VIDEO CALL UMI
35 BAB 35 CERITA LAUT (1)
36 BAB 36 CERITA LAUT (2)
37 BAB 37 DATANG LAGI?
38 BAB 38 KEMBALI
39 BAB 39 KANGEN
40 BAB 40 MALU
41 BAB 41 KELUARGA
42 BAB 42 TAK ENAK HATI
43 BAB 43 DEDEK ?
44 BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45 BAB 45 GAGAL !
46 BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47 BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48 BAB 48 DITERIMA
49 BAB 49 NYAMUK
50 BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51 BAB 51 ROMI OH ROMI
52 BAB 52 BUKAN AKU
53 BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54 BAB 54 APA LAGI !
55 BAB 55 BERTEMU ROMI
56 BAB 56 AKBIL COMING
57 BAB 57 PENGAJIAN
58 BAB 58 NGIDAM
59 BAB 59 NIAT BURUK
60 BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61 BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62 BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63 BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64 BAB 64 MEMULAI RENCANA
65 BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66 pengumuman
67 BAB 66 POSITIF ? (+)
68 BAB 67 HASUTAN
69 BAB 68 PEMBELAAN
70 BAB 69 TERUNGKAP
71 BAB 70 KALAH
72 BAB 71 MAAF
73 BAB 72 MAAF (2)
74 BAB 73 SUAMI SIAGA
75 BAB 74 ES CREAM
76 BAB 75 TAK TERDUGA
77 BAB 76 KRITIS
78 BAB 77 SELAMAT
79 BAB 78 SADAR
80 BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81 BAB 80 MERELAKAN
82 BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83 BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84 BAB 83 SETIA
85 BAB 84 PENUH TANYA
86 BAB 85 OH NO
87 BAB 86 MEMBICARAKAN
88 BAB 87 YANG DI NANTI
89 BAB 88 NAMA
90 BAB 89 KEPULANGAN
91 BAB 90 BERKUNJUNG ?
92 BAB 91 TANDA-TANDA
93 BAB 92 JUAL MAHAL
94 BAB 93 SEPI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 1 BAHU ITU !
2
BAB 2 MY NAME IS ...
3
BAB 3 DIA GUS
4
BAB 4 PERANG
5
BAB 5 JAUH
6
BAB 6 DIA, TEMANNYA, atau DOSENNYA ?
7
BAB 7 KHITBAH (1)
8
BAB 8 KHITBAH (2)
9
BAB 9 TAK TERDUGA
10
BAB 10 PILIHAN MU
11
BAB 11 AKAD
12
BAB 12 MALAM PERTMA
13
BAB 13 START
14
BAB 14 SANDIWARA
15
BAB 15 KERJA atau RINDU
16
BAB 16 KETAATAN ISTRI
17
BAB 17 SALAM
18
BAB 18 KEMESRAAN RASULULLAH DENGAN ISTRINYA
19
BAB 19 MADU-MURAHAN, KATANYA
20
BAB 20 KISAH ABAH dan UMI
21
BAB 21 TUMBANG
22
BAB 22 TERBONGKAR
23
BAB 23 BARU TERASA !
24
BAB 24 PULANG
25
BAB 25 CEMBURU
26
BAB 26 MALAM PERTAMA yang TERTUNDA
27
BAB 27 AKBIL SANG PENGGANGGU ?
28
BAB 28 BUTUH BULAN MADU ?
29
BAB 29 ISI HATI ALI
30
BAB 30 KEJUTAN ?
31
BAB 31 BERANGKAT
32
BAB 32 CINCIN dengan CINTA
33
BAB 33 BERSATU
34
BAB 34 VIDEO CALL UMI
35
BAB 35 CERITA LAUT (1)
36
BAB 36 CERITA LAUT (2)
37
BAB 37 DATANG LAGI?
38
BAB 38 KEMBALI
39
BAB 39 KANGEN
40
BAB 40 MALU
41
BAB 41 KELUARGA
42
BAB 42 TAK ENAK HATI
43
BAB 43 DEDEK ?
44
BAB 44 MUAL (MABUK KENDARAAN ?)
45
BAB 45 GAGAL !
46
BAB 46 DIA MEMELUK SUAMI KU
47
BAB 47 MEMBAWA KE RUMAH
48
BAB 48 DITERIMA
49
BAB 49 NYAMUK
50
BAB 50 HUBUNGAN KITA TAK SEBURUK ITU
51
BAB 51 ROMI OH ROMI
52
BAB 52 BUKAN AKU
53
BAB 53 DIA MEMBUATKU sedikit MENDIDIH
54
BAB 54 APA LAGI !
55
BAB 55 BERTEMU ROMI
56
BAB 56 AKBIL COMING
57
BAB 57 PENGAJIAN
58
BAB 58 NGIDAM
59
BAB 59 NIAT BURUK
60
BAB 60 AKBIL SAY 'KAMPRET'
61
BAB 61 SADAR dan MENUTUP KESEMPATAN
62
BAB 62 ROMI vs RIDWAN
63
BAB 63 DIA DI RUMAHKU
64
BAB 64 MEMULAI RENCANA
65
BAB 65 KEBUSUKKANNYA
66
pengumuman
67
BAB 66 POSITIF ? (+)
68
BAB 67 HASUTAN
69
BAB 68 PEMBELAAN
70
BAB 69 TERUNGKAP
71
BAB 70 KALAH
72
BAB 71 MAAF
73
BAB 72 MAAF (2)
74
BAB 73 SUAMI SIAGA
75
BAB 74 ES CREAM
76
BAB 75 TAK TERDUGA
77
BAB 76 KRITIS
78
BAB 77 SELAMAT
79
BAB 78 SADAR
80
BAB 79 BAHAGIA / SEDIH
81
BAB 80 MERELAKAN
82
BAB 81 PEMBAWA VIRUS
83
BAB 82 KUNJUNGAN BABY AZZAM
84
BAB 83 SETIA
85
BAB 84 PENUH TANYA
86
BAB 85 OH NO
87
BAB 86 MEMBICARAKAN
88
BAB 87 YANG DI NANTI
89
BAB 88 NAMA
90
BAB 89 KEPULANGAN
91
BAB 90 BERKUNJUNG ?
92
BAB 91 TANDA-TANDA
93
BAB 92 JUAL MAHAL
94
BAB 93 SEPI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!