Seiring berjalannya waktu semester demi semester terlalui. Aku melihat dan mengikuti perjalanan Ali yang dengan Lisyani lah, dengan kelas lain lah, dengan kakak tingkat lah.
Aku berfikir apakah ini bentuk kecemburuan Allah terhadap hambanya yang mencitai makhluknya dibanding mencintai-Nya.
Astaghfirullah.. Sudah berapa lama aku tak menyapa Allah dalam sepertiga malam-Nya.
Ku putuskan untuk mengikhlaskannya dan memperbaiki hubunganku dengan Allah.
..
Pagi ini merupakan akhir semester dan di setiap akhir semester kelas kita mengadakan kumpul bersama untuk menambah keakraban kita.
Dan tiba juga saat itu, kelas ku mengadakan acara kumpul bersama, disitu kita masak bareng, bercanda bareng, kita mendapat tugas masing-masing ada yang mendekor tempat, ada yang bersih-bersih, ada yang masak A masak B masak C pokoknya seru banget.
Saat itu aku sedang meracik bumbu untuk memasak, kemudian datang Ridwan teman sekelasku yang ceria dan lumayan tampan.
"Ehh Zahra, Boleh aku bantu masaknya ?tanyanya
"Boleh malah seneng bisa dibantu" jawabku
"Zahra aku lihat kamu di kelas nggak pernah neko-neko apa sih rahasianya kok bisa gitu" godanya
"Apa sih Rid aku di kelas biasa aja kok kadang neko-neko juga" kataku
"Ihh kamu tu nggak usah sok merendah gitu Ra, bikin gemes tau heheheh" ucapnya
"Udah ah katanya mau bantu malah gombal gitu" sahutku
Kata teman sekelas, Ridwan memang menyipan rasa padaku tapi aku berusaha biasa saja padanya.
Ditengah aku dan Ridwan masak bersama dan sesekali bercanda tertawa bersama tiba-tiba Ali datang menghampiri kita.
"Masak kok cuma mesra-mesraan kapan selesainya" cibirnya
"Ehh sorry kita cuma bercanda biar nggak garing" jelasku
"Kita-kita lo pacarnya Ridwan ?, Sini gue bantu kalo cuma kalian berdua nggak akan selesai" katanya sambil menyambar pisau yang di bawa Ridwan
"Ihh gini-gini aku nggak pernah pacaran kali, emang situ gus tapi kok pacaran" cletupku dengan nada lirih
"Ngomong apa kamu" tanya Ali
"Nggak, Nggak ngomong apa-apa" jawabku dengan gugup
Yang benar saja alih-alih terbantu ehh entah kenapa mereka saling berlomba dan saling rebut pekerjaan yang aku berikan.
Melihat mereka kaya anak kembar yang berebut mainan. Lama kelamaan aku pun tak sabar dan meninggalkan mereka yang sedang cek-cok gak jelas.
"Kamu udah selesai Ra masaknya, cepet banget" tanya Aliya
"Tau ah, pusing aku" jawabku
"Kenapa sih Ra ? " tanyanya
"Tuh lihat dua bayi lagi berebut mainan" sahutku kesal
"Hahha aduh orang bayinya lagi berantem kok ibunya malah pergi sih" ejek Aliya sambil tertawa puas.
...
Liburan akhir semester pun berakhir. Saatnya beraktifitas mengerjakan kesibukan kampus kembali.
Aku masuk kelasku dengan sedikit malas karena masih terbawa rasa liburan kemarin. Aku datang memang mepet sekali sehingga tidak berapa lama kemudian masuk.
Mata kuliah pertama adalah sejarah, aku mendengar obrolan teman ku kalau dosen yang mengampunya itu masih jomblo, muda, juga ganteng.
Benar saja dosen yang mereka bicarakan datang Pak Ardian namanya. Memang ganteng tapi kan itu dosen kita masak tertarik sih nggak banget deh.
Sedari aku perkenalan tadi Pak Ardian terus memperhatikan ku. Aku selalu merasa risih dengan tatapannya. Sebisa mungkin aku menghindari eye kontak dengannya.
Seiring berjalannya waktu ternyata tersebar kabar bahwa Pak Ardian menaruh hati padaku. Memang dapat ku lihat dari perlakuannya padaku saat dikelas. Kadang ia menggoda ku, melemparkan pertanyaan yang tidak masuk akal dan lain-lain.
Kadang lontaran pertanyaan yang aneh itu direbut oleh Ali juga Ridwan aku melihat mereka seperti tidak nyaman dengan perlakuan Pak Ardian padaku.
Tapi aku bertanya dalam hatiku apa urusannya Ali dengan ku, tak cuma sekali ia merasa kesal dengan hal itu tapi bukannya dia menjaga jarak dengan ku, toh dia juga punya pacar terus kenapa dia begitu.
....
Sampai pada suatu hari Pak Ardian menyatakan perasaannya padaku, bahwa dia menaruh hati padaku dan berniat untuk ...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments