"Lupain" ucap, Luthfi lalu mengambil botol minuman yang ada didepannya kemudian meneguknya perlahan
'Ini gue yang aneh apa dia sih? Atau gue salah ngomong yah?' - batin, Syifa mencoba melirik, Luthfi
"Loh senang jalan sama dia?", Luthfi tiba-tiba menoleh saat, Syifa mencoba melirik dirinya hingga pandangan mereka bertemu kembali
"Gu... Gue... Baru pertama kali jalan sama dia" ucap, Syifa pelan
Luthfi terlihat menghela nafas
"Berarti loh udah planning kedepannya akan jalan terus sama dia?", Luthfi menatap dalam, Syifa tanpa berkedip
"Gue ngga ada ngomong itu", Syifa dengan cepat menggeleng
Luthfi tak membalas lagi. Ia terus menatap mata, Syifa sangat dalam. Syifa berusaha memalingkan wajahnya karna gugup. Syifa melirik, Luthfi, namun pria itu masih tetap menatap dirinya hingga membuatnya canggung
'Ini orang kenapa sih? Kalau gue ada salah ngomong, kan tinggal bilang aja. Ngga usah natap gue terus' - batin, Syifa
"Luthfi", Syifa akhirnya menyerah dengan nada merengek. "Loh kenapa liatin gue terus sih. Kalau gue ada salah, loh bilang aja"
Luthfi akhirnya memalingkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaan, Syifa. Syifa mencoba menerka-nerka apa yang ada dipikiran, Luthfi saat ini. Namun itu hanya sia-sia. Luthfi selain punya watak cuek dan sangat dingin ini, juga memiliki sifat yang susah ditebak, sama seperti, Syifa
"Luthfi?" panggil, Syifa dengan rendah
"Hmm", Luthfi hanya berdehem
"Ngomong dong kalau gue ada salah. Jangan diemin gue gini. Udah tau tinggal kita berdua. Masa mau diam-diaman sih" ucap, Syifa dengan nada memelas yang terus menatap, Luthfi
"Tadi gue nanya loh ngga jawab", Luthfi menghadapkan tubuhnya kearah, Syifa
"Tadi kan gue ngejawab semua pertanyaan loh" ujar, Syifa
"Ada satu yang belum loh jawab", Luthfi terus menatap, Syifa tanpa berkedip
"Ya udah apa?", Syifa akhirnya pasrah
"Kalau, Reza suka sama loh?", Luthfi memicingkan matanya
Syifa yang hendak menjawab tiba-tiba menjadi bungkam. Ia tidak tau kalau pertanyaan itu yang ingin, Luthfi dengar darinya. Syifa berusaha menelan ludahnya setengah mati. Ia berusaha merangkai kata dengan baik agar tidak salah ucap
Saat, Syifa hendak menjawab, Luthfi sudah memalingkan wajahnya dari, Syifa karna tak kunjung mendapatkan jawaban tersebut.
"Gue baru aja mau jawab" rengek, Syifa dengan memegang lengan, Luthfi yang sudah membuang muka
"Ngga usah" tolak, Luthfi namun lengannya tidak ia gerakkan sama sekali
"Beneran. Gue baru mau jawab", Syifa mencoba meyakinkan, Luthfi
"Kenapa jawabnya harus lama?" nada suara, Luthfi sedikit kesal
"Kan gue mesti merangkai kata dulu biar ngga salah ngomong" sahut, Syifa yang sudah melepaskan tangannya dari lengan, Luthfi
Luthfi yang mendengar alasan, Syifa langsung memutar bola matanya dari, Syifa. Syifa menjadi kalang kabut dibuatnya
'Kenapa sih dia ini? Kayak anak cewek aja. Ngambekan' - gerutu batin, Syifa
Syifa menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pelan. "Luthfi. Kita ngga pernah tau tentang perasaan orang lain. Dan gue juga ngga mau bilang, kalau gue ngga akan ngebalas perasaan, Reza kalau emang seandainya nanti, Reza suka sama gue. Karna gue ngga akan pernah tau kedepannya akan seperti apa. Tapi untuk saat ini, gue rasa, Reza ngga ada perasaan apa-apa ke gue, dan sebaliknya, gue juga ngga ada perasaan apa-apa ke, Reza" papar, Syifa kepada, Luthfi yang saat ini memalingkan wajah darinya
Luthfi tidak menyahut. Ia langsung berbalik kearah, Syifa. Dari sorotan matanya, ia seperti merasa tidak enak karna menanyakan hal itu kepada, Syifa. Keduanya sama-sama diam setelah aura canggung merasuki diri mereka masing-masing
"Sorry, gue lama", Risa datang diwaktu yang tepat
"Yang nelpon mama loh atau pacar loh sih? Lama banget" gerutu, Syifa dengan kesal
"Apa sih loh marah-marah mulu. Sejak kapan gue punya pacar lagi" ketus, Risa
"Oh ia lupa. Loh kan jomblo", Syifa terkekeh sendiri
"Dih. Loh pikir loh ngga jomblo apa? Wah, mentang-mentang tadi diajakin jalan sama, Reza udah berasa ngga jomblo lagi ya loh sekarang" ledek, Risa
Syifa menatap tajam, Risa dengan pernyataan terakhirnya. Luthfi yang mendengarnya, hanya memutar bola matanya kearah luar jendela. Risa yang menyadari kesalahannya berusaha mencari kata-kata yang bisa mencairkan suasana kembali
"Tapi meskipun loh diajak jalan sama, Reza. Loh ngga akan pernah suka sama, Reza ataupun cowok lain. Iakan?", Risa berusaha meledek, Syifa untuk mencairkan keheningan
'Nih anak ngomong apa lagi sih' - batin, Syifa
"Ngomong apa sih loh?" tukas, Syifa dengan kesal
"Loh kan udah suka sama orang lain" seru, Risa yang langsung duduk tanpa rasa bersalah dengan ucapannya
Luthfi tiba-tiba menoleh kearah, Risa kemudian pandangannya teralihkan kepada, Syifa. Lagi-lagi, Syifa melempar satu bungkus cemilan kearah muka, Risa
"Ngaco", Syifa melayangkan tatapan kesal kearah, Risa. "Jangan dengarin, Risa. Dia suka ngawur kalau ngomong", Syifa berbicara kepada, Luthfi
"Siapa?" bukannya menghiraukan, Luthfi malah menanggapinya
"Apa?" tanya, Syifa
"Yang, Risa bilang barusan. Siapa dia?", Luthfi memperjelas pertanyaannya
'Astaga. Apa lagi sih ini. Risa.... Loh ngeselin banget sih' - batin, Syifa ingin sekali berteriak
"Loh ngapain bengong", Risa melempar sebutir cemilan yang sudah ia buka. "Luthfi nanya loh tuh"
"Diam loh" perintah, Syifa dengan kesal. Risa hanya terkekeh
Syifa kemudian melirik, Luthfi. "Risa cuma bercanda. Jangan hiraukan dia"
Lagi-lagi, Luthfi menghela nafas, kemudian memalingkan wajahnya kesembarang arah. Dan lagi-lagi, Syifa dibuat tidak nyaman dengan situasi ini. Berulang kali dirinya menggerutu karna kebodohan, Risa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Fabhyan Alfarizy
berasa kmbali ke masa muda dl...ke awal" PDKT...gkgkkgk
2020-12-13
1
Susi Gulo2020
rasanya deg deg gan
2020-10-28
2
NAEL
syifa yg ngalamin kok gw yg deg degan yaak🤣kontak batin kali yaa sama syifa🤣🤣
2020-10-15
2