Syifa memalingkan wajahnya perlahan dari bersitatap dengan Luthfi. Detak jantungnya masih tidak karuan.
Setelah Luthfi selesai, kemudian disusul oleh cowok ganteng pula dengan alis tebal yang mempesona.
"Dia lagi. Dasar Ulat Bulu Jelalatan". Guman Viona dengan kesal tapi masih bisa didengar oleh Syifa dan Risa.
"Loh kenal sama dia?" tanya Syifa dengan heran dan hanya melirik ke Viona
"Yah gitu deh. Malas banget ketemu dia lagi disini" seru Viona dengan mencibir
"Teman SMA loh yah? " Risa berbalik menghadap Viona
Viona hanya mengangguk seperti enggan untuk menjawab.
"Tapi tadi gue dengar loh ngomong 'Ulat bulu jelalatan' ke dia" Syifa setengah berbisik
"He'em, ganteng-ganteng gitu loh bilang ulat bulu jelalatan" timpal Risa
"Udah ah. Ngga usah bahas dia lagi. Gatel lidah gue" gerutu Viona.
Syifa dan Risa saling bertatapan dengan heran namun mereka lebih memilih diam karna tidak tau apa-apa
"Halo. Gue Arvigo Wijaya Putra dari tim dua", Arvigo pun disambut meriah. Alis tebalnya menjadi daya tarik tersendiri serta warna mata yang kebarat-baratan, ditambah senyumnya yang manis.
"Dasar ulat bulu jelalatan, sok ganteng" gerutu Viona.
Syifa dan Risa hanya saling melirik satu sama lain dengan heran.
Viona tidak berhenti menggerutu selama Arvigo masih berdiri di depan.
Arvigo tidak sengaja melihat Viona, dia langsung tersenyum ke Viona. Tapi Viona malah membung muka dengan mendegus kesal (Entah apa yang merasukinya)
Syifa dan Risa yang menyaksikan adegan tersebut langsung heboh berbalik ke Viona. Viona hanya memutar malas bola matanya.
"Dia senyum ke loh Vi" heboh Risa
"He'em. Senyumnya kayak ada rasa gitu" timpal Syifa
Viona yang hendak menjawab terdiam setelah ditegur oleh salah satu dari tim mereka
"Kalian ini kok ribut banget sih dari tadi" seru salah satu dari mereka.
"Eh ia. Hehe maaf"
Risa membalikkan badannya keposisi semula yang diikuti Syifa. Sedangkan Viona hanya terkekeh
Perkenalan terus berlanjut dari tim dua hingga selesai. Dan sekarang beralih ke tim tiga. Perwakilan sudah berdiri dan maju, hingga tiba giliran Risa, Syifa dan Viona. Sebelumnya, Syifa menggeser posisi duduknya agar Viona bisa maju dan duduk disampingnya.
"Halo. Gue Ratu Erisa Febriani dari tim tiga" Risa pun disambut meriah karna senyumnya yang manis serta ginsulnya yang menawan.
Sekarang tiba giliran Syifa
"Halo. Gue Arsyifa Queenizzah Dian dari tim tiga" Syifa pun disambut lebih antusias. Baby face, eye smile, hidung kecil yang mancung, bibir tipis dengan senyum menawan, serta dagu yang lancip, perpaduan yang mempesona.
"Cie, idola baru nih" goda Risa dengan berbisik saat Syifa sudah kembali duduk.
"Apaan sih" cetus, Syifa
Kini giliran Viona yang maju
"Halo. Gue Viona Salsabila Chyra dari tim tiga", dengan senyumnya, terlihat ada lesung pipinya walau tidak terlalu nampak.
"Senyumnya dilebarin dong Vio. Biar makin manis" teriak Arvigo yang membuat semua heboh.
Kata 'Cie' pun terdengar menggema seisi ruangan tersebut.
"Dasar ulat bulu jelalatan" seru Viona yang kembali duduk.
Sepanjang acara perkenalan berlangsung, Viona tidak berhenti mengoceh, menyumpah serapahi teriakan Arvigo tadi yang membuatnya malu setengah mati.
Acara perkenalan telah usai. Sekarang berlanjut untuk game pertama.
"Baik. Untuk games pertama, game yang akan kita mainkan adalah 'Aku praktek, kamu teori'. Jadi, aturan untuk game ini, salah satu dari perwakilan tim akan mempraktekkan apa yang tertulis dalam kotak ini, kemudian yang lain akan menjawab. Mengerti semuanya? " tutur salah satu anggota panitia OSPEK.
"Mengerti Kak" semua menjawab
"Baik. Silakan memilih untuk perwakilan tim agar maju kedepan nantinya. Masing-masing dari setiap tim akan berunding satu sama lain".
"Eh, loh aja deh Vi. Tadi gue lihat loh banyak gerak", tutur salah satu dari tim mereka
"Loh? Kok gue sih?" Viona mengerutkan keningnya sambil menunjuk dirinya
"Ngga apa-apa. Hitung-hitung, loh perwakilan pertama dari tim kita" seru Risa
"Ia benar Vi. Belum tentu juga loh di games selanjutnya bakal lebih muda dari ini" Syifa menimpali.
"Kalian berdua yah. Bukannya ngebelain malah ikut-ikutan" Viona mendengus kesal. Syifa dan Risa hanya terkekeh
"Jadi sudah ditentukan yah. Dari tim kita Viona yang akan jadi perwakilan" seru salah satu dari mereka
"Oke", semua setuju
Semua tim sudah memiliki perwakilan masing-masing
"Baik. Saya harap perwakilan dari setiap tim kedepan untuk mengambil bola yang ada di dalam kotak ini", panitia mempersilahkan.
"Loh yang ikut games ini Vio?" Seru, Arvigo saat mereka sudah berada di depan kotak dengan senyum manisnya.
Viona tak menghiraukannya, ia langsung membuang muka dengan malas
"Jutek amat sih Vio" cetus Arvigo saat Viona hanya mengambil bola dan langsung kembali.
"Shit. Kenapa juga dia yang harus jadi perwakilan games pertama ini. Dasar si ulat bulu jelalatan. Menyebalkan, ingin sekali ku remuk wajah sok ganteng itu"
Viona terus mengoceh yang tidak jelas sampai ke tempat duduknya.
"Kenapa lagi sih Vi?" Syifa bertanya saat Viona sudah duduk disampingnya. Viona tidak menjawab, ia hanya terus menggerutu tidak jelas
"Karna Arvigo yang jadi perwakilan pertama untuk tim dua yah?" Syifa kembali bertanya setelah tidak mendapati jawaban dari Viona
"Sumpah yah. Gue tuh eneg banget kalau lihat dia", Viona sedikit merengek tapi dengan nada yang begitu sangat kesal.
"Yah ngga usah lihat dia kalau gitu Vi" seru Risa.
Syifa hanya melirik kedua temannya itu dan lebih memilih diam, terlebih melihat tingkah Viona yang terus mencibir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments