Mata kuliah pertama sudah selesai. Yang lain pun sudah mulai berhamburan keluar kelas
"Kantin yuk? Gue lapar nih" ajak, Viona kepada Syifa dan Risa
"Tadi sih kita udah sarapan sebelum ke kampus" Risa memsukkan buku-bukunya kedalam tas tanpa menoleh ke Viona
"Yah" Viona melemas mendengar jawaban Risa
"Tapi gue sih haus" Syifa mengedipkan sebelah matanya kearah Risa
"Kalau haus sih gue juga ia. Tapi kalau lapar gue ngga" cetus Risa
"Ya udah kalian pesan minum aja kalau gitu" usul Viona dengan penuh semangat
"Boleh" jawab Syifa dan Risa kompak
"Ya udah yuk. Gue udah lapar banget nih" Viona berdiri mendahului Syifa dan Risa yang masih sibuk dengan buku-bukunya
Mereka bertiga pun ke kantin yang ada di Fakultas mereka. Mata mereka menyapu seisi kantin untuk mencari tempat duduk kosong, Karna saat ini kantin memang sangat ramai
"Vio..." seseorang melambaikan tangan kearah mereka
Syifa, Risa dan Viona saling bertatapan
"Duduk disini aja Vio" menepuk kursi kosong yang ada disampingnya
"Apaan sih. Malas banget gabung bareng dia" celoteh Viona
Yah, dia adalah Arvigo bersama temannya yang duduk berhadapan dengannya, membelakangi ketiga gadis itu tanpa berniat untuk menoleh
"Udah ah disana aja. Liat tuh, ngga ada kursi kosong lagi selain disitu" seru Risa sambil menunjuk kursi kosong disamping Arvigo
"Kalau bukan karna terpaksa. Ngga bakalan mau gue" ketus Viona
"Udahlah Vi", Syifa terlihat menenangkan Viona
Ya udah, ayo" Risa berjalan mendahului kedua temannya itu
Risa langsung duduk disamping teman Arvigo tanpa menoleh siapa yang berada disampingnya. Kemudian Viona dengan cepat langsung duduk disamping Risa untuk menghindar dari Arvigo.
Tidak ada lagi kursi kosong selain kursi yang ada disamping Arvigo. Syifa menatap tajam kedua temannya itu, tapi mereka sengaja menghiraukan, tatapan kesal Syifa
Dengan berat hati Syifa duduk disamping Arvigo. Saat Syifa sudah duduk, ia sedikit tekejut mendapati seseorang yang duduk disamping Risa, tepat dihadapan Arvigo, namun dengan cepat ia menguasai ekspresi wajahnya
Risa yang menyadari sedikit perubahan wajah Syifa langsung mengerutkan kening, dan seketika ia menoleh kesamping kirinya, betapa terkejutnya Risa mendapati Luthfi disana
"Luthfi?" Risa sedikit ragu menyapa Luthfi
"Hay" Luthfi masih dengan ekspresi datarnya
"Vio? Kok ngga duduk disamping gue?" Arvigo sedikit kesal
"Kenapa emang? Suka-suka gue dong mau duduk dimana" sahut Viona dengan sewot membuat senyum Arvigo terbit seketika
"Ngapain loh senyum-senyum ke gue?" Viona masih dengan nada sewotnya
"Loh makin cantik dan gemesin kalau marah" goda Arvigo dengan senyumnya
"Vigo" bentak Viona
"Vio" Arvigo membalas dengan nada lembut
Viona menatap tajam Arvigo. Sedangkan Arvigo membalas tatapan Viona dengan penuh kehangatan dikedua sorot matanya
"Loh kan lapar Vi. Udah dulu deh berantemnya" seru Risa
"Udah ngga nafsu gue" Viona memutar malas bola matanya
"Jangan gitu Vi. Tadikan loh bilang belum makan. Kita masih ada kuliah loh habis ini. Nanti perut loh sakit gimana" timpal Syifa dengan lembut
Luthfi melirik Syifa yang sedang membujuk temannya untuk makan
"Vio? Loh belum makan?" terpancar kekhawatiran diwajah Arvigo
Viona hanya diam, dirinya sangat enggang membalas pertanyaan Arvigo
"Loh mau pesan apa? Biar gue pesanin" tawar Syifa
"Eh, ngga usah Fa. Gue bisa sendiri kok" Viona merasa tidak enak
"Biar gue aja yang pesanin loh Vio" Arvigo ikut menawari Viona
"Ngga usah" timpal Viona dengan malas
"Ngga apa-apa kok Vi. Biar gue aja" seru Syifa
"Loh sendiri udah makan?" Luthfi menatap Syifa seraya menunggu jawaban dari gadis itu.
"Oh. Gue udah kok. Tadi gue udah sarapan bareng Risa sebelum ke kampus" Syifa memasang raut wajah sedatar mungkin
"Loh kenal sama dia Fi?" Arvigo menatap Luthfi sambil menunjuk Syifa
Luthfi mengangguk, sedangkan Syifa hanya memaksakan seyumnya.
"Kenal dari mana?" heran Arvigo
"Kita satu sekolah di SMU" cetus Risa
"Loh juga?" Arvigo menunjuk Risa. Risa pun hanya mengiyakan pertanyaan Arvigo
"Wah. Ngga nyangka gue. Gue juga satu sekolah sama Vio" seru Arvigo
"Ngga ada yang nanya loh tuh" tukas Viona dengan sewot
Arvigo hendak menjawab namun Risa dengan cepat melerai perdebatan keduanya
"Udah stop. Kalian berdua ini kenapa sih berantem mulu. Vi, loh Jadi makan apa ngga sih?" cetus Risa
"Yah jadilah. Orang gue udah lapar juga" ketus Viona
"Ya udah loh mau pesan apa?" tanya Risa
"Biar gue aja yang pesanin loh" Arvigo dengan cepat mengahampiri Ibu kantin tanpa menunggu persetujuan Viona
"Ya udah gue juga mau pesan minum dulu. Loh mau apa Fa?" Risa sudah bersiap memesan minuman
"Yang biasa aja" tukas Syifa
"Ok" Risa sudah tau apa yang dimaksud Syifa. Ia segera memesan minuman tersebut lalu kembali ke tempat duduknya
"Udah?" tanya Syifa
"Udah. Bentar lagi juga datang minumnya" balas Risa
Arvigo sudah terlihat kembali dengan nampang berisi mangkuk penuh mie pangsit didalamnya, serta segalas jus Apel
"Ini buat loh" Arvigo meletakkan mangkuk serta jus apel tersebut dihadapan Viona.
Viona tidak mengucapkan apapun dan langsung meraih mangkuk berisi mie pangsit tersebut. Arvigo hanya menggeleng dan tersenyum melihat tingkah Viona.
"Habisin yah" Arvigo mengusap kepala Viona sebelum mengemblikan nampang tersebut
"Apaan sih" ketus Viona
Syifa dan Risa saling menatap heran sambil bertanya-tanya dalam hati. ada hubungan apa antara Viona juga Arvigo. Arvigo bahkan tau makanan kesukaan Viona. Tidak lama, minuman yang tadi dipesan Risa sudah datang
"Terima kasih" Syifa dan Risa berterima kasih kepada pegawai kantin yang sudah membawakan pesanan mereka
"sama-sama"
"Ini punya loh Fa", Risa menyodorkan jus Alpukat kepada Syifa, kemudian ia mengambil jus Melon dan meminumnya
"Itu minuman kesukaan Kalian?" tanya Viona
Syifa dan Risa hanya mengangguk tanpa bersuara
Seusai mereka makan dan minum di kantin, mereka pun memasuki ruangan untuk melanjutkan mata kuliah kedua mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Dewi Simbolon Dewi
kasihan amat luthfi gk ditawarin makan thorr, ngences deh lihat mrk makan
2020-10-16
7
Pasri Bundane Vina Hana
jadi inget waktu kuliah....
2020-10-12
1